Flashback
Jam dua belas malam hari Kamis Alice sudah menyelesaikan tugasnya dan masuk kekamar yang telah dijadikan jebakan
"Cepat tukar pakaiannya" perintah Alice sembari melepas pakaian yang dia kenakan untuk dipakai Kang Ji Hyun.
Alice membuka pakaiannya satu persatu dan membuka silicon kulit yang ia kenakan diwajahnya.
"Berikan ini padanya" kata Alice melempar sebuah minuman susu kotak dan roti pada anggota yang sedang memegangi Kang Ji-Hyun
"Aku ... aku tidak mau" tolak Kang Ji Hyun meronta-ronta saat dipaksa memakannya
"Ini pasti racun" kata Kang Ji-Hyun menepis tangan bodyguard itu dengan keras
"Apa kau mau aku memakan-nya duluan " tawar Alice
"Ini bukan racun, ini hanya makanan" sambung Alice sambil memegang dagu kang ji hyun
Kang Ji Hyun hanya terdiam menatap tajam ke arah Alice diatas lantai putih di hotel itu
"Makanlah" kata Alice memerintah dengan tatapan tajamnya sambil mengeluarkan sebuah senapan dari sakunya dan menempatkan-nya tepat di kening kang ji-hyun.
Kang Ji Hyun terdiam menunduk dan menangis tidak berani
"Cepattttt" teriak Alice tepat di depan wajahnya, dengan ketakutan yang memenuhi jiwanya.
Kang Ji Hyun memutuskan untuk mengambil roti dan susu itu kemudian mulai memakannya cepat dengan tangan yang bergetar.
Seperti dugaan kang ji -hyun, Beberapa menit kemudian dirinya merasa lemas dan jatuh pingsan di lantai.
Didalam roti dan susu itu Alice memberikan sebuah racun Aconite, racun Aconite berasal dari tanaman Monkshood jenis racun ini dapat menyebabkan terganggunya fungsi jantung Aritma yang menyebabkan korban akan mati lemas.
Racun ini sangat cepat bereaksi dan mudah menyerap, racun ini juga tidak meninggalkan jejak sama sekali.
Oleh karna itu Alice menggunakan jenis racun ini dan mencampurkannya dengan makanan Kang Ji-Hyun hingga dia mati tanpa jejak sama sekali.
Alice tidak ingin menembaknya karna takut akan menjadi sorotan dari para penghuni kamar lain, terlebih saat ini ada BTS di kamar seberang.
"Kalian berdua tetap disini awasi dia pastikan dia sudah benar benar mati" titah Alice
"Jam 10 pagi besok lakukan pemerasan aku beri kalian waktu 20 menit untuk menjalankan tugas ini, kita akan berangkat setelah semua beres" kata Alice dan berlalu
"Baik wakil Pimpinan" tunduk mereka.
Pukul 11.00 siang hari Kamis tanggal 6 kini semua uang sudah disusun rapi didalam sebuah koper hitam dan kini mereka akan segera bergegas pulang ke markas di Amerika paling sudut.
"Siapkan helikopter" perintah Alice setelah melihat semua uang yang ditunjukan padanya satu persatu.
"Baik wakil pimpinan" kata mereka bergegas untuk mempersiapkan kkeberangkata.
Mereka pulang dengan membawa uang triliunan Dolar, misi kali ini sukses besar.
Karna misi ini berjalan dengan lancar Pemimpin Mafia mengadakan pesta makan bersama sekaligus merayakan pesta ulang tahun Alice yang ke 23 tahunnya.
Didalam ruangan makan berbagai jenis makanan tertata rapi dan cantik.
Semua berpesta dengan senang, musik yang berdentum keras diiringi para penari yang menggunakan baju setipis tisu melenggak lenggok dengan seksi kesana sini merayu para lelaki yang ada di ruangan itu, bahkan ada yang duduk dipaha mereka, saat pesta berlangsung semua anggota Mafia sangat menikmati acara ini.
lain hal bagi Alice, hari hari tetap lah sama baginya terlihat dariekspresinya yang tetap dingin dengan tatapan datar.
"Mari bersulang atas kemenangan kita" seru Pimpinan sambil mengangkat gelas wine miliknya semua menyambut tawaran Pimpinan dan mengangkat gelas mereka keatas dengan suara yang ramai dan gelak tawa yang nyaring didengar telinga.
Suasana begitu ramai semua anggota Mafia sangat menikmati acara ini.
Ini adalah hari kemenangan sekaligus hari ulang tahun Alice tapi Alice undur diri karna dia merasa tidak enak badan.
Alice berlari terbirit-birit menuju kamar mandi dan muntah berkali kali tanpa henti, sambil memegangi perutnya yang datar.
Melihat hal itu Arthfael mengikuti langkah Alice
"Kau tidak apa apa Alice" Tanya Arthfael sambil mengelus punggungnya.
Alice hanya mengangguk
"Ayo biar aku temani" ajak Arthfael dan menuntun Alice
Mereka meninggalkan kamar mandi itu dan langsung pergi menuju kamar Alice.
"Aku ingin tidur kau pergilah" suruh Alice ketika sudah dikamar
"Kau tidak apa-apa aku tinggal? " Tanya Arthfael
"Hmmmm" jawab Alice sambil menarik selimutnya
"Baiklah jaga dirimu" kata Arthfael beranjak dari kamar itu
Alice langsung menarik selimutnya dan tertidur tanpa menghiraukan suara keramaian dari luar sana, karna dirinya sudah sangat lelah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments