Pasukan pertama bersiap siap " titah Alice "Tembaaaaaak" teriak Alice menggunakan alat komunikasi canggih nya
Dor dor dor suara gemuruh pistol dari langit gelap Turki itu berhasil memusnahkan satu persatu pengawal yang berada diatas gedung Night House yang sedang berjaga jaga disana.
Dengan sangat cepat tembakan itu memusnahkan mereka tanpa tersisa satupun.
Satu persatu helikopter mendarat dengan mulus ke atas gedung.
Sesuai tugas yang telah diberikan masing masing pada anggota Mafia, pasukan kedua masuk kedalam gedung kemudian disusul pasukan ketiga setelah semua menyebar sempurna dan satu persatu musuh telah dilumpuhkan.
Selanjutnya Alice dengan pasukan keempat yang akan mengambil alih tempat sasaran utama mulai sekarang.
Dengan sebuah kode berupa anggukan, dua orang pertama mendobrak pintu utama, suara gemuruh tembakan pistol pun memenuhi ruangan.
Akan tetapi target yang harus dimusnahkan tidak ada diantara mereka
"Berpencar" kata Alice sambil menyuruh pergi dengan kode tangannya
"Cari mereka sampai dapat dalam keadaan hidup" sambungnya sambil menendang salah satu dari mayat yang bergeletak dilantai dengan kaki kanannya lalu beranjak duduk disopa berwarna coklat gelap yang ada didekat jendela ruangan megah bernuansa Turki itu.
Tidak perlu menunggu lama para bodyguard sudah kembali dengan dua orang yang dicari yaitu pemilik perusahaan Night House dan istrinya dengan tangan yang terikat kebelakang berjalan susah payah ke arah Alice.
"Lambat sekali" oceh salah satu pasukan sambil mendorong "cepat" tendangnya hingga mereka tersungkur tepat dikaki Alice.
"Good evening Mr Archard and Mrs Aysel" senyum tajam Alice
"senang bertemu kalian" katanya sembari mengangkat kepala Archar dengan ujung kakinya yang masih menunduk sebelum beranjak dari duduknya.
"Aku tidak tau kenapa kalian ingin memutuskan kerja sama dengan kami" Alice berjalan memutar dan memperhatikan tubuh kedua orang yang sedang sekarat itu dengan menundukan kepalanya
"Tapi tentunya aku rasa kami harus berkerja sama dengan nyawa kalian mulai sekarang" mengarahkan pistol pada kepala Aysel
"Oh tunggu " Alice menariknya kembali
"Apa ada pesan terakhir" Tanya Alice dengan berjongkok menatap Aysel
Dengan tatapan benci Aysel mengatakan
"Aku berharap kau segera dihukum tuhan karna perbuatan kejimu ini" percakapan itu diakhiri dengan ludahan dari Aysel yang langsung mengenai muka cantik Alice.
Dengan cepat Alice langsung memukul kepala Aysel dengan pistol yang ada digenggamannya hingga mengalirlah darah segar dari keningnya, dengan cepat Alice menarik rambut Aysel dan berkata
"Cepatlah bertemu dengan Tuhanmu itu dan segera katakan padanya" melemparkan badan Aysel dengan sangat kasar
"Pegang dia" teriak Alice, dua diantara para pasukan Mafia bergegas memegang Aysel.
karna kemarahan Alice sangat memuncak dia mengambil pisau tajam dipinggangnya dan merobek robek mulut Aysel sampai tidak terlihat bentuk manusia-nya lagi dan diakhiri dengan 15 tembakan mengenai kepalanya sampai hancur hingga tidak berwujud.
"Dasar wanita biadab" teriak Archard pada Alice setelah tembakan terakhir
"Bagaimana bisa kau membunuh seorang wanita seperti itu yang bahkan sesama jenismu " tangisnya melihat keadaan istrinya yang bahkan tanpa rupa saat itu.
Alice mendekati Archard "Apa kau igin aku membunuhmu dengan cara yang lebih sopan" tawar Alice dengan senyuman sinis dibibirnya
"Aku tidak akan pernah menginginkan apa pun dari iblis sepertimu" berusaha melawan dengan tangan nya yang diikat
"Baiklah" kata Alice lalu mengisaratkan pada anak buahnya melalui tangannya untuk membuat Archard berdiri lalu Alice berjalan agak jauh untuk menembak
"Biar ku beri tau kamu sebelum aku mati" kata Archard sambil berusaha melepaskan pegangan Mafia itu
"Aku tidak mengerti dengan apa yang kau katakan tapi aku tidak pernah berkerja sama dengan orang seperti kalian" Alice menghentikan langkahnya
"Sepertinya kau adalah bawahan yang mudah dibodoh bodohi kalian menjanjikan kami deng…." belum siap Archard menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba saja suara tembakan terdengar dari sebelah kiri Alice.
Seseorang menembak Archard tanpa perintah darinya, Alice langsung menoleh keasal suara tembakan itu dan orang yang menembak ternyata adalah Ketua Pimpinan bagian keamanan Mafia yang sengaja diperintahkan pimpinan untuk turut ikut bersama Alice.
"Maaf wakil pimpinan" membungkuk
"Pimpinan menyuruh kita agar segera kembali" tuturnya
Alice hanya mengangguk dan melihat sekilas mayat Archard yang berhasil membuatnya bingung dengan kata katanya tadi.
Alice lalu melangkah keluar diikuti anggota Mafia dibelakangnya tanpa ambil pusing.
Setelah semua anggota Mafia menerbangkan helikopter dan terbang meninggalkan Negara Turki, helikopter jenis AH-64 APACHE menjatuhkan meriam dengan ukuran 30 milimeter berjumlah 1 buah meriam ke gedung itu guna menghilangkan jejak, dengan cepat gedung itu pun terbakar tanpa sisa hanya beberapa orang yang bisa menyelamatkan diri itu pun hanya mereka yang berada dilantai dasar, mereka lari lontang lanting tak tentu arah untuk menyelamatkan diri masing masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments