bab 7 arti maaf bagi mafia

Kamis sore setelah melakukan perjalanan jauh untuk menjalankan sebuah misi bertempur memusnahkan para pemberontak.

Alice dan anggota Mafia kini telah sampai di Supai dimana tepatnya markas Deep Black berada.

Tak ada yang perlu dikhawatirkan karna misi kali ini berjalan dengan sangat lancar tanpa hambatan sedikitpun.

Tapi lain halnya dengan Alice, sekilas dia berpikir tentang apa yang dikatakan oleh Archard saat dia melangkah perlahan turun dari helikopter sambil berkata dalam hatinya 'Aku tidak mengerti'

Langkahnya terhenti saat melihat ada pimpinan Mafia berdiri tepat didepannya dengan segera Alice menundukan kepalanya.

"Bagus" ucapnya ramah

"Terima kasih Pimpinan" tunduknya lagi

"Kau ini masih saja bersipat dingin" mengelus kepala Alice dan langsung memeluk bahunya sambil berjalan beriringan

"Apa ada kendala? " tanya Pimpinan

"Tidak ada Pimpinan" jawabnya sambil berjalan dalam rangkulan Pimpinan

"PanggillahAayah jangan Pimpinan" lembut

"Baik Ayah" kata Alice lembut

"Kalian semua istirahatlah" titah Pimpinan pada anggota pasukan Mafia yang masih berdiri tegap disamping helikopter kemudian berlalu pergi bersama Alice.

Sepanjang perjalanan Alice hanya diam tidak memulai percakapan apa pun sebelum Pimpinan yang memulainya dahulu hingga mereka sampai diruang makan.

"Duduklah" kata Pimpinan sambil melepas pelukannya lalu dia pun duduk disebelah Alice

"Apa kau lelah?" tanyanya

"Tidak Ayah" sahutnya

"Apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku?" kata Pimpinan mendekat seakan tau pikiran Alice

"Tidak ada Ayah" gelengnya

"Kau yakin? " memastikan

"Iya Ayah" ucap Alice meyakinkan

"Kalau begitu aku yang akan bertanya padamu"

Alice hanya mengangguk tanda mengiyakan dan mulai fokus mendengarkan.

"Ayah sangat menyayangimu seperti putri Ayah sendiri" menggenggam sebelah tangan Alice

"Jika kau mengetahui Ayah pernah berbuat jahat padamu apa kau akan membunuh Ayah juga" tanyanya

Alice sama sekali tidak terkejut. Ya….. karna begitulah sipatnya sangat dingin, benar benar dingin

"Tidak" katanya santai

"Alasannya ?" buru James

"Tidak saja" kata Alice sambil mengambil air diatas cangkir kemudian meneguknya cepat seakan tidak pernah minum seharian.

"Alice katakanlah lebih dari kata tidak" tuntut Pimpinan

Alice terdiam sejenak lalu berkata

"Aku tidak akan membunuhmu bagaimanapun ya karna kamu Ayahku" jawabnya

"Baiklah" kata Pimpinan sembari melepaskan genggamannya karna jawaban yang diberikan Alice tidak begitu memuaskan hatinya

"Tapi aku akan membiarkan Ayah membunuh diri Ayah sendiri" ucapnya tanpa menoleh James Ayah-nya itu

Sontak James kaget dengan apa yang Alice katakan

"Maksutmu" tanyanya spontan

"Aku tidak bisa membunuh Ayah karna Ayah-lah yang membesarkan aku, aku akan kecewa dengan perbuatan Ayah tapi bukan berarti aku akan membunuh Ayahku sendiri semauku" katanya tanpa melihat Ayah-nya itu dengan tatapan lurus kedepan.

"Lalu kenapa kau mengatakan kamu ingin Ayah sendiri yang harus membunuh diri Ayah" Tanya James lebih dekat karna penasaran

"Membunuh Ayah sendiri itu sangat kejam" katanya tetap dengan tatapan lurusnya tanpa melirik James sambil pergi meninggalkan James dimeja makan itu sendirian.

"Maafkanlah Ayah" lirih James tanpa didengar oleh Alice James langsung berdiri seketika melihat Alice pergi dan berkata

"Alice makan lah dulu bersama Ayah"

"Yes dady" teriaknya tanpa menoleh kearah James sambil mengayunkan tangan ke atas kemudian berlalu meninggalkan Ayahnya sendirian.

"Anak itu masih saja seperti dulu" lirih James

Alice gadis cantik itu mempunyai kebiasaan tidak suka makan bersama sejak dia kecil baik bersama keluarga, anggota sesama bodyguard Mafia.

Bahkan, saat dia menyamar dia hanya akan meminum air atau sekedar memakan buah saja, dia akan makan apabila setelah semua keluarga dan rekannya selesai jika tidak dia akan makan didalam kamarnya sendirian atau mencari tempat untuk makan tanpa ditemani orang lain.

Itu semua karna dia tidak suka berbaur dengan banyak orang, tertawa bersama, bercerita sambil menikmati makanan, itu bukanlah sipat sosok dari Alice.

Akan tetapi ada satu orang yang kadang-kadang akan menemaninya makan yaitu Arthfael atau Aldemarnya Alice, karna sudah terbiasa ditemani makan oleh Arthfael, Alice sama sekali tidak merasa terganggu.

Kadang-kadang dia akan berbicara sesekali walaupun tidak banyak kata yang dikeluarkan oleh Alice tidak lebih dari kata

"Iya, tidak, baik"

Tiba-tiba terdengar suara keras yang bersumber dari pecahan piring terjatuh, lamunan James langsung buyar seketika sambil melihat kearah asal suara itu dan memperhatikannya secara seksama.

Dari sudut ruangan tampak seorang pelayan perempuan paruh baya yang tidak sengaja menabrak Alice yang sedang berjalan menuju kamarnya

"Maaf nyonya maaf" kata pelayan itu meminta maaf sembari membungkuk bungkuk

"Apa kau tau arti maaf bagi kita? Tanya Alice mendekat dengan tatapan membunuhnya

"s-saya t-tau nyonya" kata pelayan itu terbata bata

"lalu? " tatapan Alice belum berpindah laksana elang yang siap menyambar seekor tikus lemah di hadapan nya

Dengan cepat pelayan itu mengambil sebuah pisau yang ada diatas meja makan itu dan menyayat tangannya sampai menyucurkan darah ke lantai

"Cukup" kata Alice sambil berlalu keluar ruangan lalu masuk ke kamarnya dengan langkah santai,

Pelayan itu menunduk lalu pergi kembali kedapur setelah membersihkan pecahan piring yang terjatuh barusan dengan telaten.

Melihat hal itu James langsung ling lung dan jatuh kekursinya dengan tatapan tidak percaya dan mengusap kasar wajahnya dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

Dia teringat didalam kehidupan Mafia.

Tingkat kesetiaan sangatlah diperlukan dan apabila tiba-tiba salah satu anggota dari Mafia berkhianat atau memberontak mereka akan dibunuh sekeji keji mungkin bahkan satu pun dari keluarga mereka tidak akan ada yang tersisa.

Begitu juga dengan kata maaf, maaf yang tulus bagi dunia Mafia adalah dengan bukti memberikan darah bahkan nyawanya seikhlas mungkin demi membuktikan rasa bersalah mereka.

Mengingat peraturan bagi dunia mafia itu membuat James seakan mau runtuh mengingat segala perbuatannya.

Dengan tanpa sadar Alice mengingatkan kembali dirinya bahwa maaf yang benar itu adalah seperti ini bukan hanya sekadar ungkapan saja.

Bagaimana pun saat ini James sangat menyayangi Alice putri hasil penculikannya beberapa tahun yang lalu

Episodes
1 bab 1 alice
2 bab 2 Aldeymar
3 bab 3 deep black
4 bab 4 hadiah ulang tahun untuk alice
5 bab 5 turki
6 bab 6 Pembantaian
7 bab 7 arti maaf bagi mafia
8 bab 8 misi selanjutnya
9 bab 9 Korea Selatan, Bts dan Army
10 bab 10 pergerakan awal
11 bab 11 penyamaran
12 bab 12 kekacauan dikonser
13 bab 13 musyawarah
14 bab 14 misi sukses
15 bab 15 kehamilan Alice
16 bab 16 detektif
17 bab 17 penyamaran menjadi detektif
18 bab 18 hari pertama bersama bts
19 bab 19 peristiwa pertama dimeja makan
20 Bab 20 aku tidak mengharapkan-nya
21 bab 21 percakapan santai
22 Bab 22 kedatangan Arthfael
23 23. Memulai Hal Baru
24 24. Perusahaan HYBE
25 25. Shop
26 Bab 26 Tubuh yang diambil paksa
27 Bab 27 kematian Artfhael
28 Bab 28 kehangatan
29 Bab 29 Pesan Unik
30 Bab 30 keluguan Alice
31 Bab 31. Sumpit
32 Bab 32. So What
33 Bab 33. Alice yang peminim
34 Bab 34. Rekaman Dari Arthfael
35 Bab 35. Rekaman Untuk Alice
36 Bab 36 Orang Tua Kandung Alice
37 Bab 37. pengakuan Alice
38 Bab 38 Pelarian Alice.
39 Bab 39. Alice dan V
40 Bab 40. Baju couple
41 Bab 41. Pergerakan Mafia
42 Bsb 42. Pantai
43 Bab 43. Keputusan Alice
44 Bab 44. Kekecewaan BTS
45 Bab 45. Kematian V
46 Bab 46. Tertembaknya Alice
47 Bab 47. Ketidak percaya-an
48 Bab 48. Penyiksaan
49 Bab 49. Rahasia yang terbuka Satu persath
50 Bab 50. Tato
51 Bab 51. Pengaman
52 Bab 52 siasat
53 Bab 53. Army
54 Bab 54. Peran Army
55 Bab 55. Perdebatan
56 Bab 56. live
57 Bab 57 Pertemuan Kembali
58 Bab 58. Kode-Kode Rahasia
59 Bab 59 Kelicikan James
60 Bab 60. Kesadaran Alice
61 Bab 61. Pengebom-an Perusahaan Hybe
62 Bab 62. Di balik Keselamatan Alice
63 Bab 63. Perpisahan
64 Kritik dan Saran
Episodes

Updated 64 Episodes

1
bab 1 alice
2
bab 2 Aldeymar
3
bab 3 deep black
4
bab 4 hadiah ulang tahun untuk alice
5
bab 5 turki
6
bab 6 Pembantaian
7
bab 7 arti maaf bagi mafia
8
bab 8 misi selanjutnya
9
bab 9 Korea Selatan, Bts dan Army
10
bab 10 pergerakan awal
11
bab 11 penyamaran
12
bab 12 kekacauan dikonser
13
bab 13 musyawarah
14
bab 14 misi sukses
15
bab 15 kehamilan Alice
16
bab 16 detektif
17
bab 17 penyamaran menjadi detektif
18
bab 18 hari pertama bersama bts
19
bab 19 peristiwa pertama dimeja makan
20
Bab 20 aku tidak mengharapkan-nya
21
bab 21 percakapan santai
22
Bab 22 kedatangan Arthfael
23
23. Memulai Hal Baru
24
24. Perusahaan HYBE
25
25. Shop
26
Bab 26 Tubuh yang diambil paksa
27
Bab 27 kematian Artfhael
28
Bab 28 kehangatan
29
Bab 29 Pesan Unik
30
Bab 30 keluguan Alice
31
Bab 31. Sumpit
32
Bab 32. So What
33
Bab 33. Alice yang peminim
34
Bab 34. Rekaman Dari Arthfael
35
Bab 35. Rekaman Untuk Alice
36
Bab 36 Orang Tua Kandung Alice
37
Bab 37. pengakuan Alice
38
Bab 38 Pelarian Alice.
39
Bab 39. Alice dan V
40
Bab 40. Baju couple
41
Bab 41. Pergerakan Mafia
42
Bsb 42. Pantai
43
Bab 43. Keputusan Alice
44
Bab 44. Kekecewaan BTS
45
Bab 45. Kematian V
46
Bab 46. Tertembaknya Alice
47
Bab 47. Ketidak percaya-an
48
Bab 48. Penyiksaan
49
Bab 49. Rahasia yang terbuka Satu persath
50
Bab 50. Tato
51
Bab 51. Pengaman
52
Bab 52 siasat
53
Bab 53. Army
54
Bab 54. Peran Army
55
Bab 55. Perdebatan
56
Bab 56. live
57
Bab 57 Pertemuan Kembali
58
Bab 58. Kode-Kode Rahasia
59
Bab 59 Kelicikan James
60
Bab 60. Kesadaran Alice
61
Bab 61. Pengebom-an Perusahaan Hybe
62
Bab 62. Di balik Keselamatan Alice
63
Bab 63. Perpisahan
64
Kritik dan Saran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!