Tri

Tak bayak pembicaraan di antara Alysa dan Rey di mobil karna Rey sibuk dengan jalan dan Alysa sibuk dengan lagu yang dia putar sesekali mereka bernyanyi bersama. Sampai Mobil mereka berhenti di depan gerbang sekolah Alysa.

“Belajar yang rajin ya Sayang.” Rey mengelus rambut Alysa. Yang di balas anggukan oleh nya.

“Iya Bang, gue masuk dulu ya.” Alysa mengecup pipi Rey singkat sebelum keluar dari mobil dan berjalan masuk ke gerbang sekolah.

Murid yang datang sudah cukup ramai karna memang sudah jam 6.50 Dan 10 menit lagi sudah jam masuk kelas. Banyak mata yang menatap Alysa saat dia melewati koridor banyak tatapan memuja dan ada tatapan tak suka apa lagi setelah kejadian di kantin. Tapi Alysa tidak terlalu menanggapinya toh mereka tidak makan orang untuk apa takut?.

“Pilihannya Rakha emang gak salah ya cantik gini”

“Pantes aja Rakha langsung nyosor, Cantik gila nih cewek”

“Gue embat gak papa kali ya”

“Di bunuh sama Rakha tau rasa lo, main embat cewek nya”

“Alah sok cantik nih cewek”

“Dasar Bitch”

“Najis ihh muka cantikkan gue juga”

“Kak Rakha emang gak salah pilih”

Alysa berjalan dengan wajah datar nya tanpa menghiraukan perkataan dari Siswa siswi yang ada di sepanjang koridor. Sesekali dia tersenyum ramah saat ada yang menyapa nya.

“Muka lo datar bener sih Al, gue timpuk buku juga tuh muka,” ucap Retta saat Alysa memasukkan kelas, Retta mengangkat bukunya seolah ingin melemparnya pada Alysa yang tidak berefek sama sekali. Dan hanya di balas dengan cengiran bodohnya yang menampilkan deretan gigi putihnya.

Alysa duduk di bangkunya dan menelungkup kan kepalanya di atas meja dan mulai memejamkan matanya sambil menunggu Guru yang mengajar masuk

“Guru nya gak ada Oi, kita di kasih tugas,” ujar Rendi Ketua kelas XI IPA1

“Gak usah kerjain deh mending ke Kantin yuk,” ajak Ian bersemangat yang di balas sorakan senang, pasalnya guru yang mengajar saat ini adalah guru killer selain itu sekarang semua guru tengah rapat.

“Sip lah, tugas nya bisa entar aja cuman Bahasa Indo juga.” Dani ikut menimpali ucapan Ian.

Seluruh Murid kelas sudah keluar menuju kantin hanya ada Alysa dan temannya yang masih di dalam kelas karna malas untuk ke kantin.

“Al Taman belakang kuy, bosen nih,” ajak Adrin

“Males ah kalian aja gih gue di sini aja,” jawab Alysa yang masih memejamkan matanya

“Ya udah kita ke taman belakang ya, ati-ati lo awas ada setan,” goda Lia dan segera pergi sebelum mendapat jitakan Alysa. Yang benar saja mana ada setan di siang bolong gini? Eh ralat maksudnya pagi-pagi gini?

Alysa tidak terlalu suka keluar kelas jika keadaannya sudah seperti ini, Alysa masih memikirkan perkataan Mama nya tadi. Mengikuti Ekskul musik? Alysa tidak terlalu suka, meskipun dia suka bernyanyi tapi dia tidak berminat untuk mengikuti ekskul musik. Lebih baik dia ikut PMR saja dari pada ikut Musik seperti yang di sarankan Karin Mamanya.

Alysa memasang Headsat nya dan membaca Novel yang dari tadi dia gunakan sebagai bantal. Tanpa Alysa sadari seorang Rakha sudah duduk di samping nya tanpa bersuara dan sibuk menatap Alysa yang sedang membaca Novel.

“Lo Alysa ya?” tanya nya membuka pembicaraan tapi tak ada jawaban dari Alysa

“Gue Rakha,“ masih tak ada jawaban

“Lo bisu ya atau lo budek?” Rakha menghembuskan nafasnya kasar karna masih saja tak ada jawaban dari Alysa

“Alysa lo gak beneran bisu atau budek kan?” Rakha mulai kesal karna tak ada jawaban.

Jangan salahkan Alysa karna tak menjawab nya tapi salahkan Rakha yang tidak melihat Headset yang sudah bertengger di telinga Alysa. Baru setelah menatap telinga Alysa, Rakha menyadari jika Alysa sedang memakai Headsat.

Alysa merasakan Headsat nya terlepas lebih tepat nya ada yang melepasnya, Alysa melihat ke arah sampingnya dan dia sedang melihat Rakha tersenyum ke pada nya, lama tatapan mereka bertemu sampai Alysa tidak bisa mengontrol jantung nya yang berdetak terlalu cepat.

Apa yang di lihat Alysa sekarang lebih parah dari pada setan yang di bilang Lia tadi, Rakha yang duduk di sampingnya sambil memandanginya lekat dan tersenyum manis ke arahnya.

“Hai, gak usah segitunya kali liatin gue, gue tau kok kalo gue ganteng.” Alysa segara memutus kan tatapannya dan melihat ke arah lain setelah mendengar ucapan Rakha.

“Jangan terlalu sering pakek Headset gak bagus buat kesehatan pendengaran lo.” Alysa menyipit kan matanya lagi, laki-laki seperti Rakha peduli kesehatan? Tiap pulang sekolah keseringan bonyok aja sok peduli kesehatan.

“Kenapa?” tanya Alysa singkat

“Apanya?” tanya Rakha bingung dengan  pertanyaan Alysa.

“Kak Rakha kenapa bisa ada di sini?” tanya Alysa tampah memindahkan pandangannya dari novel yang ia pegang

“Kangen lo,” jawaban singkat dari Rakha namun dapat membuat jantung Alysa berdetak dengan cepat. Alysa mengangkat sebelah alis nya Rakha benar-benar aneh

“Ngomong dikit kek irit banget lo kalo ngomong,” ujar Rakha yang mulai kesal dengan Alysa yang sangat irit berbicara padahal berbicara gak bayar loh.

“Kak permisi aku mau ke toilet.” Alysa bangkit dari duduknya untuk pergi ke toilet, sebenarnya hanya alasan dia malas untuk berbicara dengan Rakha apa lagi mereka hanya berdua saja.

“Gue ikut ! Yuk.” Rakha juga ikut berdiri di samping Alysa bermaksud mengerjai gadis itu.

“Hah? Kakak Gila? Awas ihh gue kebelet,” Alysa berlari keluar kelas dengan pipinya yang sudah merah karna malu. Rakha yang melihat itu hanya tertawa.

✨✨✨✨✨

Bel pulang sekolah telah berbunyi membuat kegaduhan yang mulai pucah, tidak hanya di kelas Alysa tapi seantero Sekolah bayangkan saja setelah seharian mereka disibukkan dengan berbagai pelajaran yang membuat otak mereka seakan ingin pecah di tambah lagi jika guru yang mengajar adalah guru killer sudah dapat di pastikan mereka kali ini dapat bernafas lega.

Alysa saat ini tengah sibuk dengan Handphone nya untuk menghubungi kakaknya yang akan menjemputnya tapi masih saja tidak ada jawaban dari kakaknya itu, Alysa jadi kesal sendiri karna Rey tidak menjawab telfon nya.

Alysa mendengus kesal, sudah tidak ada teman sekelas nya yang ada di kelas karna bel pulang sudah lama berbunyi sedangkan di lapangan hanya ada team basket yang sedang latihan dan beberapa penonton setia alias Pemuja Rakha yang memenuhi lapangan untuk menonton latihan Basket.

Alysa berjalan kesal ke arah gerbang sekolah, dari pada dia diam di kelas lebih baik dia pulang sendiri saja jika tidak menemukan kakaknya di gerbang sekolah.

Disisi Lain Rakha tengah mendribel bola saat tatapannya jatuh pada seorang gadis yang tengah berjalan sambil mengentak-entakkan kakinya dengan wajah yang di tekuk dari raut wajahnya gadis itu Rakha tahu jika gadis itu sedang kesal.

Rakha melirik jamnya yang melilit di pergelangan tangannya, keningnya berkerut saat melihat jamnya, jam sudah menunjukkan pukul 3.10 itu artinya waktu pulang sudah 25 menit yang lalu. Tapi gadis itu masih ada di sekolah.

Rakha membuang bolanya sembarangan dan segera mengambil tasnya, teman-temanya menatap Rakha heran

“Mau ke mana lo bos?” tanya Aldi yang menatap Rakha heran, karna tak biasanya Rakha pergi sebelum latihan selesai.

“Balik,” jawab Rakha singkat dan segera menuju motornya.

Di tempat lain Alysa masih setia menunggu taxi atau sekedar angkutan umum yang lewat tapi masih belum ada saja yang lewat padahal sudah 10 menit Alysa menunggu.

Tin tin tin!

Suara klakson motor yang berhenti di depan Alysa membuatnya memandang pengemudi motor itu yang masih memakai helm fullface, Alysa mengernyit bingung siapa orang itu karena wajahnya masih tertutup helm nya

“Ayo naik,” ucap laki-laki itu sambil melihat ke belakang nya untuk menyuruh Alysa naik ke motornya. Alysa tambah bingung dengan lelaki ini ,pasalnya iya tidak mengetahui siapa lelaki itu tapi dia malah menyuruh Alysa naik.

Laki-laki itu membuka helm nya memperlihatkan wajah tampan nya yang berhasil membuat mata Alysa membulat sempurna

~☆~☆~☆~

**MAAFKAN SEGALA TYPO YANG BERTEBARAN DAN FEEL KURANG DAPET

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT YA GUYS 😘

FOLLOW JUGA AKUN KU YA

NEXT GAK NIH GUYS**??

Terpopuler

Comments

Santi Susan

Santi Susan

suka ceritanya 👍🏻

2021-02-23

0

Khansa Azahra

Khansa Azahra

visualnya dong thor

2020-10-27

6

Fitri Juliani

Fitri Juliani

👍👍👍💪💪💪

2020-09-21

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!