Yeoseot

Alysa dan Rakha memasuki rumah sakit tempat Sein dirawat yang ternyata rumah sakit milik keluarga Rakha. Saat melewati koridor rumah sakit banyak karyawan rumah sakit yang menyapa Rakha atau sekedar membukuk memberi hormat.

Bukan hanya menyapa atau memberi hormat bahkan banyak para perawat ataupun pasien rumah sakit yang menatap Rakha kagum.

Alysa memasuki kamar rawat Sein, sedangkan Rakha menunggunya diluar. Saat Alysa memasuki kamar rawat Sein, mata Alysa terbelalak melihat banyak nya perban di sekujur tubuh Sein, tangan laki-laki itu menggunakan skrup sepertinya tangan Sein patah. Tetes demi tetes air jatuh dari matanya menandakan gadis itu menangis. Rasa bersalah menyelimuti hati Alysa saat melihat Sein yang terbaring lemah dengan perban dimana mana, belum lagi Skrup yang berada di tangan kiri Sein.

Alysa berjalan mendekati Sein, air matanya masih terus mengalir membasahi pipi putihnya. Alysa membekap mulut nya agar isakannya tak terdengar.

“Kak gue minta maaf ya, semua ini salah gue maaf kak” Lirih Alysa sambil menggenggam tangan Sein.

“Cepet bangun Kak, jangan bikin gue khawatir” Ucap Alysa lagi.

“Seandainya gue nolak elo buat ngajak gue jalan pasti elo gak mungkin kayak gini sekarang Kak, ini salah gue, gue minta maaf Kak” Ucap Alysa masih dengan isakannya.

Alysa mengalihkan tatapannya pada pintu masuk saat mendengar pintu terbuka, dua sosok pasangan paruh baya memasuki ruangan Sein.

“Kamu pacarnya Sein? “ Tanya wanita paruh baya cantik dan anggun yang kini berdiri di hadapan Alysa.

“Ehmmm bukan tan, Aku Alysa adik kelasnya Kak Sein” Ucap Alysa yang sudah berhenti terisak dan menyalami tangan Orang tua Sein.

“Ahh tante kira kamu pacarnya Sein, kamu cantik” Ucap Wanita itu, membuat Alysa tersenyum malu.

“Kenalin tante ibunya Sein, nama tante Dian” Ucap Dian – ibu Sein memperkenalkan diri sambil tersenyum ramah yang di balas senyum ramah oleh Alysa.

“Om ayah nya Sein, Rudi” Ucap Rudi – ayah Sein.

“Ehmm Om, Tante kalau boleh tau keadaan Kak Sein gimana? “ Tanya Alysa dengan wajah sedihnya.

“Sein tidak apa apa hanya patah tulang di tangan nya, dan luka lebam serta sobek yang cukup banyak di sekujur tubuhnya” Jawab Rudi dengan sorot mata yang memancarkan kesedihan. Alysa melongo mendengar penuturan Rudi, apa tadi beliau katakan? Hanya? Ahh yang benar saja luka sebanyak itu dan beliau bilang hanya? Aihsss

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 5.30 itu artinya sudah sekitar 2jam Alysa berada didalam kamar rawat Sein tapi gadis itu belum juga menelpon Rakha, tadi sebelum Alysa masuk ke ruang rawat Sein. Rakha meminta izin untuk menunggu nya di kantin rumah sakit dan meminta Alysa untuk menghubungi nya jika Alysa akan pulang. Tapi sudah hampir 2jam Rakha menunggu dan Alysa belum juga menghubungi nya.

Rakha bangkit dari duduknya dan berjalan kearah ruang rawat Sein untuk menjemput Alysa.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Alysa masih betah berlama-lama berbicara dengan Sein semenjak laki-laki itu sadarkan diri 1jam yang lalu orang tua Sein juga masih berada disana sesekali mereka menimpali ucapan anaknya dan Alysa.

Suara pintu dikutuk membuat keempat orang itu mengalihkan pandangannya pada pintu, sosok Rakha muncul dari balik pintu dengan ramah saat melihat ada orang tua Sein disana.

Rakha menghampiri orang tua Sein dan menarik tangannya untuk bersalaman.

“Kamu temennya Sein? “ Tanya Dian sambil menatap Rakha ramah.

“Kenalin Tan, saya Rakha pacarnya Alysa” Rakha menyodorkan tangannya untuk berkenalan yang dibalas oleh Dian yang juga memperkenalkan dirinya dan dilanjutkan pada Ayah Sein.

Alysa menghampiri Rakha.

“Rakha aku mau kamu minta maaf sekarang sama Kak Sein dan orang tuanya atau aku bakalan ngambek sama kamu” Ucap Alysa berbisik pada Rakha. Rakha mendengus kesal bingung harus meminta maaf atau tidak.

“Tante, Om, aku minta maaf udah buat anak tante dan om sampai kayak gini” Ujar Rakha to the point Rakha sangat tidak suka basa basi , orang tua Sein nampak terkejut mendengar penuturan Rakha tapi setelahnya mereka mengerti mengapa Rakha melakukan hal ini setelah melihat Sein dan Alysa yang cukup dekat orang tua Sein yakin ini semua karena rasa cemburu Rakha.

“Iya, tapi lain kali jangan di ulangi lagi. Semua masalah dapat diselesaikan dengan cara baik baik tanpa kekerasan” Ujar Rudi sambil menepuk Punggung Rakha.

“Sein sorry ya” Sesal Rakha yang dibalas senyuman oleh Sein.

“Sans aja, kalau gue jadi lo mungkin gue juga bakal ngelakuin hal yang sama” Sein tersenyum ramah pada Rakha, mereka saling berpelukan ala laki-laki.

“Ya udah kalau gitu Kita pulang dulu ya, Tan, Om, Sein” Ujar Rakha sambil menyalami tangan Orang tua Sein di ikuti oleh Alysa.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Langit pagi yang cerah menghiasi pagi di kota metropolitan ini, Alysa menatap Rakha yang sedang fokus menyetir. Seulas senyum terbit di bibir manis Alysa tanpa disadari oleh gadis itu, seolah terhipnotis oleh pesona Rakha membuat Alysa enggan mengalihkan tatapannya dari sosok pria blasteran Spayol-Indonesia ini. Hidung mancung, alis tebal dan melengkung membentuk bulan sabit, bibir tebal  dan sexsi, rambut yang acak acakan, anting hitam yang menghiasi telinga kirinya, ahhh penggambaran yang nyaris sempurna.

“Masih mau mandangin ketampanan aku sampai kapan hmm? Kita udah sampai, gak mau turun? “ Tanya Rakha sambil menaik turunkan Alis nya, membuat Alysa gelagapan karena ketahuan memandangi Rakha.

Pipi Alysa sudah memerah seperti kepiting rebus karena ulah Rakha yang memergoki nya tengah mengagumi laki-laki itu.

“Ahh ihhh apa sih? “ Ucap Alysa gelagapan, detak jantung Alysa sudah tidak bisa di ajak kompromi lagi.

Rakha tertawa melihat tingkah Alysa yang salah tingkah lalu menyubit pipi Alysa gemas.

“Sayang, cium dong” Rakha menusuk nusuk pipinya menyuruh Alysa untuk mencium pipinya.

“Dih ogah” Ucap Alysa mengalihakan pandangannya dari Rakha dan berusaha membuka pintu mobil tapi sia-sia Rakha sudah terlebih dahulu mengunci mobilnya.

“Rakha buka” Ujar Alysa memelas tapi tak dihiraukan oleh Rakha yang kini tengah memandangnya intens

“Apa nya yang mau di buka sayang? Aku baru tau kalau kamu itu ternyata agresif juga ya” Ucap Rakha menggoda Alysa dengan mengedipkan matanya, Alysa menghela nafasnya kasar. Satu hal yang kini Alysa tau jika berbicara dengan Rakha itu harus jelas jika tidak akan berujung pada pemikiran mesumnya mengingat laki-laki itu otaknya miring 30°.

“Dasar gila, maksud aku pintu nya Rakha” Geram Alysa yang membuat Rakha terkekeh geli.

“Yah aku kira baju kamu, padahal aku udah siap lahir batin loh” Ucap Rakha dengan masih terkekeh, Alysa jengah sendiri melihat sikap Rakha yang selalu membuatnya geram.

“Ye kalau itu sih mau mu, ya kamu siap lahir batin lah aku bisa gila lahir batin” Alysa menjitak kepala Rakha membuat si empunya meringis.

“Suka banget sih kamu tuh KDHPP, ini tuh bisa aku laporin ke KPP tau gak” Rakha mengelus elus kepalanya bekas jitakan Alysa yang sebenarnya tidak terlalu sakit.

“Dih apaan tuh KDHPP sama KPP? “ Tanya Alysa dengan kerutan keheranan dan terpampang jelas di dahinya.

“KDHPP itu Kekerasan Dalam Hubungan Per-Pacaran, kalau KPP itu Komnas Perlindungan Pria” Ucap Rakha dengan cengiran yang menghiasi wajahnya, Alysa terkekeh geli mendengar singkatan tidak masuk akal yang dikarang oleh kekasihnya itu.

“Emang ada? Dasar ngarang aja kamu tuh” Alysa masih terkekeh membuat Rakha juga ikut terkekeh.

“kalau gak ada biar aku otw buat, untuk melindungi para laki-laki yang tertindas “ Ucap Rakha dengan semangat yang menggebu-gebu, namun kembali ditanggapi oleh kekehan Alysa.

“Udah ah, cepetan buka pintunya nanti kita telat” Ucap Alysa.

“Gak bakal sebelum kamu cium aku, biarin aja kita telat” Ucap Rakha santai sambil meletakkan lipatan tangannya didepan dada.

“Ya udah kita di sini aja terus” Jawab Alysa enteng, dan mengeluarkan ponselnya untuk dimainkan tapi belum sempat Alysa membuka kunci ponselnya Rakha sudah mengambilnya dan menyimpannya di saku celana abunya.

Rakha mendekat kan wajahnya pada wajah Alysa membuat gadis itu memundurkan kepalanya namun sandaran kursi mobil menghalangi geraknya, kini jarak keduanya sangat dekat. Alysa bisa merasakan hembusan nafas Rakha yang beraroma mint, Rakha memiringkan kepalanya membuat Alysa memejamkan matanya.

Rakha mencium bibir Alysa awalnya Rakha hanya menempelkan nya namun setelahnya Rakha melumut bibir Alysa lembut, Rakha menarik tengkuk Alysa untuk memperdalam ciuman mereka. Alysa tidak membalas ciuman Rakha bahkan Alysa tidak membuka mulutnya hingga Rakha menggigit bibir bawah Alysa, dengan terpaksa Alysa membuka mulutnya memberikan akses untuk Rakha.

Tok tok tok

Suara ketukan pada kaca mobil Rakha menghentikan kegiatan mereka, Alysa gelagapan dan segera menetralkan detak jantungnya yang sudah tidak beraturan dan pipi yang sudah memerah.

Rakha mendengus kesal dengan orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya karena telah mengganggu kegiatannya.

“Ye elo Rak, dari tadi dicariin eh taunya malah lagi mesumin anak orang di mobil” Ucap Aldo sambil terkekeh sedangkan Rakha sudah mendengus kesal dengan ke lima sahabatnya yang ternyata mengetuk kaca jendelanya.

Alysa sudah blushing malu karena ketahuan berciuman dengan Rakha.

“Ganggu aja lo pada, mau ngapain? “ Tanya Rakha sambil berdecak.

“Hehehe, lo dicari sama bu endah” Ujar Veno singkat. Yang hanya ditanggapi anggukan oleh Rakha.

“Ya udah gue anter Alysa dulu” Ucap Rakha dan segera pergi sambil menggandeng tangan Alysa menuju kelasnya

*****

Hai Bagaimana Sama Part Ini?

Maaf Ya Kalau Banyak Typo Dan Feel Kurang Dapet. Jangan Lupa Buat Follow, Rate, Dan Koment Ya 😍

Terpopuler

Comments

Nurhayatins Aqil

Nurhayatins Aqil

senyum2 sndr😊

2022-10-03

0

fuggy imut

fuggy imut

ya ampun alysa yg d cium aku yg manyun2 😘😘😘 jd pengen kan....
suami mana suami aku.....sayaang😘😘😘

2021-11-30

0

Paud Sudrajat

Paud Sudrajat

terciduk wkwkwkwk

2021-06-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!