pagi menyapa pemilik sangat kamar, matahari terus memanggil mereka untuk segera bangun. tapi dua manusia yang tidur nyenyak tidak ingin membuka mata, terbenam dibalik selimut dan sprei yang membuat tubuh nyaman. mata Alzio masio meremang, ia merasa tubuhnya dipeluk seseorang dan juga tangannya memeluk seseorang. sekejap kemudian ia tersadar melihat siapa yang berada dalam pelukannya, bergerak tanpa menganggu untuk melihatnya. Krystal dengan nyenyak tidur disampingnya, bukan disampingnya melainkan tidur didalam pelukannya memeluk tanpa ada rasa ketakutan.
Alzio benar benar merasa aneh, semalam ia tidak membiarkan gadis itu pergi. dirinya sibuk dengan pekerjaannya, tidak sadar Krystal tidur diatas kasurnya dan sampai berakhir tidur satu ranjang. bahkan dirinya tidak merasa terganggu, menikmati wajah damai gadis itu yang tertidur. mengusap rambut yang menghalangi wajah gadis itu, tapi sekarang dirinya menahan imannya. bagaimana tidak gadis itu teruss bergerak mencari kenyamanan, saat Alzio menjauh gadis itu menariknya dan membenamkan kepalanya diantara leher jenjang Alzio. mengusap leher itu dengan kepala dan rambut, mencari kenyamanan sendiri hingga berhenti dan kembali mendengkur halus terdengar di telinga Alzio. pintu diketuk membuat Alzio terkejut, dengan bersamaan seseorang membuka pintu itu.
"apa kau akan terus tidur, pekerjaan mu... " ucap Darius membuka pintu, dirinya terkejut saat melihat posisi Alzio dan Krystal berpelukan. Darius mematung di tempatnya, ia tidak peduli tatapan tajam yang dilayangngkan Alzio sekarang.
"berani kau bicara satu kata lagi, aku akan memberimu pelajaran. " geram Alzio, entah ia tidak ingin seseorang menganggu tidur gadis itu.
"oke oke aku akan keluar, sarapan kalian sudah siap. dan kau berhutang penjelasan padaku!" ucap Darius kemudian pergi menutup pintu, cukup terdengar suara pintu tertutup membuat Krystal mengerjapkan matanya.
setelah beberapa detik mata itu membulat sempurna, ia mendongakkan kepalanya menatap Alzio yang ada disampingnya. mata elang itu menatapnya tajam, hati Krystal langsung menciut dan langsung memundurkan tubuhnya. duduk dengan tegap, dan menundukkan kepalanya.
"maaf tuan... aku tertidur dikasurmu, maafkan kesalahanku... " ucapnya menunduk, Alzio menghela nafasnya dan berdiri dari duduknya.
"pergi, bersiaplah sarapan. " ucapnya, tanpa bicara lagi gadis itu menundukkan kepala dan pergi dari kamar itu. membanting pintu sedikit kencang, membuat Alzio sedikit menghela nafas kasar di pagi hari.
Krystal berlari melewati dapur tanpa melihat siapapun, padahal disana Natalia dan Darius sedang bersama di meja makan. melihat Krystal dengan sedikit menganga, Natalia menoleh kearah Darius yang menatapnya dengan pikiran heran.
"mereka tidur bersama?" tanya Natalia, Darius menganggukkan kepalanya. Natalia langsung berjalan mengikuti Krystal, ia tahu gadis itu akan pergi kekamarnya dan harus membantunya untuk bersiap rapi.
tidak membutuhkan waktu lama, Alzio datang dengan pakaian yang sudah rapi. pakaian hitam yang menjadi favoritnya membuat dirinya terlihat tampan, wangi yang khas itu juga selalu menjadi favorit para gadis cantik yang tidak membuatnya tertarik. Alzio duduk ditempatnya, dan langsung disiapkan sarapan yang ia makan hampir siang itu. tidurnya benar benar nyenyak, sudah beberapa tahun ia tidak pernah tidur dengan nyenyak.
"Darius siapkan semua kebutuhan gadis itu, aku tidak ingin dirinya memakai milik Natalia. " ucap Alzio memecah keheningan, Darius yang mendengar itu menoleh kearah Alzio sahabatnya yang sekaligus atasannya itu.
"hmm baru berapa hari gadis itu disini, sepertinya kau tertarik padanya." saut Darius, hal itu membuat Alzio menghela nafas kasar.
"dia pelayan disini, dia budakku juga disini. aku tidak mau dia memakai pakaian Natalia, karena Natalia bukanlah pelayanku. " tegas Alzio lagi, hal itu membuat Darius menganggukkan kepalanya. "apa kegiatanku hari ini? "
"tidak banyak, siang ini kita harus terbang ke Amerika. kau harus menghadiri acara lelang, disana ada kalung berharga yang menjadi incaranmu sejak lama. kesempatan itu terakhir, jika tidak datang kau tidak akan mendapatkan kalung itu. " jelas Darius dengan serius, Alzio menganggukkan kepalanya dan melirik kearah depan karena mendengar suara kaki melangkah. tentu saja kedatangan Krystal dan juga Natalia, kedua perempuan itu datang duduk ditempat masing masing. Alzio menghentikan sendok yang akan ia siapkan kemulutnya, ia menatap Krystal dari jauh yang sudah terlihat segar setelah mandi.
"kau lupa tempatmu? " tanya Alzio dengan suara dingin, Krystal terkejut dengan itu kemudian langsung berdiri dari duduknya. ia kembali duduk disamping Alzio, seperti makan malam terkahir. karena tempat itu sudah dipilih Alzio, maka selamanya gadis itu akan duduk disana setuju tidak setuju. "gadis pintar!" puji Alzio sedikit tersenyum, lagi lagi membuat Darius dan Natalia terkejut.
"aku pikir kau salah makan Zio, apa yang kau makan terakhir apakah perlu kupanggilkan Antonio untuk memeriksa otakmu? " ucap Natalia asal bicara, Alzio sudah biasa mendengar kata kata menohok dari Natalia. hanya diam dan melihat sekilas gadis itu, Natalia bahkan tidak takut pada temannya itu.
beberapa saat kemudian sarapan telah selesai, Alzio dan Darius mengerjakan pekerjaan diruang kerja Alzio seperti biasanya. Darius sibuk menyiapkan keinginan Alzio, dalam sekali ucap semua dilaksanakan oleh pelayan. kamar mewah disiapkan oleh pelayan untuk Krystal, gadis itu menatap kamar yang mewah seperti kamarnya dulu. ia melihat semua isi disana sudah lengkap dengan pakaian seukurannya, bahkan brang lainnya seperti tas, sepatu, dompet, jam tangan dan perlatan lainnya serta bathroom yang sudah lengkap dengan isi kebutuhan mandi seorang wanita.
"apa kalian tidak salah, tidak mungkin tuan kejam itu memberikan kamar ini. aku hanya seorang pelayan, jangan berikan yang berlebihan. " ucap Krystal panik, hal itu membuat seorang pelayan tersenyum padanya.
"ini benar kamar Anda nona, dan mungkin maksud tuan dengan kata pelayan Anda salah mengartikan. silahkan Anda istirahat, saya tinggal dulu. " ucap pelayan itu sopan, benar apa katanya tidak terlihat seperti pelayan. mereka memperlakukan Krystal sama seperti Natalia, yang tidak dianggap pelayan oleh Alzio. bahkan pria itu sendiri yang meminta semua pelayan menyiapkan kamar mewah itu, Krystal orang penting untuk Alzio pendapat semua pelayan disana.
"pelayan bilang kau bingung, kenapa? " tanya Natalia tiba tiba, Krystal berjalan kearah Natalia dan sedikit bingung.
"tuan kejam itu tidak salah kan, ini kamarku? " Natalia tersenyum dan mengangguk, Krystal masih tidak percaya dengan itu.
"Alzio adalah orang yang baik, jadi jangan terkejut. apa kau sebelumnya tidak lihat kamarku, dia memberikan kamar yang begitu mewah untukku. hanya saja kau bernasib menjadi budaknya, aku turut sedih. " ucap Natalia, Krystal menyangkal itu karena ia merasa takut saat dekat dengan Alzio. merekaa berdua berjalan keluar dari kamar itu, Natalia mengajak gadis itu berkeliling untuk melihat isi mansion Alzio yang begitu mewah.
"Terima kasih. " ucap Krystal saat seorang pelayan memberikan minum padanya, tapi pelayan itu langsung pergi tanpa mengucapkan kata.
"tidak ada pelayan yang boleh bicara denganmu, hanya aku yang boleh bicara denganmu disini. jadi jika ada sesuatu katakan padaku, aku akan membantumu apapun itu... " Krystal tersenyum dengan itu, ia siap meminta keinginannya tapi Natalia menutup bibir itu dengan cepat. "kecuali kau ingin pergi, sekali melangkah nyawa kita berdua akan sampai akhirat. " ucap Natalia terkekeh kecil, tapi tidak untuk Krystal yang merasa negri kemudian menggelengkan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments