Krystal dengan ragu berjalan kearah kamar Alzio, perintah pria itu tidak bisa dibantah juga tidak ingin dia lakukan. sisa tangisnya masih terasa, rasa sesak didadanya sangat mendalam. ketika berada dirumah itundirinya jauh dari alat komunikasi, ponsel pun tidak ia gunakan karena dirampas Darius saat berada dimobil. Krystal yang memakai pakaian Natalia, terlihat begitu imut karena tubuhnya yang ramping dengan pakaian sedikit besar. karena memang tubuh Natalia lebih tinggi darinya, Krystal merasa nyaman karena memang dirinya cukup hangat didalam rumah yang full AC itu.
tangannya memegang ganggang pintu, tapi belum membuka pintu itu tiba tiba pintu terbuka dengan cepat. membuat Krystal terkejut dan langsung mundur, sedetik kemudian ia kembali dikejutkan dengan Alzio yang langsung menarik tangan gadis itu dan mengunci kamarnya. Alzio melihat rekaman CCTV dari ponselnya, ia melihat gadis itu yang berdiri cukup lama didepan kamarnya. karena tidak sabar dengan gadis yang lamban itu, Alzio membuka pintu dan menariknya untuk segera masuk.
Krystal terus menunduk dihadapan Alzio, layaknya seekor kelinci yang takut menjadi mangsa seekor singa jantan didepannya. Alzio memperhatikan wajah gadis itu, benar ia juga melihat sisa air mata dan nafas sesenggukan nya masih didengar. tubuhnya benar benar ketakutan, ia ingin keluar dari sana karena mengingat bayangannya yang ditampar kuat oleh pria itu.
"kau memakai pakaian Natalia? " tanya nya dengan suara dingin, Krystal masih menunudk kemudian mengangguk. Alzio menarik tengkuk itu untuk menatapnya, tapi Krystal tidak berani menatap wajah itu dan memejamkan matanya dengan erat. "aku tidak suka bicara dengan seseorang yang menunduk, kau bukan musuhku yang harus menunduk! " tegas Alzio geram, Krystal mengangguk kemudian membuka matanya yang terlihat sayu.
"maafkan aku... aku tidak bermaksud berkata lancang... jangan sakiti aku.. pipiku masih sangat sakit, jangan kau memukul ku lagi... " ucap Krystal menangis, rasa takut itu sangat menjalar kesemua tubuhnya.
"aku tidak akan menyakitimu, jika saja mulut kecilmu itu tidak terus memohon untuk dilepaskan. perjanjian adalah perjanjian, orang tua mu belum membayar hutang mereka, dari pada aku membunuh mereka... "
"jangan... jangan sakiti mommy dan daddyku, mereka pasti bisa membayar hutang padamu... " sela Krystal yang kembali memohon, Alzio yang melihat itu melepaskan tangannya dari tengkuk gadis itu.
"aku tidak akan melakukan itu, tapi dengan satu syarat. kau akan disini selama itu, menjadi pelayan dan budakku untuk membayar hutang orang tuamu. " ucap Alzio dengan tegas, Krystal yang mendengar itu langsung saja mengangguk dan menyetujui hal itu. Alzio tersenyum tipis dengan itu, kemudian membuka pakaiannya di hadapan Krystal tanpa ada rasa malu. tentu saja gadis itu langsung terkejut, ia menunduk agar tidak melihat pemandangan mengejutkan didepannya. "berani mengalihkan pandanganmu, kau tidak akan bisa melihat seumur hidupmu. " suara itu menusuk telinga Krystal, ia langsung membuka mata dan melihat Alzio yang sudah tidak memakai pakaian dan celana, hanya menyisakan boxer yang ia pakai.
Darius dan Natalia berada diluar kamar singa itu, telinga mereka menempel pada pintu besar kamar Alzio. entah apa yang mereka lakukan disini, ingin mendengar suara yang ada didalam tapi tidak terdengar sedikitpun. pintu Alzio memang didesai sangat bagus, karena agar sesuatu yang ada didalam tidak terdengar diluar.
"nihil sekali, tidak mendengar apapun. aku penasaran apa yang dilakukan Zio didalam, apa masa lalunya sudah tergantikan oleh gadis itu? " ucap Darius, Natalia menggeplak kepala itu dengan kasar.
"jangan ngawur kalau ngomong, tapi aku juga merasa takut. dia tiba tiba meminta Krystal masuk kesana, apa dia akan memprawani gadis itu? " tanya Natalia yang sekonyong-konyong keluar dari mulutnya, hal itu membuat Darius menoleh dengan terkejut.
"gadis itu perawan?" tanya Darius, Natalia mengangguk karena dia sendiri sudah memastikan hal itu sebelumnya. "menurutku tidak, masa lalunya masih sangat penting baginya. " saut Darius kemudian, Natalia hanya menaikkan bahunya kemudian mengajak pria itu pergi dari sana dengan cepat.
Krystal duduk diranjang Alzio, kasur king size itu sangat hangat dirasakan Krystal. dengan sprei yang lembut, rasanya Krystal ingin tidur disana. tapi ia menggelengkan kepalanya dengan cepat, pikirannya kotor memikirkan hal itu. setelah beberapa menit Alzio keluar dari kamar mandi, dengan balutan handuk di pinggangnya. Krystal yang melihat itu mengalihkan pandangannya, tapi ia urungkan saat Alzio menatapnya dengan tajam. menurut Alzio tatapan itu biasa saja, tapi bagi siapapun tatapan itu adalah tatapan mematikan yang dimiliki Alzio.
"apa kau sudah mandi?" tanya Alzio, Krystal mengangguk dengan itu. kemudian mendudukan dirinya disamping gadis itu, menatap gadis itu yang masih melihatnya. "kau bisa memijat, punggungku sangat pegal. " ucap Alzio, Krystal langsung mengangguk kemudian berdiri dari duduknya. Krystal menyentuh punggung Alzio tanpa pakaian, gadis itu melihat lebam merah dipunggung Alzio.
"apa anda terluka, ini terlihat memar. " ucap Krystal hati hati, Alzio memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya. ia tidak mungkin menceritakan pekerjaannya, dan tentu berasal dari seseorang yang berani memukulnya. Tapi pikirannya ada hal lain saat ini, Alzio merasa nyaman saat disentuh oleh gadis itu. pria itu dikenal sebagai orang yang tidak bisa disentuh wanita, secantik dan sebaik apapun wanita itu ia akan marah saat menyentuh miliknya terutama kulitnya. disentuh Krystal ia hanya diam, bahkan pijatan itu membuatnya sangat nyaman.
Alzio memegang tangan gadis itu, memutar tubuhnya untuk menghadap gadis itu. membawa Krystal kedalam dekapannya, mengunci gadis itu dengan kedua kakinya yang jenjang. tubuh Krystal kembali terkejut, ia gemetar saat berhadapan sangat dekat dengan Alzio.
"mulai hari ini kau akan tidur dikamar ini, ada aku atau tidak kau tetap tinggal dikamar ini. tidak ada yang aku ijinkan masuk selama ini, tapi kau terkecuali. aku akan meminta Natalia menyiapkan kebutuhanmu disini, dan ya tidak ada penolakan! " tegas Alzio, gadis itu tidak mengatakan apapun. jika bersuaramu pun, tidak akan didengar oleh pria itu. Alzio menatap wajah cantik Krystal, bibinya kecil berwarna merah ranum membuatnya ingin menyentuhnya.
tanpa bicara lagi Alzio menarik tengkuk gadis itu, menempelkan bibirnya pada bibir Krystal. tidak ada perlawanan, gadis itu terkejut dan meremas lengan kekar Alzio. pada awalnya hanya menempel, tidak berlangsung lama Alzio menikmati bibir kecil tipis menggoda imannya itu. menjalar mencium pipi gembul gadis itu, sampai memberikan tanda dileher jenjang putih gadis itu. hal itu membuat Krystal mengeram, karena sakit lehernya digigit oleh Alzio. sesaat kemudian Alzio sadar dan mendorong tubuh gadis itu, berjalan masuk ke arah kamar mandi dengan cepat meninggalkan Krystal yang menutup mulutnya sendiri.
sungguh ajaib bagi Alzio, tubuhnya yang tidak pernah menginginkan seorang wanita malah memiliki reaksi aneh. dirinya yang sudah mandi itu, kembali melakukan ritual mandi dengan air dingin mengguyur tubuhnya. awalnya biasa saja disentuh gadis itu, kedua malah membiarkan gadis itu tinggal dikamarnya. memang tujuannya adalah untuk menguji dirinya sendiri, apakah dirinya normal ataukah dirinya masih terjebak dimasa lalu yang tidak bisa ia lepas sejak dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Jumiri Juliah
masih mengikuti
2023-12-03
0
Ruk Mini
seruuuuu..thor..aq ape ketar ketir baca ye👍👍👍
2023-09-26
1