Kegeraman Alzio.

Krystal terdiam menghadap lurus Alzio, wanita itu tidak berani mengalihkan pandangannya saat pria itu menatapnya dengan sangat tajam berjalan tegap kearahnya. semakin mendekat membuat Krystal gugup, sampai pipinya disentuh oleh tangan hangat Alzio. tapi belum sampai bersuara wanita sebelumnya maju kearah Krystal, kemudian mencengkram tubuh Krystal dengan kuat.

"kampungan tidak pantas disini, kau harus pergi. " ucapnya dengan lantang, hal itu membuat semua orang menatapnya. Krystal yang ditarik dengan kuat itu hanya diam, tidak melawan dan membiarkan wanita angkuh itu menariknya. Alzio sudah sangat kelewat kesal, langkahnya tiga kali lebih cepat dari dua wanita yang berjalan itu. menarik tangan Krystal dengan kuat, melepas tangan wanita yang menariknya dengan kasar. memeluk tubuh Krystal, menatap tajam wanita itu dengan tajam tatapan membunuh.

"berani sekali kau menyentuhnya! " ucap Alzio geram, seketika membuat keheningan disana. bahkan wanita itu yang selalu mengoceh terdiam, ia terkejut dengan perubahan wajah Alzio. pria itu mengusap pipi Krystal, dan benar melihat merah pipi itu bekas tamparan. "apa dia menamparmu sebelah sini? " tanya Alzio bertanya dengan nada lembut, Krystal yaang diam hanya mengangguk sebagai jawaban. pria itu bahkan melihat tanda merah ditangan wanitanya, benar sangat sensitif kuliat Krystal semakin membuatnya geram.

"Zio kenapa kau menyentuh gadis itu, dia gadis kampungan yang mengganggu jalanku. bahkan mereka mengotori baju mahalku, tapi yang kau lakukan kenapa seperti membelanya... " wanita itu terdiam saat Alzio menatapnya, pria itu menyerahkan Krystal kearah Natalia yang tidak jauh disana.

"tidak ada yang boleh menyentuh gadis itu selain aku, siapa kau berani menyentuhnya. bahkan kau membuat bekas merah di pipinya, aku akan membalas dia kali lipat dari ini! " ucap Alzio, tidak disangka tangannya melayang kearah wanita itu. menampar wanita itu dengan keras hingga terdorong kebelakang, Krystal terkejut dengan itu. Alzio sudah sangat marah, pria itu akan menyiksa siapapun yang menganggunya. "bagaimana rasanya, aku bilang dua kali lipat kan? " ucap Alzio lagi, ia mendirikan wanita itu dan memberikan tamparan lagi pada wanita itu.

"tuan sudah! " teriak Krystal, gadis itu menahan tubuh Alzio kedalam pelukannya. ia merasakan tubuh Alzio yang begitu geram, bahkan otor leher dan tangannya terlihat jelas. Alzio menatap Krystal tajam, kemudian melemah saat gadis itu menggelengkan kepalanya memintanya untuk berhenti. dirinya juga tidak peduli siapapun melihatnya, ia hanya ingin membalas perlakuan wanita itu pada wanita nya.

"Darius hubungi tuan Charles, perjanjian yang disepakati dari awal batalkan semua. aku menolak semua kerja sama dengannya, jika bertanya suruh putri kesayangannya ini menjawab! " ucap Alzio kemudian, pria itu membawa Krystal dalam dekapannya dan meninggalkan wanita itu yang menangis akibat pukulan darinya. wanita itu menatap kearah Alzio dengan kesal, banyak kemarahan dimatanya yang berlinang air mata.

malam harinya mereka berada dihotel, dengan keadaan sadar Alzio mengusap pipi Krystal dengan lembut. pipi itu sudah tidak merah lagi, tapi dirinya tetap merasa marah ketika mengingat Krystal telah disakiti oleh orang lain. Krystal tidur dengan nyenyak dipangkuan Alzio, merasa nyaman tidak ada rasa khawatir sama sekali. Alzio menatap wajah itu dengan perasaan aneh, ia memegang dadanya sendiri karena merasa aneh. sampai ia memutuskan untuk membawa Krystal tidur di kasurnya, menidurkan gadis itu dengan selimut tebal.

Alzio kuar dari kamarnya, ia melihat Darius dan Natalia yang ada diruang makan. ia ikut gabung dengan menyesap sebuah minuman, ia duduk disamping Darius dan juga di hadapan Natalia. tidak ada pembicaraan, sampai Natalia menghabiskan makanannya.

"kenapa kau menghentikan tamparan itu, harusnya balas 10 kali lipat! " sungut Natalia, Darius menggelengkan kepalanya dengan Alzio yang menyeringai.

"tenanglah dia sudah membalas yang sangat kejam, mungkin saat ini wanita itu sedang dihajar ayahnya sendiri. " ucap Darius, Natalia tersenyum dengan itu.

"jadi masih belum mengakui kalau kau menyukai Krystal, kau begitu marah saat melihat merah dipipinya. " ucap Natalia, lagi lagi hal itu membuat Alzio berpikir. Darius dan Natalia saling melihat, kemudian memberi tanda kearah Darius untuk melihat Alzio.

"itu cinta Zio, kau sudah mencintai gadis itu. " ucap Darius, tangan Alzio menggeplak kepala Darius dengan ringan tapi tetap kuat dengan tangannya itu.

"jangan bicara omong kosong, aku tidak memiliki perasaan apapun. " ucap Alzio, ia kembali menyesap minumannya.

"kalau kau kehilangan dia, kau akan merasakan rasa menyesal yang besar. lihat saja, aku berdoa dia meninggalkanmu dan kau menjadi gila! " ucap Natalia kemudian pergi, Alzio kesal hanya melempar angin pada Natalia yang pergi.

"aku sarankan jangan sampai menyesal dikemudian hari. " ucap Darius kemudian pergi, ia mengikuti Natalia yang masuk kedalam kamar. Alzio menatap ponselnya yang diatas meja, entah sejak kapan wallpaper itu terpasang wajah Krystal yang sedang tidur nyenyak. ia mengusap layar ponselnya sendiri, kemudian senyumnya hilang begitu saja.

"aku tidak yakin kau tidak menyakitiku. " ucap Alzio bergumam, ia merasa bingung dan meneguk habis minumannya yang tersisa dibotol.

...****************...

di pagi hari mereka sampai dikota asli mereka, Krystal berlari kecil dengan Natalia menuju kamarnya. mereka berdua melihat apa yang sudah dibeli, bahkan mereka mencoba beberapa pakaian dan juga sepatu yang sudah mereka beli. Sampai keduanya dipanggil pemilik mansion, tanpa melawan mereka berdua turun kearah Alzio yang memanggil mereka. tidak ada yang tahu kenapa, terlihat pelayan bekerja bakti membersihkan rumah. Natalia bingung, ia tidak memerintah kan apapun. tapi semua pelayan seakan bekerja keras, ia melihat kearah Alzio dan juga Darius.

Alzio menarik Krystal kearahnya, mengunci tubuh gadis itu dalam dekapannya. dilihat pipi itu sudah baik baik saja, meskipun terlihat masih membesar mungkin karena pembengkakan yang belum kempes.

"kenapa kau begitu sensitif memiliki kulit, luka sebelumnya saja masih membekas, malah menambah lebam yang baru. " ucap Alzio, Krystal tersenyum dengan itu.

"aku sudah baik baik saja, jangan khawatir tuan." ucap Krystal, Alzio tersenyum dan mencubit pipi Krystal karena gemas. Natalia muak melihat mereka yang bertindak romantis, ia juga sangat kesal melihat Alzio yang sangat bersifat aneh.

"kau memanggilku hanya untuk ini, memamerkan kemesraan? " ucap Natalia, Krystal dan Alzio menoleh kemudian menggelengkan kepalanya.

"orang tua Krystal akan datang, jadi kau harus menyambut mereka nanti." ucap Alzio tenang, Krystal sedikit terkejut kemudian melihat kearah Alzio. "ikut aku. " ucap Alzio, ia menarik tangan Krystal agar mengikuti langkahnya.

Darius menceritakan hal itu pada Natalia, pria itu sengaja mengundang kedua orang tua Krystal secara tiba tiba. selama beberapa bulan yang terjadi, Krystal tidak mendapat kabar dari orang tuanya. bahkan Alzio berniat mengembalikan sosial media gadis itu, memberikan ponsel yang menjadi hak gadis itu. obsesinya menjadikan Krystal sebuah jaminan memang salah, apalagi dengan mengambil hak gadis itu yang tidak seharusnya. Natalia merasa senang saat mendengar semua itu, tapi ia masih kesal pada Alzio yang tidak menyadari dirinya telah jatuh cinta pada Krystal. ia berdoa semoga Alzio menyadari perasaannya, dan mereka berdua bisa bersama tanpa melihat status mereka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***