Menampar Krystal.

Krystal membuka matanya, tubuhnya terasa pegal dan remuk. kepalanya sangat pusing, penglihatannya pun sedikit buram. Krystal mendudukan dirinya, ia menatap sekeliling kamar itu. benar dirinya masih dihotel, tapi tidak ada keberadaan Alzio disana. ia keluar dari kamar tidak melihat siapapun, hanya Natalia yang sedang menikmati sarapan pagi. Krystal duduk disamping Natalia, dan langsung disodorkan semangkuk sup yang terlihat hangat dan sedap.

"untuk mengurangi rasa mabuk mu. " ucap Natalia lagi, Krystal terkejut dan menoleh kearah gadis itu.

"mabuk, apa aku semalam mabuk sampai tidak sadar? " ucap Krystal heran, Natalia hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"aku juga mabuk semalam, keasikan minum dengan Darius aku lupa dunia. " saut Natalia, Krystal hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. selama 22 tahun, baru sekarang dirinya mabuk hingga tidak sadar.

beberapa saat kemudian Alzio dan Darius datang bersamaan, mereka menggunakan pakaian olahraga dengan keringat yang masih menempel. Darius langsung masuk kedalam kamarnya, berniat mengganti pakaian dan menyegarkan dirinya. berbeda dengan Alzio yang berjalan kearah Krystal, memeluk pinggang ramping itu dan mengecup pundak Krystal dengan lembut.

"sudah sadar? " tanya Alzio, Krystal mengangguk dengan senyuman tipis.

"maafkan aku, mungkin aku melakukan hal yang aneh semalam. " saut Krystal menyesal, ia tidak bisa membayangkan apa yang dilakukannya saat mabuk. Alzio tersenyum tipis dengan itu, kemudian mendekatkan bibirnya ketelinga gadis itu.

"kau sangat nakal, sayangnya kau masih tidak bisa disentuh. " ucap Alzio pelan, setelah mengatakan itu Alzio pergi dari sana. meninggalkan Krystal yang sekarang berwajah merah, menahan malu dan masih berpikir nakal seperti apa yang dilakukan nya.

mereka memutuskan untuk menikmati liburan itu, Krystal yang pertama kali keluar negeri sangat senang. dirinya tidak melewatkan setiap tempat, bahkan belanjaan yang keduanya beli sudah sangat berat dibawa. Alzio dan Darius malah sibuk bekerja, mereka berdua hanya memerintahkan beberapa orang untuk menjaga Krystal dan juga Natalia.

"Natalia ayo kita makan es krim, sepertinya sangat lezat! " ucap Krystal girang, Natalia mengangguk dengan itu kemudian melirik kearah salah satu bodyguard yang bersama mereka. beberapa orang berbaju hitam mengangguk, mereka mengikuti langkah kedua wanita itu menuju kedai es krim didalam mall itu.

"berikan dua es krim. " ucap Krystal pada seorang penjual disana, dengan ramah penjual itu mengangguk. "apa mereka juga dibelikan?"

"jika mereka dibelikan, Alzio akan memotong lidah dan tangan mereka besok." saut Natalia tenang, Krystal yang mendengar itu bergidik ngeri. tidak bisa membayangkan sekejam apa Alzio, ia pun pun memilih diam dan membeli untuk dirinya saja.

Krystal menerima es krim vanila itu, ia menikmati eskrimnya dengan memberikan es krim yang satu pada Natalia. belum saja berjalan jauh, tiba tiba tubuh Krystal terdorong kedepan oleh seseorang sampai es krim nya terjatuh begitu saja.

"minggir nona kami mau lewat!" ucap seseorang pria, hal itu membuat Natalia geram bahkan beberapa bodyguard disana hampir saja maju menghalang.

"maaf ini kan tempat umum, bukan milik satu orang. " ucap Krystal melawan, ia sedih es krim nya jatuh oleh seseorang yang bersifat tidak sopan padanya. seorang wanita cantik berdiri dihadapannya, memakai kacamata hitam dengan menatap Krystal remeh.

"kamu siapa, hanya seorang rakyat jelata. pergilah dari hadapanku, lagi pula rakyat sepertimu kenapa ada disini!" Natalia yang kelewat kesal, ia menumpahkan es krim. wanita itu terlihat kesal dan marah, wanita itu akan menampar Natalia malah mengenai Krystal yang berdiri di hadapan Natalia. suara tamparan itu terdengar nyaring, Natalia bahkan sampai menganga dan beberapa orang memperhatikan mereka.

"itu pantas untukmu, rakyat jelata kurang ajar. kau tahu harga pakaian ini sangat mahal, kau tidak akan bisa menggantinya. " kesal wanita itu, Natalia ingin sombong tapi tidak jadi karena Krystal memegang tangannya. "tunggu saja, aku akan menemukan kalian setelah ini." pergi begitu saja, Natalia hampir melawan tapi Krystal terus menghentikan gerakan itu.

"dia memukulmu, kurang ajar sekali. katakan apapun itu sakit, huuh... pipimu sangat merah sekarang." geram Natalia memegang pipi Krystal, cepat membawa Natalia itu pergi dari sana sebelum bertambah ngamuk.

supir membawa Krystal dan Natalia pergi dari mall itu, mood Natalia sangat buruk karena perkara yang tidak ia selesaikan. mereka berakhir disebuah gedung perusahaan, dimana disana terdapat Alzio dan juga Darius. supir membawa mereka atas perintah Alzio, karena pria itu ingin bertemu Krystal yang seharian tidak ia temui.

Krystal memakai bedak tabur sedikit tebal, Natalia menutupi pipi merah itu dengan banyak bedak disana. tetap saja merah itu masih terlihat, tapi tidak sejelas sebelumnya. mereka berdua berjalan mencari Alzio, tapi sampai mendekati lift Natalia melihat Darius yang memanggil pria itu.

"kalian sudah datang, ayo duduk disana. " ucap Darius mengarahkan mereka ke arah ruang tunggu, Krystal mengangguk kemudian duduk di ruang tunggu itu. Natalia mengikuti Darius, karena pasti membicarakan sebuah pekerjaan.

Krystal duduk dengan tenang, kini pipinya terasa berdenyut. meskipun tamparan itu tidak sekeras yang dilakukan Alzio, tetap saja kulitnya sensitif sampai membuat pipinya merah. sampai gadis itu melihat pria yang ditunggu nya, pria itu berjalan kearah pintu masuk dan menyapa seseorang. Krystal sedikit terkejut karena seorang wanita yang disapa pria itu, bahkan wanita itu sangat menempel pada tubuh Alzio. dia dikenal sebagai pria yang tidak bisa disentuh, tapi kali ini berpelukan sampai cipika cipiki menurutnya. tapi bukan itu yang dikagetkan Krystal, melainkan terkejut dengan wanita itu adalah wanita yang telah menampar pipinya.

Alzio merasa diperhatikan, ia melirik kearah kanan dan melihat wanitanya berdiri menatapnya. dengan tersenyum Alzio melihat kearah Krystal, ia berjalan dengan wanita tak dikenal itu dibelakangnya. Alzio menatap Krystal yang berdiri tersenyum padanya, ia juga ikut tersenyum dengan itu.

"kau disini? " tanya Wanita itu, dirinya berdiri di hadapan Alzio yang menatap Krystal dengan tajam. "sungguh nasibku sangat sial, bertemu dengan gadis sepertimu dua kali. " ucapnya lagi, Krystal tetap diam sampai Natalia datang dan terlihat emosi melihat wanita yang membuatnya kesal.

"kau, wanita kurang ajar!" ucap Natalia kasar, hal itu membuat Darius dan Alzio terkejut tapi dengan ekspresi datar. berbeda dengan Krystal, ia langsung menahan tubuh Natalia.

"kenapa, kau dulu yang kurang ajar. untung saja tamparan itu tidak mengenai wajahmu, dan ya bedakmu sangat tebal sampai bekas tamparanku tidak terlihat. " ucap wanita itu tiba tiba, hal itu membuat Krystal mendekik. bukan hanya Krystal, Alzio dan Darius yang sedari tadi terdiam langsung memasang wajah tajam.

"bekas apa? " tanya Alzio dengan tajam, wanita itu malah berjalan kearah Alzio dan bersifat manja.

"Zio gadis itu mengotori pakaianku yang indah tadi, aku sampai harus membeli pakaian lain. padahal pakaian itu sangat mahal dan edisi terbatas, jadi aku memberinya pelajaran daan menampar temannya itu. dia juga salah karena menghalangi jalanku, makanya aku terlambat menemuimu. " ucap wanita itu dengan percaya diri, ia tidak tahu Alzio sekarang berwajah tajam menatap lurus kearah Krystal. Natalia tersenyum menyeringai, ia melihat wanita sombong itu dengan tatapan remeh.

"bukan aku yang membalas, Alzio yang akan membalasmu wanita bodoh." gumam Natalia, ia tahu Alzio sekarang menahan marah karena wanitanya disentuh tanpa ijin.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***