...~Happy Reading~...
Deg ... Deg ... Deg ..
Mata terpejam, namun pikiran melayang. Berulang kali, Maira dan Arga saling diam dan membeku di tempat masing masing. Gugup dan canggung, itulah yang ia rasakan saat ini.
Pasal nya, kini keduanya tengah berada di atas ranjang yang sama. Tanpa beralas bantal satu pun, di karenakan bantal dan guling itu untuk menjadi penghalang di tengah keduanya.
“Kenapa di kamar mu tidak ada sofa nya sih!” tanya Maira karena sudah lelah berpura pura tidur, namun tidak bisa.
“Untuk apa?” kata Arga yang malah balik bertanya.
“Ya biar kalau kaya gini, gak perlu kaya gini,” kata Maira sedikit ambigu, membuat laki laki itu mengerutkan dahi nya.
“Kaya begini gak begini, maksud nya?”
Maira menghela napas nya berat, ia mendudukkan diri dan menatap ke arah Arga yang saat ini tengah tertidur dengan posisi terlentang dan juga sedang menatap nya.
“Kamu lihat bantal bantal ini, guling!” Maira menunjuk ke arah bantal dan guling di sebelah nya yang langsung di anggukan kepala oleh Arga, “Kalau ada sofa kan setidaknya kita gak perlu buat kaya ginian!”
“Terus, kamu mau tidur di sofa, begitu?” tanya Arga sok polos seketika membuat mata Maira membola.
“Enak aja, ya kamu lah yang tidur di sofa! Ya kali aku, ogah!” kata Maira berdecak.
“Aku juga gak mau!” ucap Arga dengan santai sambil tersenyum tipis.
“Tapi—“
“Ya udah sih, kalau emang kamu gak mau kaya gini. Tinggal buang aja bantal dan guling nya!”
Dan tanpa aba aba, laki laki itu langsung melemparkan bantal dan guling ke lantai, hingga kini di atas tempat tidur menjadi begitu luas karena hanya di huni keduanya saja. Bahkan, selimut pun sudah tidak ada di tempat tidur.
“kenapa malah di buang!” pekik Maira semakin kesal menatap sahabat nya.
“Bukan nya tadi kamu yang bilang?” kata Arga lalu menghela napas nya berat, “Mai, kita kan udah nikah. Gak perlu pakai penghalang juga gapapa, bahkan kamu pun sebenarnya bisa loh lepas hijab kamu. Aku itu suami kamu!” imbuh nya, seketika membuat Maira langsung terdiam.
Memang benar, Arga sudah menjadi suami nya. Tapi, Maira juga tidak mau melupakan bahwa pernikahan ini hanyalah sementara. Ia tidak mau, jika dirinya sudah memberikan segala nya kepada laki laki itu, lalu di tinggalkan begitu saja.
Enak di Arga, rugi di Maira. Begitulah pemikiran gadis itu.
“Mai, kita udah kenal lama loh. Kita udah sahabatan dari dulu, masa sih kamu—“
“Hoaaammm ... Aku ngantuk deh Ga, aku tidur dulu!” ucap Maira langsung memotong perkataan Arga dan langsung kembali tidur dengan posisi kini membelakangi laki laki itu.
Sementara itu, Arga yang melihat Maira membelakangi nya, hanya mampu menghela napas berat. Ia tidak ingin memaksa gadis itu untuk menjadi istri seutuh nya, karena ia juga sadar bahwa pernikahan ini atas dasar keterpaksaan saja.
‘Aku akan memberikan hak mu, jika kamu benar bena bisa melupakan masa lalu kamu, Ga!’ gumam Maira dalam hati sambil memejamkan mata nya.
‘Bolehkah aku egois? Boleh kah aku memiliki mu seutuh nya Mai? Sejak dulu, perasaan sayang itu masih ada, meski sering kamu kikis. Tolong, berikan aku sedikit kesempatan dan waktu Mai,’ gumam Arga dalam hati sambil terus menatap punggung sang istri.
Menarik nafas cukup panjang, Arga bangkit dari posisi nya, mengambil kembali bantal dan guling, juga selimut untuk menutupi tubuh istri nya agar tidak kedinginan.
...~To be continue ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Hikmah
kurangnya pillow talk.jadi gak tau isi hati masing2 cuman bisa berguman dihati saja.tidak mau mengungkapkan.
2024-03-09
1
Hasbi Asidiqi
tuhkan .....salah paham dech maira padhl arga sayang lho
2024-01-24
0
Ririe Handay
sebenarnya apa perasaan mu ga
2023-09-01
1