Arti ketulusan

...~Happy Reading~...

“Ar, kamu tahu kan pernikahan itu hal yang sakral.”

Arga langsung mendongakkan kepala nya untuk menatap wajah Maira yang terlihat menunduk sambil meremas kedua tangannya sendiri.

“Mai ... “

“Aku hanya ingin menikah, sekali seumur hidup Ga. Aku wanita biasa Ga, aku ingin di cintai dan aku hanya ingin menikah dengan laki laki yang benar tulus sama aku, maafkan aku Arga, aku—“

“Mai, kita bersahabat sejak kecil. Apakah selama ini aku kurang tulus sama kamu?” Ingin rasanya Arga langsung menggenggam tangan Maira saat ini untuk meyakinkan gadis itu.

Akan tetapi, ia sadar bahwa ia tidak akan seberani itu. Mereka bukan lagi anak TK yang bisa berpegangan atau bahkan berpelukan. Mereka sudah dewasa, terlebih mereka saat ini berada di teras rumah milik keluarga Maira.

“Maira ... “

“Kamu gak ngerti Ga, dan kamu gak akan pernah mengerti. Ketulusan yang kamu maksud, sangat berbeda dengan ketulusan yang ku inginkan,” Maira menghela napas nya berat.

“Jika kamu tadi bertanya, untuk apa gus Hilal menemui ku. Dia sedang menagih jawaban atas CV ta'aruf yang dia kirimkan untuk ku beberapa hari yang lalu.” Imbuh Maira seketika membuat Arga sedikit terkejut.

Deg!

Jadi, kepulangan gus Hilal ke pondok karena ingin meng-khitbah Maira. Selama ini, Arga cukup sering bertemu dengan laki laki itu di Jakarta. Karena jarak rumah keduanya yang tidak begitu jauh, bisa di katakan satu perumahan.

Jadi, hampir setiap hari jumat jika Arga ikut sholat jumat di masjid yang ada di komplek nya, pasti mereka akan bertemu. Entah satu atau dua kali dalam satu bulan. Dan Arga juga pernah menanyakan apakah gus Hilal akan menetap di Jakarta, tapi laki laki itu memberikan jawaban yang tidak pasti.

Awal nya, Arga berfikir bahwa gus Hilal akan mencari jodoh nya di Jakarta. Dan sekarang Arga paham juga yakin bahwa ternyata kepergian gus Hilal dari Pondok selama ini, karena ingin menghindari Maira.

Laki laki itu menunggu sampai Maira lulus kuliah, dan ia baru akan menikahi nya. Begitu kah? Pikir Arga mencoba menebak dalam hati nya.

“A—pakah kamu akan menerima nya? K—kamu akan segera menikah dengan nya?” tanya Arga sedikit terbata.

Entah mengapa, hati nya terasa sedikit sesak saat tahu bahwa ternyata Maira lah gadis yang di tunggu oleh gus Hilal. Antara senang karena Maira bisa mendapatkan laki laki se sempurna gus Hilal. Tapi juga ada sedikit rasa sesak yang singgah di hati nya saat tahu Maira akan menikah dengan orang lain.

Why? Kenapa? Bukankah dirinya juga akan menikah dengan Rahel.

Ya, Arga dan Rahel juga akan menikah, tapi kemana kekasih nya itu, Arga tidak tahu.

Dan sekarang, Arga sedang kelimpungan untuk mencari keberadaan Rahel, karena pernikahan nya yang hanya tinggal dua hari lagi. Orang tuanya sudah menuntut dan memarahi Arga atas kepergian Rahel.

Itulah yang membuat Arga nekat ke Bandung untuk menemui Maira. Ia berharap, bahwa Maira mau menjadi pengantin pengganti untuk menggantikan Rahel. Tapi, sepertinya dia salah. Karena Maira juga akan segera menerima lamaran gus Hilal.

“Pulang lah Ga, aku hanya bisa membantu lewat doa. Semoga Rahel cepat kembali dan pernikahan kalian bisa segera di langsungkan,” ujar Maira pelan sambil menundukkan kepala nya.

Hari ini, Maira sedang berada di dalam mode kalem. Karena hatinya masih begitu sakit menerima kenyataan Arga akan menikah dengan orang lain.

Walau pun pada akhirnya Rahel menghilang dan pernikahan akan segera batal, tapi hati Maira masih sedikit sakit mengingat bahwa di hati Arga bukanlah dirinya, melainkan Rahel.

...~To be continue .......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***