Tawaran taaruf

...~Happy Reading~...

Drrtt ... Drrttt ... Drrttt ...

Ponsel nya terus berdering sejak tadi. Tapi tidak membuat sang pemilik ponsel itu berniat untuk mengangkat nya sama sekali

“Angkat Mai ... “ ucap abi Mike saat berada di ruang keluarga bersama istri dan dua putri nya.

“Biarin aja Abi,” jawab Maira memilih abai saat ponsel nya terus berdering. Matanya masih terus fokus mantap layar televisi di depan nya. Karena ia tidak mau lagi mengganggu atau berhubungan dengan sosok laki laki yang tak lain adalah Arga.

“Kakak, gimana sama kak Hilal?” tanya Khalifa memilih membuka suara kala melihat suasana di dalam ruang keluarga itu terlihat senyap.

“Hilal siapa?” kata Maira malah balik bertanya.

“Ih, itu yang tadi sore papasan sama kita di depan masjid,” kata Khalifa mencoba membantu ingatan kakak nya.

“Hilal, anaknya kiyai Abdul?” tanya abi Mike ikut bersuara.

“Nah iya Abi. Waktu itu, kak Hilal sempat ngasih CV ta'aruf buat kak Maira. Tapi sama kakak belum ngasih jawaban, dan tadi pas gak sengaja ketemu, kayaknya kak Hilal nanyain lagi deh,” jelas Khalifa panjang lebar.

Maira masih terdiam, ia kini teringat dengan sosok laki laki muda yang bernama Hilal yang masih menunggu jawaban atas ta'aruf nya.

Maira sendiri tidak tahu, harus apa. Karena sejujur nya, dalam hatinya ia sangat berharap bahwa Arga lah yang mengirimkan nya CV ta'aruf.

Dulu, saat masih kecil, Arga dan Maira pernah bercita cita agar kelak bisa menikah dengan jalur ta'aruf. Mereka ingin berpura pura tidak tahu, membuat drama seperti perjodohan, dan pura pura terkejut saat saling tahu.

Tapi, itu hanyalah angan angan seorang anak kecil. Cita cita dan harapan yang di jaga oleh Maira, tapi di ingkari oleh pihak laki laki.

Menyedihkan bukan? Jika mengingat hal itu, ingin rasanya Maira mentertawakan kebodohan nya. Karena kini pada akhirnya Arga justru yang meninggalkan nya.

“Maira, apa kamu sudah siap untuk menikah?” tanya abi Mike, tanpa sadar membuat Maira langsung menganggukkan kepala nya dengan memasang wajah sedih nya.

“Sama kak Hilal kak?” imbuh Khalifa yang juga di balas anggukkan kepala oleh Maira tanpa sadar.

“Maira, kamu yakin?” tanya umma Chila sambil menepuk bahu putri nya, seketika membuat lamunan nya tersadar.

“Astagfirullah, kenapa Umma? Tadi Umma tanya apa?” kata gadis itu terlihat kebingungan menatap satu per satu anggota keluarga nya.

“Kakak lagi ngelamunin kak Hilal ya?” goda Khalifa terkekeh yang langsung mendapatkan hadiah berupa lemparan bantal dari sang kakak.

“Katanya kakak udah mau menikah, gak ada calon nya. Dan Allah udah ngasih calon terbaik untuk Kakak. Ya udah, langsung gas pol saja, iya kan Umma?” kata Khalifa kini menatap ibu nya.

“Kak Hilal itu baik loh kak orang nya. Ganteng nya juga masyaallah banget. Anak seorang Kiai terbaik di pondok ini. Abi aja pasti juga setuju kok, iya kan Abi?” tanya Khalifa kini bergantian menatap ayah nya.

“Khalifa diem deh,” cetus Maira mendengus kesal.

“Udah kak, gak usah mikir panjang. Kak itu speak bidadara setelah Abi dan kak Yusuf. Kaka mau cari yang kaya gimana lagi? Allah udah nurunin satu bidadara untuk jadi jodoh kakak loh,” imbuh Khalifa yang lagi lagi membuat Maira langsung memberikan nya tatapan kesal.

“Khalifa, diem dulu Sayang,” ujar umma Chila dengan begitu lembut, “Maira, sekarang kamu sudah dewasa Nak. Kuliah kamu juga sudah selesai, berikutnya jalan mana yang akan kamu pilih, Abi dan Umma hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kamu.”

“Jika kamu mau menikah dan menerima khitbahan dari nak Hilal, masyaallah abi dan Umma pasti akan mendukung. Tapi jika kamu belum siap, akan lebih baik jika kamu bicarakan baik baik dengan nak Hilal agar dia tidak terlalu lama menunggu dan berharap yang tidak pasti. Maira mengerti kan maksud Umma?” jelas wanita itu panjang lebar membuat Maira menganggukkan kepala nya.

Rasanya begitu sejuk setiap kali mendengar nasehat dari umma nya. Maira berharap kelak dirinya juga bisa menjadi seperti umma nya yang penyabar dan lembut.

Walau sebenarnya jauh di dalam lubuk hatinya, ia sendiri sedikit ragu apakah ia bisa bersikap seperti itu.

Mengingat kini dirinya mudah emosi, mudah terpancing amarah dan mudah merasa geram. Sangat sulit bagi Maira menghadapi masalah dengan senyuman lembut seperti umma nya.

...~To be continue ......

Terpopuler

Comments

Fiza Chelsea

Fiza Chelsea

lanjut kak ☺️

2023-08-16

3

Nurcute

Nurcute

oh ini anaknya Jibril n chila y🥰

2023-07-27

0

ʀɛʏ ɮʊǟʏǟ kǟʀǟtǟռ😎ᴿᶦⁿᶦ

ʀɛʏ ɮʊǟʏǟ kǟʀǟtǟռ😎ᴿᶦⁿᶦ

mommy..ini masih kelanjutan series nya Pranata Family ya. soalnya aku dah lama ngga baca lagi🤭🙏

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!