Your Angle My Heart

Your Angle My Heart

1

Dalam keseharian kita kerap kali mengalami pasang surut kehidupan,sebab hidup memang tidak dapat selalu berjalan dengan mulus sesuai dengan keinginan kita,rintangan dan masalah dipastikan akan sering kita hadapi hingga pada akhirnya menuntun kita pada sosok yang lebih dewasa dan bijaksana,walaupun tidak semua manusia menyadari itu,jadikan semuanya pelajaran dalam hidup kita kedepannya.

Belajarlah dari hari-hari kemarin dan hiduplah untuk hari ini,lalu berharaplah untuk hari esok.

Imam Syafi'i pernah berkata ...Jika kamu tidak tahan dengan penatnya belajar,maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan dan siapa yang menghendaki kehidupan Dunia maka harus disertai dengan ilmu serta barang siapa yang menghendaki kehidupan Akhirat maka juga harus dengan Ilmu,jadi tuntutlah ilmu setinggi mungkin,akan tetapi jangan pernah lupakan Adap,sesungguhnya tiada berguna Ilmu yang dimiliki seseorang jika tidak disertakan dengan Adap.

Kata bijak dari sang Imam besarnya Umat Muslim itulah yang selalu disampaikan oleh sepasang suami istri paruh baya pada putra putri mereka ,tanpa terasa usia putra dan putri mereka semakin bertambah dari seorang bayi mungil beranjak menjadi balita,berjalan menjadi anak-anak dan kini telah menjelma menjadi remaja hingga akan menuju dewasa,maka dari itu tanggung jawab mereka sebagai orang tua semakin besar dan mereka sadari itu,sebab itu kedua orang tua itu tidak ingin sang putra dan putri terlepas dri pengawasan keduanya.

Kepercayaan....?? Ya..mereka memberikan kepercayaan yang begitu besar pada sang buah hati,namun mereka juga menuntut kejujuran dan tanggung jawab pada sang anak,pasangan paruh baya itu juga memberikan kebebasan dalam berpendapat dan bercita-cita selama tidak melenceng dari Norma,satu yang tidak pernah mereka bebaskan adalah PERGAULAN..keduanya sangat mengawasi pergaulan kedua buah hati mereka.

" Udah selesai Ngajinya..? Kita makan Yuk" tanya seorang wanita paruh baya pada ketiga orang yang sangat ia sayangi,yaitu suami dan kedua buah hatinya.

" Sebentar mi..lima menit lagi,adik belum selesai" jawab pria paruh baya yang sedang fokus mendengar putri bungsu mereka membacakan salah satu kitab kuning yang beliau ajarkan.

Putra dan putri mereka termasuk mahir dalam membaca beberapa kitab kuning dan juga mampu menjelaskan maksud dari pembahasan dalam kitab-kitab tersebut,kitab kuning banyak mengajarkan tentang Akhlak,Adap,tatacara Shalat dan banyak lainnya yang menyangkut tentang kehidupan kita sehari-hari.

" Alhamdulillah....sudah yuk kita tutup untuk malam ini,umi udah panggil" Ucap lagi sang kepala keluarga sekaligus guru mengaji untuk kedua remaja di rumah itu.

" Alhamdulillah...ia Abi..Bismillah...." jawab patuh kedua buah hati dan langsung membacakan Doa penutup sebagaimana biasanya malam-malam sebelumnya.

Ayah dan kedua buah hatinya itu langsung melangkah beriringan meuju dapur,dimana disana terdapat sebuah meja kecil yang terlihat sudah tersusun rapi beberapa hidangan sangat sederhana sebagai menu makan malam mereka,tidak ada menu mewah memang,bahkan terbilang sangat jarang ada sajian hidangan mewah di meja makan rumah mereka,hanya hari-hari tertentu saja mereka menikmati sajian istimewa seperti daging,yaitu di hari besar menjelang Ramadhan dan lebaran Umat Muslim,namun begitu mereka sangat menikmati setiap hidangan yang sang ibu sajikan,mereka selalu bersyukur atas nikmat Rizky yang Tuhan berikan untuk mereka,mengingat diluaran sana mungkin masih banyak orang-orang yang harus rela hidup serba kekurangan bahkan mungkin kelaparan.

" Umi masak apa..? Adek udah lapeeeer bangeet.." tanya remaja cantik berusia 12 Taun.

" Perempuan kok rakus,tiap hari ngeluhnya laper" ledek sang abang,seorang remaja putra yang menginjak usia 16 Tahun,membuat sang adik memanyunkan bibirnya,sementara sang umi hanya menggeleng seraya tersenyum melihat interaksi kedua buah hatinya yang sangat jarang terlihat akur namun keduanya salung perhatian dan sangat menyayangi,keduanya memiliki kecerdasan dan kepintaran yang sama,sehingga membuat keduanya menjadi lawan debat yang cukup seimbang.

" Biarin..Abi sama Umi aja ga keberatan" jawab sang adik santai seraya mendudukkan dirinya di salah satu kursi.

" Gimana mau keberatan coba? Beratnya udah di badan Adek semua...cewek GENDUT" Tambah ledek sang abang pada adik perempuannya yang tampak bertambah geram,sedanhkan kedua orang tua mereka menjadi penonton.

" Iiiish...Abi..Umi...liat tu Abang...bilang adek gendut,langsing gini,abang tuh sakit matadeh kayak nya,kedokter gih periksain tu matanya yang udah rabun" Omel sang adik geram dengan ledekan sang abang

" Langsing paan?abang heran deh...kok bisa ya pelatih kalian tu milih adek tuk jadi Baki tahun ini,apalagi di sanggar ...masak ia selalu jadi Ratu" Ledek sang abang semakin gencar

" Hallo...gini-gini di lomba kemarin adik tu diakui sebagai bagi terbaik dan tercantik ya kalau anda lupa wahai abang tersayang....emang abang taunya berantem mulu" balas sang adik

" Mereka aja yang matanya pada rabun kali,abang bukan berantem adek...tapi KARATE Sayang...sabuk hitam gitu loh" jawab sang abang menjelaskan yang memang ia adalah salah satu atlet karate terbaik di kotanya untuk tingkat sekolah menengah,ia adalah pemegang sabuk hitam dan juga sering memenangkan beberapa perlombaan di beberapa daerah,tapi sang adik selalu meledeknya dengan tukang berantem

" Udah-udah ayo makan dulu,tadi katanya laper" potong sang Umi merelai perdebatan unfaedah kedua kakak beradik itu.

" Abang ...pimpin Doa" perintah sang Abi yang langsung di angguki oleh putra pertama beliau yang langsung mengawalinya dengan Basmallah dilanjutkan dengan Doa sebelum makan sebagaimana biasanya

Semua memulai makan dengan hikmat dan terlihat sangat menikmati,sesekali diselingi dengan sedikit obrolan ringan

" Umi dengar sanggar adek tahun di undang lagi ke kepri ya?" tanya sang Umi yang baru ingat tadi sore saat menjemput putrinya beliau mendengar dari salah satu wali murid

" Katanya sih ia Mi..tapi belum dipastikan berapa orang dan siapa saja yang akan berangkat,katanya kalau memungkinkan ya gantian gitu" jawab sang putri apa adanya.

" Kapan kira-kira keberangkatan nya?" tanya sang Abi

" Sekitar dua atau tiga minggu lagi deh kayaknya,adik juga kurang paham karena belum ada pemberitahuan khusus" jawab nya lagi

" Acara apa dik?" tanya sang Abang

" Kalau ga salah Batam Exspo deh sama seperti tahun lalu" jawab Alina

Obrolan mereka masih berlanjut hingga makan malam selesai,keluarga mereka adalah keluarga yang sangat sederhana,sang Ayah H.Daud sulaiman berprofesi sebagai pedagang di pasar tradisional di kota tempat tinggal mereka,saat sore hari beliau mengabdikan dirinya di salah satu ponpes di kota tersebut sebagai guru mengaji,sedangkan sang istri Hj.Halimah hanya seorang ibu rumah tangga yang membantu ekonomi keluarga dengan menitipkan beberapa jenis cemilan ringan di warung-warung yang terdapat di lingkungan tempat tinggal mereka.

H.Daud dan istri memiliki satu orang putra bernama Faturrahman,ia putra pertama mereka yang sudah berusia 16 tahun,tengah duduk di bangku sekolah menengah atas,mereka juga memiliki seorang putri bernama Alina haya,gadis yang memiki nama kecil Aya itu kini berusia 12 tahun,tapi ia sudah duduk bang kelas VIII,begitu pula dengan sang abang yang sudah kelas 11,keduanya memang memiliki kepintaran di atas rata-rata sehingga membuat mereka lompat kelas,terlebih keduanya memiliki berbagai prestasi di tambah dengan fisik mereka yang cukup mendukung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!