Jakarta
Plak.....suara tamparan dari seorang pria paruh baya menggema di ruangan mewah sebuah mension megah yang terletak di perumahan elite milik keluarga Altop,tampak seorang wanita paruh baya yang masih sangat cantik membekap mulutnya dengan kedua telapak tangannya,agar tangisnya tak pecah dan terdengar oleh sang suami juga putra kesayangannya,pipi mulusnya terlihat basah karena air matanya yang terus keluar tanpa bisa ia cegah.
" Berulang kali papa ingatkan jangan buat ulah Gabriel...pergaulanmu semakin hari semakin brutal dan tak terkendali,udah merasa hebat kamu? Apa yang kamu dapatkan dari semua itu?" ucap tuan Alvaro geram pada sang putra,ya tuan Alvarolah orang yang telah menampar wajah tampan Gabriel sang putra sematawayangnya,ini pertamakalinya beliau melakukan itu pada sang putra
Bagaimana tuan Alvaro tidak marah....beliau harus menghentikan rapat penting dan juga harus menenangkan sang istri tercintanya yang langsung histreris sesaat setelah menerima laporan dari asisten kepercayaan mereka yang ditempatkan di jakarta yang mengatakan bahwa sang tuan muda mengalami kecelakaan dan mobilnya rusak parah,padahal baru beberapa minggu yang lalu sang putra keluar dari rumah sakit karena kecelakaan motor,sungguh membuat tuan Alvaro sangat emosi
" Pa..." ucap lembut nyonya miranda dengan suara lirih dan bergetar,seraya mengusap lembut lengan kekar sang suami,berharap dapat meredam emosi pria paruh baya tersebut,yang sedang memarahi duplikatnya,ya wajah El sangat mirip dengan sang papa bahkan nyaris seperti kembar hanya saja mungkin kembar beda usia,hanya rambut,hidung dan bibirnya saja yang ia ambil dari sang mama,untuk kulit ...kedua orang tuanya memanh berkulit putih bersih
" Kamu terlalu memanjakan putra mu" ucap tuan Alvaro geram,ingin marah tapi beliau tidak pernah sanggup marah pada wanita yang sangat ia cintai itu
" Putra kita pa..." bantah sang istri lembut,serays melangkah menghampiri sang putra dan mengusap lembut pipinya yang terlihat memerah akibat tamparan dari sang papa,ini pertamakali untuk El dan ia sangat terkejut
Tanpa mengucapkan sepatah katapun Gabriel melangkah meninggalkan ruangan tersebut setelah ia mengecup singkat tangan dan pipi sang mama
" GABRIEL ALVARO ALTOP....bereskan barang-barang pribadi mu,kamu ga lupakan dengan janji papa saat kamu kecelakaan bulan lalu?" peeintah lantang dari seorang Alvaro Altop saat melihat sang putra akan menaiki tangga dan meninggalkan nya serta sang istri,terbukti ucapanya tersebut mampu menghentikan langkah sang putra tepat di saat kakinya akan menginjak anak tangga pertama
" Dua minggu pa..El minta waktu dua minggu lagi di jakarta" jawab El meminta syarat
" Papa ga..." ucapan tuan Altop langsung terhenti oleh suara seorang gadis cantik yang bernama Cantika,keponakan tersayang pasangan paruh baya itu dan kaka sepupu tersayang untuk El
" Stop uncle...kasih El waktu agar dia bisa befikir sekolah mana yang akan dia ambil? " pinta cantika pada sang paman kesayangan,papi kedua baginya
" Kalian terlalu memanjakan dia" ucap tuan Alvaro dingin dan lansung melangkah meninggalkan sang istri dan keponakan kesayangannya yang sudah bagaikan putrinya,cantika adalah putri dari kaka perempuan satu-satunya tuan Alvaro
El juga meninggalkan ruangan tersebut menuju ke kamarnya,ia bahkan belum menyapa sang sepupu yang sangat menyayanginya
" Aunty tenang ya,ga usah nangis,tika yakin dan percays El pasti akan berubah saat usianya bertambah kelak,apalagi saat ia bersama aunty di singapura" ucap lembut cantika seraya membujuk sang tante agar tidak larut dalam kesedihan
" Aunty sedih sayang...belum pernah Uncle kamu main tangan sama El,semarah apapun itu,tapi tadi...Uncle kamu nampar El tika.." adu nyonya Miranda menceritakan pada Cantika sang keponakan tersayang
" Mungkin Uncle sedang banyak pikiran dan El itu laki-laki,satu kali tamparan itu ga ada apa-apanya buat El,Aunty ga perlu khawatir dan semoga ini pertama dan terakhir Ancle main tangan ke El" bujuk Cantika lembut seraya mengusap lembut punggung tangan Aunty kesayangannya
" Amiin...semoga saja El berubah ya Tika,Aunty pusing lihat nya" keluh nyonya Miranda lesu,sedangkan Cantika terus berusaha meyakinkan sang Aunty bahwa semuanya akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu dan El semakin dewasa
Sementara di dalam kamar Gabriel langsung menuju kamar mandi,ia ingin menyegarkan tubuh dan fikirannya yang terasa gerah dan penat,dengan berendam air hangat mungkin mampu sedikit merikekskan otot-otot dan akan lebih fresh
Sekitar 30 menit Gabriel memanjakan tubuhnya di dalam buth up kamar mandi mewah milik nya,memutuskan untuk menyelesaikannya dan keluar dari kamar mandi
" Hufff...." Gabriel menghempaskan tubuhnya di atas kasur king size miliknya seraya menghembuskan nafas berat,pikirannya kacau saat ini mengingat kepindahannya ke singapura bersama papa dan mama nya,selain ia harus mencari teman baru dan menyesuaikan diri ia juga yakin disana ia akan tetap kesepian karena kedua orang tuanya sangat sibuk dengan bisnis mereka
Gabriel memijat keningnya pelan,kepalanya pusing,bukan tanpa alasan ia meminta waktu dua minggu pada sang papa,selain mengingat tentang turnamen basket bersama teman-teman team sekolahnya,ia juga harus melakukan pemberitahuan pada orang kepercayaannya yang mengelola beberapa Distro miliknya,Gabriel memang memiliki usaha Distro yang bekerja sama dengan beberapa brand ternama,walaupun belum ada yang tau bahwa ialah pemilik Distro tersebut,karena ia hanya akan datang seminggu sekali untuk melakukan pengecekan keuangan dan kemajuan Distronya tersebut
**********
Tanpa terasa waktu begitu cepat berlalu dan membuat Alina dan rombongan akan kembali ke kta asal mereka tepat pada pukul sepuluh pagi, beberapa hari lalu Alina dan rekan tim nya datang memenuhi undangan untuk menjadi pembuka di salah satu acara yang di adakan di kepulauan Riau,dan kemarin mereka mendapatkan waktu untuk mengelilingi kota industri tersebut,kota yang dikelilingi oleh lautan
Alina tampil sederhana dengan setelan midi dress dan hijab bergo instan,sehingga menampilkan wajah nya yang paling belia diantara para teman setimnya,terlebih Alina memang tergolong dalam gadis yang tidak suka ribet dengan hijab yang harus di bentuk dengan model sedemikian rupa,ia memang lebih sering menggunakan hijab instan karena menurutnya itu lebih nyaman dan ga ribet,terlebih ia selalu mwnggunakan masker sehingga menutupi sebagian dari wajahnya
*******
Dijakarta tepatnya di mansion mewah keluarga Altop, Gabriel dan Cantika sedang bersiap melakukan perjalanan menuju Bandara,mereka akan berangkat ke singapura sesuai dengan janji mereka pada tuan Alvaro,ya dua minggu waktu yang Gabriel minta untuk kepindahannya ke singapura sudah tiba,Gabriel dan Cantika memutuskan untuk singgah di kota Batam dan akan ke singapura melalui jalur laut
" Lo udah siap El?" tanya Cantika pada Gabriel saat gadis cantik itu tiba di depan pintu kamar sang sepupu
" Hemm" jawab Gabriel singkat dengan sebuah deheman,membuat Cantika memutar bolamatanya jengah,keduanya menuruni tangga menuju lantai dasar,sedangkan sang supir sudah siap menunggu di mobil siap untuk mengantarkan putra dan keponakan sang majikan
******
Batam...
Satu jam perjalanan dari Bandara soekarno hatta jakarta menuju Bandara Hangnadim Batam,El dan Cantika beserta beberapa bodyguard tampak menuruni tangga pesawat pribadi milik keluarga Altop,tepat pukul sepuluh kurang mereka menginjakkan kaki di Bandara pulau Batam
El berjalan dengan gagahnya,ia memakai baju kaos putih lengan pendek dan celana robek di lutut layaknya penampilan para anak muda,jangan lupakan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya,dan Cantika juga tampil cantik dengan dress nya,mereka menyusuri jalur khusus untuk pesawat pribadi
Sedangkan di ruang tunggu keberangkatan tampak seorang gadis remaja yang sedikit gelisah ingin ke toilet
" Mir....gimana nih.., kira-kira masih sempat nga ya kalau Al ke toilet bentar?" tanya Alina pada Mira salah satu teman satu tim dan juga satu sekolah dengannya
" Kayak nya sempat deh Al,masih 30 menit lagi kok dari jadwal di tiket kita,kenapa? Kamu mau ke toilet? Ayuk aku temenin" jawab Mira yakin
" Ga usah di temenin ga apa kok,Al bisa sendiri,tapi tolong bilang ke Miss ya" ucap Alina yang langsung di angguki oleh Mira
" Yakin ga mau di trmenin?" tanya Mira memastikan lagi dan langsung di jawab dengan anggukan kepala oleh Alina
Setelah nya Alina langsung melangkah mengikuti petunjuk yang menunjukkan arah dimana toilet berada,saat sampai di tujuannya Alina langsung melaksanakan niat nya untuk datang ke tempat tersebut,setelah selesai Alina memutuskan berdiri sesaat di depan cermin yang berjajar rapi di dalam toilet itu,Alina melepas maskernya dan sedikit membasuh wajahnya,merasa sudah cukuo Alina memutuskan untuk keluar dari toilet dan kembali pada rombongan nya,tapi langkahnya terhenti saat secara bersamaan ia melihat dua orang wanita paruh baya yang bertabrakan di depan pintu toilet dan menumpahkan satu cup kopi ke baju salah satu ibu-ibu tersebut,membuat Alina terpaksa menghentikan langkahnya
" Astaga....apa yang anda lakukan? Oh ya Tuhan...bajuku.." Suara cempreng seorang wanita paruh baya dengan nada tinggi
" Aduh Mbak....maaf- maaf...saya benar-benar ga sengaja" jawaban lembut dari wanita yang mungkin usia beliau tidak terpaut terlalu jauh dengan lawan bicaranya tersebut
" Ga sengaja anda bilang? Gampang banget ya,anda tau berapa harga baju saya ini?" omel wanita paruh baya itu dengan gaya angkuhnya
" Sekali lagi saya benar-benar minta maaf...atau anda mau bajunya saya ganti yang baru? Kita bisa cari di outlet yang terdapat di Bandara ini" jawab nyonya Miranda yang masih bersuara lembut,ya salah satu dari wanita paruh baya otu adalah nyonya Miranda
" Ga perlu...saya ga terbiasa pakai baju murahan,baju saya ini limited Edition" jawab lagi wanita tersebut seraya melangkah meninggalkan toilet masih dengan gaya angkuhnya,membuat nyonya Miranda sedikit meringis seraya menggeleng
" Huffg...jadi kopi semua deh,bisa bersih nga ya?" Gumam nyonya miranda seraya melangkah menuju cermin yang tersedia di dalam toilet,akan tetapi fokusnya teralihkan dengan sapaan lembut seseorang
" Ibu ga pa pa? Sini Al bantu bersihkan,semoga aja bisa bersih" ucap Alina sopan seraya mengeluarkan bungkus tisyu basah dari dalam tas nya dan langsung meraih ujung dress nyonya Miranda lalu mengusapnya lembut membuat nyonya Miranda terpaku sesaat dengan kebaikan gadis kecil dihadapannya
" Sudah lebih baik...maaf ya bu Al ga bisa bantu lebih" Ucap Alina yang baru selesai membersihkan baju wanita paruhbaya itj,membuat nyonya miranda tersadar dari lamunannya
" Te- terimakasih ya nak..kamu baik sekali" ucap nyonya Miranda sedikit gugup
" Sama-sama bu...ya sudah Al tinggal ya bu,maaf Al sedikit terburu-buru,takutnya tertinggal rombongan" jawab Alina sopan
" Sebentar nak,boleh saya tau nama kamu? " tanya nyonya Miranda
" Nama saya Alina bu" jawab Alina sopan disertai sebuah senyuman manis
" Kamu cantik sekali sayang...kalau boleh tau dari mana asal kamu?" tanya nyonya Miranda yang terlihat sangat mengagumi Alina
" Dari Sumatera bu..Al kesini dengan tim yang di undang di acara Batam Exspo kemarin malam dan hari ini kami akan kembali " jawab Alina lagi
" Maaf bu..Alina duluan ya" ucap Alina meminta izin karena ia takut tertinggal dari rombongannya
" Oh ia silahkan, hati-hati ya sayang" ucap nyonya Miranda tulus
" Ia bu..terimakasih" Jawab Alina seraya meraih dan mencium punggung tanga nyonya Miranda,membuat sang empu semakin mengagumi gadis belia itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments