Mobil yang membawa Alina dan Niko serta bebrapa orang bodyguard tiba di depan hotel xxxxx sekitar 40 menit kemudian,tampak beberapa anak buah Alex siaga di lingkungan hotel
Niko berinisiatif untuk mneggendong Alina dan membawanya ke lantai teratas hotel tersebut,darah Niko sedikit berdesir saat melihat wajah lembut Alina dan sangat menenangkan saat mencium aroma tubuh Alina yang menguarkan bau bayi
" Shiiit " umpat Niko dalam hati saat menggendong Alina seraya memasuki lift ,Niko sangat geram pada Gabriel,ia merasa lebih baik menghadapi para klien dari pada harus berurusan dengan gadis cantik itu
Niko membaringkan Alina di atas ranjang king size milik Gabriel,setelah menyalakan pendingin ruangan dan menarik selimut menutupi tubuh Alina hingga ke dada, Niko langsung meninggalkan kamar itu,ia ga tau apa yang akan terjadi selanjutnya,yang ia yakini pasti akan ada perang besar sesaat lagi di kamar mewah itu antara tuan mudanya dengan gadis berhijab itu
Niko mengusap kasar wajahnya saat ia sudah berada di pantry pant house itu,ia membuka tutup botol minuman bersoda yang baru saja ia ambil di kulkas, kembali terlintas wajah polos Alina,benar-benar gadis yang cantik alami tanpa polesan make up" Aslinya malah lebih cantik dari fotonya" batin Niko,ia menggeleng menghilangkan bayangan Alina dakam pikirannya
"Bos ...kira-kira mau di apain tuh cewek sama tuan muda? Masih bau kencur gitu" ucap Alex asal
" Mereka sama-sama masih bau kencur,mana gue tau mau di apain,mau di ajakin mantap-mantap mungkin" jawab Niko ngasal
" Mungkin tuan muda kita pengen yang beda ya,udah bosen kali ya sama produk Eropa,pengen produk lokal dan pastinya orisinil kayak nya tuh" ucap Alex melucu
" Sok tau lo? " jawab Niko cuek,sedangkan Alex hanya menggedikkan bahunya
Niko memilih duduk di sofa yang terdapat di pant house Gabriel,lebih tepatnya seperti ruang tamu,ia fokus pada laptop nya dan memulai mengerjakan pekerjaannya yang ga tau kapan habis,menjadi Asisten Gabriel membuat Niko benar-benar harus bekerja ekstra,tapi itu semua sesuai dengan kompensasi yang ia dapatkan dari peeusahaan ditambah dengan bonus yang sering Gabriel berikan untuk hasil kerjanya,terlebih pekerjaan diljuar kantor
Sedangkan Alex memilih menonton TV dan juga duduk tak jauh dari Niko,sedangkan lala dan yang laiinya memilih bersantai di lobby hotel juga di depan pintu panthouse itu,mereka siap menunggu perintah selanjutnya
Dua jam berlalu setelah mereka membawa Alina ke tempat itu dan kini Gabriel yang tiba di tempat tersebut dengan wajah yang tampak sedikit lelah dan tidak bersahabat
"Dimana wanita itu?" tanya Gabriel saat ia memasuki panthouse nya dan melihat keberadaan Niko dan Alex
" Di kamar tuan muda,maaf tadi kami memberikan obat bius karena dia tampak mencurigai kami,mungkin sebentar lagi akan sadar" jawab Niko seraya menjelaskan
Gabriel yang merasakan tubuhnya lumayan gerah langsung melangkah memasuki kamarnya,berniat untuk segera mandi dan menemui gadis tawanannya itu
Ceklek
Pintu kamar terbuka setelah Gabriel memutar handle nya,mata elangnya langsung mengarah pada ranjang king size nya,tampak seorang wanita yang masih tertidur,perlahan kakinya melangkah menuju ranjang setelah menutup rapat pintu,matanya masih terus fokus menatap seseorang yang tertidur itu,Gabriel benar-benar sangat ingin melihat seperti apa wajah wanita tawanannya tersebut,sehingga membuat seorang Raffa jatuh cinta padanya
DEG......
Jantung Gabriel seakan berhenti berdetak saat pertama kali matanya mekihat Alina,wajah polos nya yang masih tak sadarkan diri dengan mata terpejam,sungguh seakan sedang melihat bayi yang tertidur nyenyak" CANTIK" satu kata itu yang langsung muncul dalam benaknya
" Benarkah ini wanita yang membuat mas Raffa jatuh cinta? " tanya Gabriel dalam hatinya
Niat awal ingin labgsung membersihkan tubuhnya seakan hilang,Gabriel mendudukkan tubuhnya di sofa yang terdapat di kamar itu,ia menyandarkan kepalanya setelah melepaskan jas dan dasinya,menggulung lengan kemejanya hingga siku,Gabriel memijit pelan pelipisnya dengan mata terpejam,bayangan Cantika yang tertidur dengan linangan air mata kembali memenuhi benaknya,membuat rasa marahnya pada Alina kembali mencuat
"Ungggghhh" terdengar lenguhan lembut dari ranjangnya,membuat mata Gabriel yang terpejam langsung terbuka,ditatap nya kearah ranjang yang menampakkan Alina yang mulai mengerjabkan mata indah nya
" Ya Allah...di mana Aya...? Aw...isssh pusing sekali" ucap Alina pelan,ia berusaha mendudukkan dirinya,Alina masih belum menyadari sepasang mata elang tengah menatapnya intens
" Kamu sudah bangun nona?" tanya suara bariton Gabriel,membuat Alina terlonjak kaget dan langsung melihat ke sumber suara
"Astaghfirullah.....Si-siapa A-a-anda? Dimana saya?" tanya Alina gugub dan dipenuhi dengan rasa takut,Alina langsung menegakkan tubuhnya
" Kamu ga perlu tau siapa aku,karena aku juga ga pernah ingin tau siapa kamu" jawab Gabriel dingin
"Ka-ka Kalau begitu kenapa saya ada disini? Tolong izinkan saya pergi" jawab Alina sopan
" Pasti...pasti saya akan mengizinkan kamu pergi nona...tapi setelah urusan kita selesai,bahkan saya akan meminta kamu agar pergi secepatnya dan sejauh mungkin" jawab Gabriel dingin
"U-urusan? Urusan apa? Bukankah kita tidak saling mengenal? Lalu kenapa kita ada urusan? " tanya Alina heran
" Jauhi pria di foto itu,lupakan dia dan pergilah sejauh mungkin darinya" jawab Gabriel dingin,matanya tertuju ke arah nakas yang berada tepat di samping ranjang
Mata indah Alina mengarah ke arah pandang Gabriel,perlahan ia meraih sebuah foto yang terletak di atas nakas" Dokter" lirihnya pelan nyaris tak terdengar,ingatannya langsung terfokus pada seseorang,yaitu dokter muda nan tampan yang menjadi relawan dari jakarta
" Sa-saya tidak memiliki hubungan apapun dengan dokter ini,apalagi dekat" jawab Alina jujur dan langsung membangkitkan emosi seorang Gabriel Alvaro Altop
Gabriel langsung mendekati Alina yang juga refleks berdiri,dengan satu gerakan cepat tangan gabriel sudah mencengkram kuat dagu Alina,membuat gadis cantik itu sangat terkejut
" Katakan berapa yang kamu minta agar menjauhi dia?" tanya Gabriel dingin,matanya intens menatap manik mata kebiruan Alina" DEG....Mata ini" lagi-lagi jantung Gabriel berdetak hebat,ingatan nya kembali berputar ke beberapa tahun lalu,saat ia terpana pada satu mata indah nan teduh yang menatapnya
" Aya-Aya benar-benar ga punya hubungan apapun dengan dokter itu" jawab Alina jujur,seraya menggelengkan kepalanya,matanya mulai ber kaca-kaca
" BOHONG...."sentak Gabriel kuat" saya ga percaya dengan wajah sok polos kamu itu,atau mnungkin kamu memang wanita PENGGODA?" tanya Gabriel geram
Alina terdiam dengan air mata yang mulai membasahi pipi mulusnya,ia menggeleng pelan,membuat Gabriel semakin emosi
" Jawab JAXXXNG... Katakan berapa yang harus saya bayar untuk memakai jasamu hem?" tanya Gabriel lagi dengan Arogan nya
Lagi-lagi Alina hanya mampu menggeleng dengan air mata yang semakin deras" Saya bukan pexxxcur" jawab Alina lirih
" Oh ya...? Lalu apa? Atau kamu dengan suka rela menyerahkan tubuhmu pada dokter itu agar dia tergila-gila pada mu? " tanya Gabriel lagi
Reflek wajah Alina mendongak menatap Gabriel,hatinya sungguh sakit mendengar tuduhan yang Gabriel lemparkan padanya,namun hal itu justru semakin membuat Gabriel marah
Sreeekkk....
Dengan satu hentakan tangan nya Gabriel berhasil membuat hijab Alina terlepas dan menampakkan rambut indahnya dan hal itu mampu membuat seorang Alina benar-benar terkejut
DEG.....lagi...jantung Gabriel seakan kembali berhenti berdetak" Tuhan....siapa dia????" tanya Gabriel dalam hatinya,sungguh wanita dihadapannya mampu menggetarkan jiwanya
"Katakan berapa yang harus saya bayar untuk malam ini? " tanya Gabriel lagi
Bruugg...Alina labgsung menjatuhkan tubuhnya,ia bersimpuh di bawah kaki Gabriel
" Saya mohon...lepaskan saya...saya bersumpah atas nama Tuhan saya,tidak ada hubungan apapun antara saya dan dokter itu dan saya bukan jaxxng" mohon Alina sendu seraya berusaha meraih hijab nya yang Gabriel lempar ke lantai
Gabriel menggenggam tangan nya kuat,giginya gemerutuk dengan rahang yang mengeras,ia berjongkok di depan Alina" kamu tau nona...? Air mata palsumu ini ga akan mampu membuat ku iba,kau telah membuat wanita yang aku sayangi menangis karena mu dan aku ingin kau merasakan lebih dari itu,agar kau tau dengan siapa kau berurusan" desis Gabriel geram
Greb....Dengan satu sentakan Gabriel mengangkat tubuh indah Alina dan melemparnya ke ranjang miliknya,membuat Alina semakin terkejut dan panik
" A-apa yang anda iginkan ....please ...saya mohon lepaskan saya,katakan kemana saya harus pergi?,saya janji akan menurutinya,tapi tolong jangan perlakukan saya seperti ini" tanya Alina memohon,ia terus memundurkan tubuhnya hingga bersandar di dasboard ranjang Gabriel
" Kamu mau tau apa yang saya inginkan hemm? " tanya Gabriel dengan seringainya membuat Alina langsung mengangguk" Saya ingin membuat kamu tidak akan melupakan malam ini" jawab Gabriel tepat di telinga Alina,membuat Alina langsung menggeleng kuat
Sreeeek
Lagi...Gabriel menarik dress Alina hingga menampakkan sebagian kulit mulusnya,membuat Alina reflek menarik kemeja bagian depan Gabriel dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Gabriel
" Jangan lakukan ini,saya mohon...tolong izinkan saya pergi...saya takut..." lirih Alina nyaris tak terdengar,Gabriel dapat merasakan tubuh Alina yang bergetar hebat,menunjukkan betapa ia sangat takut,reflek tangan Gabriel ingin memeluknya,tapi terlambat..
Brugh...
Tubuh indah Alina terkulai lemah dalam dekapan Gabriel,ya..gadis cantik itu tak sadarkan diri,membuat Gabriel terkejut dan bertambah lagi saat ia merebahkan tubuh Alina dan menampakkan darah segar mengalir dari hidung gadis cantik itu
DEG...
Jantung Gabriel kembali terkejut,ada rasa nyeri saat melihat wajah pucat pasi Alina,harum menenangkan tubuh gadis itu membuat Gabriel merasakan tenang,wajah polos tanpa make up Alina mampu membuat mata Gabriel seakan enggan beralih dari menatapnya
Dengan sangat pelan Gabriel mengusap darah segar di hidung Alina,lagi ia terpaku pada wajah polos dan kulit halus bak bayi itu
"Shiiit..." Umpat Gabriel geram,ia mengusap kasar wajahnya seraya mengguyar rambut kemerahan miliknya,matanya terpejam,apa yang bisa ia lakukan untuk memberi pelajaran pada gadis itu?,Gabriel ga menyangka bahwa gadis yang membuat Cantika menangisi Raffa ternyata masih sangat muda,tapi bukankah Niko mengatakan bahwa gadis itu akan kuliah,seharusnya usianya sudah 18 tahun
Gabriel turun dari ranjang dan menuju sofa,ia meraih handphone nya ingin menghubungi seseorang
📱- " Halo..." jawab seseorang saat panggilan terhubung
📱- " lo dimana..?" tanya Gabriel to the point tanpa basa basi
📱-" Masih di rumah sakit..whay....?" tanya orang di seberang
📱-" Kalau seseorang tiba- tiba ngeluarin darah dari hidung nya,itu karena apa?" tanya Gabriel lagi tanpa basa basi
📱-" Banyak penyebabnya,salah satunya karena kelelahan atau ketakutan yang berlebihan,tapi juga kejadian itu sering dialami oleh seseorang yang mengidap leokimia,tapi...tunggu dulu,lo baik-baik aja kan El? Ga ada yang lo sembunyiin dari kita kan? Lo nanya itu untuk siapa?" tanya Gerald panjang,ia baru sadar setelah menjawab panjang pertanyaan Gabriel,membuat Gabriel memutar matanya jengah,ya orang yang Gabriel hubungi Gerald sahabatnya
📱-" Bukan untuk siapa-sipa,gue baik.." tut- tut- tut..jawab Gabriel singkat dan langsung mengakhiri panggilannya,membuat yang disebrang sana pasti mengumpatnya kesal
Gabriel kembali melangkah mendekati ranjang,ia menatap intens wajah sembab Alina dan tidak mengurangi kecantikan gadis itu,Gabriel mengakui itu,membuat ia ingin mendekati gadis itu dan memandangnya lebih dekat,Gabriel menikmati setiap lekuk wajah Alina,hidung mancung,bulu mata tebal dan lentik,alisnya rapi tanpa bekas dicujur,bibirnya sangat seksi dengan warna pink alami,dipadukan dengan kulit halus dan seputih salju
Tanpa disadari tangan Gabriel terulur merapikan beberapa helai rambut Alina yang tampak menutupi wajah cantik nya,mengusap lembut rambut yang tampak hitam selembut sutera,hidung mancung Gabriel dapat mencium aroma lembut khas bayi yang menguar dari tubuh Alina
" Mengapa Tuhan menciptakan mu nyaris sempurna? Siapa kamu?" batin Gabriel seakan frustasi
" Aaarrrggg" geramnya seraya mengusap kasar wajahnya,apa yang harus ia lakukan pada gadis itu,Gabriel ga menyangka semuanya akan seperti ini,ia mengira akan berhadapan dengan wanita yang terkesan nakal,bukan wanita yang tampak polos seperti bayi itu,tapi justru membuat gairah yang ada dalam dirinya seakan meronta
Tok tok tok
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Gabriel,ia melangkah dengan langkah lebar menuju pintu dan membukanya sedikit,entah mengapa ia seakan ga rela jika ada orang lain melihat Alina tanpa hijabnya
" Ada apa?" tanya Gabriel dengan suara dingin nya
" Tu-tuan...maaf mengganggu..anda harus berangkat ke negara xxx malam ini,terjadi masalah di perusahaan cabang " lapor Niko to the point,pasalnya Niko baru saja menerima laporan telah terjadi kebakaran di salah satu gudang perusaannya yang terdapat di negara xxx,dan perusahaan itu milik Gabriel pribadi bukan milik sang papa atau mamanya
" Siapkan penerbangan,setengah jam lagi kita berangkat" Jawab Gabriel memberikan keputusan
" Baik tuan muda" jawab Niko patuh,ia bisa melihat dengan jelas wajah gelisah Gabriel dan itulah yang Niko khawatirkan sejak beberapa hari lalu dan puncaknya saat ia melihat Alina secara langsung,seorang wanita dengan wujud yang nyaris sempurna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments