05

Alina berjalan dengan langkah cepat nyaris ia berlari agar segera tiba ke tempat dimana para teamnya tadi berkumpul,tapi betapa terkejutnya saat tiba ditempat yang ia tuju,ternyata para temannya sudah tak lagi berada di tempat tersebut,dengan jantung berdengub kencang Alina langsung menghampiri salah satu petugas Bandara berniat bertanya tentang keberangkatan pesawat yang akan ia tumpangi,akan tetapi jawaban sang petugas sungguh membuat Alina ingin menangis

" Pesawatnya sudah mau take of dek" jawab petugas tersebut

" Pak pleasee tolongin Al,tadi Al ke toilet sebentar" mohon Alina pada sang petugas

" Tapi dek....." ucapan petugas tersebut terhenti karena suara bariton seseorang menyelanya

" Katakan pada petugas yang bertanggung jawab masih ada satu penumpang lagi,bukankah adek ini menggunakan maskapai xxxxxxx ? saya salah satu keluarga terdekat mereka" ucap seorang pria muda yang berusia sekitar 20 tahunan

" Baik tuan" jawab patuh petugas tersebut,sedangkan Alina sangat bersyukur masih bisa bertemu dengan orang sebaik pemuda tersebut,membuat Alina sedikit bernafas lega

" Alhamdulillah ya Allah...Bang terimakasih banyak ya..semoga Tuhan membalas kebaikan Abang" ucap Alina tulus,membuat pemuda tersebut mengangguk seraya tersenyum tipis

Alina tersenyum dan melangkah meninggalkan pria tersebut,sedangkan sang pemuda masih terus menatap kepergian Alina,ternyata sejak tadi ia terus memperhatikan Alina" gadis yang cantik alami" batin sang pemuda untuk alina

Sedangkan Alina ia berjalan dengan sedikit berlari seraya mengangkat telfon dari Mira yang menanyakan keberadaannya,sehingga membuat Alina tidak memperhatikan keadaan didepanya yang sedang berjalan satu rombongan yang baru saja akan keluar dari jalur khusus dan naasnya Alina tidak melihat mereka

BRUUK..." Aw...isssh...ya Allah selamatkan Aya.." rintih Alina lirih tapi masih bisa terdengar,ia belum menyadari bahwa dirinya sedang berada dalam dekapan seseorang,karena Alina hampir terjatuh membuat seseorang tersebut secara refleks menarik pinggang ramping Alina dan membawanya dalam dekapannya

Sedangkan orang yang ia tabrak terus memperhatikan gadis yang kini berada dalam dekapanya dengan mata yang masih terpejam dan jangan lupakan bibir merah alaminya terlihat berkomat kamit merafalkan Doa,membuat gemas yang menatapnya,hidung macung orang tersebut mencium aroma segar nan lembut khas bayi,membuat ia sedikit mengernyit heran," dijaman semodern ini masih ada seorang gadis yang tidak memakai parfum? Justru memakai minyak telon" batin orang tersebut

Sedangkan Cantika dan para bodyguard mereka dibuat melongo melihat insident di hadapan mereka,sang tuan muda dingin mereka sedang mendekap seorang wanita yang sayangnya wajahnya tidak terlihat,hanya mata indah dengan bulu mata lentik alaminya yang tampak jelas

" Bisa lo lepasin pelukan lo?" tanya Gabriel dingin pada Alina,membuat Alina tersadar bahwa yang ia tabrak adalah manusia bukan tembok

DEG....

Jantung Alina terasa ingin copot saat ia menyadari telah menabrak seseorang terlebih itu laki-laki dan parahnya lagi ia berada dalam dekapan lelaki tersebut,membuat Alina secara refleks langsung melepaskan tangannya dari dada bidang Gabriel,sedangkan Gabriel seakan terhipnotis saat melihat mata indah milim Alina menatap wajahnya" CANTIK" satu kata itu yang muncul dalam benak Gabriel,sedangkan Alina ia tampak sangat gugup dan takut

" Ma- maaf...Aya ga sengaja,Aya buru-buru karena tertinggal pesawat" ucap Alina gugup dengan wajah menunduk takut sehingga tanpa sadar ia menyebutkan dirinya dengan nama panggilan dari keluarganya,sedangkan Gabriel tidak menjawab sepatah katapun,ia masih terbayang mata indah Alina dengan bola mata yang sedikit kebiru-biruan

" Pe-permisi...ma- maaf..." ucap Alina lagi saat menggeser tubuhnya dan akan kembali melannutkan langkahnya,Alina tiba dalam pesawat dengan nafas ngos-ngosan

" Hufff..." helaan nafas Alina membuat teman disampingnya langsung menatapnya dan bertanya atas keterlambatan salah satu temsn mereka,membuat Alina sedikit menceritakan kejadian yang ia alami satujam yang lalu,minus tentang insident tabtakan yang ia alami barusan

Setelah kepergian Alina dari hadapan mereka,Cantik langsung tertawa seraya menggoda sang sepupu

"Pasti wajahnya cantk deh tu cewek,tapi sayang nya bujan tipe lo banget" ucap Alina

" Bocil ceroboh,masih bau minyak telon juga" jawab Gabriel cool seraya kembali melanjukan langkah nya keluar dari jalur tersebut,tak jauh dari mereka sudah tampak sang mama bersama seorang pemuda tampan sedanv menunggu kedatangan mereka

" Bau minyak telon juga bikin lo ga berkutik" cantika masih terus meledek sanh sepupu yang terlihat sedikit gelisah

" Bisa diem ga? Noh liat cowok idaman lo dah nunggu,belahan jiwa lo" ledek Gabriel pada Cantika

" Hust...mulut lo ya" protes Cantika geram,ia takut orang yang Gabriel maksud mendengar tentang semua itu gimana coba

" Kalau cinta itu di ungkapin,ditikung cewek lain mewek lo" ledek Gabriel lagi membuat Cantika sangat geram

Tanpa menjawab lagi Cantika langsung berjalan cepat saat jarak mereka dengan sipenunggu sudah semakin dekat,meninggalkan sang adik sepupu dan langsung menghampiri sang Aunty,memeluk dan mencium pipi wanita paruh baya tersebut,setelahnya ia beralih memeluk sang sahabat tampannya

" Gimana perjalanan nya..lancar kan?" tanya nyonya Miranda pada sang keponakan dan juga putra sematawayangnya yang dijawab dengan anggukan kepala okeh Gabriel,ia juga menyapa Raffa sahabat Cantika dengan saling ber tos ria sapaan khas bagi para lelaki

" Akhirnya....pindah juga lo ke singapura" ucap Raffa untuj Gabriel yang dibalas dengan senyuman kecut okeh Gabriel,mereka memang terbilang lumayan akrab karena kedua orang tua mereka menjalin kerja sama,begitu pula antara keluarga Raffa dengan keluarga Cantika

" Lancar kok Aunty,hanya saja ada sedikit insiden tadi,tapi it's okay karena El bisa mengatasinya,ia kan El" jawab Cantika seraya melirik nakal pada El

" Insiden...? Apa itu sayang? Ga aneh-aneh kan?" tanya nyonya Miranda khawatir

" Ga ada insiden apapun ma,dimana mobil kita? El mau langsung ke hotel,capek" jawab El cuek

" Insiden Romantis Aunty,seorang Gabriel ga berkutik didepan cewek" jawab Cantika cepat semakin gencar meledek El

" Maksudnya...?" tanya nyonya Miranda semakin penasaran

" El ditabrak sama adik-adik perempuan,kayaknya cantik deh,katanya ia ketinggalan dari romb ongan

" Pasti cewek pakai hihab ya?" tanya Raffa tiba-tiba,dan langsung di angguki oleh Cantika

"Wah....apa mungkin kita ketemu dengan gadis yang sama?, Aunty juga saat di toilet tadi ketemu dan ditolong sama gadis cantik,saat baju Aunty terkena tumpahan coffe,dia huga buru- buru katanya takut ketinggalan rombongannya" jawab nyonya Miranda sedikit menceritakan

" Sayang nya kami ga liat wajahnya,dia pakai masker" jawab Cantika

" Wajahnya cantik alami tanpa polesan make up sedikitpun,pengen deh kalau punya menantu nanti yang seperti gadis itu" ucap nyonya Miranda semangat membuat Gabriel lansung menatao sang mama

" Ga usah aneh-aneh deh ma..kenak juga ngak" jawab Gabriel pada sang mama,kini mereja sudah berada di dalam mobil yang di supiri okeh Raffa dan Gabriel duduk di samping nya,yang dibalas dengan senyuman lembut oleh sang mama

" Namanya juga berharap El,dari penampilannya menunjukkan bahwa dia gadis baik-baik,siapasih orang tua yang ga menginginkan mendapatkan menantu wanita baik-baik,terlebih ada bonus cantik lagi" jawab nyonya Miranda santai

" Di luaran sana juga masih banyak ma cewek cantij dan baik-baik" jawab Gabriel mengingatkan

Mereka sedikit mengobrol untuk mengisi perjalanan mereja menuju hotel tempat mereka akan ber istirahat sebelum melanjutkan ke singapura

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***