Cedric benar-benar konsisten dengan perkataannya untuk tidak membiarkan Celine memakai kakinya sendiri untuk berjalan.
"Ced..." protes Celine yang berada digendongan suaminya sekarang. Dia ingin ke dapur mengambil air putih tapi Cedric tidak membiarkannya berjalan sendiri.
Sementara Cedric menulikan telinganya, dia tetap menggendong istrinya itu dan mendudukkannya di meja pantry.
Laki-laki itu mengambilkan air minum lalu memberikannya pada Celine.
"Sepertinya besok kau harus mengambil cuti beberapa hari dan kita akan pergi bulan madu," ucap Cedric kemudian.
"Bulan madu?" tanya Celine memastikan. "Memangnya perlu?"
"Tentu saja perlu, ini bisa meyakinkan semua orang kalau kita saling menyukai satu sama lain," jelas Cedric.
Kalau dipikir-pikir memang ada benarnya, semua kejadian yang tak terduga sekarang temponya sungguh cepat sampai membuat otak Celine tidak bisa jernih untuk berpikir.
Malam itu, pasangan suami istri estetik itu tidur di ranjang yang sama lagi. Walaupun belum terbiasa dengan kehadiran Cedric dalam hidupnya, Celine akan menjalankan perannya karena dia yang memulainya.
"Kalau sudah tidak sakit nanti bilang, ya," ucap Cedric sebelum memejamkan mata.
"Ish..." Celine segera membalik badannya membelakangi lelaki itu.
Keadaan mereka sangat menguntungkan Cedric tapi di hati kecil Celine, perempuan itu merasa lega karena bisa perlahan melawan rasa traumanya. Celine pikir, seumur hidupnya akan berakhir sendirian.
Keesokan harinya, Celine menuruti permintaan Cedric untuk cuti kerja. Beruntung bu direktur langsung memberi izin.
Yah, semua itu tidak terlepas dari nama keluarga Everon. Bu direktur di tempatnya bekerja saja sampai menghormati keluarga itu.
Dan hari ini, Celine akan menemui keluarga itu lagi. Seperti yang Celine rencanakan, dia akan membawa barang seperlunya saja.
"Bawa barang istriku!" perintah Cedric pada bodyguard yang menyusulnya pagi itu.
Setelah barang Celine dibawa, Cedric segera menggendong istrinya untuk naik lift menuju parkiran basement apartemen.
"Aku sudah tidak apa-apa," Celine ingin menolak.
"Kalau begitu bisa buat bayi lagi," balas Cedric.
"A... apa?" Celine akhirnya terpaksa mau digendong atau suaminya akan meminta membuat bayi sembarangan.
Sepanjang perjalanan ke mansion keluarga Everon, Celine mengeluarkan keringat dingin karena bingung dan takut dengan keluarga Cedric.
"Ada apa?" tanya Cedric yang melihat kegelisahan istrinya.
"Ama tidak akan memberiku makanan atau ramuan aneh lagi, kan?" Celine justru bertanya balik.
"Kalau itu, aku tidak tahu," jawab Cedric. Karena memang ini adalah pengalaman pertama keluarganya.
Celine pikir mereka akan langsung menuju mansion Everon menggunakan mobil tapi ternyata untuk pergi ke mansion keluarga konglomerat itu harus menggunakan kapal boat.
"Kenapa harus menggunakan kapal?" tanya Celine yang keheranan.
"Karena mansion keluargaku ada di pulau pribadi," jawab Cedric.
Sungguh di luar dugaan, Celine yang tidak biasa menggunakan kapal boat terpaksa menempel pada suaminya.
Segala situasi meminta Celine terpaksa harus dekat dengan Cedric, sungguh menyebalkan jika mengingat suami yang pengangguran itu.
Hanya butuh beberapa menit untuk menyeberang dan dari jembatan dermaga keluarga Everon, ada beberapa pelayan yang menyambut kedatangan tuan muda mereka.
"Selamat datang, Tuan Muda," ucap mereka dengan membungkukkan badan.
Celine yang berdiri di belakang Cedric jadi kikuk, dia ingin membalas para pelayan itu tapi Cedric lagi-lagi menggendongnya untuk masuk ke dalam mansion.
"Turunkan aku!" pinta Celine yang malu.
"Kalau kau terus meminta turun, artinya kau siap untuk membuat bayi lagi, darling," ucap Cedric yang selalu saja menang banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Teh Yen
hahaa sepertinya suamimu sudha mulai bucin padamu Celine 😁
2023-11-04
0
Yunia Afida
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣cedrik ketagihan ni
2023-07-20
1
Wawan Wan
tidak bisa mengelak lagi anda author
2023-07-19
1