Keluarga Estetik

Ama dan Katy saling memandang satu sama lain setelah mendengar cerita dari Cedric, lalu mereka memandang Celine yang tampak salah tingkah.

"Ah, kita lupa memperkenalkan diri," ucap Ama supaya Celine tidak merasa canggung. "Aku neneknya Cedric dan ini..."

Ama menunjuk Katy yang berdiri di sampingnya. "Mommy nya Cedric!"

"Kita kemarin terlalu sibuk jadi tidak sempat bertegur sapa," timpal Katy.

"Hai Ama dan mommy," sapa Celine dengan gugup. Dia benar-benar dibuat mati kutu.

"Hidupmu pasti berat setelah mengenal anak kami yang nakal sampai kabur begitu," ucap Katy. Dia mengulurkan satu tangannya pada Celine. "Ayo sini mommy bantu bersiap, kita harus sarapan!"

"I... iya," Celine menerima uluran tangan itu.

Dan Katy benar-benar membantu menantunya bersiap-siap untuk sarapan.

"Anak itu sungguh keterlaluan, bagaimana mungkin dia melakukan ini disaat Celine hamil muda," ucap Ama yang kesal melihat tanda-tanda merah di tubuh cucu menantunya.

"Tidak apa-apa, Ama," balas Celine. Dia sangat malu sekali.

Celine memakai dress selutut dengan leher berkerah supaya menutupi tanda merah yang Cedric buat lalu mereka semua turun ke lantai bawah untuk menikmati sarapan.

Restoran di lantai bawah tampak sepi karena restoran itu memang sengaja dikosongkan untuk keluarga Everon.

"Level mereka sungguh jauh berbeda," batin Celine. Dia jadi takut berbuat kesalahan di keluarga konglomerat itu.

Celine melirik ke arah Cedric yang berjalan di sampingnya. "Jadi, kau bekerja di perusahaan maskapai keluargamu?"

"Tidak," jawab Cedric dengan santai. "Pekerjaanku adalah menghabiskan uang keluargaku!"

"Apa? Jadi, kau pengangguran dan beban keluarga?" tanya Celine memastikan.

"Lebih tepatnya aku adalah aset keluarga karena hanya aku yang bisa mencetak penerus selanjutnya," jelas Cedric bangga.

Celine memang salah pilih suami, bisa-bisanya suaminya adalah seorang pengangguran yang hanya mengandalkan uang keluarganya.

"Tidak apa-apa, ini hanya setahun aku pasti bisa menahannya," Celine kemudian menyemangati dirinya sendiri.

Di sebuah meja, Bryan sudah menunggu kedatangan anggota keluarganya. Lelaki itu duduk dengan tenang sambil membaca laporan dari laptopnya tapi ketika melihat Cedric, dia langsung memicingkan mata.

Bryan sudah menanggung malu dan harus membayar kompensasi yang besar pada keluarga Eve, begitu juga dia harus membayar orang untuk menurunkan semua berita negatif mengenai pernikahan Cedric.

"Good morning, Daddy," sapa Cedric tanpa rasa bersalah.

"Sepertinya kau senang sekali kalau membuat daddy terkena serangan jantung," balas Bryan kesal.

"Come on, Dad. Yang penting aku kan menikah dan sekarang Celine sudah hamil, itu sudah tepat sasaran dan sesuai rencana," ucap Cedric dengan tengil seperti biasa. Hidup dimanja dari kecil membuat lelaki itu menggampangkan segala masalah.

"Dad..." Katy menyela pembicaraan anak dan ayah itu karena ada Celine yang belum terbiasa dengan perdebatan di antara mereka.

"Ada ibu hamil di sini jadi kita harus menjaganya mulai sekarang," lanjutnya.

Ama datang dengan membawa jus sayur dan buah untuk Celine. "Ini bagus untuk pertumbuhan bayi di trimester awal!"

Lalu Ama menatap Bryan dan Cedric bergantian.

"Awas kalau kalian membuat Celine jadi setres, mulai sekarang kalian harus akur!" bentak Ama pada anak dan cucunya.

Celine memijit pelipisnya karena merasa terjebak di keluarga konglomerat yang di luar ekspektasi. Sepertinya memang akan sulit lepas dari mereka apalagi mereka mengira jika dirinya hamil.

"Sudah aku bilang kan kalau keluargaku agak lain," bisik Cedric di telinga Celine. Sekarang pasti perempuan itu mengerti apa yang dia maksud.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***