Rencana Estetik

"Kemarin sungguh tidak terduga, Bro," ucap Ryan pada Cedric di tempat perkumpulan mereka.

"Padahal kita sudah menyusun rencana untuk menggagalkan pernikahanmu dengan Eve. Tapi, kenapa justru ada pengantin pengganti?" tanya Leon tak habis pikir.

Cedric memandang kedua temannya itu secara bergantian, dia bingung harus berkata jujur atau mengikuti skenarionya.

"Ced..." panggil keduanya karena Cedric hanya diam saja.

Akhirnya Cedric memutuskan untuk memberitahu teman-temannya, mana tahu mereka nanti akan membantunya.

"Aku juga tidak menduga," ucap Cedric kemudian.

"Maksudnya?" tanya Ryan dan Leon yang bingung.

"Aku baru mengenal Celine kemarin dan sebenarnya dia tidak hamil," jelas Cedric.

"Jadi, kau masih perjaka?" Ryan dan Leon kembali bertanya.

"Kenapa fokus kalian di bagian itu?" kesal Cedric. Kedua orang itu selalu saja mengejek masalah keperjakaan.

Senakal-nakalnya Cedric, dia tidak akan tidur dengan perempuan sembarangan seperti kedua temannya itu.

"Kami sempat bingung dan bertanya-tanya karena kau bisa menghamili perempuan," ungkap Ryan.

"Tentu saja aku bisa menghamili perempuan, aku saja yang tidak mau melakukannya," balas Cedric membela diri.

Leon mencoba menghentikan perdebatan kedua orang itu. "Lebih baik kau ceritakan lebih detail supaya kami paham!"

Dan Cedric menceritakan semuanya supaya kedua temannya itu mengerti.

"Sekarang kami semakin terjebak," keluh Cedric.

"Tapi kalian saling mendapatkan tujuan masing-masing, bukan?" tanggap Leon.

"Kau hanya perlu merealisasikannya, Bro," timpal Ryan.

Memang benar, semua masalah selesai kalau Celine dan Cedric membuat kebohongan mereka menjadi nyata.

"Jadi, aku harus melakukan malam membara, bukan?" gumam Cedric.

Tapi, kalau sampai Celine hamil, hubungan mereka akan semakin erat karena ada anak diantara mereka.

Cedric jadi gamang.

"Daripada kau mempunyai istri seperti Eve?" Ryan terus mengompori lelaki itu.

Obsesi Eve pada Cedric memang sudah ditahap tidak bisa ditoleransi lagi, menikahi Eve sama dengan menikahi perempuan gila.

Alasan keluarga Everon menerima lamaran dari keluarga Eve adalah karena kesepakatan bisnis diantara kedua keluarga itu.

Sebenarnya Ama dan mommy Katy sudah menentang jadi saat kemunculan Celine yang mengaku hamil, mereka merasa bersyukur.

"Baiklah, aku akan menghamili istriku sungguhan," ucap Cedric percaya diri.

Ketika Celine menghubunginya, Cedric buru-buru pergi menjemput istrinya itu. Dia menuju kantor Celine dan membukakan pintu mobil untuk istri yang akan dia tiduri.

"Ada apa denganmu?" tanya Celine yang justru keheranan dengan perhatian suaminya.

"Kau harus membiasakan diri, darling," balas Cedric.

Celine semakin mengerutkan keningnya dalam sekali, bisa-bisanya Cedric berubah sikap seperti itu. Tapi, dia tidak mau membahasnya lebih lanjut.

"Kita ke apartemenku dulu," ucap Celine kemudian.

Mendengar itu, Cedric jadi gugup karena mereka akan berduaan saja.

Ketika sampai di apartemen, Cedric meminta para bodyguard yang mengawal mereka untuk tidak ikut naik ke unit apartemen.

"Akhirnya," Celine berjalan ke arah sofa dan menjatuhkan dirinya di sana. "Bisakah kita malam ini tidur di apartemen saja?"

"Aku akan menghubungi Ama nanti, supaya kita tidak dicari," balas Cedric. Dia berjalan ke arah dapur dan ingin mengambil air minum.

Bukannya meminum airnya, lelaki itu justru menumpahkan air minum ke bajunya sampai basah.

"Bagaimana ini? Aku tidak punya baju ganti," ucap Cedric.

"Ish, kau memang ceroboh, ya," desis Celine seraya mendekat. "Sebenarnya apa yang kau lakukan?"

"Mau bagaimana lagi, sepertinya aku tidak akan memakai baju sampai besok," jawab Cedric. Tangannya perlahan membuka baju satu persatu.