chapter 3

"Sadarlah rahel semua itu hanya halusinasimu saja" jawab anna dengan nada agak kesal

"Apabila kita memutuskan untuk kembali mungkin para infected sudah memenuhi tempat itu rahel"

Rahel pun merenung dan masih tidak percaya dengan apa yang ia alami.

Mereka pun terus berjalan, tanpa ada satu patah kata pun dari mereka, tapi mereka terus berjalan pasrah menjauh dari kelompok manusia yang terinfeksi meskipun tidak tau arah dan tujuan kemana mereka harus pergi.

Anna bercerita kepada rahel ia pernah mendengar dari orang tuanya sebelum mereka mati di serang kelompok yang terinfeksi bahwa di timur ada sebuah pemukiman yang aman dan tidak terkena dari dampak peperangan yang telah terjadi, kemungkinan besar masih banyak orang yang tidak terkontaminasi virus, dirasa situasi sudah membaik mereka memutuskan untuk berjalan menuju ke sana.

Rahel dan Anna melanjutkan perjalanan mereka bersama, menuju ke arah timur, tempat di mana Anna mengatakan bahwa ada sebuah pemukiman manusia yang mungkin masih selamat dari bencana besar yang telah menimpa dunia. Kini mereka berjalan penuh dengan harapan, mereka berjalan melalui padang pasir yang gersang, menyeberangi sungai-sungai yang kering dan puing-puing yang menyumbat jalan mereka.

Part 6 (Anna)

Selama perjalanan mereka, Anna mulai bercerita tentang masa lalunya. Dia berasal dari keluarga kaya yang tinggal di sebuah kota besar sebelum bencana melanda. Dia menggambarkan hidupnya sebelum bencana sebagai kehidupan yang nyaman, namun dia juga merasa bahwa hidupnya tidak memiliki makna yang sebenarnya.

Dia merasa terjebak dalam hidupnya yang serba ada dan ingin mencari petualangan yang sebenarnya.

Meskipun begitu Anna bukanlah anak yang manja dia bukan orang yang selalu meminta di belikan barang yang dia inginkan kepada orang tuanya, dan meskipun dia berada di kehidupan di ekonomi yang terbilang kaya dia pun bekerja part time di salah satu restoran untuk menghilangkan rasa kesepiannya, Sebenernya dia adalah anak yang kurang di perhatikan orang tuanya, mereka/orang tua anna selalu sibuk bekerja dan tidak peduli dengan keadaan keluarga, kakaknya terbilang anak manja yang selalu menghamburkan uang pemberian orang tuanya, namun anna berbanding terbalik meskipun dia glamor dia sangat mandiri.

Akibat bencana yang terjadi keluarga anna menjadi cukup dekat dan harmonis dalam keadaan dunia yang sudah terbilang sekarat, tapi sayang kedekatan mereka tidak berkunjung lama, mereka harus meninggalkan anna untuk selamanya dan hanya jadi satu kenangan indah terakhir yang takan terjadi lagi untuk anna.

Ketika bencana terjadi, saya merasa seperti dunia memberi saya kesempatan untuk memulai hidup yang baru," kata Anna. "Saya tahu itu terdengar aneh, tapi saya merasa seperti saya diberi kesempatan untuk memulai lagi."

Rahel mendengarkan cerita Anna dengan seksama. Dia terkesan dengan keberanian Anna untuk memulai hidup yang baru dan mencari makna dalam kehidupannya setelah bencana besar. Rahel merasa bahwa Anna adalah sosok yang inspiratif, yang bisa membantunya melewati masa-masa sulit yang akan datang.

Anna dan Rahel telah berjalan jauh selama beberapa hari sejak meninggalkan kota yang sudah hancur. Mereka telah kehilangan banyak teman dan keluarga mereka karena pandemi mengerikan yang menyebar di seluruh dunia. Akhirnya, mereka menemukan sebuah pemukiman kecil yang tampak masih terawat dengan baik. Namun, meskipun tampak aman, Rahel dan Anna merasa cemas dan tidak nyaman.

"Mungkin kita harus mencari tempat yang lebih aman," kata Rahel kepada Anna.

"Tapi ini tampak bagus dan tidak banyak orang di sini. Kita harus berhati-hati dan mengamati sekeliling," jawab Anna.

Mereka mengintip ke dalam pemukiman itu dan melihat beberapa orang yang berjalan di sekitar. Mereka bertemu dengan seorang pria yang mengenakan seragam keamanan.

"Hai, saya Tony, apakah kalian butuh bantuan?" tanya pria tersebut.

Anna dan Rahel merasa lega mendengar tawaran bantuannya. Mereka bercerita tentang pengalaman mereka selama beberapa bulan terakhir dan Tony menyarankan agar mereka tinggal di sana untuk sementara waktu.

"Kami memiliki sumber daya yang cukup untuk beberapa orang tambahan dan kami bisa saling membantu," kata Tony.

Mereka berdua di jamu dengan baik rahel dan anna di berikan makan dan minum setelah tony mengetahui bahwa mereka berjalan cukup jauh.

Rahel makan dengan lahap dan menikmati semua makanan yang di berikan oleh tony. Rahel berterima kasih atas kenaikan tony "wow di sini tidak terasa seperti sudah mengalami bencana yang cukup besar" tony pun hanya tersenyum melihat rahel makan dengan lahap.

Rahel pun sempat bingung dan bertanya kepada tony "bagaimana kalian dengan kelompok besar ini bisa bertahan dan mempunyai persediaan yang cukup banyak tidak hanya persediaan makanan di sini pun cukup mewah kalian bisa memasak daging sedangkan sejauh ini aku dan anna tidak melihat satu pun hewan yang hidup"?

Tony menjawab dengan santai "Kelompok kami cukup besar jadi setiap masing masing orang di berikan tugas, bagi laki laki muda dan badan bugar kita berikan tugas untuk berburu di hutan dan mencari persediaan makanan yang mungkin masih tersedia di kota, Berapa orang pun baik laki laki atau perempuan ada yang di tugaskan untuk berjaga di sekitar dari ancaman zombi atau manusia yang terinfeksi, beberapa laki laki yang cukup tua kita tugaskan untuk berkebun untuk bertahan hidup, dan bagi beberapa wanita mereka kami tugaskan untuk memasak dan merawat apabila ada satu dari kelompok kami yang sakit atau terluka akibat berburu di hutan." Rahel pun merasa sangat kagum dengan kepemimpinan tony dan kelompoknya.

Lalu ketika rahel bertanya kembali "apakah kamu pernah melihat kelompok yang lain tony, apakah hanya kalian saja" tony pun hanya terdiam dan tak menjawab pertanyaan rahel dan langsung bergegas pergi dengan alasan dia akan menjalankan tugasnya untuk mencari persediaan bersama kelompok yang lainnya, sabil berjalan pergi tony berkata "kalian berdua beristirahat lah dulu kami sangat terbuka dan menerima orang baru."

Rahel pun senyum dan mengangguk sambil memakan hidangan yang di berikan.

Namun, Anna masih merasa tidak nyaman dan merasa ada yang tidak beres di pemukiman tersebut. Dia mulai mengamati lingkungan dan melihat beberapa orang yang tampak curiga.

"Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres di sini," kata Anna kepada Rahel.

Rahel setuju, dan mereka berencana untuk melakukan pengintaian pada malam hari untuk mencari tahu apa yang terjadi di pemukiman tersebut.

Pada malam hari, Rahel dan Anna melihat beberapa orang keluar dari gedung yang tidak mereka kenali. Mereka mulai mengikuti orang-orang tersebut tanpa terlihat dan melihat mereka bertemu dengan kelompok lain di luar pemukiman.

Mereka menyadari bahwa pemukiman tersebut telah menyandra beberapa anak-anak dan orang lain yang mereka tangkap di luar sana.

Merekapun menyusup diam diam hingga menemukan beberapa anak-anak yang akan segera di eksekusi oleh juru masak kelompok tony, Anna terdiam syok dan badannya seperti membeku melihat apa yang terjadi dan Rahel pun merasa mual mengingat apa yang tadi ia makan.

Anna dan Rahel merasa tertipu oleh Tony dan kelompoknya. Mereka menyadari bahwa mereka harus segera pergi dari sana sebelum terjadi hal buruk.

"Kita harus pergi sekarang juga, Anna. Pemukiman ini tidak aman dan kita harus pergi sebelum terlambat," kata Rahel.

Tanpa di sadari Rahel menginjak pecahan kaca yang membuat salah satu pengintai dari kelompok tony sadar bahwa ada penyusup, pengintai itu pun langsung berteriak dan menyuruh kelompoknya segera menutup semua pintu dan gerbang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!