Kebahagian

Seharian ini Aruna rasanya begitu bahagia. Alister benar-benar memperlakukannya dengan baik. Mengajak nya bermain untuk menikmati waktu mereka. Dan kini Aruna sudah merasa begitu lelah.

“Ayo naik,” perintah Alister degan begitu tegas nya pada Aruna yang kini tengah duduk di salah satu kursi yang berada di dekat wahana yang baru saja mereka mainkan.

“Aku pengen es krim kak,” ucap Aruna yang kini sudah berada di punggung Alister sambil mengacungkan tangannya di leher Alister.

“Iya ayo bali,” ucap Alister. Lalu setelah nya laki-laki tersebut segera berjalan sambil menggendong Aruna. Banyak yang kini menatap mereka dengan berbagai tatapan. Ada yang menatap mereka dengan tatapan iri, mengagumi, juga tak suka. Bahkan ada juga yang menyinyir Aruna dan Alister yang menggendong Aruna.

Begitu lah manusia, hanya mengomentari apa yang mereka lihat tanpa mengetahui alasan sebenarnya dibalik semua ini.

Setelah sampai di dekat penjual es krim. Alister kini menurunkan Aruna di kursi yang berada di dekat sana lalu setelahnya ia memilih untuk membeli es krim untuk gadis yang dicintainya itu.

Aruna kini tersenyum dengan senang, melihat Alister yang tengah membelikan es krim yang diinginkannya. Seorang bocah kecil kini duduk di samping Aruna, membuat Aruna kini menoleh ke arahnya dengan senyumannya menyapa bocah tersebut. Tak lama bocah tersebut juga datang lalu tersenyum ke arah Aruna.

“Halo kak,” sapa bocah perempuan tersebut dengan senyumannya pada Aruna.

“Halo cantik,” sapa Aruna balik.

“Nama kakak siapa? Kenapa kakak cantik banget?” tanya nya dengan begitu polosnya yang membuat Aruna tertawa kecil mendengar nya.

“N…nama kakak Aruna, nama kamu s…iapa?” tanya Aruna dengan senyumannya. Bocah tersebut kini tampak mengerjapkan matanya mendengar Aruna yang berkata sambil terbata-bata.

“Nama aku Diandra. Kakak kenapa? Kakak belum bisa bicara?” tanya Diandra dengan begitu polosnya yang membuat Aruna kini terkekeh mendengar nya.

“Diandra jangan bicara seperti itu. Aruna maaf ya,” ucap Ibu Diandra merasa tak enak pada Aruna yang kini tersenyum sambil menggelengkan kepalanya mendengar ucapan dari wanita yang masih muda tersebut, wanita yang masih tampak cantik.

“Tidak apa kak,” ucap Aruna.

“K…kakak bisa berbicara, tapi sekarang masih butuh proses,” ucap Aruna menjelaskan dengan senyumannya.

“Aku liat tadi kakak di gendong sama kakak itu ya? Kakak capek ya pasti?” tanya bocah tersebut yang membuat Aruna menggeleng mendengar nya.

“Kakak sakit. Kakak belum bisa berjalan s…sekarang. Karena kaki kakak lumpuh, tapi kakak sedang berjuang u…ntuk sembuh,” ucap Aruna dengan senyumannya yang membuat gadis tersebut segera menoleh ke arah kaki Aruna.

“Kenapa bisa begitu kak?” tanya Diandra dengan tatapan penasarannya.

“Kakak mengalami kecelakaan. Karena itu kakak s…sulit berbicara dan berjalan. Bahkan tangan kiri kakak juga sulit untuk bergerak,” ucap Aruna menjelaskan. Diandra kini tampak menatap Aruna dengan tatapan sendu nya. Tanganya kini terulur sambil menggenggam tangan Aruna.

“Kakak pasti sembuh. Kakak hebat. Kakak pasti orang yang kuat, kakek Diandra juga tidak bisa berjalan. Katanya kakek terlalu kuat sampai tidak bisa berjalan,” ucap nya yang membuat Aruna kini tertawa mendengar nya.

“Kakek kamu pasti memang orang yang kuat,” ucap Aruna dengan senyumannya sambil mengelus puncak kepala bocah tersebut karena gemas.

Tak lama kini akhirnya Alister datang dengan dua es krim kesukaan Aruna.

“Cuma dua?” tanya Aruna dengan tatapan sendu nya pada Alister.

“Ini sudah banyak. Untung kakak gak beli satu,” ucap Alister yang membuat Aruna berdecih mendengar nya.

Aruna mengambil satu lalu memberikannya pada Diandra yang kini tampak berbinar melihat es krim yang diberikan Aruna.

“Buat kamu,” ucap Aruna dengan senyumannya.

“Makasih kakak cantik,” ucap Diandra yang membuat Aruna tersebut sambil menganggukkan kepalanya. Alister yang melihat hal tersebut hanya tersenyum. Aruna memang begitu menyukai anak kecil. Ia adalah orang yang tak suka berbagi. Namun bersama dengan anak kecil ia bisa menjadi sosok yang dewasa.

“Ayo pergi sekarang. Biar gak terlalu sore sampai di pantai nya,” ajak Alister.

Aruna menganggukan kepalanya lalu segera naik ke atas punggung Alister.

“Bisa bawa es krim nya?” tanya Alister yang Aruna balas dengan anggukan. Setelah nya ia segera membawa es krim tersebut dan mengulurkan tangan kiri nya ke depan untuk berpegangan pada Alister. Walau tangan kiri nya masih tak dapat berfungsi dengan baik.

“Diandra, kakak balik duluan ya. Kamu have fun,” ucap Aruna yang dijawab dengan anggukan semangat oleh Diandra.

Setelah nya Alister segera berjalan membawa Aruna untuk segera pergi dari sana.

“Es krim nya mau beli lagi?” tanya Alister yang Aruna balas dengan gelengan.

“Ini udah cukup,” ucap Aruna yang membuat Alister tersenyum mendengar nya.

Tak lama mereka akhirnya sampai di depan mobil. Alister membantu Aruna untuk masuk dan memakaikan sabuk pengaman. Setelah nya baru lah ia juga ikut masuk ke dalam mobil. Hingga tak lama mobil akhirnya mulai melaju meninggalkan taman bermain tersebut.

Tujuannya kini adalah pantai. Selama di perjalanan Aruna banyak bercerita jika ia begitu senang hari ini dapat bermain dan tak hanya terapi saja. Aruna juga bercerita tentang bocah kecil yang tadi mengajaknya berbincang. Hingga tak terasa kini akhirnya mereka sampai di sebuah pantai yang tampak ramai pengunjung.

Alister segera keluar lalu menggendong Aruna karena gadis tersebut mengatakan jika ia mulai bosan dengan kursi roda nya. Akhirnya kini Alister lah yang menggendong nya. Menjadi kaki untuk Aruna.

“Aku udah lama banget gak ke pantai,” ucap Aruna dengan senyumannya. Namun tak lama senyum tersebut pudar saat ingatan nya kembali pada saat ia dan Kai pernah berjanji untuk selalu ke pantai untuk merayakan ulang tahun mereka. Namun kini semua nya hanya lah sebuah kenangan yang tidak bisa lagi di ulang.

“Kalau gitu setiap minggu kakak akan rajin ajak kamu bermain gimana?” tanya Alister memberikan penawarannya pada Aruna.

“Kita bisa mengunjungi banyak tempat yang menenangkan,” ucap Alister. Aruna kini menempelkan kepalanya pada pundak Alister.

“Kemanapun asal sama kakak,” ucap Aruna dengan sendu nya. Alister yang mendengar ucapan Aruna tentu saja merasa senang. Namun mendengar nada suara Aruna yang tampak begitu sendu membuat Alister bertanya-tanya apa yang terjadi pada Aruna. Ia tahu ada yang aneh dengan gadis tersebut.

“Kamu gak papa?” tanya Alister pda Aruna.

“Aruna cuma kangen Mama Papa kak,” ucap Aruna yang tak sepenuh nya berbohong. Ia memang begitu merindukan kedua orang tuanya tersebut.

“Minggu depan kita ke makam orang tua kamu?” tawar Alister yang membuat Aruna kini tampak begitu bersemangat menganggukkan kepalanya.

“Hm Aruna mau kak,” ucap Aruna yang membuat Alister tersenyum mendengar nya.

Setelah nya mereka memilih berjalan-jalan di pantai tersebut. Berjalan diatas pasir pantai dengan Aruna yang terus berada dalam gendongan Alister. Menunggu senja untuk mereka lihat bersama.

***

Episodes
1 Prolog
2 Kilas Balik
3 Kilas Balik Aruna Sadar
4 Akan Berusaha Bangkit
5 Lelah Dengan Keadaan
6 Apa Kakak Malu?
7 Dia Bini Gue!
8 Ungkapan
9 Kabar Bahagia
10 Taman Hiburan
11 Kebahagian
12 Khawatir
13 Bini Alister?
14 Tak Ingin Bergantung
15 Teman Baru
16 Aku Cemburu
17 Cerita Alister
18 Makam
19 Malam Indah
20 Cemburu?
21 Dia Cemburu
22 Hp Baru
23 Godaan
24 Olahraga
25 CONFESS
26 Hari Pertama Sekolah
27 Pacar Alister
28 Gadis Ajaib
29 Pembully
30 Kai
31 Peringatan
32 Masih Khawatir
33 Kai
34 Menikmati Malam
35 Kehebohan
36 Shifa
37 Kapan Selesai?
38 Akhirnya Selesai
39 Keputusan
40 Purna
41 Belajar Bareng
42 Persiapan Perpisahan
43 Perpisahan
44 Persiapan OSPEK
45 Gay?
46 Cemburu?
47 Kampus
48 Aruna Hilang
49 Masih Bertahan
50 Trauma
51 Rumah Sakit
52 Kembali Sekolah
53 Bertemu Jacob
54 Apa Akan Kecewa?
55 Akhir?
56 Pergi
57 Bimbang
58 Arena Pacu
59 Kembali Bersama
60 Selesai
61 Berlibur
62 Tentang Kepercayaan
63 Jet Lag
64 Kaivandra Khawatir
65 Time
66 Kai vs Alister
67 Adopsi Kucing
68 Taman dan Nevan
69 Nevan
70 Calon Dokter
71 Makan Malam Bersama
72 Prom Night
73 Kelulusan
74 Persiapan Ospek
75 Keajaiban Dunia
76 OSPEK
77 MABA
78 Dia Tunangan Gue
79 Pembicaraan Ringan
80 Nevan dan Kisah nya
81 OSPEK
82 Kedekatan Aruna
83 Suara Aruna
84 Iri Ya?"
85 Libur
86 Sakit Tidak Selalu Berdarah
87 Cinta atau Luka?
88 Main Bareng
89 Pacar Sempurna
90 Cogan
91 Kedekatan Nevan
92 Datangkah?
93 Pengganggu Datang
94 Tanding Basket
95 Cogan
96 Pesta
97 Dua Elang
98 Luka Nevan
99 Ucapan Dinara
100 Sudah Selesai?
101 Siapa Pelakunya?
102 Kemarahan Nevan
103 Pembicarakan Aruna
104 Aruna Pergi
105 Keinginan Aruna
106 Haruskah Melepaskan?
107 Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Prolog
2
Kilas Balik
3
Kilas Balik Aruna Sadar
4
Akan Berusaha Bangkit
5
Lelah Dengan Keadaan
6
Apa Kakak Malu?
7
Dia Bini Gue!
8
Ungkapan
9
Kabar Bahagia
10
Taman Hiburan
11
Kebahagian
12
Khawatir
13
Bini Alister?
14
Tak Ingin Bergantung
15
Teman Baru
16
Aku Cemburu
17
Cerita Alister
18
Makam
19
Malam Indah
20
Cemburu?
21
Dia Cemburu
22
Hp Baru
23
Godaan
24
Olahraga
25
CONFESS
26
Hari Pertama Sekolah
27
Pacar Alister
28
Gadis Ajaib
29
Pembully
30
Kai
31
Peringatan
32
Masih Khawatir
33
Kai
34
Menikmati Malam
35
Kehebohan
36
Shifa
37
Kapan Selesai?
38
Akhirnya Selesai
39
Keputusan
40
Purna
41
Belajar Bareng
42
Persiapan Perpisahan
43
Perpisahan
44
Persiapan OSPEK
45
Gay?
46
Cemburu?
47
Kampus
48
Aruna Hilang
49
Masih Bertahan
50
Trauma
51
Rumah Sakit
52
Kembali Sekolah
53
Bertemu Jacob
54
Apa Akan Kecewa?
55
Akhir?
56
Pergi
57
Bimbang
58
Arena Pacu
59
Kembali Bersama
60
Selesai
61
Berlibur
62
Tentang Kepercayaan
63
Jet Lag
64
Kaivandra Khawatir
65
Time
66
Kai vs Alister
67
Adopsi Kucing
68
Taman dan Nevan
69
Nevan
70
Calon Dokter
71
Makan Malam Bersama
72
Prom Night
73
Kelulusan
74
Persiapan Ospek
75
Keajaiban Dunia
76
OSPEK
77
MABA
78
Dia Tunangan Gue
79
Pembicaraan Ringan
80
Nevan dan Kisah nya
81
OSPEK
82
Kedekatan Aruna
83
Suara Aruna
84
Iri Ya?"
85
Libur
86
Sakit Tidak Selalu Berdarah
87
Cinta atau Luka?
88
Main Bareng
89
Pacar Sempurna
90
Cogan
91
Kedekatan Nevan
92
Datangkah?
93
Pengganggu Datang
94
Tanding Basket
95
Cogan
96
Pesta
97
Dua Elang
98
Luka Nevan
99
Ucapan Dinara
100
Sudah Selesai?
101
Siapa Pelakunya?
102
Kemarahan Nevan
103
Pembicarakan Aruna
104
Aruna Pergi
105
Keinginan Aruna
106
Haruskah Melepaskan?
107
Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!