Sang Penghianat
Seorang wanita tertawa dengan girangnya, menatap pria yang mengendarai mobil. Pandangannya terus menatap laki-laki itu. Dia adalah Maya Zaniar, wanita cantik anak pengusaha bernama Pak Hamdan.
Maya memang sangat cantik. Kecantikannya dapat membuat kaum Adam terpikat dengannya, salah satunya adalah pria di sampingnya.
Dia adalah David, rekan kerja dari ayah Maya. Mereka sudah lama menjalin hubungan, namun kedekatannya menjadi rahasia di ruang publik. Hal itu terjadi karena Maya sudah bertunangan dengan pria lain.
Waktu itu, Maya dan David melakukan perjalanan pulang sehabis liburan bersama. Kebahagiaan terpancar jelas dari kedua insan itu, mereka saling bercanda, tertawa dan saling menggoda satu dengan yang lain seolah apa yang mereka lakukan adalah hal yang bener.
Tiba tiba Maya terdiam dan menyandarkan kepalanya ke bahu David dengan wajah sedih.
"Sayang, kenapa aku merasa, ini adalah kebersamaan kita untuk terakhir kalinya?" ucap Maya dengan sedih.
Mendengar apa yang dikata Maya, David menatapnya. Di waktu yang bersamaan, mobil truk melaju dengan kecepatan tinggi. Tampak sang supir berusaha menghentikan mobilnya, namun sang supir terlihat tidak bisa mengendalikan.
"Kenapa kamu mengatakan itu? Aku janji, kita akan selalu bersama. Aku janji!" jawab David tanpa melihat ke depan mobilnya yang sudah dekat dengan truk.
"Kamu jangan takut!." Lanjutnya dengan senyum.
Bruuuuakkk....
Tabrakan tak terelakan, kisah romansa antara Maya dan David seketika sirna menjadi kisah penuh air mata. Mereka lemas tak berdaya dengan wajah berlumur darah dalam mobil.
Beberapa saat kemudian, warga berbondong-bondong datang menghampiri mereka dan mencoba membantu mereka keluar dari mobil.
Kepanikan terlihat jelas dari para warga yang menolong David dan Maya.
...****************...
Ting!
Suara pemberitahuan terdengar masuk ke ponsel, namun tidak ada satu orangpun yang membukanya.
Beberapa saat kemudian, tangan seorang pria mengambil ponsel itu. Dia membuka pesan yang di dapatnya dari rumah sakit.
Pria itu adalah Jack, tunangan dari Maya. Wajahnya terlihat shock membaca pesan yang di dapatkannya dari rumah sakit.
Dia tidak bisa berkata sepatah katapun, membaca pesan itu.
"Enggak mungkin, ini gak mungkin Maya. Maya pasti sudah pulang," ujar Jack tak percaya dengan apa yang terjadi.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi, terlihat nomor dengan nama *ibu* menghubunginya, melihat hal itu, Jack bergegas menjawabnya dan bertanya tentang berita itu.
Namun, kebenaran yang tidak di percayai oleh Jack, ternyata adalah kabar yang benar terjadi. Maya mengalami kecelakaan dan masuk rumah sakit. Jack hanya diam mendengar apa yang di katakan oleh orang tua Maya. Iya jatuh terduduk dengan mata berkaca-kaca.
"Mayaaaaaa!!!!" teriaknya.
Jack bergegas keluar kamar, dengan sekuat tenaga dia berlari menuju ke rumah sakit untuk menemui kekasihnya.
Di pertengahan jalan, hujan mengguyur tubuh Jack. Tanpa mempedulikan hal itu, Jack terus berlari berharap sang kekasih baik-baik saja.
Dia terus memikirkan sang kekasih baik baik saja.
Ketika Jack berlari, tanpa di sadari dia tersandung hingga membuat Jack terjatuh dan kepalanya membentur aspal hingga mengeluarkan darah. Sesaat dia tidak berdaya, namun demi sang kekasih dia kembali bangkit dengan langkah tertatih.
...****************...
Di rumah sakit, suasana sangat menegangkan. Beberapa dokter tengah menangani Maya dan David. Terlihat Maya terluka parah hingga harus di masukkan ke ruang operasi.
Di samping itu, kegelisahan dan kekhawatiran tergambar jelas di raut muka keluarga David dan Maya. Ibu Maya terus menangis, dia tidak kuat melihat anaknya terbaring lemah di ruang operasi begitupula ibu David.
"Pah, Maya akan baik baik saja kan? Tidak akan terjadi sesuatu dengan Maya," ucap Ibu Maya dengan air mata terus berderai.
Ayah Maya diam, dia hanya memeluk istrinya dengan erat. Dia mencoba menenangkan istrinya yang masih shock melihat keadaan Maya.
Tak berselang lama, dengan nafas terengah, tubuh yang basah dan kepala mengeluarkan darah, Jack datang. Dia menghampiri suster yang tengah berjaga di kasir. Dia bertanya tentang keberadaan kekasihnya.
Sesaat setelah itu, suster memberi tahu Jack bahwa kekasihnya berada di ruang operasi.
Jack yang mendengar itu, bergegas pergi menuju ruang operasi. Ketika dirinya sampai di depan ruang operasi Jack hanya bisa mematung. Dia melihat tulisan operasi masih menyala menandakan wanita yang dicintainya masih tidak sadarkan diri.
"Jack!" Panggil Ayah Maya dengan lirih.
Dia melepaskan pelukan istrinya dan menghampiri Jack yang hanya diam, mematung melihat kekasihnya dalam masa hidup dan mati.
"Ayah, bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa Maya bisa mengalami kecelakaan? Siapa yang bersama Maya waktu itu?" tanya Jack dengan khawatir namun Ayah Maya tidak menjawabnya.
"Ayah jawab! Maya dengan siapa?" Bentak Jack.
Tiba-tiba pintu terbuka, seorang dokter memanggil keluarga David dan Maya. Mendengar hal itu, Jack terdiam. Dia hanya melihat keluarga Maya dan David yang mendekati dokter itu.
"Ada apa Dokter? Saya ibu dari Maya," jawab Ibu Maya.
"Ibu, bapak, disini siapa yang mempunyai darah dengan golongan O." Semua orang terdiam, mereka saling memandang satu dengan yang lain.
"Untuk siapa Dokter?" jawab Ibu David.
"Kami membutuhkan darah itu untuk mendonorkannya kepada David, karena Pak David banyak kehilangan darah!."
Semua orang terkejut, mereka merasa bingung karena dari orang tua Maya maupun David tidak memiliki darah yang sama dengan David.
"Saya yang akan membantu dia," sahut Jack.
Semua pandangan serentak menatap Jack, yang bersedia mendonorkan darah pada David. Waktu berjalan dengan cepatnya, pemeriksaan yang panjang dan membutuhkan waktu beberapa menit sudah berjalan dengan lancar, tinggal menunggu hasil.
Beberapa saat kemudian, Jack keluar dari ruangan, melihat hal itu orang tua David bergegas menghampiri Jack dan berterima kasih atas bantuan yang di berikan Jack.
"Jack, Tante sangat berterima kasih dengan kamu, makasih kamu sudah membantu anak Tante dan menyelamatkan nyawanya," ujarnya dengan lirih dan penuh kasih.
"Tante, sudah selayaknya kan sesama manusia saling membantu," jawab Jack dengan senyum. Setelah itu dia pergi menghampiri orang tua Maya.
"Papa, Mama. Kenapa Maya dan David bisa dalam satu ruangan yang sama? Apa mereka mengalami kecelakaan berdua?" tanya Jack dengan penuh kecurigaan.
"Mama tidak tahu Jack, yang Mama tahu, Maya meminta izin ke mama kalau dia pergi berlibur dengan temannya," jawab Ibu Maya.
"Apa?!!" Wajahnya terkejut mendengar jawaban dari ibu Maya. Hal itu di sebabkan, karena Jack sadar Maya berbohong dengan dirinya.
Jack pun menjelaskan apa yang di katakan Maya beberapa hari sebelumnya.
Mendengar penjelasan Jack, Ibu Maya terkejut. Dia merasa tidak percaya kalau Maya bisa membohongi Jack, di sisi lain, terlihat Ayah Maya tiba-tiba gugup, hal itu membuat Jack curiga. Jack merasa ayahnya menyembunyikan sesuatu darinya dan keluarga.
"Ada apa Ayah? Apa Ayah ingin mengatakan sesuatu?" tanya Jack dengan melangkah mendekati ayah Maya.
"Atau.. Ayah memang tahu sesuatu, katakan Ayah, katakan apa yang ayah ketahui tentang Maya dan David. Kenapa mereka bersama dan mengalami kecelakaan bersama?"
"Jack , kenapa kamu bisa bilang seperti itu? Ini hanya kebetulan saja, lagian.. Mana ada sih, orang mau kecelakaan bersama? Jack, mama mohon dengan kamu, jangan menambah kesedihan. Mama dan Papa sudah cukup sedih dengan kabar ini, Mama mohon tolong kamu jangan menambah kesedihan ini dengan tuduhan kamu," ujar Ibu Maya.
"Tuduhan? Siapa yang menuduh?" jawab Jack dan berbalik ke arah Ibu Maya. "Aku hanya bertanya ke Papa, apa yang papa ketahui tentang Maya dan David? Aku tidak mengatakan Maya dan David selingkuh!."
Mendengar kata selingkuh, Ayah Maya sangat terkejut. Dia hanya tertunduk, tanpa mengatakan sepatah katapun.
"Papa, aku mohon dengan Papa. Tolong beri tahu aku, apa yang papa ketahui tentang Maya dan David?" tanya Jack dengan tegas.
"Mereka selingkuh!" sahut seorang laki-laki bertubuh gagah dengan kulit putih dan tinggi semampai dan berjalan mendekati Jack. Dia adalah Hadi, ayah kandung dari Jack.
Semua orang terkejut, mendengar apa yang di katakan Pak Hadi.
"Jack, kenapa kamu membantu laki laki itu? Dia adalah laki-laki yang merebut kekasihmu," ucap Ayah Jack.
"TIDAK!!!" bentak Ibu David. Dia benar benar sangat marah dengan apa yang di katakan Ayah Jack. Dia mendekati Ayah Jack dengan sesekali menunjuk-nunjuk Ayah Jack, "Anak saya tidak mungkin melakukan hal itu, anak saya tidak memiliki hubungan dengan Maya ataupun dengan siapapun!."
"lalu apa ini?" jawabnya dengan santai dengan mengeluarkan foto kemesraan Maya dan Jack ketika di restoran maupun di tempat liburan.
Melihat foto-foto itu, Jack sangat terkejut. Dia tidak percaya kalau orang yang paling di cintainya berani mengkhianati dirinya.
"Jawab Papa, apa semua yang di tunjuk oleh Ayahku, semua ini benar?" tanya Jack dengan serius, namun Ayah Maya hanya diam dan terus diam.
Melihat diamnya ayah Maya, Jack menyadari kalau wanita yang paling di cintainya ternyata memang mengkhianati dirinya. Jack yang tidak bisa mengontrol emosi, dia meluapkan emosinya kepada tembok yang berada di dekatnya. Dia memukul dan meninju tembok hingga membuat tangannya di penuhi luka.
Melihat itu, Ayah Jack berusaha untuk menenangkan Jack. Dia memeluk Jack dengan penuh kasih sayang.
"Ayah, sejak kapan ayah tahu tentang perselingkuhan ini? Katakan Ayah," tanya Ibu Maya dengan berkaca-kaca.
"Maaf Mama, aku... " jawabnya namun dia tidak bisa melanjutkan perkataannya.
"Ayah benar benar tega ya, kenapa Ayah tidak memberi tahu aku sebelumnya? Kenapa harus terungkap sekarang?" tanya Ibu Maya dengan air mata terus berderai.
Di samping itu, Jack yang sudah hancur karena di khianati oleh Maya. Ia hanya bisa diam dengan lemas, perlahan cincin yang melingkar di jari manisnya jatuh dengan sendirinya.
Jack hanya diam walaupun menyadari kalau cincin pertunangannya terlepas. Dia hanya pergi dari rumah sakit meninggal semuanya yang pernah menjadi kenangan di hatinya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments