2. Maya Koma, dan David menemui Jack

Waktu berlalu begitu cepat, operasi yang dilakukan dokter sudah berhasil, namun sayang Maya masih dalam keadaan koma. Berbeda dengan Maya, David berhasil di selamatkan dan kini berada di ruang rawat inap.

Di sisi lain, Maya terbaring tak sadarkan diri. Terlihat Jack duduk dengan mata berkaca memegang erat tangan Maya dan sedih.

"Kenapa kamu lakukan ini ke aku? Kenapa kamu tega dengan aku? Kenapa kamu menduakan cinta ku?" ujar Jack dengan sedih.

Beberapa hari kemudian, David sadar. Dia membuka matanya dan bertanya tentang keadaan Maya walaupun keadaannya masih belum pulih seutuhnya.

David yang benar-benar sadar. Dia berbicara dengan orang tuanya tentang keadaan Maya, namun orang tua David tidak memberi tahu David. Dia justru berbalik mempertanyakan hubungannya dengan Maya pada David.

"Mama, gimana keadaan Maya? Aku ingin melihat Maya," ucap David dengan khawatir.

"Dia di ruangannya, apa hubungan kamu dengan Maya?" tanya Ibu David dengan serius di dekat David.

Mendengar pertanyaan itu, David terdiam. Dia menatap ibunya dengan penuh ketakutan. Matanya memerah dan terus manatap ibunya.

"Jawab Mama, David. Apa kamu selingkuh dengan Maya? Apa kamu merebut Maya dari Jack?"

"Mama, aku bisa jelaskan. Aku memang.. "

"Memang berhubungan dengan Maya!."

Plak...

Suara tamparan terdengar, David terdiam. Memalingkan wajahnya yang mendapatkan tamparan dari ibunya. Ibu David sangat marah, mendengar kebenaran tentang perselingkuhan itu dari mulut David.

"Apa yang kamu pikirkan, hah?" ucap Ibunya dengan nada tinggi dan sesekali memalingkan wajah dari hadapan anaknya. "Maya itu sudah bertunangan dengan Jack, tapi kenapa? Kenapa kamu menjalin hubungan dengan wanita yang sudah terikat dengan hubungan? Kenapa David? Kenapa?"

"Mama tenang Mah, aku bisa jelaskan ke Mama." Jawab David, meminta ibunya tenang. Dia berusaha turun dari tempat tidurnya.

"Kamu tidak perlu menjelaskan ke Mama, yang harus kamu lakukan, kamu minta maaf ke Jack dan mengakui atas perselingkuhan kamu."

"Kenapa harus aku yang minta maaf Mah, kenapa? Aku tidak melakukan kesalahan apapun, aku cinta dengan Maya begitupun Maya. Aku tidak pernah merebut Maya dari Jack, Maya sendirilah yang datang ke hidup ku Mah. So.. Aku mohon dengan Mama, tolong jangan meminta aku, meminta maaf kepada Jack, karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah merasa bersalah telah berhubungan dengan Maya!." Jawab David di hadapan ibunya dengan lantang dan tegas.

Mendengar perkataannya, ibu David naik pitam. Dia tidak bisa mengontrol amarahnya, akhirnya meluapkan emosinya dengan menampar David untuk kedua kalinya.

"Mama, benar-benar kecewa dengan kamu. Baru kali ini.. Baru kali ini, mama melihat seorang laki-laki yang tidak punya rasa malu seperti kamu, kamu menjalin hubungan dengan wanita yang sudah bertunangan, tapi kamu tidak merasa bersalah sedikitpun.. " Sesaat Ibu David terdiam.

Plak...

Tamparan kembali di berikan kepada David untuk yang ketiga kalinya. Mendapatkan tamparan ketiga kalinya, David melawan dan membentak ibunya.

"Mama!" panggil David dengan membentak.

"Kenapa? Kenapa kamu membentak Mama? Apa kamu marah dengan Mama? Asal kamu tau, Mama melakukan ini supaya kamu sadar, Mama meminta kamu meminta maaf kepada Jack, karena Jack menyelamatkan kamu. Tapi apa yang kamu lakukan? Dengan sombongnya kamu, dengan lantangnya, kamu berkata 'Aku tidak bersalah, aku menjalan hubungan dengan Maya. Aku tidak akan minta maaf' , mama benar-benar tidak percaya kamu mengatakan hal itu."

Air mata ibu David menetes, namun David hanya diam. Melihat diamnya David, Ibu David mendekati David dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya.

"David, Mama mohon dengan kamu. Tolong kamu minta maaf ke Jack. Kita sudah berhutang budi dengannya, tanpa dia mungkin kamu tidak akan selamat. Dia mendonorkan darahnya untuk kamu, " ucapnya dengan lirih dan sedih di hadapan David. Air matanya terus mengalir membasahi pipi.

David tidak mengatakan sepatah katapun, dia berjalan melewati ibunya dengan mata yang menahan kesedihan. Dia keluar dari kamar, dengan memikirkan ucapan ibunya.

Dia berjalan, menyusuri lorong rumah sakit dengan perasaan yang penuh penyesalan tergambar jelas di wajahnya.

...****************...

Dalam kamar Maya, Jack duduk di kursi dekat Maya. Dia sedih dan terus memikirkan kesedihan atas ucapan ayahnya yang mengatakan kalau Maya selingkuh dengan David.

Tiba-tiba di luar kamar, David berdiri dengan menatap ke arah Maya. Matanya memerah seakan ada kesedihan yang masih tertahan.

Beberapa saat kemudian, Jack menyadari kehadiran David, namun dia hanya berfokus kepada Maya. Melihat hal itu, David memegang gagang pintu dan membuka perlahan.

Menyadari David masuk ke kamar, Jack melepaskan tangan Maya, dia terlihat marah dengan kehadiran David. Jack bangun dari duduknya dan mendekati David. Melihat hal itu, David hanya diam, dengan pandangan terus melihat Jack.

"Sudah sadar? Baguslah." Ujar Jack dengan serius dengan berjalan perlahan mendekatnya.

"Apa kamu ingin melihat kekasih kamu? Lihatlah! Lihat dia terbaring tidak berdaya di hadapan kamu, temani dia. Aku lelah untuk menemani dia."

"Jack,tunggu.. Tujuan ku bukan untuk itu. Aku ingin meminta maaf ke kamu," jawab David dengan nada rendah.

Jack menghela nafas berat. Tanpa banyak bicara, Jack mengajak David keluar dari kamar Maya dengan menarik kerah pakaiannya. Ketika Jack berada di luar kamar, Jack mendorong David hingga David jatuh tersungkur di lantai.

Beberapa saat kemudian, Jack mendekati David dan menarik kerah David untuk membangunkannya. David hanya bisa pasrah, dia menyadari kalau dirinya bersalah karena sudah menjalani hubungan dengan wanita yang seharusnya tidak di milikinya.

"Kamu pikir dengan kamu datang menemui aku, aku bisa dengan mudah memaafkan kamu, iya? Tidak David!" ucap Jack dengan tegas.

Dia mendorong David hingga David terdorong beberapa langkah dari tubuhnya.

"Jack, aku mohon dengan kamu. Tolong maafkan aku, aku janji aku tidak akan menganggu kamu lagi, aku janji."

Tinjuan pun di arahkan Jack ke wajah David setelah mendengar perkataan itu, terlihat David memalingkan wajahnya menerima tinjuan itu. Dia terdiam dengan salah satu tangan memegangi pipinya.

"Jangan pernah kamu meminta maaf, menemui atau menganggu aku lagi. Kalau kamu melakukan hal itu kepada ku, aku tidak akan segan segan menghajar kamu dengan lebih parah dari hari ini. Paham?!." Ancam Jack pada David

David hanya diam, dia terus memandang ke arah pria yang baru saja memukulnya.

1 Minggu setelah kejadian itu, terlihat Jack tertidur di samping Maya. Tanpa di sadari olehnya, beberapa jari Maya bergerak, perlahan mata Maya terbuka dengan di barengi suara lirih memanggil nama David.

Ketika matanya terbuka, Maya yang setengah sadar mengira kalau laki-laki yang menunggu dirinya adalah David.

"David!" panggilnya dengan lirih.

"David!."

"David!!!."

Jack lekas terbangun mendengar Maya memanggil. Dia bahagia dengan kesadaran Maya, namun hal itu justru berbeda dengan ekspresi muka Maya. Dia terlihat terkejut karena pria yang tidur di sampingnya bukanlah David melainkan Jack.

"Kamu sudah sadar?" tanya Jack dengan bahagia. Mendengar pertanyaan itu, Maya tersenyum, namun senyumnya terlihat tidak tulus kepada Jack.

Tak berselang lama, dokter datang keruangan Maya. Dia memeriksa keadaan Maya dan menyatakan bahwa Maya baik baik saja. Mendengar kabar itu, semua orang bahagia, namun tidak dengan Jack. Jack emosi. Dia bersiap untuk memberikan pertanyaan kepada Maya tentang hubungannya dengan David.

Siang hari telah tiba, semua orang sangat bahagia melihat kesadaran Maya, namun Maya tidak fokus dengan hal itu. Dia terlihat menunggu seseorang di ruangan itu.

Menyadari hal tersebut, Ibu Maya mendekati Maya dan berbisik kepada Maya.

"Apa kamu menunggu David?" tanya Ibu Maya dengan berbisik di dekat telinga Maya.

Maya terdiam mendengar hal itu, wajahnya terkejut, dia tidak percaya kalau ibunya sudah mengetahui tentang hubungannya dengan David.

Beberapa saat kemudian, Jack datang. Melihat kedatangannya, Maya terdiam menatap Jack. Ekspresi mukanya berubah ketika melihat laki-laki yang dicintainya berdiri di belakang Jack.

Tatapan tajam di arahkan Jack ke Maya, melihat hal itu Maya hanya diam. Matanya berkaca-kaca, setetes demi setetes air mata jatuh membasahi pipinya.

"Kanapa kamu sedih Maya?" tanya Jack kepada Maya.

Maya tetap diam, menundukkan wajahnya dengan air mata yang terus berderai.

Menyadari Jack akan membuat keributan, Ibu Maya mendekatinya dan mencoba menenangkan Jack.

"Jack, Mama mohon dengan kamu. Tolong jangan sekarang," ucap Ibu Maya dengan lirih.

"Kenapa Ma? Kenapa tidak sekarang? Oh iya, aku lupa, Maya itu anak mama kan, makanya mama berusaha melindungi dia, walaupun dia salah ataupun benar, iyakan?" jawab Jack dengan serius.

"Tidak seperti itu Jack, kamu juga harus jaga kondisi Maya. Dia baru sadar, mama mohon." Pinta Ibu Maya dengan melipat kedua tangannya di depan dada. Namun, apa yang di lakukan olehnya tidak membuat hati Jack luluh. Dia tetep ingin meluapkan kemarahan dan kekesalannya atas perselingkuhan Maya dan David.

"Untuk kali ini aku gak bisa Mah, maaf. Aku ingin bebas dari semua ini, aku tidak ingin terbebani dengan pertunangan ini," jawab Jack.

Mendengar apa yang dikatakan Jack, Maya terkejut. Dia turun dari tempat tidurnya dan menghampiri Jack yang berdiri di hadapan ibunya. Air matanya terus membasahi mata Maya.

Menyadari Maya turun dari tempat tidur, pandangan matanya terus menatap Maya dengan penuh kesedihan.

Maya berjalan beberapa langkah dan berhenti di hadapan Jack, menatap Jack dengan air mata terus berderai.

Jack berkaca-kaca. Dia merasa bersalah karena baru kali inilah dia membuat seorang wanita meneteskan air mata.

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!