Jack terbaring di tempat tidur rumah sakit, dengan tangan yang di perban, wajahnya terlihat pucat.
Tak berselang lama, Jack bangun dari pingsannya. Matanya seketika terbelalak ketika dirinya menyadari bahwa ia berada di rumah sakit.
Menyadari sang anak sudah sadarkan diri, Ayah Jack bergegas menghampiri Jack dan menanyai Jack dengan khawatir atas keadaan Jack.
Dia memeluk Jack dengan erat, raut bahagia terpancar jelas di raut muka ayahnya. Setalah itu dia melepaskan tangannya
"Dasar Bodoh! Kenapa kamu melakukan itu? Kenapa kamu ingin mengakhiri hidup kamu? Apa menurutmu, ketika Ayah kehilangan kamu, ayah akan bahagia, iya? Apa menurutmu, hidup mu tidak penting bagi Ayah?" omel Ayah Jack.
Mendengar ayahnya terus mengomel, Jack hanya tersenyum dan mencoba menenangkan ayahnya.
"Udah ayah, jangan ngomel terus, ini adalah rumah sakit!" ujar Jack menenangkan ayahnya. Ayah Jack terdiam sesaat, matanya berkaca-kaca melihat anaknya baik-baik saja. Dia memeluk anaknya dengan erat.
"Hidup mu penting bagi ayah Jack, ayah mohon sama kamu, tolong jangan lakukan ini lagi. Ayah tahu kamu sedang sedih, tapi ayah mohon kamu jangan lakukan ini!."
"Iya Ayah, maafkan Jack jika Jack melakukan kesalahan yang fatal," jawab Jack. Setalah itu dia membalas pelukan ayahnya dengan erat.
Waktu berjalan begitu cepatnya, malam telah tiba, terlihat David duduk di taman, menunggu kedatangan Maya. Beberapa saat kemudian, Maya datang. Dia berjalan dengan raut muka sedih. Melihat kedatangan Maya, David bangun dari duduknya dan menyambut Maya.
"Maaf aku meminta kamu ke sini malam hari seperti ini," ucap David merasa tidak nyaman.
"Tidak papa, memangnya ada apa? Kenapa kamu memanggil aku kesini Mas?" jawab Maya.
David terdiam sesaat, dia meminta Maya untuk duduk kursi yang ada di dekat mereka. Setalah mereka berdua duduk berhadapan, David memegangi kedua tangan Maya. Awalnya dia tidak menyadari kalau Maya masih memakai cincin pertunangannya dengan Jack, setalah dia menyadari. Mulut yang saat itu ingin terbuka mengatakan sepatah katapun, seketika terdiam.
Matanya menatap ke arah cincin dan dengan perlahan dia melepaskan tangannya. Raut wajahnya berubah setelah melepaskan tangan Maya, Maya yang menyadari kalau David melihat cincin pertunangannya dengan David. Ia bergegas menyembunyikan tangannya.
Hembusan nafas berat terdengar dari mulut David. Matanya sedikitpun tidak menatap Maya setelah melihat cincin itu.
"Kamu masih cinta dengan Jack?" tanya David dengan serius.
Maya terdiam setelah dirinya mendengar ucapan itu. Dia hanya menghela nafas sambil mencoba mendekati David dan mencoba meraih tangan David, namun David menghindari Maya.
"Aku minta maaf Mas, bukannya aku masih cinta dengan Mas Jack. Aku hanya belum terbiasa untuk melepaskan cincin ini dari tangan ku, aku mohon sama Mas David, tolong jangan hindari aku!."
"Aku tahu aku salah, aku minta maaf. Tapi saya mohon dengan Mas, tolong jangan hindari aku, aku janji setelah hari ini aku akan melepaskan cincin ini," ujar Maya dengan nada rendah.
Mendengar apa yang di katakan oleh Maya, David kembali melihat Maya. Dia bergegas memeluk Maya dan sangat bahagia dengan apa yang di katakan nya.
Di sisi lain, pelukan erat yang di lakukan David kepadanya membuat Maya meneteskan air mata. Entah, karena apa Maya meneteskan air mata, yang jelas dia justru merasakan kesedihan saat bersama dengan laki laki yang dicintainya.
...****************...
Waktu berlalu begitu cepatnya, hari pertunangan Maya dengan David tiba. Kemeriahan terlihat sangat jelas, mereka mengundang tamu-tamu penting dalam acara itu, salah satunya adalah Jack.
Malam itu dengan senyum sumringah, Maya dan David berdiri di tempat pelaminan. David terlihat gagah menggunakan jas hitam dn kemeja putih, sedangkan Maya terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih.
Di halaman rumah Maya, kedatangan Jack ke acara pertunangan itu membuat dirinya benar benar tersiksa. Matanya terus berkaca-kaca melihat sang kekasih yang seharusnya berdiri di sampingnya dan menikah dengan dirinya, ternyata menikah dengan orang lain.
"Ayah, aku disini saja. Ayah masuk saja ke dalam, nanti aku akan menyusul ayah," ujar Jack dengan sedih.
Ayah Jack terdiam sesaat, dia hanya melihat ke arah anaknya, dia mencoba menenangkan Jack dengan memegangi salah satu lengan Jack dengan penuh kasih sayang.
Menyadari ayahnya sudah pergi, Jack terdiam. Matanya yang kala itu hanya berkaca-kaca tanpa dia sadari matanya meneteskan air mata.
"Aaaaaa!!!!" teriak Jack meluapkan kesedihannya di depan rumah Maya. Maya yang saat itu dia seakan mendengar teriakan itu. Dia merasakan kehadiran Jack di acara yang diselenggarakan.
"Mas David, apa kamu mendengar sesuatu?" tanya Maya berbisik kepada David.
"Tidak, apa yang kamu dengar? Suara siapa?" jawab David.
Mendengar jawaban David, Maya hanya tersenyum, matanya terus melihat ke arah pintu masuk dengan berharap Jack datang ke acara pertunangannya. Tak berselang lama, Maya melihat Ayah Jack masuk ke tengah tengah acara.
Wajah bahagia di perlihatkan Maya atas kehadiran Ayah Jack, dia mengira Jack akan datang bersama dengan ayahnya. Namun apa yang diharapkan oleh Maya justru tidak terjadi.
...****************...
Di luar rumah, Jack terus meneteskan air mata. Beberapa saat kemudian, terlihat sebuah langkah kaki mendekati Jack dan berdiri di dekat Jack. Melihat kesedihan Jack, wanita itu memberikan sebuah sapu tangan kepada Jack dan meminta Jack menghapus air matanya.
Melihat saputangan itu, Jack terdiam dan dengan perlahan dia mengambil sapu tangan itu. Setelah mengambil sapu tangan itu, Jack melihat ke arah wanita tersebut.
Dia adalah Veronica, seorang gadis cantik yang berniat hadir di acara pertunangan Maya dan David.
"Kamu siapa? " tanya Jack setelah dirinya berdiri di hadapan Veronica.
Veronica terdiam sesaat, sesekali dirinya melihat ke arah rumah Maya yang sudah dia hias dengan bunga, lampion dan lainnya yang sudah tertata rapi.
"Aku hanya manusia seperti mu, aku terluka seperti mu. Aku mencintai seseorang yang hatinya tidak mencintai aku," jawab Veronica dengan mata berkaca-kaca.
"Sudahlah, untuk apa kamu menangisi seseorang yang sedikitpun tidak mencintai kamu, lupakan dia. Sama dengan aku, aku juga berusaha melupakan dia," lanjutnya.
Jack terdiam, dia menghapus air matanya dengan sapu tangan itu. Setalah itu dia melihat ke arah rumah Maya. Dia berdiri di samping Veronica dan mereka saling menatap ke arah rumah Maya secara bersamaan.
Mereka berjalan bersama, masuk ke dalam acara pertunangan Maya dan David.
Ketika meraka sudah berada di tengah tengah acara, Jack dan Veronica berjalan berdampingan menuju ke tempat pengantin untuk memberikan selama kepada Maya dan David.
Melihat kedatangan Jack, Maya terlihat terkejut sekaligus bahagia. Namun hal itu berbeda dengan David, dia terlihat menunduk ketika melihat Veronica. Selain kedua pengantin yang terkejut dengan kehadiran Jack, orang tuanya dan orang tua kedua mempelai terlihat terkejut dengan kehadiran Jack dan Veronica.
Ketika sudah berada di hadapan Maya, Jack berdiri di Hadapan Maya. Dia mengulurkan tangannya dengan mengucapkan selamat kepada Maya dan David, tidak hanya Jack, Veronica pun melakukan hal yang sama.
Hari semakin malam, peresmian pertunangan antara Maya dan David sudah di tentukan, hal itu membuat Jack sangat hancur. Dia yang saat itu berdiri di dekat ayahnya, tanpa berkata-kata bergegas pergi dari acara itu.
Melihat sang anak pergi dari acara itu, Ayah Jack mengajar Jack yang entah pergi ke mana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments