Hari demi hari sudah berlalu, namun tidak ada tanda kesadarannya. Saat itu malam telah tiba, terlihat Ibu Maya duduk di sofa bersama dengan suaminya dan David duduk di samping Maya.
Keadaan tiba tiba berubah, Maya terlihat duduk atas sebuah ayunan dengan bunga bunga di hadapan nya. Dia mengayunkan ayunan itu dengan perlahan sambil menulis sebuah surat.
''Cinta.. Kamu menyadarkan aku, dia yang telah pergi meninggalkan kamu selamanya adalah cinta yang sesungguhnya. Namun, gara-gara kamu kehidupan ku di penuhi dengan luka yang teramat dalam hingga tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya. Kini aku sadar orang yang mencintai akau dengan tulus adalah orang yang sudah meninggalkan aku. Maafkan aku Mas Jack.''
Maya menulis dengan mata berkaca-kaca, tanpa dia sadari dia meneteskan air mata yang jatuh ke atas surat itu. Di waktu yang bersamaan, Maya mendengarkan suara langkah kaki mendekati dirinya. Menyadari hal itu, Maya menghentikan ayunannya. Dia bangun dari ayunan itu dan terlihat celingukan kesana kemari mencari seseorang.
Saat itu dia mendengar suara langkah tersebut di balik pohon yang berada di hadapannya. Dengan perlahan, Maya mendekati pohon itu, ketika dirinya berada di dekat pohon, dengan sengaja mendorong Maya yang terkejut langsung terdorong dan pohon besar yang berdiri kokoh di hadapannya berubah menjadi sebuah jurang yang gelap, namun ketika dia akan jatuh, dia di tolong oleh seorang laki laki yang dengan sigap menangkap tangannya.
Saat laki laki yang menolong Maya, membantu Maya keluar dari lubang, seseorang yang juga tidak terlihat wajahnya mendorong laki laki itu hingga mereke jatuh bersamaan.
Keadaan kembali seperti semula, terlihat Maya terbaring lemah, tidak sadarkan diri di atas tempat tidur. Tampak dari matanya mengalir air mata yang membasahi pipinya.
Keesokan harinya Maya mulai sadar, dia mulai membuka matanya dan melihat kesana kemari menyaksikan siapa saja orang yang menunggu dirinya di kamar.
''Mama.. Papa..'' panggilnya dengan lirih, namun tidak terdengar oleh orang tuanya, yang mendengar nya adalah David yang duduk di dekatnya.
''Kamu sudah sadar? Syukurlah, aku bahagia sekali dengan kesadaran kamu, '' ucap David ketika dirinya melihat Maya sadar. Dia terlihat sangat bahagia dengan kesadaran Maya.
''Mas David, aku dimana ini?''tanya Maya setelah dirinya sadar dari komanya. Dia melihat kesana kemari sambil sesekali melihat ke arah David yang saat itu duduk di sampingnya.
''Dan laki laki itu dimana?'' lanjutnya dengan kebingungan.
''Laki laki? Siapa maksud kamu Maya? Laki laki disini hanya aku tidak ada orang lain selain aku,'' jawab David.
Maya seketika terdiam ketika dia mendengar jawaban itu, di waktu yang bersamaan Ibu Maya terbangun dari tidurnya. Ia bergegas menghampiri Maya yang masih terbaring lemah di atas tepat tidur rumah sakit.
''Maya! '' panggil Ibunya dengan penuh kasih dan dengan perlahan menghampiri nya. Saat Maya berada di dekatnya, Maya menghela nafas. Dia menangis di hadapan ibunya dan memeluk erat ibunya.
''Ibu, Maya sangat bersyukur karena Maya bisa sembuh dari semua ini. Dan Maya terimakasih dengan ibu, karena ibu masih mau menunggu Maya,'' ujar Maya.
'' Maya, kenapa bicara seperti itu, ibu ini adalah ibumu, mana mungkin seorang ibu meninggalkan anaknya dalam keadaan koma seperti itu, itu sangat amat tidak mungkin. Ibu mohon dengan kamu, jangan bilang seperti itu lagi ibu mohon.''
Maya tersenyum, perlahan dia melepaskan pelukannya.
''Mama, bagaimana kabar Ayah Jack sekarang? '' tanya Maya.
Mendengar pertanyaan Maya, Ibu Maya memalingkan wajahnya. Dia berjalan menjauhi Maya dengan bercerita kepada Maya apa yang terjadi sebelumnya.
Flashback beberapa hari sebelumnya....
Terlihat Ibu Maya berlari dengan terengah-engah. Dengan di barengi hujan yang turun dengan derasnya, dia terlihat berlari dengan sekuat tenaga menuju ke rumah Ayah Jack.
Sesampainya di rumah Jack, acara tahlilan sedang di lakukan. Menyadari Ibu Maya datang dengan basah kuyup, Veronica menghampiri Ibu Maya.
''Tante, kenapa Tante datang kemari dengan basah kuyup seperti ini?'' tanya Veronica.
'' Kamu jangan banyak bicara dengan aku, kamu katakan yang sebenarnya kenapa anak ku bisa seperti ini, apa yang kamu katakan ke anak ku hingga dia mengalami koma dan harus masuk ke rumah sakit.'' Jawab Ibu Maya dengan sedih dan marah.
Veronica yang menyadari teriakan Ibu Maya dapat merusak acara tahlilan, dengan paksa dia menarik tangan Ibu Maya menjauh dari acara.
''Tante, tenang Tante. Aku akan jelaskan ke tante apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku mohon dengan tante, tolong jangan ganggu acara ini. Apa Tante tidak kasihan dengan Jack? Aku mohon dengan Tante, tolong jangan rusak acara ini, cukup Jack yang hidupnya di rusak oleh anak Tante, jangan acara ini juga.'' Tegas Veronica kepada Ibu Maya, mendengar apa yang katakan oleh Veronica, Ibu Maya terdiam.
Beberapa saat kemudian, acara tahlilan sampai di penghujung acara, para tamu satu persatu pergi dari rumah Jack hingga rumah Jack kosong.
'' Aku datang kesini ingin tanya ke kamu apa yang sebenarnya terjadi dengan Maya, kenapa setelah Maya berbicara dengan kamu, dia mengalami kecelakaan ini? Apa yang kamu katakan ke dia?'' tanya Ibu Maya dengan tegas.
'' Saya tidak mengatakan apapun dengan Maya. Saya..'' ujar Veronica terdiam dan berpikir sejenak tentang apa yang terjadi saat Maya bertemu dengan dirinya.
Keadaan kembali ke masa kini, terlihat Ibu Maya membelakangi Maya dengan mata berkaca-kaca. Dia berbalik dan melihat ke arah Maya, dia mengubah topik pembicaraannya kepada Maya dengan bertanya tentang kejadian awal sebelum dia mengalami kecelakaan itu.
''Maya, lupakan semua yang terjadi, mama mohon dengan kamu. Tolong jangan kamu pikirkan apa yang sudah terjadi. Dan, apa yang sebenernya terjadi hingga kamu bisa mengalami kecelakaan yang separah ini?'' tanya Ibu Maya dengan berjalan mendekati Mya yang saat itu masih duduk di atas tempat tidurnya.
mendengar apa yang di katakan oleh ibunya, Maya hanya diam. Dia hanya menghela nafas dengan mata yang berkaca -kaca.
Tiba-tiba Maya kembali mengingat kejadian di masa sebelum dirinya mengalami kecelakaan.
Maya kembali membayangkan pertemuannya dengan Veronica di saat Veronica memberikan surat itu kepada Maya. Tidak hanya itu, dia juga membayangkan setelah dia membaca surat itu, dia berjalan dengan tatapan mata yan kosong hingga terjadi tabrak lari dan koma. Mendengar apa yang dijelaskan Maya, IBu Maya dan David terlihat sangat shock dan bertanya-tanya tentang siapa orang yang menabrak Maya dengan sengaja.
''Itulah yang terjadi Mah, jadi Maya mohon dengan Mama, jangan salahkan wanita itu. Ini bukan salah dia, '' jawab Maya dengan nada lirih.
Ibu Maya hanya diam dengan sesekali menganggukkan kepalanya dan tersenyum kecil di bibirnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments