"Kenapa? Kenapa kamu tega melakukan hal ini dengan aku? Kenapa?" ucap Jack dengan sedih.
Jack berdiri di atas jembatan, dibawahnya terdapat sungai yang mengalir dengan deras. Matanya mengarah ke arah sungai, tatapannya penuh dengan kesedihan. Sesaat bayangan saat Maya dan David bertukar cincin memprovokasi dirinya, dan membuat dirinya semakin terluka. Dia melepas jas yang di pakainya, selain itu dia melepaskan jam tangan dan meninggalkan surat di dekat jas itu.
Perlahan dia menaikkan kakinya ke pembatas jembatan, dia memejamkan matanya dengan mengingat penghianatan yang di lakukan oleh David dan Maya.
Saat dia berada di atas pembatas jembatan, matanya yang terpejam, sesaat dia membuka matanya. Terlihat setetes air mata mengalir membasahi matanya. Dengan lirih dia mengatakan pesan terakhirnya untuk Maya, walaupun itu tidak di dengar olehnya.
"Maya, semoga kemu bahagia dengan David. Maafkan aku, aku bukan laki-laki yang baik untuk kamu," ucap Jack.
Dia kembali memejamkan matanya, lagi lagi bayangan senyum serta penghianatan yang di lakukan Maya tergambar jelas dibenak Jack. Hal itu membuat dirinya terprovokasi untuk mengakhiri hidup.
Jack pun menjatuhkan dirinya dari atas jembatan, ketika tubuhnya melayang matanya kembali terbuka, air mata terlihat kembali membasahi matanya.
Tak membutuhkan banyak waktu, tubuh Jack hilang di lalap derasnya air sungai yang mengalir di bawah jembatan.
...****************...
Kekhawatiran tergambar jelas dari raut muka Ayah Jack, dia terus mencoba menghubungi Jack namun ponselnya tidak ada yang mengangkatnya. Beberapa saat kemudian, sebuah mobil hitam yang di kendarai oleh wanita tang di temui Jack di pesta, yaitu Veronica.
Saat itu dia juga sedih, hal itu terjadi karena laki laki yang di cintai oleh Veronica adalah David.
Malam itu dia mengehentikan mobilnya di jembatan tempat Jack melakukan bunuh diri. Air matanya terus mengalir dengan sangat deras. Dia tidak percaya kalau David akan mengkhianati dirinya.
"Daviiiid!" teriak Veronica dengan memukul - mukul pembatas jembatan. "Kenapa kamu bisa tega dengan aku? Kenapa? Kurang apa aku selama ini, kenapa kamu tega melakukan ini dengan aku?"
Kriiiing.... kriiiing....
Suara panggilan membuat dirinya terkejut, teriakan dan tangisan yang di lakukan seketika terhenti ketika mendengar teleponnya berbunyi. Dia celingukan ke sana kemari melihat apabila ada orang, namun saat itu dia tidak melihat siapapun di jembatan.
Menyadari hal itu, Veronica mendekati ponsel yang ada di dekatnya. Dia terdiam melihat ponsel itu.
"Halo!" jawab Veronica.
"Halo Jack, kamu dimana?" jawab Ayah Jack namun dia tidak menyadari kalau suara yang mengangkatnya adalah suara wanita, ketika dirinya menyadari suara itu bukan suara Jack, Ayah Jack langsung mengubah nada bicaranya.
"Dimana Jack ? Siapa kamu? Kenapa ponsel Jack ada tangan kamu?"
Veronica hanya diam, dia tidak memilik kesempatan untuk menjelaskan kepada Ayah Jack. Ketika dia mendapatkan kesempatan untuk berbicara, Veronica menjelaskan kepada Ayah Jack apa yang dia temukan. Mendengar penjelas dari wanita yang tidak di kenalnya tersebut, Ayah Jack tidak bisa berkata-kata.
Dia bergegas menuju ke jembatan yang di jelaskan oleh Veronica.
Ketika Veronica menunggu kedatangan Ayah Jack, dia membuka foto yang ada di ponsel itu. Ketika dia sudah membuka foto, dia sangat terkejut karena dalam foto itu memperlihatkan foto laki laki yang di temuinya di acara pertunangan Maya dan David.
Tidak hanya itu, dia juga membaca surat yang di tulis Jack sebelum dirinya melakukan bunuh diri.
"Maafkan aku, aku Memang bukan ******pria yang pantas untuk kamu. Namun aku tulus mencintai kamu, tapi kenapa? Kenapa kamu mengkhianati aku? Kenapa Maya? Aku minta maaf, jika cinta ku ke kamu memaksa mu untuk berpura -pura bahagia denganku. Sekarang kamu bebas, aku akan pergi dan aku tidak akan tersiksa lagi dengan luka ini. Semoga kamu bahagia dengan David, aku pamit pergi******!."
Membaca surat itu, Veronica sangat terkejut. Dia bergegas melihat ke bawah jembatan dengan teriak teriak memanggil nama Jack, namun tidak ada respon dari Jack. Wajah khawatir dan panik terlihat jelas di raut muka Veronica yang mengetahui kalau Jack mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jembatan.
"Ya ampun, kenapa kamu bisa senekat ini Jack, kenapa?" ucap Veronica dengan khawatir. Dia berjalan ke sana kemari dengan wajah dan perasaan hati yang sangat campur aduk.
Tak berselang lama, Ayah Jack datang dengan mobil hitamnya. Dia menghampiri Veronica yang saat itu terlihat sedih dan panik. Dia memberikan surat itu kepada Ayah Jack, setalah membacanya surat itu Ayah Jack tidak dapat berkata sepatah katapun. Dia sangat terkejut karena anaknya bisa melakukan bunuh diri demi Maya.
...****************...
Kabar itu langsung terdengar oleh Maya dan keluarganya. Malam yang menjadi awal kebahagiaan di hidup Maya, seketika berubah menjadi malam penyesalan dalam hati Maya yang paling dalam.
Setelah dirinya mendapatkan kabar tentang Jack yang bunuh diri, Maya bergegas pergi ke kamarnya dan mengunci rapat rapat kamarnya. Dia pergi dengan air mata yang terus berderai membasahi matanya.
Ketika Maya dalam kamar, teriakan demi teriakan dan banting demi bantingan terdengar dalam kamar Maya.
"Aaaaa!!!" teriak Maya.
Dia menyahut sebuah vas bunga yang berada di dekatnya dan melempar vas itu ke cermin hingga membuat cermin itu pecah dan retak.
"Dasar penjahat! Kamu itu penjahat Maya! Penjahat, seorang penjahat seperti kamu tidak pantas untuk hidup."
Maya menarik lampu yang berada di sampingnya, setelah itu dia memukulkan lampu itu ke cermin dengan penuh kesedihan dan kemarahan.
"Aaaaa!!! Kenapa kamu jahat Maya? Kenapa kamu bisa sejahat ini? Kenapa?" tanya Maya kepada dirinya sendir dengan duduk di lantai dan bersandar di samping tempat tidurnya dengan air mata terus berderai.
Bruaakk..
Suara dobrak kan pintu terdengar, terlihat David masuk ke dalam kamar Maya. Dia sangat terkejut ketika dia masuk ke dalam kamar Maya yang sudah berantakan.
"Maya!" panggil David dengan lirih. Dia menghampiri Maya, dan mencoba membantu Maya untuk berdiri dari duduknya. Namun saat itu maya tidak ingin menerima bantuan David.
Dia meminta David untuk pergi meninggalkan dirinya.
"Maya aku mohon dengan kamu tolong jangan salahkan kamu atas semua ini, ini bukan kesalahan kamu," ucap David.
"Aku mohon dengan kamu, ayo bangun. Jangan menyesal atas apa yang terjadi, ini bukan... ,"
"Diaaamm!!!" bentak Maya memotong pembicaraan David. "Diam! Diam! Diaaamm!!!."
"Maya!" panggil David dengan lirih.
"Pergi!" teriak Maya. Dia menyahut lampu yang ada di hadapannya melemparkan ke arah David agar David pergi.
Melihat keadaan anaknya, orang tua Maya sangat sedih. Dia tidak percaya kalau kehilangan Jack akan berefek kepada mental Maya. Menyadari hal itu, orang tua Maya mengajak David keluar dari kamar Maya dan membiarkan Maya di dalam kamar.
"Pah, apa yang papa lakukan ? Kenapa kita harus membiarkan Maya sendiri? Bagaimana nanti kalau Maya melakukan hal yang aneh dan berbahaya?" tanya David dengan khawatir ketika dirinya berada di luar kamar Maya.
Melihat kekhawatiran itu, Ibu Maya memegangi salah satu lengan David untuk menenangkan David yang khawatir dengan keadaan Maya .
"Nak David, Tante mohon dengan kamu. Tolong kamu jangan paksa Maya saat ini, Maya sedang tidak baik-baik saja. Dia terpukul atas kepergian Jack, dia dalam penyesalan. Jadi.. Saya mohon dengan Nak David, tolong jangan ganggu Maya dulu. Biarkan Maya lebih tenang, Tante janji kalau Maya sudah tenang, kamu pasti akan bertemu dengan Maya!."
David hanya diam. Dia seakan tidak tega Meninggalkan Maya, namun apa yang di ucapkan Ibu Maya benar. Maya sedang dalam masa penyesalan, hal itu terjadi karena dia telah mengkhianati Jack hingga membuat Jack melakukan bunuh diri.
David pergi meninggalkan rumah Maya dengan khawatir, namun apa yang di lakukannya untuk kebaikan Maya dan keluarganya.
Setelah kepergian David, Ibu Maya hanya diam melihat pintu kamar Maya. Dia sedikit membuka pintu kamarnya untuk melihat Maya yang hanya duduk di lantai dengan gaun.
Kesedihan Maya benar benar sangat di rasakan oleh ibunya, ibunya terlihat tidak kuasa melihat Maya yang hancur setalah kabar meninggalnya Jack.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments