Selamat! Membaca 🤗
🎉🎉🎉🎉
"Astaga! Apa yang ingin di lakukan wanita ini!"Panik Ibram, dalam hatinya.
Ibram benar-benar tidak tahan, dengan sentuhan tangan Sheryl di lehernya.
"Maaf Nona, apa yang anda lakukan."Ujar Ibram sambil menurunkan tangan Sheryl dari lehernya, ia sebisa mungkin bersikap tenang agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Melihat reaksi Ibram yang menolaknya semakin membangkitkan jiwa penasaran dalam diri Sheryl.
"Kenapa pengawal sepertimu bisa memiliki wajah selembut ini, bahkan tinggi badanmu sama seperti ku."Kata Sheryl yang saat ini, malah bergelayut di lengan Ibram.
"Nona, tolong jaga sikap Anda."Lagi-lagi Ibram menolak dengan menjauhkan tangan Sheryl dari tubuhnya.
"Pengawal mu ini jual mahal sekali,"kata Sheryl, dengan melirik Erdogan yang tengah bersandar di sofa memperhatikan mereka.
"Bukankah kau suka dengan tipe lelaki yang seperti itu?"sahut Erdogan.
"Kau memang sangat tahu kesukaan ku."
Lagi-lagi Erdogan hanya mengulas senyum melihat kelakuan wanita yang ada di hadapannya.
Puluhan kali sudah Sheryl menggoda Erdogan, tapi wanita itu selalu gagal, tapi hari ini kegagalannya terbayar karena ia beralih pada Ibram. Ia tertarik dengan pengawal baru itu, dan ingin menghabiskan waktu bersamanya. Ya, hitung-hitung menggantikan Erdogan untuk menyenangkannya.
"Bermalam Lah denganku,"bisik Sheryl tepat di telinga Ibram.
Yang tentu saja membuat wajah Ibram memanas seperti ingin terbakar, karena merasakan merinding sekaligus geli.
"Maaf Nona, sekali lagi saya minta, tolong jaga sikap Anda, kehadiran saya di sini untuk menjaga dan memastikan keselamatan Tuan Er, bukan untuk hal lain, yang sama sekali bukan menjadi tugas dan kewajiban saya."Tegas Ibram, dengan mendorong jauh tubuh Sheryl.
Perkataan Ibram, sedikit memancing kekesalan di hati Sheryl, baru kali ini ada yang kurang ajar dan menolaknya seperti Erdogan. Yang tambah membuat Sheryl kesal, lelaki itu hanyalah seorang Pengawal.
Tapi karena penasaran dengan Ibram, Sheryl masih bertahan.
"Kau jual mahal dan menolak, tapi dadamu berdebar kencang seperti ini."Ucap Sheryl seraya menyentuh dada Ibram.
Reflek.
Ibram menepis kuat tangan Sheryl, karena ia takut wanita itu menyentuh sesuatu yang juga di miliki Sheryl di sana.
"Aaw...!"pekik Sheryl,"Kau berani sekali dengan ku!"bentaknya, sambil memegangi tangannya yang nyeri, karena Ibram menghempaskannya cukup kuat.
Erdogan tertawa kecil menyaksikan mereka berdua.
Sepanjang hidupnya, baru kali ini ia melihat seorang lelaki terang-terangan menolak wanita idaman yang menjadi incaran seluruh lelaki yang ad di kota itu, apalagi Ibram hanya berstatus sebagai pengawal, bukan pengusaha dan bangsawan, tapi ia menolak Sheryl!
"Dia memang sangat berbeda,"gumam Erdogan, dan tampa di sadari lelaki itu mulai tertarik dengan sosok Ibram.
"Nona, saya ada di sini untuk menjaga Tuan Er, bukan untuk hal yang lain, jadi, tolong segera selesai urusan Anda dan tuan Erdogan, karena Tuan saya sangat sibuk, tentu masih banyak hal yang harus beliau kerjakan di luar sana,"kata Ibram dengan berani.
Yang membuat Sheryl semakin marah.
Dengan geram dan penuh amarah wanita itu menatap Ibram.
"Dia benar, begitu banyak pekerjaan yang harus saya lakukan di luar sana, kau sudah terlalu banyak membuang waktu saya Sheryl."Sahut Erdogan yang lagi-lagi berpihak pada Ibram.
Dengan kesal dan kesabaran yang sudah di ambang batas, Sheryl duduk kembali di tempatnya. Meskipun ia kesal dan ingin sekali memberi pelajaran pada Ibram, tapi proyek nya dan Erdogan juga jauh lebih penting, jika ia sampai gagal bekerja sama dengan Erdogan tentu ia tidak akan selamat dari sang Ayah tiri.
💫💫💫💫
45 menit, mereka fokus membicarakan proyek.
Akhirnya selesai dengan Erdogan yang setuju bekerja sama dengan perusahaan milik Ayah Sheryl.
"Tuan Er, jika ada waktu, mampirlah ke Apartemenku!"ucap Sheryl di akhir perkataannya sebelum Erdogan pergi, ia masih berusaha memikat Erdogan.
"Akan saya lakukan jika saya mempunyai waktu banyak."Sahut Erdogan dan ia segera berlalu dari ruangan private.
***
Di hari pertama kerja, Ibram sukses menarik perhatian Erdogan.
Dan hal ini membuat sang rekan tidak suka, yaitu Wendy.
Ia menyusun rencana agar Ibram tersingkir dari posisinya saat ini.
"Kalian beristirahatlah, malam nanti pukul 20:00. Tuan Er menghadiri undangan makan malam yang di adakan di Rumah tuan Besar. Jadi kalian harus bekerja super ekstra di sana, karena makan malam yang di adakan di kediaman Tuan besar di hadiri dengan anggota keluarga lengkap! Dan semua manusia yang ada di sana berpotensi melakukan sesuatu yang buruk pada Tuan Er, sekalipun itu keluarganya sendiri."Ujar Mario. Ketika dua Pengawal Erdogan sampai di Rumah.
Ibram dan Wendy mengangguk.
Wendy tersenyum girang dalam hatinya, karena misi ini Wendy merencanakan sesuatu, ia akan melakukan apapun yang membuat Erdogan bangga padanya, dan membuat Ibram terhempas.
Sementara Ibram, lagi-lagi di buat tidak percaya, jika bukan cuma rekan bisnis saja yang menjadi musuh Erdogan, tapi keluarganya pun menganggap ia musuh, meskipun mereka tidak menunjuk secara terang-terangan tapi mereka sangat mematikan.
Ternyata rumor di luar sana benar adanya, jika orang-orang yang ada di sekeliling Erdogan, sungguh mengharapkan kematiannya.
💫💫💫💫
Tepat pukul 20:00
Acara makan malam di Rumah Erson yang biasa di sebut Tuan Besar di selenggarakan.
Acara makan malam yang sudah seperti sebuah pesta pernikahan mewah, dengan tamu dari keluarga besar Erson dan Mila memenuhi ruangan luas yang ada di kediamannya.
Erdogan Hadir dengan di dampingi Wendy serta Ibram di kanan kirinya tak lupa sang Sekertaris pribadinya Mario, yang selama ini menjadi tameng terbaik Erdogan.
Apa hanya 3 orang yang mengawal Erdogan?
Tentu saja tidak.
Karena ada puluhan orang dengan kemampuan mumpuni yang sudah Mario kerahkan untuk menjaga Tuan Er, yang ia sebar di setiap sudut Rumah yang layaknya istana itu. Tentu saja dengan cara menyamar karena Erson akan murka jika mengetahui Erdogan datang membawa pasukan, padahal hanya untuk makan malam bukan untuk berperang.
Tapi Mario tetap melakukan itu secara diam-diam, karena ia tidak mau mengambil resiko dengan mempercayakan Erdogan pada keluarganya sendiri.
3 adik tiri Erdogan datang menyambut dengan hangat, tapi hanya di mulut tidak di dalam hatinya, karena di dalam hati ke tiga pria itu tertata dengan rapih, kata-kata umpatan dan sumpah serapah untuk Erdogan.
"Er! kau datang ke rumah orang tuamu sendiri dengan membawa pengawal!"tanya Erson, yang melihat 2 sosok manusia berdiri di kanan kiri Erdogan selain Mario.
"Memangnya kenapa? mereka pengawal pribadiku, jadi harus ikut denganku di manapun aku pergi. Termasuk di Rumahmu ini." Sahut Erdogan, sambil berlalu menuju meja makan, bahkan ia tidak memperdulikan sambutan ke 3 adik tirinya.
Bersambung...
✨✨✨✨
Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Minta dukungannya ya🤗
Tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan ini 🙏
Lope Banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
marlaina marliana
maaf 🙏 villa Kaka author bukan mila
2024-01-11
1