"Permaisuri, apa yang akan kamu lakukan pada pelayan itu?"
Saat ini, Selir Agung Mei sudah berada di Aula Istana Angin, kediaman Permaisuri Xuan.
Dia duduk di sebelah Permaisuri Xuan, sementara di hadapan mereka tersaji teh dan beberapa jenis kue kering.
Di sisi lain, seorang wanita dengan perut buncit sudah berlutut dengan ekspresi yang begitu menyedihkan. Bahkan, penampilannya yang berantakan bisa membuat orang sakit mata.
Wanita itu adalah Ye Zhiyun, pelayan pribadi sekaligus ibu dari calon bayi Putra Mahkota.
Permaisuri tidak langsung menjawab, dia menatap Selir Agung Mei dan Ye Zhiyun secara bergantian dengan ekspresi datar hingga tidak ada siapa pun yang tahu isi hati dan pikirannya.
"Sebenarnya, aku tidak ingin dia kembali ke istana." Tatapan permaisuri yang menyiratkan ketidaksenangan tertuju pada Ye Zhiyun, lalu beralih pada Selir Agung Mei. "Namun, kamu malah membawanya ke hadapanku."
Bukan hanya Permaisuri, bahkan rakyat jelata pun tahu bahwa jika skandal Pangeran Mahkota tersebar, maka reputasinya akan hancur.
Jika sudah begitu, jangankan menjadi Putra Mahkota dan menerima warisan tahta dari Kaisar, bahkan hanya untuk menerima gelar pangeran saja dia tidak pantas.
Itu sebabnya, Permaisuri tidak ingin Ye Zhiyun kembali ke istana baik dengan status pelayan atau pun ibu pangeran kecil.
Terlebih, sebelum dibawa menghadap Permaisuri oleh Selir Agung Mei, Ye Zhiyun sudah mengaku bahwa dia berniat memfitnah Pangeran Mahkota.
Dia ingin mengatakan kepada semua orang bahwa dirinya sudah diperkosa sehingga harus diasingkan untuk tetap menjaga martabat sang pangeran.
Padahal, dia dengan senang hati naik ke atas ranjang Pangeran Mahkota hanya demi bisa mengangkat status dan derajatnya.
Selir Agung Mei tertawa pelan dengan sikap elegannya. "Permaisuri, aku hanya ingin membantumu mengatasi masalah. Selain, itu, aku juga ingin menjadi orang pertama yang memberitahumu mengenai hal ini."
"Apa maksudmu?" Permaisuri menatap Selir Agung Mei dengan tatapan menuntut penjelasan.
"Bukan apa-apa." Selir Agung Mei melambaikan tangannya. "Sebelum pelayan rendahan itu membuat masalah, bukankah sebaiknya kamu menyingkirkannya terlebih dahulu?"
Permaisuri terdiam, memikirkan saran Selir Agung Mei.
"Oh, iya, kamu tidak berniat menyembunyikan hal ini dari Kaisar, kan?"
"Apa menurutmu aku bisa menyembunyikan hal ini dari Kaisar?" Permaisuri berbalik bertanya. "Jika Adik saja bisa tahu, bagaimana mungkin Kaisar tidak?"
Permaisuri Xuan ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia berhenti ketika mendengar suara kasim yang berjaga di depan pintu berteriak. "Permaisuri, Nyonya Lee dan Nona Xue sudah tiba."
"Biarkan mereka masuk."
Perintah itu bukan datang dari permaisuri, melainkan dari Selir Agung Mei yang memasang senyum menawan di wajahnya.
Dengan sikap seperti itu, Selir Agung Mei terlihat seolah-olah saat ini dia sedang berada di daerah kekuasaannya.
Permaisuri menatap Selir Agung Mei dalam diam, lalu berkata, "Antarkan mereka masuk."
Begitu mendengar suara sang majikan, Kasim yang semula tidak menggubris perintah Selir Agung Mei, langsung bergerak menjalankan tugas.
Nenek Lee berjalan masuk bersama Xue Shan Shan yang terlihat begitu cantik, bahkan kecantikannya bisa membuat ikan lupa cara berenang dan tenggelam ke dasar lautan.
Nenek Lee berjalan dan mendekati kedua wanita agung yang duduk bersisian, sementara Xue Shan Shan hanya terfokus pada Ye Zhiyun.
"Salam, Permaisuri." Nenek Lee memberi salam pada permaisuri, lalu pada Selir Agung Mei. "Salam, Selir Agung."
"Shan Shan, beri salam pada Permaisuri dan Selir Agung Mei." Nenek Lee menyikut Xue Shan Shan yang menatap Ye Zhiyun dengan kaget seolah-olah tengah melihat hantu.
Dia sudah menduga Permaisuri akan mengeksekusi Ye Zhiyun, tetapi tidak menyangka akan secepat ini. Bahkan, dirinya belum mengatakan apa pun pada Permaisuri mengenai skandal Pangeran Mahkota.
Namun, saat mendengar nama Selir Agung Mei, Xue Shan Shan baru menyadari ada wanita lain di sisi Permaisuri yang tidak kalah elegan dan cantik.
Begitu saja, Xue Shan Shan pun langsung mengerti bahwa kemungkinan besar Selir Agung Mei yang sudah membeberkan masalah memalukan Putra Mahkota hingga Ye Zhiyun bisa ada di kediaman Permaisuri dengan tampang menyedihkan.
"Salam, Permaisuri." Xue Shan Shan memberi hormat dan salam pada Permaisuri yang memakai pakaian brokat berwarna merah dengan sanggul tinggi berhiaskan mahkota emas di kepalanya.
Kemudian, hal yang sama dia lakukan pada Selir Agung Mei yang terlihat anggun dan menawan dengan penampilan lebih sederhana. "Salam, Selir Mei."
"Bibi, Shan Shan, kalian sudah datang? Duduklah, jangan sungkan."
"Terima kasih atas kemurahan hati Permaisuri."
Nenek Lee membawa Xue Shan Shan duduk di hadapan Permaisuri, lalu berkata, "Permaisuri, hari ini aku datang bersama cucuku karena ingin mengatakan sesuatu."
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Nenek Lee, juga melihat keberadaan Xue Shan Shan yang sudah bertahun-tahun tidak memasuki istana, Permaisuri mulai menyadari sesuatu.
Dia langsung menatap Selir Agung Mei yang bersikap acuh tak acuh menyesap tehnya, lalu kembali menatap Nenek Lee dan bertanya, "Apakah itu berkaitan dengan Pangeran Mahkota?"
Nenek Lee mengangguk. "Iya."
"Cao Cheng, panggilkan Pangeran Mahkota?"
"Baik."
Setelah Kasim Cao pergi, Permaisuri kembali menatap Nenek Lee. "Bibi, bicaralah."
"Kenapa dia ada di sini?"
Saat ingin bicara, Nenek Lee tidak sengaja menangkap sosok Ye Zhiyun yang dia kenal sebagai pelayan Putra Mahkota sedang berlutut. Hal itu tentu saja berhasil membuat Nenek Lee keheranan, terlebih saat menyadari tidak ada pelayan lain di sana, selain Ye Zhiyun.
"Mungkin ... dia berkaitan juga dengan apa yang ingin kamu katakan, Nyonya Lee."
Mendengar itu, Nenek Lee yakin bahwa Permaisuri dan Selir Agung Mei sudah mengetahui segalanya. Jadi, dia tidak berbasa-basi lagi untuk membicarakan skandal Pangeran Mahkota yang membuatnya enggan menerima dekret dari Kaisar saat perjamuan pesta besok.
"Permaisuri, tolong minta Kaisar untuk tidak memberikan anugerah pernikahan pada cucuku, Xue Shan Shan. Dia masih muda, belum siap menjadi ibu dan masih banyak hal yang harus dipelajari."
Permaisuri diam, dia jelas tahu bahwa keluarga Perdana Menteri tidak akan mengorbankan kebahagiaan cucu berharga mereka untuk menikah dengan Pangeran Mahkota yang banyak tingkah.
Sementara itu, Xue Shan Shan hanya menundukkan kepalanya dalam diam, bersikap seolah-olah dia sangat bersedih atas apa yang terjadi, tetapi tidak berkuasa untuk menolak keputusan keluarganya.
"Shan Shan, kamu ingin membatalkan pernikahanmu dengan Pangeran Mahkota?" Permaisuri masih berharap Xue Shan Shan menentang keputusan keluarga Perdana Menteri yang diwakilkan kepada Nenek Lee.
Bagaimanapun, dia tahu bahwa selama ini Xue Shan Shan memang sangat mencintai putranya.
Xue Shan Shan pelan-pelan mengangkat kepalanya dan saat dia ingin mengatakan sesuatu sebagai jawaban, Kasim Cao memasuki aula.
"Permaisuri, Pangeran Mahkota sudah ada di sini."
"Suruh dia masuk!"
Begitu memasuki Aula Istana Angin, Pangeran Mahkota langsung tersenyum senang hanya karena Xue Shan Shan yang pertama kali memenuhi indera penglihatannya.
Dia ingin menyapa Xue Shan Shan setelah memberi salam pada Permaisuri, tetapi belum dia melakukan apa pun, seorang wanita hamil sudah bersimpuh di bawah kakinya.
"Pangeran, ada yang ingin membunuh anak kita."
Pangeran Mahkota sangat terkejut hingga dia membeku.
Bukan pernyataan Ye Zhiyun yang membuat Pangeran Mahkota shock, melainkan keberadaan wanita itu yang benar-benar di luar dugaan.
"Yu'er apa benar anak yang dia kandung adalah milikmu?"
Pangeran Mahkota menatap Permaisuri, lalu netranya bergulir pada Selir Agung Mei, Xue Shan Shan dan Nenek Lee, sebelum akhirnya berakhir menatap Ye Zhiyun yang berada di kakinya.
"I—ini anakku."
Meskipun sudah mengetahui apa jawabannya, Permaisuri tetap merasa terkejut dan shock pada saat bersamaan.
Dia masih berharap Pangeran Mahkota akan menyangkal kepemilikan bayi yang dikandung Ye Zhiyun.
Di sisi lain, Selir Agung Mei memasang ekspresi misterius di wajahnya saat berkata, "Bayi itu adalah kehendak langit dan keturunan kekaisaran, siapa orang jahat yang berani membunuhnya?"
'Benar-benar kehendak langit,' batin Permaisuri dengan ekspresi rumit. 'Jika bayi itu ada di tanganku ....'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
meMyra
secantik apa sih Thor jadi penasaran aku..sampe ikan aja lupa berenang😂😂
2024-10-03
1
Mami El
lanjut thor ....Shan shan yg skrg lebih cerdik ya🥰👍🏻
2023-09-28
1
Alesha Fayyola
semangat💪
2023-06-27
2