Bibi Feng berpikir bahwa tuan besar yang merupakan kepala keluarga saja tetap mengutamakan tata krama, jadi kenapa Xue Shan Shan ingin melewatkannya?
Pada saat yang sama, Lin Mei pun memiliki pemikirannya sendiri. Nona pertamanya adalah orang yang sakit, kenapa harus mendatangi orang sehat?
Tidakkah itu terbalik?
"Nona pertama, kau juga pasti sudah lama tidak makan makanan yang hangat dan enak, kan? Nyonya tua meminta pelayan di dapur memasak banyak makanan begitu mendengar kau sudah bangun. Jadi, kau harus pergi bersamaku untuk menghargai kebaikan nyonya tua!"
Tahu bahwa Xue Shan Shan adalah gadis yang suka makan, Bibi Feng pun membujuknya dengan makanan.
Namun, yang tidak Bibi Feng ketahui adalah Nyonya Lee dari Kediaman Perdana Menteri mengirimkan koki istana yang dihadiahkan oleh kaisar untuk memasakkan semua makanan kesukaan Xue Shan Shan di Paviliun Diana hingga membuat gadis malang itu semakin enggan pergi.
Tidak mendapatkan tanggapan apa pun dari Xue Shan Shan, Bibi Feng tentu saja semakin berang. "Jika kau tidak membuka pintu, aku akan mengadukannya kepada tuan besar dan nyonya tua agar kau dihukum lagi!"
Kehabisan akal karena tidak bisa membujuk, Bibi Feng pada akhirnya menggunakan ancaman yang selalu mujarab digunakan untuk menundukkan Xue Shan Shan.
Di dalam kamarnya, Xue Shan Shan tersenyum sinis. Beginilah kehidupannya, selalu dipenuhi hukuman. Salah sedikit dihukum berlutut di kuil leluhur, salah besar harus keluar kota untuk mengasingkan diri.
"Shan Shan, kita keluar saja, ya?" Terlihat jelas kekhawatiran di raut wajah Nyonya Diana, dia tidak ingin putrinya yang belum sepenuhnya pulih kembali mendapatkan hukuman.
Meskipun dirinya adalah putri kesayangan dan kebanggaan di Kediaman Perdana Menteri, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa di kediaman Xue.
Bagaimanapun, gelar nyonya yang melekat pada dirinya hanyalah status kosong dan benar-benar tidak berguna.
"Ibu, tenanglah ... aku akan baik-baik saja." Xue Shan Shan tersenyum, mencoba menenangkan sang ibu.
"Nona, cepatlah ikut denganku. Bagaimanapun, keluarga Xue tidak memberikan makanan padamu secara cuma-cuma!"
Untuk sesaat, Xue Shan Shan dan Nyonya Diana membeku mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Bibi Feng. Mereka benar-benar tidak memiliki tempat di kediaman, bahkan di hati para pelayan keluarga Xue.
Xue Shan Shan menggertakkan giginya, lalu melambai pada Lin Mei dan berbisik lirih.
Setelah mendengar bisikan dari Xue Shan Shan, Lin Mei membuka suaranya dan berkata dengan ketus. "Bagaimanapun, nona pertama adalah majikan kalian. Namun, kalian bertindak seperti ini, apakah ingin menindas majikan?"
"Hah!" Bibi Feng mendengus sinis. "Dia hanyalah seorang gadis yang tidak terurus. Dia sungguh menganggap dirinya sebagai majikan?"
Mendengar itu, bibir Nyonya Diana berkedut dan hatinya benar-benar sakit.
Bibi Feng menatap tajam ke arah pintu seolah-olah dia sedang berhadapan langsung dengan Lin Mei. "Kau mau membuka pintunya atau tidak?"
"Jika kau tidak membuka pintunya, aku akan menerobos masuk!"
Kedua pelayan di samping Bibi Feng yang sejak awal setia mengikutinya ingin mengetuk pintu, tetapi langsung dihentikan oleh wanita tua itu.
"Apa yang kalian lakukan? Mundur!"
Tidak hanya kedua pelayan itu yang mundur, Bibi Feng juga. Dia memasang kuda-kuda, sebelum akhirnya berlari ingin menerobos pintu.
Bersamaan dengan itu, pelayan pribadi Nyonya Diana diam-diam membuka pintu dari dalam sehingga Bibi Feng yang sudah terlanjur menyiapkan tenaga tidak bisa berhenti tepat waktu dan tersungkur di lantai.
Tidak cukup membuat pelayan tua tidak tahu diri itu kesakitan karena kepala dan seluruh tubuhnya membentur lantai, Lin Mei yang sedang membawa nampan bekas makanan Xue Shan Shan 'tidak sengaja' tersandung hingga nampan yang ada di tangannya berjatuhan di atas tubuh Bibi Feng.
"Ahhhh." Wanita tua itu berteriak kesakitan saat berbagai jenis peralatan makan mengenai tubuh, bahkan kuah sup pun memercik ke dalam matanya.
"Pedih, mataku pedih ... tolong aku!" Bibi Feng berteriak dengan begitu menyedihkan. "Ambilkan air untukku!"
Xue Shan Shan berjalan dengan gerakan pelan dan anggun mendekati Bibi Feng, lalu berjongkok di depannya. "Bibi Feng, mungkin kau sudah lupa bahwa aku baru saja bangun dan harus mengisi perutku terlebih dahulu, sebelum bertemu dan memberi salam pada nenek. Namun, kau terus mengetuk pintu saat aku sedang makan, bahkan kau juga tidak tahu sopan santun dan menerobos masuk saat Lin Mei akan membereskan sisa makananku."
Meskipun Bibi Feng tampak menyedihkan, tetapi ekspresinya masih kalah dengan Xue Shan Shan yang terlihat hampir menangis.
Bibi Feng mengangkat kepalanya yang dipenuhi dengan kuah sup dan beberapa butir nasi, dia menatap Xue Shan Shan dengan matanya yang hanya bisa terbuka sebelah.
Aura membunuh menyebar dari sekujur tubuh Bibi Feng, dia baru saja akan memaki ketika Xue Shan Shan terlebih dahulu membuka mulutnya.
"Kau membuat orang yang lebih muda menjadi kesulitan."
Detik berikutnya, kedua pelayan yang ikut bersama Bibi Feng kembali mendekat dan membantu wanita tua itu berbenah, sebelum akhirnya berdiri.
"Jangan papah aku!" Bibi Feng berbicara pada kedua pelayan yang ada di sebelahnya, tetapi tatapan tajam justru dia layangkan pada Xue Shan Shan.
Melihat wajah Xue Shan Shan yang begitu tenang dan tanpa dosa, kemarahan semakin menjalar ke seluruh tubuh Bibi Feng. Dia ingin memaki, bahkan memukul Xue Shan Shan.
Namun, Bibi Feng terpaksa mengurungkan niatnya itu ketika melihat seorang pelayan pria berlari dengan terburu-buru dan mengatakan bahwa ada utusan dari Kediaman Perdana Menteri yang datang menjenguk Xue Shan Shan.
Meskipun yang datang hanyalah pengurus rumah tangga, dia tetap dihormati oleh seluruh penghuni kediaman Keluarga Xue karena kehadirannya secara tak langsung merupakan kehadiran orang-orang dari Kediaman Perdana Menteri.
Demi karir dan masa depannya, Xue Jingguo harus tetap mendapatkan dukungan penuh dari Kediaman Perdana Menteri yang memiliki lebih dari tiga ratus ribu pasukan hanya karena salah satu penghuninya adalah jenderal besar yang sangat dipercayai oleh Kaisar.
Jadi, semua orang yang ada di Kediaman Xue harus bersikap baik agar Bibi Merry menyampaikan beberapa kata baik di depan tuan dan nyonya perdana menteri.
Karena itu, tidak hanya Nyonya Tua Xue, bahkan Xue Jingguo dan selir beserta putri kesayangannya langsung bergegas pergi ke Paviliun Diana hanya untuk menjilat Bibi Merry.
Melihat keberadaan Bibi Merry, Lin Mei seperti sedang melihat malaikat penyelamat. Dia pun bergegas mendekat dan langsung mengeluh dengan begitu menyedihkan, bahkan sampai menangis terisak-isak.
"Bibi Merry, nona pertama baru saja bangun setelah pingsan dari kecelakaan tiga hari lalu, tapi dia sudah dipaksa pergi menemui Nyonya Tua Xue untuk memberi salam. Apakah salam begitu penting sehingga mereka tidak bisa membiarkan nona beristirahat sampai sembuh?"
Wajah Lin Mei sudah benar-benar basah oleh air mata, jadi tidak ada yang mengira bahwa dia sedang bersandiwara. "Jangankan pergi memberi salam, bahkan nona pertama hampir tidak bisa berjalan."
Meskipun bersandiwara, keluhan yang Lin Mei sampaikan dan rasa simpati untuk Xue Shan Shan nyata datang dari hatinya yang paling dalam.
Bibi Merry terkejut mendengar semua penuturan Lin Mei karena bagaimanapun, selama ini Xue Shan Shan atau pun Nyonya Diana tidak pernah mengeluh mengenai ketidakadilan yang mereka dapatkan di keluarga Xue.
Perlahan, raut wajah Bibi Merry menegang bersamaan dengan kemarahan yang mulai menjalar ke sekujur tubuhnya.
Dia yakin, jika tuan dan nyonya perdana menteri tahu hal ini, mereka juga pasti tidak akan senang karena baik Nyonya Diana maupun Xue Shan Shan adalah permata bagi seluruh penghuni Kediaman Perdana Menteri!
Buktinya, begitu mendapatkan kabar bahwa Xue Shan Shan sudah sadar setelah tidur selama tiga hari, nyonya perdana menteri langsung meminta Bibi Merry untuk memastikan keadaan sang cucu.
"Di mana nona pertama?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Kantor Antibar
bagus
2024-04-21
1
Al^Grizzly🐨
tadi diana sekarang merry...ini kayaknya novel gado gado😄
2024-04-17
1
Helen Nirawan
baca nama bpk ny jd jigong ,hihihi
2024-03-15
2