Seketika, Xue Yuwen merasa bersalah.
"Selir Agung Mei, jangan salah paham ... saya tidak bermaksud begitu." Xue Yuwen segera membuka mulutnya untuk menjelaskan, "Maksud saya, Pangeran Mahkota tidak pantas menjadi penerus Kaisar dan dia hanya beruntung karena lahir dari rahim Permaisuri."
"Jadi, menurutmu putraku yang lebih pantas?" Selir Agung Mei mengendurkan ekspresi tegang yang terlintas di wajahnya beberapa detik lalu.
Xue Yuwen mengangguk. "Tentu saja, Pangeran Li Xian lebih berbakat dalam segala aspek daripada Pangeran Mahkota. Bahkan, Pangeran Li Xian juga memiliki puluhan ribu pasukan dan mereka semua pasti akan menjadi penyokong terkuat untuknya."
"Jadi, kau ingin aku membunuh pelayan itu dan anaknya, ya?"
Xue Yuwen diam, tetapi di dalam hatinya membenarkan dugaan Selir Agung Mei.
Dia ingin menggunakan tangan Selir Agung Mei untuk membunuh keturunan kerajaan karena tidak berani menanggung konsekuensinya.
Entah berdiri di sisi permaisuri atau pun Selir Agung Mei, memang akan jauh lebih baik jika calon pangeran tidak ada.
Selain tidak perlu menjaga anak wanita lain, dia juga tidak perlu mengotori tangannya sendiri untuk menyingkirkan calon pangeran yang mungkin akan menghalangi dirinya duduk di kursi permaisuri.
"Kau tahu hukuman untuk orang yang sudah melenyapkan keturunan kerajaan, kan? Mungkinkah kau ingin aku dan seluruh Keluarga Sekretaris Agung menanggung dosa itu?"
"Tidak." Xue Yuwen langsung menggeleng dengan panik. "Saya tidak berani."
Selir Agung Mei menatap Xue Yuwen dengan tatapan rumit saat bergumam di dalam hatinya. 'Apa dia pikir aku bodoh'
Membunuh keturunan kerajaan sama saja dengan cari mati!
"Siapa saja yang tahu tentang ini?"
"Hanya saya dan saudari perempuan saya, Selir Agung Mei"
Selir Agung Mei tersenyum puas. "Bagus, kau dan saudari perempuanmu harus merahasiakan hal ini dari siapa pun. Jangan lagi ikut campur masalah ini jika ingin hidup kalian baik-baik saja!"
Di permukaan, Selir Agung Mei seperti memberi nasehat karena mengkhawatirkan Xue bersaudara, tetapi sesungguhnya dia sedang memberikan ancaman tersirat.
"Namun, Selir ...." Xue Yuwen menggigit bibir bawahnya, menunjukkan ekspresi penuh keraguan.
"Katakan!"
"Xue Shan Shan, saudari perempuanku pasti sudah memberitahukan hal ini pada keluarga dari pihak ibunya, Perdana Menteri Lee."
Xue Yuwen menyembunyikan senyum jahatnya.
Dia sengaja mengatakan itu hanya agar Xue Shan Shan berasa dalam bahaya karena dia yakin, Selir Agung Mei pasti akan melakukan sesuatu pada kakaknya itu.
Selir Agung Mei terdiam, tatapannya setajam otaknya yang tengah berpikir keras.
"Baiklah, kau pulang saja dulu. Biarkan aku yang mengurus segalanya."
Melihat tatapan serius Selir Agung Mei, Xue Yuwen tidak berani membantah.
Setidaknya, dia mengetahui sedikit banyak tentang Selir Agung Mei yang memiliki kesamaan dengan Pangeran Li Xian dari segi kekejaman.
Lagipula, dia juga tidak boleh terlalu bersemangat dan harus pelan-pelan jika ingin dipercaya oleh Selir Agung Mei.
Yang paling penting, dia harus patuh!
Begitu Xue Yuwen pergi, pengawal pribadi Selir Mei langsung mendekat. "Selir Agung, apa ada perintah apa lagi?"
"Cari master kelas atas untuk membawa Ye Zhiyun ke tempatku!"
"Baik."
***
"Lin Mei, apa kamu sudah mendapatkan kabar ke mana Yuwen pergi?"
Saat ini, Xue Shan Shan sedang duduk di depan cermin, sementara Lin Mei dengan telaten mendandaninya.
"Sudah, Nona," sahut Lin Mei menatap Xue Shan Shan dari pantulan cermin perunggu yang ada di depan mereka. "Kata Qing Ke, Nona Kedua pergi menemui Selir Agung Mei "
Mendengar itu, Xue Shan Shan tertawa sinis. "Bodoh! Padahal, aku sengaja memberitahukan padanya tentang skandal Pangeran Mahkota agar dia pergi menemui permaisuri dan memohon menjadi ibu bagi pangeran."
Memang benar, Xue Shan Shan sengaja menemui Xue Yuwen saat bibinya membeli berbagai barang dari Paviliun Yongle.
"Adik, apa kamu akan menghadiri Perjamuan Istana juga?"
"Kalau iya, kenapa?" Setelah merasa dipermalukan oleh Xue Shan Shan, mana mungkin Xue Yuwen masih bisa bersikap baik.
"Bukan apa-apa, aku hanya ingin tahu pangeran mana yang ingin kau dekati?"
"Siapa pun dia, itu bukan urusanmu!"
Xue Shan Shan mengedikkan bahunya tak acuh. "Memang bukan urusanku, tapi aku sarankan agar kau tidak mendekati Pangeran Mahkota jika tidak ingin langsung menjadi ibu begitu menikahinya."
"Apa maksudmu?" Tatapan Xue Yuwen menajam.
Dengan baik hati, Xue Shan Shan berkata, "Saat aku pergi ke kuil kemarin, aku mendengar dari para biara bahwa Pangeran Mahkota sering datang ke sana hanya untuk menemui seorang pelayan yang sedang hamil."
Gadis itu benar-benar ahli mengarang cerita!
"Kakak, kau tidak boleh menyebar rumor sembarangan seperti ini!" Xue Yuwen tampak baik hati memperingati Xue Shan Shan, tetapi suaranya terdengar begitu keras hanya untuk menarik perhatian orang lain demi menjerumuskan sang kakak
Xue Shan Shan tersenyum miring. "Adik, entah benar atau tidak, berita ini juga tidak boleh keluar langsung dari mulutmu di depan semua orang."
Xue Yuwen membeku, dia melihat ke sekeliling dan menyadari tatapan yang menuntut penjelasan dari semua orang tertuju padanya.
Benar, jika ingin menjebak Xue Shan Shan, tentu saja dia harus menjelaskan kembali apa yang kakaknya ceritakan barusan dan itu bisa saja menjadi malapetaka untuknya.
Melihat kebungkaman Xue Yuwen, senyum puas melintas di wajah Xue Shan Shan. "Adik, kalau kamu tetap ingin mengejar Pangeran Mahkota tanpa harus bersaing dengan nona muda dari keluarga lain, kamu bisa menggunakan bayi itu."
"Apa maksudmu?" Xue Yuwen mengerutkan keningnya, merasa pemikiran Xue Shan Shan sangat rumit hingga tidak mudah dipahami.
"Kamu bisa menemui permaisuri untuk meminta dijadikan ibu bagi calon pangeran."
"Nona, kenapa kamu menyuruh Nona Kedua menemui permaisuri?" Pertanyaan Lin Mei tidak mengerti, membuyarkan lamunan Xue Shan Shan.
"Pangeran sulung harus memiliki ibu yang statusnya layak, sementara Ye Zhiyun hanyalah seorang pelayan. Aku yakin, permaisuri tidak akan membiarkannya masuk istana, tetapi dia membutuhkan seseorang untuk merawat calon pangeran. Jadi, dia pasti akan mencari kandidat yang cocok untuk menjadi ibu pengganti."
Di Kediaman rahasia Pangeran Mahkota, Ye Zhiyun duduk di pinggir ranjang sembari meneguk ramuan penguat kandungan yang baru saja diberikan oleh pelayannya.
Namun, tiba-tiba saja kekacauan terjadi saat puluhan pria berpakaian serba hitam dengan wajah tertutup membawa senjata tajam menerobos masuk ke kamarnya.
Ye Zhiyun terkejut, terlebih saat melihat beberapa pengawal yang diurus oleh Pangeran Mahkota tergeletak di lantai setelah ditebas dengan pedang tajam.
Tidak larut dalam keterkejutan, Ye Zhiyun langsung membuang mangkuk yang ada di tangannya dan bergegas lari.
Namun, dia dihentikan oleh seorang pria begitu tiba di depan pintu.
"Ja—jangan ... jangan sakiti aku dan anakku ...." Ye Zhiyun berjalan mundur sementara pria itu terus maju mendekatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
kutu kupret🐭🖤🐭
yuweng pengecut bin pecundaaang buusuuuuukkkk 🤣
2023-09-28
6
Yayuk Rini
uhuuuyy putra mahkota ketauan pelihara wanita hamil mana pelayan pulak wiihh nggak pantaslah jd putra mahkota
2023-08-22
0
cumi
lanjutkan Thor 💪💪
2023-05-30
6