Chapter 16

Mew masuk dengan mudah karena ia hampir setiap hari datang kesana sehingga orang-orang disana pun sudah tidak asing dengannya. Mew dipersilahkan masuk ke ruangan Bright. Ia melihat Bright yang tengah sibuk bekerja.

"Kau sibuk?"

"Tidak. Apa kau menemukan sesuatu?" Pertanyaan pertama yang selalu ditanyakan saat Mew mendatanginya.

"First tidak ada disini?" Bukannya menjawab, Mew kembali dengan sebuah pertanyaan.

"Dia sudah kembali ke kota tadi"

"Baguslah. Ayo ikut denganku"

"Kemana? Pekerjaanku masih banyak dan kau belum menjawab pertanyaanku" Mew melihat sekitarnya memastikan tidak ada orang yang akan mendengar. Ia pun mendekati Bright dan membisikkan sesuatu.

"Apa?!!" Bright langsung pergi meninggalkan Mew.

...****************...

Gulf menunggu Bright dan Mew di balik pepohonan.

"Gulf!" Panggil seseorang, Gulf langsung mengeluarkan pedangnya bersiap untuk menyerang.

"Ini aku Bright" Gulf yang melihatnya pun langsung memasukkan kembali pedangnya.

"Bright" Bright yang khawatir langsung memeriksa tubuh Gulf memastikan tidak ada luka sedikit pun.

"Kemana saja kau selama ini? Aku tahu itu pasti kau setelah melihat kuda yang mereka temukan"

"Akan aku ceritakan nanti. Apa First sudah pergi?"

"Ya dia baru saja kembali. Sebaiknya kita bicara di ruanganku" Ajak Bright.

"Bagaimana jika mereka melihatku?" Ucap Gulf. Bright melihat penampilan Gulf saat ini.

"Aku rasa pakaianmu cukup tertutup, mereka tidak akan melihat wajahmu dengan jelas, lagipula kau bersamaku. Ayo" Mew dan Gulf pun mengikutinya.

...****************...

Hampir tengah malam dan saatnya para prajurit untuk bergantian. Bright kembali dengan membawa Mew dan Gulf. Berjalan dengan cepat namun berusaha untuk tidak dicurigai oleh siapapun. Ketiganya masuk ke ruang kerja Bright. Bright langsung menyiapkan minuman untuk keduanya.

"Apa kau akan memberi tahunya?" Tanya Mew. Gulf melihat Bright yang tengah sibuk menyiapkan minuman.

"Memberi tahu apa?"

"Memberi tahu kau seorang vampir"

"Tentu saja. Dia tidak hanya sahabat ataupun orang kepercayaanku, walaupun dia memang sangat kaku dia juga sudah seperti saudaraku. Aku pasti akan memberi tahunya" Mew hanya mengangguk mengerti.

Bright meletakan sebuah nampan dengan beberapa gelas di atasnya.

"Silahkan yang mulia"

"Bright kau bisa memanggil namaku jika kita hanya berdua. Seperti tadi" Bright langsung menatap Mew.

"Lupakan dia. Dia bukan dari kerajaanku"

"Hmm. Baiklah..... Gulf"

"Itu lebih baik. Seperti kita kecil dulu bukan" Ucap Gulf meminum minumannya.

"Tapi aku merasa sangat tidak sopan padamu. Aku tidak bisa, aku harus memanggilmu yang mulia" Gulf menghela nafasnya, ia tidak bisa memaksakan Bright yang sangat patuh terhadap peraturan di istana.

"Aku menyerah. Terserah kau mau memanggilku apa"

"Maaf yang mulia" Ucap Bright menunduk hormat. Mew hanya menahan tawanya.

"Bright ada yang ingin aku beritahu padamu" Bright langsung menyimak Gulf bersiap untuk mendengarkan dengan serius.

"Aku seorang vampir"

"Apa?!" Bright seketika menjadi tidak mengerti apa yang dibicarakannya. Bright menatap Gulf menunggu kelanjutannya.

"Lebih tepatnya aku setengah vampir. Apa kau tahu ibuku, sang ratu adalah seorang vampir. Aku mendapatkan darah vampir darinya" Memang sulit untuk dicerna kata-kata yang keluar dari mulut Gulf, tapi Bright berusaha menerima kenyataan yang datang tiba-tiba.

"Aku tidak tahu. Vampir saja aku baru mengetahuinya sekarang, mana mungkin aku mengetahui ratu adalah seorang vampir"

"Itu faktanya. Sebenarnya seorang vampir pernah memberitahuku jika ratu seorang vampir, saat itu aku juga marah padanya. Jadi P'Mew, kau bukan satu-satunya yang mengatakan jika ratu seorang vampir. Aku hanya tidak menyangka, semuanya seperti hanya cerita dongeng namun terlihat sangat nyata. Maaf aku marah padamu saat itu. Aku selalu terus berusaha menyangkalnya. Tapi, aku rasa sekarang mungkin aku bisa perlahan menerimanya"

"Kau tidak perlu minta maaf aku mengerti. Seharusnya aku tidak mengatakannya langsung seperti itu, tanpa melihat kondisimu. Aku terlalu terburu-buru. Maaf"

"Tidak apa-apa phi. Kau tidak bersalah"

"Lalu bagaimana kau bisa bertahan tanpa meminum darah? Kulihat dulu Off membunuh Ken demi mempertahankan hidupnya"

"Aku meminumnya dalam bentuk sebuah obat yang selama ini aku minum setiap hari. Obat vitamin yang dibuat langsung oleh dokter Louis" Bright seakan masih tidak percaya. Semuanya datang begitu tiba-tiba, memaksa otaknya untuk berpikir keras.

"Dokter Louis? Apa dia... Juga...."

"Tidak. Dia manusia sama sepertimu"

"Baiklah. Jadi kemana kau selama ini?"

"Aku di dalam istana. Saat itu aku tidak sengaja menemukan tempat rahasia di ruang kerja. Aku masuk ke dalam. Disana banyak sekali barang-barang yang sudah tua dan yang menarik perhatianku pedang yang tersimpan disana. Aku tidak tahu bagaimana, tapi tiba-tiba pedang itu menusukku hingga aku tak sadarkan diri. Seminggu kemudian dokter Louis menemukanku dan sampai tadi malam aku baru sadar, aku melihat dokter Louis disana yang tengah merawatku"

"Dokter Louis tahu, tapi kenapa dia tidak memberi tahuku?"

"Dia hanya tidak ingin orang-orang tahu aku berada disana"

"Tapi seharusnya dia memberitahuku!" Ucap Bright kesal.

"Tenanglah. Dia hanya tidak ingin ada yang tahu jika aku terluka" Bright menenangkan dirinya.

"Lalu bagaimana lukamu?"

"Aku tidak apa-apa. Aku seorang vampir, ingat? Ada gunanya juga aku seorang vampir, jika aku seorang manusia mungkin aku sudah tidak ada dihadapan kalian sekarang" Mew tersenyum melihat Gulf sedangkan Bright masih dengan raut khawatirnya.

"Tenanglah aku tidak apa-apa" Ucap Gulf menepuk pundak Bright untuk menenangkannya.

"Tapi walaupun kau vampir kau tetap harus berhati-hati" Mew memegang dada Gulf yang sedikit membuatnya bergidik, sedangkan Bright yang menatapnya curiga.

"Disini. Kau bisa mati dengan cepat jika jantungmu tertusuk" Lanjutnya. Gulf menyingkirkan tangan Mew di dadanya. Memikirkan dadanya tertusuk sedikit membuatnya bergidik ngeri.

"Lukamu sudah sembuh tapi kenapa seminggu setelah dokter itu menemukanmu kau tidak sadarkan diri?" Tanya Mew.

"Karena dalam seminggu itu aku tidak meminum darah. Mungkin jika lebih lama lagi aku bisa mati. Juga kondisi pedangnya yang tetap menusukku" Mew tidak bisa membayangkan bagaimana saat itu Gulf menghadapinya sendiri. Tapi ia juga bersyukur, Gulf kembali dengan selamat.

"Bagaimana kondisi istana? Kenapa kau bisa dipindahkan ke perbatasan? Kau orang kepercayaanku tidak boleh ada yang memutuskanmu selain aku"

"Cukup kacau. Aku hanya mendengar informasi dari First. Sementara kau tidak ada, tuan Weir yang menggantikanmu. Aku dipindahkan kesini karena ditugaskan untuk mencarimu disekitar perbatasan. Padahal aku sangat yakin kalau dia sengaja menjauhkan orang-orangmu ke luar istana. Jika tidak, mana mungkin mereka membatasi pergerakanku. Bahkan aku tidak diizinkan untuk pergi dari perbatasan, untungnya tuan Mew selalu membantuku untuk mencari informasi di sana"

"Jadi itu alasan First datang kemari?"

"Dia datang untuk mengawasiku" Memang benar perkiraan Gulf, tidak mungkin First datang dengan tidak sengaja.

"Diperjalanan menuju kesini aku mendengar jika banyak orang-orang yang menghilang. Ada masalah apa?"

"Ya ada beberapa laporan yang masuk kesini, tapi itu laporan untuk daerah yang dekat perbatasan. Aku tidak tahu bagaimana di tempat lain. Bahkan First tidak menjawabku dan bilang hanya kasus orang hilang biasa"

"Aku mencari beberapa informasi ke kota. Banyak dari mereka yang kehilangan anaknya disana. Semua orang setiap hari selalu mendesak istana untuk menyelesaikan masalah ini dan segera menemukan anak-anak mereka. Namun istana hanya mengirim sedikit pasukannya untuk melakukan pencarian dan itu membuat mereka semakin geram" Jelas Mew.

"Apa itu alasannya saat aku akan keluar, banyak orang yang berkerumun di depan istana"

"Yang mulia kita pikirkan itu nanti. Sekarang kau istirahatlah disini, ini sudah hampir pagi" Ucap Bright.

"Aku tidak apa-apa" Ucap Gulf menatap Bright, namun Bright melirik Mew. Mengingatkan kondisi Mew saat ini yang cukup kacau.

"Baiklah. Kita istirahat dulu sekarang. Tapi sebelumnya aku minta kotak obat" Ucap Gulf yang langsung dimengerti oleh Bright.

...****************...

Tidak banyak ruangan di gerbang perbatasan, sehingga Gulf dan Mew beristirahat di ruangan Bright. Gulf mengobati beberapa luka Mew, membuatnya senang dan memperhatikan wajah fokus Gulf.

"Darimana kau mendapatkan luka-luka ini?"

"Aku seorang pemburu vampir tentu saja aku mendapatkannya dari pertarungan dengan mereka"

"Tapi sebelumnya kau tidak sampai seperti ini"

"Yah.. Beberapa hari terakhir sangat banyak vampir yang masuk ke wilayahmu. Aku sampai berpikir apa orang-orang yang menghilang itu telah di bunuh oleh para vampir?"

"Apa? Mereka dibunuh?"

"Itu masih perkiraanku. Tapi biasanya jika begitu, tubuh mereka seharusnya ditemukan, namun tidak ada satupun yang menemukannya" Gulf mengangguk.

"Tidurlah. Aku sudah selesai mengobatinya" Ucap Gulf membereskan obat-obatannya. Mew memegang tangan Gulf.

"Lepaskan tanganmu" Ucap Gulf. Namun pegangan Mew semakin erat.

"Ayo tidur denganku"

"Apa?! Kau gila?! Bagaimana caranya dua orang laki-laki tidur bersama?" Mew menahan tawanya membayangkan apa yang dipikirkan Gulf.

"Kita hanya tidur. Memang apa yang salah?" Wajah Gulf kini terasa mulai memanas. Ia sedikit kesal dengan pikirannya sendiri. Bagaimana bisa ia memikirkan hal itu?

Mew menyimpan kotak obat di meja pinggir kasurnya.

"Ayo kemari" Gulf yang canggung pun hanya menurutinya, ia tidur di pinggir Mew dengan membelakanginya. Mew memeluk pinggang Gulf yang langsung ditahan Gulf.

"Aku hanya memelukmu. Tidurlah" Gulf pun terdiam walaupun sekarang jantungnya berdegup dengan kencang.

...****************...

Bright meletakkan minuman di depan Gulf dan duduk di hadapannya.

"Tuan Mew belum bangun?" Tanya Bright.

"Belum. Biarkan saja dia, aku rasa dia baru bisa beristirahat"

"Ya kau benar. Setiap hari dia mencarimu dan juga setiap hari dia harus bertarung melawan para vampir"

"Aku tahu"

"Lalu sekarang bagaimana? Kau bahkan tidak ingin orang-orang disini tahu kau raja kita"

"Jangan dulu. Jika dipikir-pikir aku lebih baik memperhatikannya dulu apa yang ingin dia lakukan. Lagipula jika kau memberitahu orang-orang disini, bisa saja ada mata-mata Weir disini" Bright pun mengangguk.

"Oh ya bagaimana dengan desa-desa itu?"

"Hanya tinggal beberapa orang yang masih dalam perawatan. Selama kau menghilang, tuan Pan yang mengawasi disana" Gulf bersyukur orang-orang itu sudah kembali pulih.

...****************...

Gulf melihat Mew yang masih tertidur pulas. Ia harus pergi, namun merasa tidak enak jika harus pergi begitu saja tanpa memberitahu Mew. Tapi melihatnya yang tertidur lelap Gulf pun tidak tega untuk membangunkannya. Gulf pun membalikan badannya, memutuskan untuk pergi.

"Kau mau kemana?" Tanya Mew yang sebenarnya sudah bangun sejak Gulf masuk ke kamar itu. Namun ia berpura-pura tidur berharap Gulf akan melakukan sesuatu padanya, tapi ia hanya terlalu berharap. Sehingga saat ia mengintip Gulf yang akan pergi, ia pun segera bangun.

"Maaf phi aku membangunkanmu?" Tanya Gulf.

"Tidak. Kau mau kemana?"

"Aku ingin menemui P'Mile"

"P'Mile? Kalau begitu tunggu aku" Ucap Mew buru-buru bangun.

"Tidak phi. Sebaiknya kau istirahat"

"Tidak. Aku sudah cukup istirahat. Tunggu aku, kau mengerti" Gulf pun hanya menurutinya dan ia turun kebawah untuk menyiapkan kudanya.

...****************...

Mew sedikit panik karena tidak menemukan Gulf, namun ia lega setelah keluar dan menemukannya sedang menyiapkan kuda.

"Phi ayo cepat" Ajak Gulf, Mew yang senang pun langsung menurutinya.

"Berhati-hatilah" Ucap Bright yang khawatir. Gulf menaiki kudanya dibantu dengan Mew yang memegang pinggangnya. Tentu saja itu membuat Gulf malu. Kenapa dia melakukan itu? Aku bisa menaiki kudaku sendiri.

"Terimakasih" Ucap Gulf canggung.

Setelah Mew menaiki kudanya, keduanya pun berangkat menuju mansion para pemburu.

...****************...

Sepanjang jalan Mew selalu memasang senyumannya dan sesekali tertawa sendiri, ia teramat sangat senang sekarang bisa bersama kembali dengan Gulf.

"Phi jika kau seperti itu, kau akan disangka gila" Ucap Gulf.

"Aku tidak peduli. Aku terlalu senang karena kau sudah kembali" Ucap Mew yang semakin membuat pipi Gulf memerah, ia pun memakai tudung jubahnya dan mempercepat laju kudanya.

"Gulf tunggu aku" Ucap Mew mengejarnya.

Terpopuler

Comments

Herdianti Putri

Herdianti Putri

aku kasih bunga biar semangat

2023-11-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!