Chapter 12

Keringat dingin keluar dari tubuh Gulf, ia merasa badannya tidak bertenaga. Sesuatu menyerupai asap hitam keluar entah dari mana mengelilingi seluruh ruangan memadamkan obor yang dilewatinya hingga akhirnya ruangan begitu gelap tanpa pencahayaan sedikit pun. Gulf perlahan mundur mendekati dinding, ia tidak tahu apa yang terjadi sekarang. Apa yang harus ia lakukan?

Perlahan penglihatan Gulf terbuka, ia bisa melihat walaupun kondisi ruangannya gelap. Ia kembali menegang ketika melihat asap itu mulai mendekatinya. Ia berusaha menjauh dan mengambil sebuah pedang pusaka yang terpajang di dinding-dinding bangunan untuk melindungi diri. Dengan cepat ia menodongkannya, namun seketika asap itu berubah menjadi seorang wanita cantik.

"Mae..." Ucap Gulf sedikit tidak percaya kini ibunya ada dihadapannya. Pedangnya terjatuh menatap ibunya yang tersenyum.

"Kau masih hidup? Tapi...." Tangan ibunya terulur untuk mengelus pipi Gulf, namun sentuhannya sama sekali tak terasa. Kenapa? Gulf mencoba meraihnya, namun ia tak menyentuh apapun, berapa kali pun ia mencoba, tangannya selalu melewati ibunya. Begitu pun saat ibunya yang mencoba untuk bicara, Gulf tidak bisa mendengarnya.

"Apa ini? Kenapa? Mae!" Ketukan pintu terdengar membuat ibunya pun memudar dan perlahan menghilang.

"Tidak! Mae! Kembali!" Gulf berusaha meraih ibunya, tapi sekeras apapun usahanya tetap tidak dapat menyentuhnya.

"Yang mulia anda tidak apa-apa? Yang mulia!" Suara Bright terdengar dari luar. Gulf hanya terdiam, tidak mempedulikan Bright yang terus memanggilnya. Pikirannya sibuk berpikir tentang apa yang terjadi saat ini.

...****************...

Mew masuk ke dalam istana, tampak sepi hanya ada beberapa penjaga saja. Ia pun merasakan sesuatu yang aneh dari halaman belakang dan langsung berlari berharap tidak ada hal buruk yang terjadi.

...****************...

Mew melihat orang-orang berkumpul tampak gelisah dan beberapa orang tak sadarkan diri. ia mengenal aura tekanan ini, sangat persis sama dengan yang Gulf keluarkan saat membunuh Off. Mew melihat Bright yang terus menggedor pintu dan berusaha untuk membukanya, Mew pun mendekatinya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Mew. Ia melihat wajah Bright yang sudah pucat.

"Yang mulia ada di dalam, dan aku mendengar teriakannya tadi. Aku takut terjadi sesuatu padanya, apalagi dia tidak menjawab panggilanku" Jelas Bright. Mew langsung melihat seluruh bangunan, berharap ada jalan yang bisa ia masuki.

Mew menaiki atap bangunan itu, sedikit menghancurkannya untuk membuat jalan masuk.

Mew berhasil masuk dan keseimbangannya langsung goyah karena aura tekanan yang cukup kuat. Ia melihat sekelilingnya dan menemukan Gulf yang terdiam dengan tatapan kosongnya.

"Gulf! Kau tidak apa-apa?" Tanya Mew namun tidak ada respon sama sekali.

"Gulf! Sadarlah!" Teriak Mew. Gulf sedikit meliriknya

"P'Mew" Seketika aura yang menguar itu langsung menghilang.

"Apa yang terjadi?" Tanya Mew. Gulf seperti tersadar kembali. Ia hampir melupakan sesuatu.

"Mae!" Tanpa mempedulikan Mew, Gulf teringat ibunya. Ia pun bangun dengan sekuat tenaga menyingkirkan peti mati itu dan langsung menggali tanah dibawahnya. Mew melihatnya tidak mengerti.

"Gulf kenapa kau menggalinya?"

"P'Mew bantu aku. Ibuku, dia masih hidup. Cepat!!" Sedikit tidak mengerti namun Mew menurutinya.

...****************...

Setelah mencapai peti mati dibawah tanah, Gulf sedikit ragu untuk membukanya. Namun ia pun tetap membukanya. Ia terkejut melihat hanya tulang belulang yang ada di dalam peti mati itu.

"Gulf ibumu sudah meninggal"

"Tapi aku tadi melihatnya!! Sungguh!!!" Gulf melihat cincin yang ada di jari tulang manusia itu, menunjukkan jika tulang itu memang milik ibunya. Ia tidak mengerti, jika sekarang ia melihat ibunya lalu siapa yang dia lihat tadi. Apa ia berhalusinasi? Gulf terdiam banyak pertanyaan didalam otaknya yang entah harus ia tanyakan pada siapa. Mew masih melihat ke dalam peti, baginya yang seorang pemburu ia tahu ada yang aneh dengan tulang-tulang itu. Ia pun melirik Gulf. Teringat dengan pembicaraannya dengan Mile. Gulf memang seorang vampir tapi belum diketahui darimana ia mendapatkan darah vampir di tubuhnya, namun setelah ia melihat sisa tulang sang ratu, Mew mulai memahaminya.

"Gulf boleh aku tanyakan sesuatu?" Tanya Mew sedikit ragu, Gulf menatap Mew.

"Ibumu.... Seorang vampire?" Tanya Mew. Gulf tentu saja terkejut dan juga marah karena Mew bertanya seperti itu. Kenapa semua orang mengatakan ia dan ibunya termasuk dalam makhluk penghisap darah itu.

"Omong kosong apa itu?! Kau mengatakan ibuku seorang vampir?!" Tanya Gulf mencengkram baju Mew.

"Tenanglah Gulf, aku hanya bertanya. Kau tahu? Tulang manusia dan tulang seorang vampire berbeda. Sekarang semuanya jelas, kau bisa melihat para vampire kau juga mempunyai kekuatan sendiri, semua itu karena kau punya darah seorang vampir" Emosi Gulf semakin memuncak. Ia tidak suka mendengarnya. Apalagi orang yang mengatakannya sekarang adalah Mew. Ia merasa lebih menyakitkan kata-kata itu keluar dari mulutnya.

"Diam!! Ibuku seorang manusia! Aku juga seorang manusia!Sebaiknya kau pergi dari sini!!"

"Tapi Gulf-"

"Pergi!!" Gulf mendorong Mew hingga ia mundur beberapa langkah. Mew terdiam menatap Gulf yang terlihat sangat marah namun dengan air matanya yang mengalir. Mew pun menurutinya membuka pintu dan ia langsung melihat Bright yang cukup terkejut, namun ia pun langsung melewatinya dan pergi.

...****************...

Bright menyimpan gelas berisi teh hangat di depan Gulf. Setelah beberapa jam akhirnya Gulf tenang kembali.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Gulf yang sedikit membuat Bright terkejut. Hal pertama yang ia tanyakan adalah kondisinya.

"Aku baik. Bagaimana denganmu? Kulihat tadi Mew langsung pergi. Kalian bertengkar?" Gulf menyesap tehnya.

"Jangan sebut namanya"

"Baiklah. Jadi apa yang terjadi tadi? Aku memanggilmu beberapa kali tapi tidak ada jawaban"

"Aku melihat Mae tadi" Bright terkejut tentu saja.

"Ratu? Tapi ratu sudah meninggal. Kau berhalusinasi?" Ucap Bright.

"Aku juga tidak tahu. Bahkan aku menggali kuburannya tadi"

"Apa?! Kau menggali kuburan ratu?! Kau gila?!" Gulf menatapnya tajam. Sejak kapan Bright berani menyebutnya gila. Bright menghembuskan nafasnya berat, ia tidak habis pikir dengan rajanya itu.

"Aku hanya ingin membuktikan apa yang kulihat"

"Jadi apa hasilnya?"

"Mae ada di kuburannya"

"Lihat, kau hanya berhalusinasi. Sebaiknya kau istirahat sekarang" Ucap Bright pergi meninggalkan Gulf sendiri.

...****************...

Mew memandang langit malam, malam ini dia tidak bisa tidur, pikirannya terus tertuju pada Gulf. Apa dia baik-baik saja sekarang?

"Kenapa kau belum tidur?" Tanya Mile yang datang.

"Aku belum bisa tidur phi. Bagaimana denganmu?"

"Hanya ingin mencari udara segar" Mew hanya mengangguk paham.

Keduanya terdiam, Mile sesekali melirik Mew, ia sangat tahu jika Mew sedang memikirkan sesuatu namun ia tidak ingin bertanya dan memilih untuk menunggu Mew berbicara sendiri.

"Phi ada yang ingin aku bicarakan"

"Akhirnya..." Mew mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Kau tahu kenapa daritadi aku tidak kembali? Aku menunggumu bicara" Mew sedikit tertawa mendengarnya.

"Maaf phi. Kau memang yang paling tahu tentangku"

"Tentu saja. Jadi ada apa? Kau bertengkar lagi dengan Gulf?" Mew mengangguk.

"Tapi ada yang lebih penting. Apa kau tahu jika ratu di kerajaan Traipipattanapong adalah seorang vampir?"

"Apa? Apa maksudmu?"

"Aku melihat tulang sang ratu tadi. Jadi Gulf terlahir dari seorang manusia dan vampir"

"Benarkah? Jadi sang ratu seorang vampir?" Mew mengangguk.

"Hmm semuanua jelas sekarang. Tapi tulang vampire...."

"Kau berpikir hal yang sama denganku?" Tanya Mew.

"Umumnya mayat seorang vampir akan melebur tanpa jejak atau menyusut, tapi jika itu menjadi tulang seperti manusia..."

"Kematiannya disertai dengan sebuah ritual" Sambung Mew. Mile mengangguk. Apa yang terjadi sebelumnya pada ratu? Bagaimana dia mati?

"Oh ya bagaimana jika besok kau membawanya kemari?" Mew sedikit terkejut.

"Phi. Kau... Tidak akan..."

"Tidak. Dia tidak pernah menyakiti manusia jadi tidak akan aku lenyapkan kau tenang saja"

"Kau benar. Tapi aku rasa aku tidak bisa menemuinya. Dia marah padaku"

"Ada apa?"

"Saat aku bilang ibunya adalah seorang vampir, dia sangat marah dan langsung mengusirku"

"Hm bagaimana jika besok kau ikut denganku menemuinya? Kau bisa minta maaf padanya" Mew terdiam berpikir.

"Jangan terlalu dipikirkan. Besok kau ikut denganku tidak ada penolakan. Sekarang istirahatlah. Orang-orang masih membutuhkanmu. Jangan sampai kau sakit juga" Ucap Mile menepuk pundak Mew dan langsung pergi menuju kamarnya.

...****************...

Gulf menatap sekelilingnya melihat buku yang berjejer rapi di sebuah rak. Hingga ia melihat sebuah pedang yang menarik perhatiannya, ia mendekat namun semakin ia mendekat pedang itu mulai bergerak keluar dari sarungnya dan

Jlebbb!!!

Gulf menahan nafasnya melihat pedang itu menusuk perutnya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!