Chapter 02

Gulf berjalan mencari keberadaan Off dan Ken. Dengan kecepatan keduanya Gulf tidak mampu mengejarnya. Lewat sebuah gang, Gulf melihat seseorang yang tengah sibuk entah melakukan apa. Gulf mendekatinya dan saat itu juga orang itu terkejut melihat Gulf.

"Tidak! Aku... Aku Hanya sedang membersihkan ini sungguh" Ucap orang itu tampak gugup. Gulf cukup terkejut dengan apa yang orang itu bereskan, ia melihat 2 mayat yang tubuhnya sudah tidak utuh.

"Tuan kau lihat aku bawa kantong jenazah sendiri"

"Yah terserah. Apa kau melihat dua orang lewat sini? dia bisa berlari sangat cepat" Orang itu tampak lega Gulf tidak terlalu mempedulikannya.

"Oh aku tadi melihat orang-orang berlarian di atap. Mereka menuju ke arah sana" Gulf melihat ke arah yang orang itu tunjuk dan kembali menatapnya.

"Jangan lupa untuk memberikan mayat itu pada pihak berwenang"

"Akan aku lakukan!" Ucapnya membungkuk hormat. Gulf pun langsung pergi sesuai petunjuk yang di berikan. Orang itu melihat kepergian Gulf.

"Siapa dia? Kenapa sangat menakutkan" Gumamnya.

...****************...

Gulf mendengar suara gaduh, ia pun langsung mendekatinya dan melihat orang yang ditabraknya tadi sedang bertarung dengan Off. Gulf berlari secepatnya ketika Off akan menyerang Mew.

Mew yang terlalu fokus pada Ken menatap terkejut Off yang sudah di dekatnya, namun seketika itu juga ia terjatuh karena sayatan di perutnya. Mew melihat disampingnya Gulf yang baru saja mengayunkan pedangnya pada perut Off. Tanpa berpikir yang lain, Mew langsung memberikan lingkaran pengekang sehingga Off tidak bisa bergerak, begitupun Ken yang sudah di ikatnya dengan erat.

"Terimakasih kau menolongku" Ucap Mew mendekati Gulf yang tengah melihat Off dan Ken.

"Siapa kau?" Tanya Gulf.

"Oh aku Mew Suppasit. Dan kau?" Mengulurkan tangannya, namun Gulf sama sekali tidak mempedulikannya.

"Tidak maksudku kau seorang prajurit atau apa?" Mew menghela nafasnya, menurunkan kembali tangannya.

"Kau bahkan tidak menjawab pertanyaanku" Gulf menatap Mew kesal karena pertanyaannya tidak di jawab dan ia tidak mungkin bilang jika dia adalah Gulf Kanawut seorang raja negeri ini.

"Type. Jadi kau?"

"Aku seorang pemburu vampire. Kau bisa melihatnya bukan?" Ucap Mew menunjuk Off yang tak sadarkan diri.

"Vampire? Mereka vampire?"

"Tidak. Ken manusia sedangkan Off adalah seorang vampire"

"Kau bercanda? Vampire itu hanya dongeng" Mew sedikit bingung Type bisa melihat vampire tapi tidak percaya vampire itu ada.

"Tidak. Itu nyata, kau bisa melihatnya sendiri bukan. Dan kau? Bagaimana denganmu? Kau.... Seorang pemburu?" Gulf tampak berpikir keras.

"Bukan" Mew mengerutkan dahinya penasaran, pasalnya saat seorang vampire menyembunyikan keberadaannya, hanya para pemburu yang dapat melihatnya karena mereka dibekali kekuatan yang hanya diberikan pada pemburu.

"Bukan? Tapi kau bisa melihat vampire ini tadi?"

"Apa salahnya jika aku bisa melihat mereka?" Mew mulai mencurigai Gulf.

"Tidak. Senang bisa mengenalmu. Tapi aku harus membawa mereka jadi aku pergi dulu" Gulf hanya mengangguk.

"Semoga kita bisa bertemu lagi" Ucap Mew yang langsung pergi.

...****************...

Gulf kembali ke kamarnya, ia sedikit terkejut karena Bright berada di dalam kamarnya.

"Kenapa kau ada disini?" Ucap Gulf.

"Sudah kukira kau pergi lagi. Apalagi sekarang? Apa yang kau cari tahu?"

"Aku mendengar banyak orang terbunuh dengan tragis. Jadi aku kesana untuk melihat langsung"

"Baiklah. Dengar, kau bisa menyuruhku jika kau tidak percaya orang lain"

"Tugasmu sudah cukup banyak. Kau tenang saja aku masih bisa mengurusnya" Bright hanya menghela nafasnya mengangguk dan melangkah untuk meninggalkan kamar Gulf. Ia harus mengalah lagi karena Gulf pasti memiliki ribuan jawaban untuk menyangkalnya.

"Bright, apa kau tahu tentang para pemburu?" Bright menghentikan langkahnya dan kembali berbalik menatap Gulf.

"Pemburu?"

"Eum. Pemburu para vampire"

"Vampire? Kau sedang berbicara tentang dongeng vampire?"

"Tidak. Ini nyata bukan dongeng" Gulf melihat Bright yang sepertinya tidak mengetahui apa yang tengah dibicarakan.

"Lupakan. Pergilah" Ucap Gulf menyerah melihat Bright yang hanya terdiam.

"Apa yang kau maksud pemburu yang ada di tengah hutan? Mereka hanya pemburu biasa, mereka memburu binatang liar dan menjualnya di pasar"

"Ada kelompok pemburu di negaraku?"

"Tidak, tempat mereka ada diperbatasan di tempat yang tidak masuk dalam kerajaan manapun. Seperti mereka memiliki tanah sendiri"

"Bukankan itu aneh untuk sekelompok pemburu biasa?" Ucap Gulf. Bright pun terdiam berpikir.

"Besok kau selidiki para pemburu itu, dan juga seseorang yang bernama Mew Suppasit"

"Siapa dia?"

"Salah satu pemburu. Aku bertemu dengannya tadi" Bright mengangguk.

...****************...

"Kapan kau kembali?" Tanya Mile yang melihat Mew mendekatinya.

"Tadi malam. Oh ya dan aku bertemu seseorang" Mile melihat Mew.

"Dia memiliki aura yang aneh dan juga dia bisa melihat vampire tapi dia mengatakan bukan seorang pemburu. Bukankah itu aneh? Phi apa selain kita, ada pemburu vampire lainnya?" Mile berpikir terdiam.

"Itu mungkin saja. Kau yakin dia bukan seorang pemburu? Mungkin saja dia hanya tidak mengakuinya. Hanya pemburu yang bisa melihat para vampire" Mew mengangguk berjalan untuk pergi.

"Kau mau kemana?" Tanya Mile dan Mew mengisyaratkan untuk minum.

"Hei! Ini masih siang eoh" Ucap Mile yang tidak dipedulikan Mew.

Seorang penasehat kerajaan memberikan sebuah berkas pada Gulf.

"Ini daftar nama korban yang terbunuh berikut dengan pelakunya" Ucap Weir.

"Cukup cepat kau bisa menemukan bersama pelakunya" Sindir Gulf. Weir hanya membungkuk hormat. Gulf meliriknya tidak suka, ia sangat tahu jika Weir tidak berpihak padanya.

"Yah aku rasa kau bisa membereskan kasus ini sendiri bukan? Kau bisa mengirimkan bantuan pada para keluarga korban. Pergilah" Tanpa banyak bicara Weir pun pamit pergi.

"Apa Bright sudah pergi?" Tanya Gulf pada pelayannya.

"Tuan Bright sudah pergi tadi pagi yang mulia"

...****************...

Malam hari Gulf berjalan di sekitar taman kerajaan, mencoba merefreshing otaknya yang lelah bekerja seharian, namun pikirannya masih tertuju pada Off dan Ken. Ia sangat ingin bicara pada mereka berdua terutama Off. Ia berpikir mungkin Off akan tahu mengenai kekuatan yang dia miliki. Lagipula dia masih bertanya-tanya apakah Off memang seorang vampire.

"Yang mulia kenapa masih diluar?" Ucap Bright yang baru datang.

"Oh Bright kapan kau kembali?"

"Baru saja dan aku langsung kesini, melihatmu yang tampak gelisah. Kenapa?"

"Aku baik-baik saja. Bagaimana penyelidikannya?"

"Hah... Maafkan aku, tidak banyak yang bisa aku dapat padahal aku menunggu disana seharian. Tidak ada yang aneh ketika aku kesana, aku melihat beberapa orang yang memang sedang berburu binatang liar. Tapi jika dipikirkan untuk kelompok pemburu, terlalu banyak yang menjaga tanah itu, sampai aku pun tidak bisa masuk dan hanya mengawasi dari perbatasan. Apa menurutmu memang mereka itu ada?"

"Siapa?"

"Vampire"

"Aku juga tidak tahu itu. Oh ya aku ingin berbicara dengan tahanan mereka. Off dan Ken. Sebaiknya aku kirim kau dengan surat resmi. Besok kau bawa kedua tahanan itu padaku"

"Tapi dua orang itu tahanan mereka. Bagaimana mungkin kita bisa membawanya?"

"Mereka adalah pelaku yang membunuh rakyatku. Wajar saja jika kita yang menangani kasusnya" Bright pun mengangguk.

"Oh ya dan juga jika mereka menanyakan dari mana kita tahu, kau bisa katakan jika ada salah satu rakyat kita yang memberikan informasinya dan orang itu yang membantu penangkapannya" Walaupun sedikit tidak mengerti, Bright hanya mengangguk dan segera pergi.

...****************...

Seperti biasa saat pagi hari Mile menikmati suasana hutan yang sejuk dengan ditemani secangkir kopi panas.

"Tuan utusan dari kerajaan Traipipattanapong datang mencarimu" Mile menyimpan cangkirnya dan mengangguk menandakan ia memperbolehkan mereka masuk.

...****************...

"Maaf sebelumnya kami datang tanpa pemberitahuan. Tapi raja kami mendengar jika kalian menangkap pelaku dari pembunuhan yang terjadi di kawasan kami" Ucap Bright.

"Darimana kalian mendapat informasi itu?"

"Salah satu rakyat kami bersaksi jika dia membantu seorang pemburu menangkap pelaku pembunuhan itu. Jadi kami ingin mengambil alih, karena ini berhubungan dengan rakyat kami"

"Siapa?"

"Maaf soal itu kami tidak bisa mengatakannya. Orang yang memberikan kami informasi tidak ingin disebutkan namanya dan kami sangat menghargai privasi seseorang. Jadi maaf kami tidak bisa memberitahu anda" Mile hanya mengangguk.

"Boleh aku berbicara dengan orang-orangku dulu?" Ucap Mile. Bright pun hanya mengangguk mempersilahkan.

...****************...

Mile kembali ke ruangannya menunggu seseorang, tak lama kemudian Mew datang dengan wajah yang terlihat lesu karena bangun tidur.

"Ada apa Phi kau memanggilku? Kepalaku masih terasa pusing" Ucap Mew yang masih berusaha membuka matanya.

"Katakan siapa yang membantumu menangkap Off dan Ken?" Tanya Mile yang terlihat sangat serius, Mew yang mendengar nada suara Mile pun langsung berpikir.

"Type"

"Kau bilang padanya tentang vampire dan para pemburu?" Mew hanya mengangguk merasa bersalah, karena tidak seharusnya dia memberitahu kalau dia seorang pemburu vampire pada orang asing.

"Maafkan aku. Sudah kubilang dia memiliki aura yang aneh, dan juga dia bisa melihat vampire, aku kira dia seorang pemburu juga jadi aku bilang padanya" Mile menghela nafasnya sedikit berat.

"Dengar. Utusan dari kerajaan Traipipattanapong datang ingin membawa keduanya. Sebaiknya kau ikut dengan mereka aku ingin kau menemukan orang itu dan cari tahu informasinya" Mew pun mengangguk mengerti.

...****************...

Mile kembali bersama Mew.

"Maaf menunggu lama. Aku bisa saja menyerahkan kedua tahanan itu. Oh ya ini salah satu orangku Mew Suppasit aku ingin dia ikut bersama kalian untuk mengawasi kedua tahanan itu. Bagaimana?" Ucap Mile. Bright menatap Mew, ia tidak menyangka jika pertemuannya dengan Mew secepat ini.

"Boleh aku menanyakan sesuatu?" Tanya Bright yang langsung diizinkan oleh Mile.

"Setahuku kalian hanya kelompok pemburu biasa. Tapi kenapa kalian menangkap dan menahan kedua orang itu?"

"Ya kami hanya pemburu binatang liar dan menjualnya ke pasar di beberapa kerajaan. Tapi untuk yang satu ini, kami memiliki sedikit masalah dengan mereka jadi kami menangkapnya" Ucap Mile.

"Baiklah kau boleh mengirimnya untuk ikut. Kalau begitu boleh kita membawanya sekarang?" Mile pun langsung menyuruh bawahannya untuk membawa Off dan Ken.

...****************...

Dalam perjalanan menuju kerajaan, Mew sesekali melirik Bright yang fokus pada jalanan. Ini pertama kalinya dia akan memasuki sebuah istana kerajaan, ia sangat terkagum dengan suasana yang begitu mewah banyak orang yang sibuk kesana kemari.

"Pelayan akan mengantarmu ke kamar yang sudah disiapkan" Ucap Bright.

"Bagaimana dengan tahanannya?"

"Kami akan membawa mereka ke ruang bawah tanah, kau bisa melihatnya nanti"

"Aku harus ikut. Hanya jeruji besi masih bisa membuat keduanya lolos"

"Apa maksudmu?"

"Salah satunya adalah vampire, sangat mudah untuknya meloloskan diri. Jadi aku harus menambah beberapa mantra agar mereka tidak bisa lolos"

"Vampire?" Bright rasanya ingin menolak untuk percaya tapi memikirkan Gulf akhir-akhir ini sering menyinggung soal vampire, ia pun menanggapi Mew.

"Aku tahu kau pasti tidak percaya. Tapi aku harus menambahkan beberapa penghalang"

"Yah walaupun aku tidak mengerti, tapi... Ya kau boleh ikut"

...****************...

Selesai dengan tugasnya membuat pengahalang, Mew pun pergi menuju kamarnya diantar oleh seorang pelayan. Sembari berjalan menuju kamarnya, Mew melihat sekelilingnya, seketika langkahnya terhenti karena ia melihat seseorang.

Terpopuler

Comments

Dark

Dark

Semangat ayang mile ama mew

basmi para vampir yg meresahkan itu 😅

2023-07-16

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!