Chapter 11

Suara angin terdengar berhembus di tengah keheningan yang terjadi, melewati dua orang yang tampak dalam pembicaraan yang serius. Gulf masih terdiam dengan tangan yang mencengkram pedangnya semakin kuat.

"Yang mulia?" Tersadar dengan panggilan Mile, Gulf meliriknya.

"Kenapa kau mengatakan itu?"

"Saat kau datang sebelumnya, aku memakai sebuah cincin. Cincin itu hanya bereaksi pada vampir" Gulf teringat dengan rasa sakit yang saat itu tiba-tiba datang. Gulf melirik tangan Mile yang langsung disadarinya.

"Tenang, aku tidak memakainya sekarang. Cincin itu selalu aku pakai, jika ada vampire yang tidak bisa aku tangani, maka cincin itu akan menolongku, dan itu bereaksi padamu. Kau tahu maksudku bukan?" Gulf seakan tidak ingin mempercayainya. Apa ia benar-benar seorang vampir? Kenapa hal seperti ini datang secara tiba-tiba? Gulf mengeluarkan pedangnya dan langsung menodongkannya pada Mile.

"Yang mulia apa yang kau..."

"Apa sekarang kau akan melenyapkanku?!" Mile tertawa, ia mengerti dengan kekhawatiran Gulf saat ini.

"Yang mulia tenanglah. Aku memang pemburu vampir tapi tidak semua vampir aku lenyapkan. Hanya mereka yang mengganggu umat manusia yang harus dilenyapkan" Gulf menatap tajam ke arahnya.

"Aku tahu ini terlalu mendadak untukmu. Tapi cobalah untuk membiasakan diri" Gulf masih sedikit kurang percaya namun perlahan ia menurunkan tangannya kembali memasukkan pedangnya. Banyak hal yang masih tidak ia mengerti. Vampir yang pernah ia baca di buku sangat jauh berbeda dengannya. Cincin yang menurut Mile bereaksi padanya karena ia seorang vampir pun tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Sial! Kepalanya terasa akan pecah memikirkannya.

"Kenapa cincinmu bereaksi saat aku sendiri tidak sedang mengancammu?"

"Yah sebuah benda pusaka tidak bisa membedakan situasinya baik atau buruk"

"Kau bisa melatihku? Kudengar para pemburu juga dilatih menggunakan kekuatannya"

"Aku tidak yakin, aku belum pernah melatih seorang vampir sebelumnya. Tapi mungkin kita bisa mencobanya. Kau bisa datang ke tempatku" Gulf hanya mengangguk. Mengetahui tentang hal ini, mungkin akan menimbulkan bahaya untuknya. Kekuatan yang ia punya harus ia manfaatkan sebagai perlindungan diri. Kini ia harus semakin waspada terhadap orang lain.

...****************...

Gulf kembali bersama Mile, tak lama kemudian sebuah kereta kuda yang mengangkut barang datang.

"Eoh apa itu?" Tanya Mew yang tiba-tiba datang.

"Hanya beberapa arak dan makanan. Aku ingin membagikannya kepada semua orang" Ucap Gulf.

"Kau memberikannya terlalu banyak, makanan yang kemarin masih tersisa banyak" Ucap Mew.

"Apa ada masalah? Mereka rakyatku, aku bebas untuk memberi mereka makan sepuasnya" Jawab Gulf sedikit ketus. Mew tertegun, ia tidak mengerti dengan sikap Gulf padanya. Sejak kembali bersama Mile, raut wajah Gulf tampak sedikit kesal. Entah apa yang telah mereka bicarakan. Mew melirik Mile yang hanya tersenyum. Sebuah senyuman yang membuat Mew semakin tidak mengerti. Bright datang menghampiri ketiganya.

"Type aku sudah dapat informasi untuk desa lain, dan yang dikatakan First kemarin itu semua benar."

"Benarkah?" Bright mengangguk.

"Ada apa?" Tanya Mile.

"Penyakit itu tidak hanya ada di desa ini, tapi di desa-desa khusus pertanian semuanya juga mendapatkan penyakit ini. Phi bisa kau menolongku lagi?" Mile tersenyum, menepuk pundak Gulf.

"Tentu saja. Itu juga tugas kita, aku akan mengirim orang-orangku sekarang"

"Baiklah itu bagus. Bright, bawa beberapa dokter di rumah sakit kerajaan dan bawa mereka ke desa-desa itu"

"Ya aku akan mengirim orangku" Gulf mengangguk, ia berharap semuanya berjalan dengan lancar. Mew menatap Gulf yang berjalan melewatinya. Ia menjadi sedikit khawatir sekarang.

...****************...

Keesokan harinya, sebagian besar kutukan yang mengenai orang-orang di desa Khon telah diangkat dan beberapa orang sudah mulai dalam masa penyembuhan. Kini hanya beberapa orang saja yang berdatangan untuk meminta pengobatan. Orang-orang berkumpul untuk makan malam bersama, Gulf dan yang lainnya pun ikut bergabung.

Bright yang baru datang duduk disebelah Gulf.

"Kau sangat sibuk. Butuh bantuan?" Ucap Gulf.

"Tidak, aku hanya memeriksa desa lain. Para dokter sudah mulai berdatangan tadi dan juga orang yang dikirim tuan Mile sudah tersebar disana. Maaf aku terlalu lama, beberapa orang terus mengajakku mengobrol"

"Pasti menyenangkan bukan?" Tanya Gulf. Bright hanya terdiam, ia merasa tidak enak pada Gulf.

"Kenapa kau tidak membuka diri pada mereka? Pasti mereka berterimakasih karena kau membantu dan memberi makanan ini" Ucap Mile. Gulf hanya tersenyum sedikit terpaksa.

"Mereka tidak akan percaya aku yang memberikannya" Bright hanya terdiam. Ia mengerti apa yang dirasakan Gulf, seberapa keras ia menjelaskan pada orang-orang itu, namun mereka hanya percaya jika Bright yang memberikannya bukan raja mereka.

"Sebenarnya kenapa mereka begitu membencimu?" Tanya Mew. Gulf tidak menjawab ia hanya meminum araknya.

"Yang mulia... Sering disalahkan. Orang-orang menganggap dia begitu kejam, karena menurut mereka dia menghukum orang-orang yang tidak bersalah. Tapi tidak seperti itu, dia tidak akan menghukum jika orang itu tidak bersalah. Tapi sebenarnya kebencian terbesar mereka adalah ketika dia-"

"Bright!! Cukup!! Aku tidak ingin kau mengatakannya pada orang luar" Ucap Gulf menghentikan Bright.

"Type" Panggil Mew berharap ia melanjutkan ceritanya. Gulf menatap Mew dan ia pun membawa dua botol besar arak dan langsung pergi memisahkan diri.

"Maaf aku tidak bisa melanjutkannya" Ucap Bright.

"Tidak apa. Mungkin dia belum siap untuk menceritakannya" Ucap Mile.

"Phi aku akan menemaninya" Ucap Mew langsung pergi menyusul Gulf.

...****************...

Gulf meneguk habis arak ditangannya yang sedikit gemetar, hingga seseorang mengambil botol itu.

"Sudah cukup, kau sudah mabuk" Ucap Mew. Gulf tidak menjawab dan mengambil botol lain disampingnya, Mew langsung mengambil botol itu dan membuangnya sampai terpecah. Gulf masih terdiam, membuat Mew khawatir biasanya ia akan marah dan mengatakan kata-kata kasar. Air mata Gulf tiba-tiba mengalir dengan sendirinya. Mew membalikan tubuh Gulf supaya menghadapnya.

"Ada apa denganmu jika kau ada masalah jangan menghadapinya sendiri. Kau mempunyai Bright kau mempunyai aku disisimu" Mew menghapus air matanya. Wajah Gulf memerah karena mabuk, tiba-tiba kepalanya menunduk di pundak Mew. Cukup membuatnya terkejut, ia pun memeluk Gulf erat.

"Tidak apa-apa semuanya akan berjalan dengan baik. Ceritakan semuanya jika kau sudah siap" Ucap Mew mengelus punggung Gulf dan perlahan tangan Gulf pun membalas pelukan Mew.

...****************...

Keduanya berpelukan sangat lama hingga Gulf tertidur dipelukannya. Bright datang menghampiri keduanya, dia tentu saja terkejut melihat keduanya berpelukan, namun Mew menginstruksi Bright untuk tidak bersuara. Bright pun menurutinya.

...****************...

Gulf membuka matanya karena terganggu suara berisik Bright yang tengah membuka tirai kamarnya.

"Maaf membuatmu bangun sepagi ini, tapi ini peringatan kematian sang ratu. Sebaiknya kau bersiap" Ucap Bright. Gulf masih terdiam, kepalanya pusing karena mabuk semalam. Ia sudah lama tidak minum sebanyak itu, bahkan ia tidak ingat kejadian setelah ia minum sendiri.

...****************...

Gulf berjalan menuju halaman belakang, para petinggi dan semua pelayan di istananya sudah berjejer rapi di luar bangunan makam keluarga kerajaan. Semuanya memberi hormat padanya. Gulf memasuki bangunan itu sendirian dan kembali menutup pintunya rapat-rapat. Orang-orang hanya diizinkannya untuk berdoa diluar dan hanya dia yang boleh memasuki makam itu. Gulf menatap dua peti mati dihadapannya, mendekatinya dan duduk untuk memulai doanya.

...****************...

Beberapa orang sudah bersiap untuk kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan.

"Tuan terimakasih telah menolong kami. Sebagai tanda terimakasih, kami akan mengirimkan beberapa arak untuk kalian para pemburu"

"Tidak apa-apa. Itu sudah menjadi tugas kami. Jika ada hal-hal aneh lainnya kalian bisa menemui kami, kalian pasti tahu tempatnya bukan?" Ucap Mile. Semuanya mengangguk paham dan mereka pun pergi pulang.

"Baiklah, kalau begitu aku harus kembali dulu. Beberapa orang masih aku tinggalkan disini untuk merawat yang belum pulih" Ucap Mile.

"Iya phi, aku ingin menemuinya dulu sebentar" Ucap Mew.

"Ya hati-hati" Mew pergi sendiri menuju istana kerajaan.

...****************...

Keringat dingin keluar dari tubuh Gulf, badannya terasa seperti tidak bertenaga. Sesuatu mendekatinya dan mengelilinginya. Gulf semakin erat memejamkan matanya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!