Chapter 13

Gulf memiringkan badannya, ia tidak bisa tertidur walaupun sejak tadi memejamkan matanya. Kejadian sebelumnya selalu terngiang di kepalanya. Ia pun bangun dan pergi ke ruang kerjanya. Memandang langit malam dari jendela. Ia sedikit tidak percaya jika ia memiliki darah seorang vampir. Namun mengingat sudah beberapa orang yang menyebutkannya ia pun menjadi keliru dengan kepercayaannya. Apakah benar kekuatan yang aku miliki adalah kekuatan vampir? Gulf mencengkram kepalanya. Bagaimana bisa ia menjadi bagian dari makhluk itu?

Krekk..

Suara pintu bergeser mengalihkan perhatian Gulf. Ia mencari sumber suara. Memeriksa pintu keluar ruang kerjanya, namun masih tertutup dengan rapat, hingga ia melihat dindingnya yang sedikit terbuka. Ia pun mendekatinya untuk segera menyentuh dinding itu. Gulf terkejut dinding itu langsung terbuka lebar saat ia menyentuhnya. Ia tidak tahu jika ada ruangan rahasia di ruang kerjanya. Walaupun ragu, Gulf pun memasuki lorong yang menyerupai sebuah gua.

...****************...

Gulf menatap sekelilingnya melihat buku yang berjejer rapi di sebuah rak. Hingga ia melihat sebuah pedang yang menarik perhatiannya, ia mendekat, namun semakin ia mendekat pedang itu bergerak keluar dari sarungnya dan

Jlebbb!!

Gulf menahan nafasnya melihat pedang itu menusuk perutnya sampai menembus pinggangnya, darah mulai membanjiri baju yang dikenakannya. Tangannya yang berlumuran darah kini berusaha untuk mencabut pedang itu, namun Gulf terjatuh menahan rasa sakit di perutnya yang tidak berhenti mengeluarkan darah, kesadarannya pun hilang.

...****************...

Bright memasuki kamar Gulf, seperti biasa ia harus membangunkannya. Bright mengedarkan pandangannya, namun tak menemukan keberadaan Gulf. Ia pun pergi ke ruang kerja Gulf.

...****************...

Sudah satu jam berlalu dan Bright belum menemukan Gulf. Ia sudah berkeliling istana namun hasilnya tetap sama.

"Apa dia pergi keluar lagi? Tapi kemana?" Gumamnya. Ia pun menyiapkan kudanya bersiap untuk keluar. Dari kejauhan seorang pelayang berlari mendekatinya.

"Tuan ada tamu yang ingin menemui yang mulia" Ucap pelayan itu.

"Siapa?"

"Tuan Mew dan Tuan Mile" Bright yang tadinya ingin pergi pun mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk menemui Mew dan Mile.

...****************...

Bright menemui Mew dan Mile yang sudah di ruang tamu.

"Maaf menunggu lama" Ucap Bright.

"Tak apa. Kami hanya ingin membicarakan beberapa hal dengan yang mulia raja" Ucap Mile. Bright terlihat bingung, ia sendiri sampai sekarang belum bertemu dengan rajanya.

"Dimana dia?" Tanya Mew.

"Itu... Sebenarnya aku belum menemukannya. Aku rasa dia pergi keluar lagi tanpa memberitahuku. Aku tidak menemukannya di seluruh bagian istana" Mew menjadi khawatir karena terakhir ia bertemu dengannya, Gulf dalam kondisi kurang baik. Ia pun langsung berdiri dan pergi. Bright maupun Mile hanya menatap kepergiannya tanpa menghentikannya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Mile.

"Tenang saja. Raja kami memang selalu seperti ini. Dia akan pergi untuk menyelidiki sesuatu. Tidak akan lama, pekerjaannya banyak disini jadi aku rasa paling lama tiga jam lagi dia akan kembali. Kau mau menunggu?" Mile tersenyum.

"Tentu, aku akan menunggunya"

"Kalau begitu aku siapkan tempat untukmu. Jika kau butuh sesuatu kau bisa memanggil pelayan disini. Aku akan keluar untuk mencarinya" Mile pun mengangguk paham.

...****************...

Mew mencarinya dikeramaian kota, hingga ia bertemu dengan Pete yang tengah membereskan dagangannya.

"Pete!" Pete melihat orang yang memanggilnya, sedikit bergidik ngeri jika ia berhadapan dengan seorang pemburu.

"Oh tuan pemburu"

"Apa kau melihat pria yang mencurigakan disekitar sini?" Pete menggelengkan kepalanya.

"Siapa yang anda cari tuan?"

"Raja Gulf"

"Yang mulia Gulf? Aku belum melihatnya lagi" Mew mengerutkan dahinya.

"Kau pernah bertemu dengannya?" Pete sedikit tertegun. Entah ia harus mengatakan jika pertemuannya dengan raja Gulf sedikit kurang baik saat itu.

"Aku... pernah diundang ke istananya untuk bertemu"

"Untuk apa dia mengundangmu?"

"Hanya membicarakan beberapa hal. Jadi yang mulia Gulf menghilang?"

"Ya. Aku rasa dia berkeliaran lagi keluar sendiri. Kalau begitu aku pergi" Ucap Mew.

"Tuan berhati-hatilah dengan para vampir liar!" Teriak Pete, namun karena Mew yang sudah lumayan jauh darinya, Mew tidak mendengarkannya. Ia melihat ke arah istana. Sejak semalam Pete merasakan suatu energi yang menariknya, namun ia masih bisa mengabaikannya dan kembali ke aktivitasnya.

...****************...

Bright mengatur pasukannya untuk mencari Gulf, sudah hampir menjelang malam tapi Gulf belum kembali dan hal itu membuatnya sangat khawatir.

...****************...

Bright dan pasukannya kini sudah keluar dari kawasan kota dan masih belum menemukannya. Sekarang, hutan yang cukup lebat ada dihadapannya. Ia tidak berharap Gulf ada di dalam hutan itu, namun ia harus memastikannya.

"Cari setiap sudut tempat jangan sampai ada yang terlewat!" Ucapnya dengan keras. Pasukannya pun langsung berpencar. Tiba-tiba salah satunya terjatuh dan langsung mengalami pendarahan hebat di lehernya membuat orang-orang yang bersama Bright terkejut dan langsung bersiaga, namun tanpa mereka ketahui penyebabnya, satu orang lainnya tiba-tiba terjatuh dari kudanya dan mengalami pendarahan yang sama di lehernya.

"Jenderal hati-hati!" Bright mengedarkan penglihatannya tidak ada siapapun. Apa ada vampire disekitar sini? Bagaimana ini? Aku tidak bisa melihat mereka?

Bright tampak khawatir hingga sebuah pedang melewati samping kepalanya membuatnya mematung karena terkejut.

"Jenderal lihat! Seseorang mati oleh pedang itu" Bright langsung melihat ke belakangnya. Terkejut karena seorang yang entah datang darimana hampir menyerangnya.

"Bright kau tidak apa-apa?" Tanya Mew yang datang dengan terengah.

"Apa yang terjadi?"

"Sebaiknya kau dan pasukanmu kembali ke istana, di perbatasan ini banyak vampir yang masuk. Biarkan aku menanganinya" Bright melihat mayat itu. Ia sedikit tidak percaya ia hampir mati karena seorang vampir.

"Tapi Yang mulia. Dia belum ditemukan"

"Aku akan mencarinya. Sekarang bukan saatnya kau mencari. Jika kau memaksakan diri, mungkin pasukanmu akan mati sia-sia" Bright pun memerintahkan pasukannya mundur dan kembali ke istana.

...****************...

Mile berjalan dengan cepat setelah mendengar jika Bright sudah kembali, namun langkahnya terhenti ketika mendengar riuh di sebuah ruangan. Ia pun mendekati pintu yang sedikit terbuka, melihatnya secara diam-diam.

"Bagaimana ini? Jika kerajaan lain sampai tahu raja kita menghilang, mungkin mereka dalam waktu dekat akan menyerang kerajaan kita" Ucap salah satu petinggi.

"Jangan membuat keributan, raja Gulf baru menghilang tadi pagi" Ucap yang lainnya. Weir hanya terdiam sibuk mendengarkan yang lainnya ribut.

"Sebenarnya ada apa dengan yang mulia? Saat peringatan kemarin pun sebenarnya apa yang terjadi?"

"Kudengar yang mulia memuja sesuatu. Bahkan kemarin aku tidak terlalu ingat apa yang terjadi"

"Omong kosong apa itu? Yang mulia tidak pernah memuja apapun!"

"Hah... sudah kukira, harusnya kita tidak mengangkatnya sebagai raja setelah dia membunuh ayahnya sendiri"

"Tuan!! Anda sudah berlebihan! Kau menjelekkan nama yang mulia kau bisa saja dihukum berat. Bukankah hal ini pernah dibahas? Semua itu terjadi bukan karena kendalinya"

"Ya bukan karena kendalinya. Lalu apalagi jika bukan karena memuja sesuatu?"

"Diam kalian! Sekarang situasinya yang mulia menghilang, kita harus segera menemukannya" Ucap Weir menghentikan perdebatannya, walaupun ia senang jika orang-orang menjelekkan Gulf.

"Tuan Weir, sebaiknya kita menambah pasukan untuk mencarinya. Lebih banyak orang, itu akan lebih baik"

"Tidak. Itu semua hanya akan membuat kepanikan orang-orang" Semuanya terdiam berpikir, dalam hatinya Weir berharap Gulf tidak ditemukan, sehingga ia dengan mudah akan menjadi penggantinya. Seseorang pun datang mendekatinya.

"Ayah kau memanggilku?" Ucap First. Semuanya langsung menatap First, sebagian tidak menyukainya karena merasa sekarang adalah waktu untuk mendiskusikan tanpa orang luar yang ikut mendengarkan. Mereka tahu jika First sengaja disiapkan untuk menggantikannya kelak jika Weir di angkat menjadi raja.

"Oh tuan muda. Kau tidak seharusnya berada disini?"

"Maaf tuan tapi aku tidak bermaksud mengganggu, hanya memenuhi panggilan ayahku" Ucap First sedikit meninggikan dagunya membuat beberapa orang lainnya kesal.

"Tuan Weir kita sedang ada dalam pembicaraan penting, seharusnya untuk urusan keluarga dilakukan diluar jangan di tempat ini"

"Apa yang kau bicarakan? Dia bukan orang luar, jika disini mungkin dia bisa mendengarkan untuk pengalamannya di masa depan nanti, atau mungkin ia memiliki saran" Orang-orang menjadi geram mendengarnya, tapi mereka pun tak bisa melawan karena jabatan tertinggi setelah raja Gulf adalah Weir.

"Sebaiknya kalian abaikan ini, maaf jika ini mengganggu. Aku memiliki hal yang mendesak yang harus aku beritahu pada anakku" Ucap Weir menghentikan perdebatannya dan ia pun membisikan sesuatu pada First.

...****************...

Dibalik pintu Mile terdiam mendengar perdebatan para petinggi istana. Ia juga sedikit tidak percaya dengan Gulf yang membunuh ayahnya sendiri. Apa yang terjadi sebelumnya?

"Tuan, ada yang bisa saya bantu?" Sebuah suara yang berasal dari seorang pelayan, sedikit mengejutkan Mile.

"Oh! tidak. Aku hanya lewat. Jenderal Bright sudah datang?"

"Ya, beliau ada di halaman belakang" Mile mengangguk dan langsung pergi. Ia akan memikirkannya nanti, untuk sekarang ia ingin tahu situasinya. Apakah Gulf sudah ditemukan atau belum.

...****************...

Bright duduk terdiam, Mile pun mendekatinya. Ia melihat mayat yang tengah diangkat untuk dipindahkan. Sedikit membuatnya penasaran. Kenapa sampai ada yang tewas? Bukankah mereka hanya mencari keberadaan Gulf?

"Apa yang terjadi?"

"Benar-benar sial! Kita tidak bisa mencarinya, tiba-tiba para vampir datang menyerang orang-orangku"

"Apa?!"

"Untungnya tuan Mew datang tepat waktu dan sekarang aku rasa ia sedang melawan mereka" Raut wajah Mile langsung terlihat sangat khawatir. Ia tidak tahu berapa banyak vampir yang muncul. Jika banyak yang datang, mungkin Mew tak akan bisa menanganinya sendiri.

"Kalau begitu aku harus pergi untuk meminta bantuan. Setelah itu aku akan kembali untuk membantu kalian" Bright hanya mengangguk.

"Terimakasih dan berhati-hatilah" Mile pun segera pergi dengan cepat. Ia berharap Mew akan bisa menanganinya tanpa terluka.

...****************...

Mew selesai membunuh para vampir itu. Ia hampir kewalahan karena banyak vampir yang menyerangnya. Ia bergegas untuk kembali ke istana.

"Mew!" Panggil seseorang.

"Oh phi!" Mile segera menghampirinya.

"Bagaimana vampir-vampir itu?"

"Aku sudah menyelesaikannya, tapi aku rasa ditempat lain masih ada yang ingin memasuki wilayah pedesaan"

"Hm aku akan memanggil yang lainnya. Sebaiknya kau fokus untuk mencari Gulf"

"Terimakasih phi" Ucap Mew langsung berlari dengan cepat.

'Gulf aku harap kau baik-baik saja sekarang' Batinnya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!