MATI RASA

MATI RASA

BAGIAN 1

Bau disinfektan begitu menyengat menyapa indera penciuman. Aroma obat-obatan menyebar di ruangan dengan dinginnya AC menyapa kuat.

Kamar dengan nuansa putih bersih tertangkap pandangan yang sudah tidak asing lagi dalam pandangan.

Satu objek yang sama sedari tadi terus menjadi pusat perhatian seorang wanita berbaring di atas ranjang. Denyutan rasa sakit di pergelangan tangan serta pusing di dalam kepala menyapa begitu kuat.

Kain kasa melilit pergelangan tangan sebelah kiri menjadi saksi seperti apa kejadian yang pernah terjadi. Semua beban hidup yang menumpuk terlihat jelas dari sorot mata menyayat dari sepasang jelaga di sana.

Kedipan demi kedipan mata dilakukan berulang kali tanpa adanya ekspresi berarti.

Ini bukan pertama kali kejadian mengerikan itu dilakukan. Seolah sudah terbiasa ia tidak merasakan apa pun lagi.

Tidak lama berselang pintu ruang inap dibuka perlahan. Seorang wanita berambut sebahu dengan anting menjuntai di kedua telinga masuk ke dalam.

Suara heels dari kaki jenjang mengalun dan bergema di sana. Tanpa ada minat, sang pasien hanya terus memandang langit-langit tidak mengindahkan keberadaan orang lain.

"Apa yang sudah kamu lakukan lagi kali ini? Bagaimana bisa kamu melakukan hal sama untuk kedua kali?" tanya wanita tadi duduk tepat di samping ranjang.

"Aku Naura, adik dari tuan ayahmu, apa kamu lupa? Cahaya, apa yang-"

Wanita bernama Naura tadi menghentikan ucapannya seraya berpaling ke samping sekilas. Ia menghela napas kasar dan melipat tangan di depan dada.

Kejadian yang sama terus terulang, selama ini ia menjadi penanggungjawab seorang Cahaya. Ia tidak tahu apa sedang dipikirkan wanita lebih muda darinya ini.

Namun, yang jelas Naura sadar kehidupan kelam menjadi satu-satunya alasan.

"Aku tahu apa yang terjadi di keluargamu, untuk itu... aku datang ke sini ingin membicarakan sesuatu. Kamu tahukan putra bungsu keluarga Reynold? Mereka ingin kamu-"

"Tidak, terima kasih. Aku sama sekali tidak ingin terlibat dalam hubungan apa pun dengan siapa pun," potong Cahaya cepat.

Cahaya Jelita Jaharah, wanita berusia dua puluh lima tahun itu menatap kosong langit-langit rumah sakit. Ini kedua kali dalam setahun ia terdampar di sana dalam kasus yang sama.

Pergelangan sebelah kiri yang terlilit kain kasa dengan obat merah sebagai pertanda ada jahitan luka di sana menjadi saksi bisu.

Tanpa rasa bersalah ataupun menyesal, Cahaya melakukan itu dua kali berturut-turut. Dokter yang menanganinya sampai menggelengkan kepala, sudah terlalu banyak jahitan luka baik fisik maupun batin dideritanya.

Peristiwa demi peristiwa terus hadir menghantam hidupnya yang semula baik-baik saja.

Cahaya adalah seorang anak dari pasangan Pelangi dan Arkana, sebuah keluarga sederhana yang hidup berdampingan saling mengasihi.

Namun, kehidupan keluarga cemara mereka hancur berantakan saat badai menerpa. Hujan, kilat, petir, saling menyambar bersahut-sahutan.

Kapal yang berlayar di lautan lepas seketika tersapu ombak ganas hingga mengakibatkan semuanya luluh lantak.

Di dalam keluarga itu hanya Cahaya satu-satunya sebagai pelengkap juga korban keegoisan. Terlalu banyak lika-liku yang tejadi padanya, hingga membuat ia memilih untuk menghilang dari dunia.

Luka yang teramat besar di relung hati memberikan kegelapan tiada akhir sampai menutupi rasa simpati.

Sudah dua tahun Cahaya hidup dengan bayang-bayang kelam. Masih segar dalam ingatan bagaimana kejadian-kejadian tidak diharapkan menimpa ayah dan ibu menerjang begitu kuat.

Masih jelas bagaimana rasanya hidup bersama seorang ayah yang sudah kehilangan nyawa. Ia hanya bisa bertahan dalam kengerian.

"Kamu tahu Cahaya, siapa orang yang selama ini memberikan pasongan untukmu bisa terus bertahan hidup? Aku... aku yang sudah membiayai mu selama ini. Tidakkah kamu berterima kasih?" tutur Naura menyadarkan.

"Aku tidak pernah meminta siapa pun untuk membiayai hidupku. Karena aku berharap hidup ini selesai selamanya." Cahaya pun menutup mata enggan melihat terangnya lampu di ruang inap itu.

Naura terkesiap, tersadar jika terlalu banyak luka yang tumbuh di jurang kehidupan seorang Cahaya. Wanita yang biasanya memberikan senyum terbaik kini redup tidak tersisa apa pun.

"Kamu... benar-benar sudah mati rasa, Cahaya," kata Naura lagi.

Cahaya hanya diam tidak menanggap perkataan Naura, tetapi mengiyakan ucapan wanita di sampingnya dalam keheningan.

"Apa kamu tidak ingin melihat kebenarannya?"

Cahaya tegang beberapa saat memikirkan apa yang baru saja dikatakan sang lawan bicara.

...***...

Ibu kota masih dipadati dengan segudang aktivitas. Orang-orang terus melakukan pekerjaannya guna mencapai kesuksesan.

Banyak kendaraan mewah berlalu lalang di jalanan. Semua orang sibuk dengan segala kegiatan yang menguras energi.

Indahnya kehidupan kota, kebebasannya yang semakin marak, serta kelamnya dunia malam, menjadi ciri khas tersendiri.

Di salah satu hotel mewah terletak di tengah-tengah kota, dua insan tengah memadu kasih bersama.

Mereka tiduran di atas kasur dengan hanya dihalangi oleh selimut tebal. Pria menawan dengan wajah tampan bak pangeran tengah memeluk erat tubuh semampai seorang wanita cantik.

Keduanya sama-sama polos tanpa mengenakan sehelai benang pun. Punggung tegap sang pria bersandar di kepala ranjang dengan wanita itu tiduran di dada bidangnya.

Elusan demi elusan lembut di rambut panjang menjuntai nya membuat sang wanita nyaman. Kelopak mata yang semula menutup perlahan terbuka menampilkan sepasang iris kebiruan bening memandangi rahang tegasnya.

"Jadi, kapan Mas akan menikahi ku? Apa Mas cukup hanya dengan hubungan seperti ini? Apa Mas tidak menginginkan aku lebih dari ini?" tanyanya terus menerus.

"Hei... Sayang, tidak seperti itu. Kamu tahu, Fiona... tidak ada siapa pun di hatiku selain kamu. Jadi, jangan berpikir berlebihan, aku hanya... menunggu waktu yang tepat saja," balasnya masih mengelus puncak kepalanya sayang.

"Tapi Mas Zaydan-" Fiona bangkit dari berbaring menghadap langsung pria bernama Zaydan, kekasihnya.

Mereka sudah menjalin hubungan selama lima tahun. Meskipun keduanya telah saling terbuka dalam segala hal, tetapi hubungan itu masih berjalan di tempat.

Fiona menginginkan hal lebih dari kekasih tercintanya, mengingat teman-teman sebaya sudah banyak yang menikah, ia terkadang iri dan menginginkan sebuah keseriusan dari pria tercinta.

"Shut, jika waktunya sudah tiba, aku pasti melamar mu. Kamu sendiri kan yang menginginkan menikah di sebuah pulau? Aku sedang mencarinya sekarang dan... aku akan memberikan kejutan yang tak terlupakan untukmu," jelas Zaydan mengelus pelan pipi sebelah kanannya lembut.

Manik Fiona melebar mendengar penuturan tersebut. Wajahnya pun merona tidak sabar menunggu kejutan yang hendak diberikan sang pujaan kepadanya.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan menunggunya dengan sabar." Ia kembali melemparkan diri memeluk erat tubuh kekar Zaydan.

Pria itu kembali membalasnya erat dan memberikan kecupan hangat di puncak kepalanya.

Malam semakin larut, selepas melakukan aktivitas melelahkan, mereka pun menyelami mimpi masing-masing.

Namun, sebelum kesadarannya hilang, ponsel di atas nakas bergetar. Zaydan menggapai-gapainya pelan dan menemukan benda pintar dan membawanya.

Di sana tertera nama adik dari sang ayah, dengan malas ia menerima panggilan telepon itu.

"Em, iya ada ada tan?" tanyanya langsung.

".........................."

Mendengar penjelasan dari orang di seberang sana sontak membuat Zaydan bangkit dari tidur. Kedua mata kelamnya melebar sempurna, tidak percaya.

"Apa tante bilang? Benarkah itu? Bagaimana bisa?"

Wanita yang berada di balik ponsel menjelaskan segala sesuatunya. Zaydan berang dan meremas ponselnya dengan kuat.

Tidak lama kemudian panggilan pun terputus, ia menoleh ke samping kiri melihat Fiona tengah terlelap. Ia lalu mengusap wajahnya gusar, tidak menyangka bisa mendapatkan kejadian tidak terduga seperti itu.

"Bagaimana mungkin? Apa pria tua itu tidak punya rasa bersalah? Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Dua tahun lalu... apakah tidak cukup?" racau nya seraya berdecak sebal.

Ia melemparkan ponsel ke atas nakas lagi dan berusaha untuk kembali tidur.

Terpopuler

Comments

SᴏᴏBɪɴ🎐ᵇᵃˢᵉ

SᴏᴏBɪɴ🎐ᵇᵃˢᵉ

Mampir kakak😊😊

2023-11-27

1

Alkenzie

Alkenzie

semangat cahaya, demi ayah mu yang telah berkalang tanah. Aku mampir kak, singgah di cerita ku ya 💖

2023-06-13

0

Mety Nailla

Mety Nailla

masih misteri..🤔

2023-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAGIAN 1
2 BAGIAN 2
3 BAGIAN 3
4 BAGIAN 4
5 BAGIAN 5
6 BAGIAN 6
7 BAGIAN 7
8 BAGIAN 8
9 BAGIAN 9
10 BAGIAN 10
11 BAGIAN 11
12 BAGIAN 12
13 BAGIAN 13
14 BAGIAN 14
15 BAGIAN 15
16 BAGIAN 16
17 BAGIAN 17
18 BAGIAN 18
19 BAGIAN 19
20 BAGIAN 20
21 BAGIAN 21
22 BAGIAN 22
23 BAGIAN 23
24 BAGIAN 24
25 BAGIAN 25
26 BAGIAN 26
27 BAGIAN 27
28 BAGIAN 28
29 BAGIAN 29
30 BAGIAN 30
31 BAGIAN 31
32 BAGIAN 32
33 BAGIAN 33
34 BAGIAN 34
35 BAGIAN 35
36 BAGIAN 36
37 BAGIAN 37
38 BAGIAN 38
39 BAGIAN 39
40 BAGIAN 40
41 BAGIAN 41
42 BAGIAN 42
43 BAGIAN 43
44 BAGIAN 44
45 BAGIAN 45
46 BAGIAN 46
47 BAGIAN 47
48 BAGIAN 48
49 BAGIAN 49
50 BAGIAN 50
51 BAGIAN 51
52 BAGIAN 52
53 BAGIAN 53
54 BAGIAN 54
55 BAGIAN 55
56 BAGIAN 56
57 BAGIAN 57
58 BAGIAN 58
59 BAGIAN 59
60 BAGIAN 60
61 BAGIAN 61
62 BAGIAN 62
63 BAGIAN 63
64 PEMBERITAHUAN
65 SEASON 2 BAGIAN 1
66 SEASON 2 BAGIAN 2
67 SEASON 2 BAGIAN 3
68 SEASON 2 BAGIAN 4
69 SEASON 2 BAGIAN 5
70 SEASON 2 BAGIAN 6
71 SEASON 2 BAGIAN 7
72 SEASON 2 BAGIAN 8
73 SEASON 2 BAGIAN 9
74 SEASON 2 BAGIAN 10
75 SEASON 2 BAGIAN 11
76 SEASON 2 BAGIAN 12
77 SEASON 2 BAGIAN 13
78 SEASON 2 BAGIAN 14
79 SEASON 2 BAGIAN 15
80 SEASON 2 BAGIAN 16
81 SEASON 2 BAGIAN 17
82 SEASON 2 BAGIAN 18
83 SEASON 2 BAGIAN 19
84 SEASON 2 BAGIAN 20
85 SEASON 2 BAGIAN 21
86 SEASON 2 BAGIAN 22
87 SEASON 2 BAGIAN 23
88 SEASON 2 BAGIAN 24
89 SEASON 2 BAGIAN 25
90 SEASON 2 BAGIAN 26
91 SEASON 2 BAGIAN 27
92 SEASON 2 BAGIAN 28
93 SEASON 2 BAGIAN 29
94 SEASON 2 BAGIAN 30
95 SEASON 2 BAGIAN 31
96 SEASON 2 BAGIAN 32
97 SEASON 2 BAGIAN 33
98 SEASON 2 BAGIAN 34
99 SEASON 2 BAGIAN 35
100 SEASON 2 BAGIAN 36
101 SEASON 2 BAGIAN 37
102 SEASON 2 BAGIAN 38
103 SEASON 2 BAGIAN 39
104 SEASON 2 BAGIAN 40
105 SEASON 2 BAGIAN 41
106 SEASON 2 BAGIAN 42
107 SEASON 2 BAGIAN 43
108 SEASON 2 BAGIAN 44
109 SEASON 2 BAGIAN 45
110 SEASON 2 BAGIAN 46
111 SEASON 2 BAGIAN 47
112 SEASON 2 BAGIAN 48
113 SEASON 2 BAGIAN 49
114 SEASON 2 BAGIAN 50
115 SEASON 2 BAGIAN 51
116 SEASON 2 BAGIAN 52
117 SEASON 2 BAGIAN 53
118 SEASON 2 BAGIAN 54
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAGIAN 1
2
BAGIAN 2
3
BAGIAN 3
4
BAGIAN 4
5
BAGIAN 5
6
BAGIAN 6
7
BAGIAN 7
8
BAGIAN 8
9
BAGIAN 9
10
BAGIAN 10
11
BAGIAN 11
12
BAGIAN 12
13
BAGIAN 13
14
BAGIAN 14
15
BAGIAN 15
16
BAGIAN 16
17
BAGIAN 17
18
BAGIAN 18
19
BAGIAN 19
20
BAGIAN 20
21
BAGIAN 21
22
BAGIAN 22
23
BAGIAN 23
24
BAGIAN 24
25
BAGIAN 25
26
BAGIAN 26
27
BAGIAN 27
28
BAGIAN 28
29
BAGIAN 29
30
BAGIAN 30
31
BAGIAN 31
32
BAGIAN 32
33
BAGIAN 33
34
BAGIAN 34
35
BAGIAN 35
36
BAGIAN 36
37
BAGIAN 37
38
BAGIAN 38
39
BAGIAN 39
40
BAGIAN 40
41
BAGIAN 41
42
BAGIAN 42
43
BAGIAN 43
44
BAGIAN 44
45
BAGIAN 45
46
BAGIAN 46
47
BAGIAN 47
48
BAGIAN 48
49
BAGIAN 49
50
BAGIAN 50
51
BAGIAN 51
52
BAGIAN 52
53
BAGIAN 53
54
BAGIAN 54
55
BAGIAN 55
56
BAGIAN 56
57
BAGIAN 57
58
BAGIAN 58
59
BAGIAN 59
60
BAGIAN 60
61
BAGIAN 61
62
BAGIAN 62
63
BAGIAN 63
64
PEMBERITAHUAN
65
SEASON 2 BAGIAN 1
66
SEASON 2 BAGIAN 2
67
SEASON 2 BAGIAN 3
68
SEASON 2 BAGIAN 4
69
SEASON 2 BAGIAN 5
70
SEASON 2 BAGIAN 6
71
SEASON 2 BAGIAN 7
72
SEASON 2 BAGIAN 8
73
SEASON 2 BAGIAN 9
74
SEASON 2 BAGIAN 10
75
SEASON 2 BAGIAN 11
76
SEASON 2 BAGIAN 12
77
SEASON 2 BAGIAN 13
78
SEASON 2 BAGIAN 14
79
SEASON 2 BAGIAN 15
80
SEASON 2 BAGIAN 16
81
SEASON 2 BAGIAN 17
82
SEASON 2 BAGIAN 18
83
SEASON 2 BAGIAN 19
84
SEASON 2 BAGIAN 20
85
SEASON 2 BAGIAN 21
86
SEASON 2 BAGIAN 22
87
SEASON 2 BAGIAN 23
88
SEASON 2 BAGIAN 24
89
SEASON 2 BAGIAN 25
90
SEASON 2 BAGIAN 26
91
SEASON 2 BAGIAN 27
92
SEASON 2 BAGIAN 28
93
SEASON 2 BAGIAN 29
94
SEASON 2 BAGIAN 30
95
SEASON 2 BAGIAN 31
96
SEASON 2 BAGIAN 32
97
SEASON 2 BAGIAN 33
98
SEASON 2 BAGIAN 34
99
SEASON 2 BAGIAN 35
100
SEASON 2 BAGIAN 36
101
SEASON 2 BAGIAN 37
102
SEASON 2 BAGIAN 38
103
SEASON 2 BAGIAN 39
104
SEASON 2 BAGIAN 40
105
SEASON 2 BAGIAN 41
106
SEASON 2 BAGIAN 42
107
SEASON 2 BAGIAN 43
108
SEASON 2 BAGIAN 44
109
SEASON 2 BAGIAN 45
110
SEASON 2 BAGIAN 46
111
SEASON 2 BAGIAN 47
112
SEASON 2 BAGIAN 48
113
SEASON 2 BAGIAN 49
114
SEASON 2 BAGIAN 50
115
SEASON 2 BAGIAN 51
116
SEASON 2 BAGIAN 52
117
SEASON 2 BAGIAN 53
118
SEASON 2 BAGIAN 54

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!