BAGIAN 2

Langit mengkhianati keluh kesah dalam dirinya lagi. Cuaca siang ini terlihat sangat terik nan cerah, cakrawala biru membentang sepanjang mata memandang tanpa adanya awan sebagai penghias.

Sang raja duduk di singgasananya dengan nyaman menebarkan cahaya sangat menyilaukan.

Di tengah indahnya suasana siang, ada awan kelabu menempati sepasang jelaga di sebuah bangunan megah milik keluarga Reynold.

Sedari tadi ia terus duduk diam di sofa panjang mewah di ruang tamu. Bola matanya bergulir ke sana kemari melihat-lihat furniture berharga fantastis di sana.

Ia tahu harga satu guci yang terletak di bawah tangga bisa membeli kehidupannya. Ia merinding ngilu membayangkan jika sampai dirinya memecahkan salah satu dari mereka.

Sedari tadi para pelayan yang biasa bekerja terus hilir mudik menatapnya dengan sorot mata nyalang. Ia sadar keberadaannya di sana tidak pantas dan tidak lebih berbeda dari asisten rumah tangga.

Namun, ada alasan kenapa ia harus diam di rumah mewah tersebut. Kesepakatan antara dirinya dan wanita itu di rumah sakit telah terjalin.

Ia harus melakukan apa yang sudah ditugaskan padanya. Sebagai seseorang bertanggungjawab ia akan melaksanakan apa pun, terutama bagi orang yang telah menyelamatkan nyawanya.

"Kamu sudah menunggu lama?"

Suara halus seorang wanita turun dari lantai dua mengejutkan. Ia beralih ke sana melihatnya terus berjalan mendekat.

"Sebentar lagi dia pulang, anak itu memang tidak pernah bisa betah di rumah," celotehnya duduk di samping Cahaya.

"Em," gumamnya menjawab perkataan Naura.

Wanita berambut sebahu itu melipat tangan dan kaki seraya tersenyum penuh arti. Tidak ada lagi sepatah kata pun keluar dari mereka.

Baik Cahaya maupun Naura sama-sama bungkam membiarkan detik kan jam mengambil alih. Pesona yang tercipta di dalam bangunan mewah membuat pandangan wanita berhijab di sana teralihkan.

Cahaya tidak pernah menduga jika dirinya bisa duduk di tempat elegan seperti ini. Terlebih keluarga Reynold adalah sebuah keluarga konglomerat, pemilik perusahaan berbasis perhiasan.

Berlian, emas, permata, semua ditampung di sana untuk dijadikan berbagai macam perhiasan. Harganya pun sangat fantastis tidak sebanding dengan pakaian yang saat ini tengah Cahaya kenakan.

Ia bagaikan kerikil kecil yang menggelinding di tanah, tidak ada artinya sama sekali.

Di tengah lamunan yang semakin larut, pintu ruang depan dibuka lebar oleh seseorang. Suara sepatu pantofel mahal bergema di ruangan.

Para maid mengangguk melihat kedatangan sang tuan muda. Pria kharismatik dengan aroma maskulin hadir menemui keduanya.

Aroma mint pun menelisik indera penciuman membuat Cahaya sedikit melirik ke arahnya.

"Jadi, apa yang Tante katakan semalam itu benar?" tanyanya duduk begitu saja di sofa tunggal dan mengangkat sebelah kaki, pongah.

"Itu benar, Zaydan. Semalam orang tuamu sudah sepakat membicarakan masalah ini, juga... kamu tidak bisa menolaknya begitu saja," jelas Naura.

Zaydan, pria berjas formal itu berdecih kasar membuang muka ke samping singkat.

"Apa kita hidup di zaman dulu yang menikah dengan cara dijodohkan seperti ini? Lagi... wanita ini yang akan menjadi istriku di masa depan? Yang benar saja?" Zaydan mengusap wajah gusar berkali-kali masih tidak menyangka mendengar berita semalam seraya menunjuk Cahaya begitu saja.

Naura, adik dari ayahnya mengabarkan jika hari ini ia akan diperkenalkan dengan seorang wanita. Pertemuan itu dimaksudkan untuk membuat mereka saling mengenal satu sama lain.

Sang tante juga mengatakan jika ia akan dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Namun, meskipun begitu Zaydan tidak bisa menolak ataupun menyalahi keputusan yang telah disepakati mereka.

"Itu benar, Zaydan. Wanita ini bernama Cahaya Jelita Jaharah, dia anak-"

"Anak dari selingkuhan ayah, bukan?" Potong Zaydan cepat.

Ia melirik pada Cahaya yang sedari tadi diam membisu. Dahi tegasnya mengerut singkat kala tidak mendapati respon apa pun dari wanita yang hendak dijodohkan dengannya.

"Iya itu benar, Cahaya adalah anak kandung dari Pelangi. Dia sudah hidup sebatang kara selama dua tahun, kamu tahu sendiri jika ibunya pergi begitu saja setelah perselingkuhan itu terungkap. Lalu-"

"Apa tujuan ayah menjodohkannya denganku? Apa dia mau mempermalukan keluarga ini lagi? Atau... dia mau menutupi kebusukannya itu dari media? Apa aku hanya kambing hitamnya saja?" cerocos Zaydan tidak habis pikir.

Naura diam beberapa saat, ingatannya berputar pada hari itu di mana sang kakak mengatakan untuk menjodohkan Cahaya dengan Zaydan.

Ia sempat menolak, dengan mengatakan permintaan kakaknya begitu konyol. Bagiamana bisa anak selingkuhan dijodohkan dengan putra kandungnya sendiri? Pemikiran seperti itulah yang sempat mendiami Naura.

Namun, selepas mendengar alasannya ia tidak bisa berkata tidak. Pembelaannya untuk sang keponakan berbalik menjadi menyetujui ide sang kakak.

"Tidak seperti itu Zaydan. Bagaimanapun juga kamu harus menerima Cahaya sebagai istrimu," jelas Naura lagi.

Zaydan kembali membuang napas kasar dan sepenuhnya menatap Cahaya. Ia kembali menautkan kedua alis, tidak mengerti apa yang tengah dipikirkan wanita itu.

Sedari tadi Cahaya hanya diam tanpa berekspresi apa pun. Tidak ada rasa terkejut ataupun tidak suka di wajah cantiknya, seolah ia sudah tahu mengenai perjodohan mereka.

"Ada apa dengan wanita ini? Apa dia patung? Kenapa dari tadi diam terus?" tanya Zaydan buka suara mengatakan rasa penasaran.

Naura memandang lekat Cahaya yang terus menatap lurus ke depan. Ia tidak peduli apa yang tengah dibicarakan tante dan keponakan di sana, sama sekali tidak tertarik.

Wajahnya tanpa emosi, datar se-datar-datarnya. Zaydan masih tidak tahu apa yang terjadi pada wanita bernama Cahaya ini.

"Cahaya memang sudah seperti itu, sejak ayahnya meninggal dua tahun lalu," jelas Naura, sang keponakan beralih padanya lagi.

"Lalu? Memang berat kehilangan orang berharga, tapi... apa harus sedingin ini?" tanya Zaydan kemudian.

Kini giliran Naura menghela napas seraya menyandarkan punggung ke kepala sofa melirik Cahaya sekilas lalu menengadah melihat langit-langit ruangan.

"Tuan Arkana tidak meninggal begitu saja, tetapi beliau... mengakhiri hidupnya sendiri dengan gantung diri tepat di depan kamar Cahaya."

"Setelah ayahnya meregang nyawa sendiri, Cahaya tidak punya tempat ke mana ia harus pergi. Ia pun tinggal berhari-hari bersama jenazah ayahnya yang tergantung di rumah sederhana itu. Kamu-"

"APA? Be-berhari-hari dengan jenazah ayahnya yang tergantung?" pekik Zaydan terkejut.

Naura menolehkan kepalanya pada sang keponakan melihat raut terkejut begitu dalam. Zaydan pun memperhatikan Cahaya yang masih diam, bak patung.

Padahal di sana sang tante terang-terangan tengah membicarakan masa lalunya.

"Itu benar. Berhari-hari, sampai kondisi ayahnya membengkak serta mengeluarkan bau tidak sedap. Ia terus tinggal di sana, sampai pada akhirnya tetangga pun mencium bau itu dan merasa tidak nyaman."

"Mereka mulai mencari tahu dan betapa terkejutnya saat mendapati Tuan Arkana dalam kondisi mengenaskan. Dari sana kawasan desa tempat mereka tinggal digegerkan atas jenazah Tuan Arkana."

"Cahaya tidak melakukan apa pun, sebab... dirinya tidak punya kekuatan apa-apa untuk mengatakan semuanya pada semua orang. Sejak kecil Cahaya selalu tertutup dan lebih memendam masalahnya sendiri. Para tetangga pun tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapai wanita ini."

"Cahaya... tidak seperti namanya... di dalam kehidupannya hanya ada kegelapan," ungkap Naura lagi.

Zaydan gamang, kepalanya tidak bisa berpikir jernih setelah mendengar sebagian kisah mengenai Cahaya. Wanita itu masih diam tidak menunjukkan tanda-tanda akan menambahkan cerita tentangnya di masa lalu.

Ada rasa kasihan mencuat di relung terdalam. Namun, ia kembali menepisnya jauh-jauh untuk tidak terlalu terbawa suasana.

"Kamu tahu, alasan kenapa Tuan Arkana mengakhiri hidup?"

Pertanyaan yang keluar dari celah bibir semerah tomat sang tante mengejutkan Zaydan. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba saja memburu hebat.

"Alasannya adalah... Tuan Arkana mengetahui perselingkuhan istrinya tepat di belakang Cahaya."

"Ma-maksud Tante?"

"Iya, Cahaya yang lebih dulu melihat sendiri bagaimana ibunya melakukan hubungan badan dengan pria lain tepat di depan mata kepalanya sendiri."

"Cahaya yang waktu itu baru pulang kuliah menoleh ke belakang dengan senyum serta linangan air mata mendapati sosok sang ayah."

Kedua manik Zaydan melebar, masih tidak percaya mendengar kisah memilukan wanita yang hendak dijodohkan dengannya ini.

Cahaya masih saja bungkam, tidak tertarik ikut berbicara bersama mereka. Ia hanya membiarkan Naura mengatakan mengenai kehidupannya selama ini.

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

Waah ternyata cukup rumit hidup Cahaya...

2024-03-28

0

💖SEKAR💖

💖SEKAR💖

waaaowww....awal yg bagus 👍👍

2023-11-26

1

lihat semua
Episodes
1 BAGIAN 1
2 BAGIAN 2
3 BAGIAN 3
4 BAGIAN 4
5 BAGIAN 5
6 BAGIAN 6
7 BAGIAN 7
8 BAGIAN 8
9 BAGIAN 9
10 BAGIAN 10
11 BAGIAN 11
12 BAGIAN 12
13 BAGIAN 13
14 BAGIAN 14
15 BAGIAN 15
16 BAGIAN 16
17 BAGIAN 17
18 BAGIAN 18
19 BAGIAN 19
20 BAGIAN 20
21 BAGIAN 21
22 BAGIAN 22
23 BAGIAN 23
24 BAGIAN 24
25 BAGIAN 25
26 BAGIAN 26
27 BAGIAN 27
28 BAGIAN 28
29 BAGIAN 29
30 BAGIAN 30
31 BAGIAN 31
32 BAGIAN 32
33 BAGIAN 33
34 BAGIAN 34
35 BAGIAN 35
36 BAGIAN 36
37 BAGIAN 37
38 BAGIAN 38
39 BAGIAN 39
40 BAGIAN 40
41 BAGIAN 41
42 BAGIAN 42
43 BAGIAN 43
44 BAGIAN 44
45 BAGIAN 45
46 BAGIAN 46
47 BAGIAN 47
48 BAGIAN 48
49 BAGIAN 49
50 BAGIAN 50
51 BAGIAN 51
52 BAGIAN 52
53 BAGIAN 53
54 BAGIAN 54
55 BAGIAN 55
56 BAGIAN 56
57 BAGIAN 57
58 BAGIAN 58
59 BAGIAN 59
60 BAGIAN 60
61 BAGIAN 61
62 BAGIAN 62
63 BAGIAN 63
64 PEMBERITAHUAN
65 SEASON 2 BAGIAN 1
66 SEASON 2 BAGIAN 2
67 SEASON 2 BAGIAN 3
68 SEASON 2 BAGIAN 4
69 SEASON 2 BAGIAN 5
70 SEASON 2 BAGIAN 6
71 SEASON 2 BAGIAN 7
72 SEASON 2 BAGIAN 8
73 SEASON 2 BAGIAN 9
74 SEASON 2 BAGIAN 10
75 SEASON 2 BAGIAN 11
76 SEASON 2 BAGIAN 12
77 SEASON 2 BAGIAN 13
78 SEASON 2 BAGIAN 14
79 SEASON 2 BAGIAN 15
80 SEASON 2 BAGIAN 16
81 SEASON 2 BAGIAN 17
82 SEASON 2 BAGIAN 18
83 SEASON 2 BAGIAN 19
84 SEASON 2 BAGIAN 20
85 SEASON 2 BAGIAN 21
86 SEASON 2 BAGIAN 22
87 SEASON 2 BAGIAN 23
88 SEASON 2 BAGIAN 24
89 SEASON 2 BAGIAN 25
90 SEASON 2 BAGIAN 26
91 SEASON 2 BAGIAN 27
92 SEASON 2 BAGIAN 28
93 SEASON 2 BAGIAN 29
94 SEASON 2 BAGIAN 30
95 SEASON 2 BAGIAN 31
96 SEASON 2 BAGIAN 32
97 SEASON 2 BAGIAN 33
98 SEASON 2 BAGIAN 34
99 SEASON 2 BAGIAN 35
100 SEASON 2 BAGIAN 36
101 SEASON 2 BAGIAN 37
102 SEASON 2 BAGIAN 38
103 SEASON 2 BAGIAN 39
104 SEASON 2 BAGIAN 40
105 SEASON 2 BAGIAN 41
106 SEASON 2 BAGIAN 42
107 SEASON 2 BAGIAN 43
108 SEASON 2 BAGIAN 44
109 SEASON 2 BAGIAN 45
110 SEASON 2 BAGIAN 46
111 SEASON 2 BAGIAN 47
112 SEASON 2 BAGIAN 48
113 SEASON 2 BAGIAN 49
114 SEASON 2 BAGIAN 50
115 SEASON 2 BAGIAN 51
116 SEASON 2 BAGIAN 52
117 SEASON 2 BAGIAN 53
118 SEASON 2 BAGIAN 54
119 SEASON 2 BAGIAN 55
120 SEASON 2 BAGIAN 56
121 SEASON 2 BAGIAN 57
122 SEASON 2 BAGIAN 58
123 SEASON 2 BAGIAN 59
124 SEASON 2 BAGIAN 60
125 SEASON 2 BAGIAN 61
126 SEASON 2 BAGIAN 62
127 SEASON 2 BAGIAN 63
128 SEASON 2 BAGIAN 64
129 SEASON 2 BAGIAN 65
130 SEASON 2 BAGIAN 66
131 SEASON 2 BAGIAN 67
132 SEASON 2 BAGIAN 68
133 SEASON 2 BAGIAN 69
134 SEASON 2 BAGIAN 70
135 SEASON 2 BAGIAN 71
136 SEASON 2 BAGIAN 72
137 SEASON 2 BAGIAN 73
138 SEASON 2 BAGIAN 74
139 SEASON 2 BAGIAN 75
Episodes

Updated 139 Episodes

1
BAGIAN 1
2
BAGIAN 2
3
BAGIAN 3
4
BAGIAN 4
5
BAGIAN 5
6
BAGIAN 6
7
BAGIAN 7
8
BAGIAN 8
9
BAGIAN 9
10
BAGIAN 10
11
BAGIAN 11
12
BAGIAN 12
13
BAGIAN 13
14
BAGIAN 14
15
BAGIAN 15
16
BAGIAN 16
17
BAGIAN 17
18
BAGIAN 18
19
BAGIAN 19
20
BAGIAN 20
21
BAGIAN 21
22
BAGIAN 22
23
BAGIAN 23
24
BAGIAN 24
25
BAGIAN 25
26
BAGIAN 26
27
BAGIAN 27
28
BAGIAN 28
29
BAGIAN 29
30
BAGIAN 30
31
BAGIAN 31
32
BAGIAN 32
33
BAGIAN 33
34
BAGIAN 34
35
BAGIAN 35
36
BAGIAN 36
37
BAGIAN 37
38
BAGIAN 38
39
BAGIAN 39
40
BAGIAN 40
41
BAGIAN 41
42
BAGIAN 42
43
BAGIAN 43
44
BAGIAN 44
45
BAGIAN 45
46
BAGIAN 46
47
BAGIAN 47
48
BAGIAN 48
49
BAGIAN 49
50
BAGIAN 50
51
BAGIAN 51
52
BAGIAN 52
53
BAGIAN 53
54
BAGIAN 54
55
BAGIAN 55
56
BAGIAN 56
57
BAGIAN 57
58
BAGIAN 58
59
BAGIAN 59
60
BAGIAN 60
61
BAGIAN 61
62
BAGIAN 62
63
BAGIAN 63
64
PEMBERITAHUAN
65
SEASON 2 BAGIAN 1
66
SEASON 2 BAGIAN 2
67
SEASON 2 BAGIAN 3
68
SEASON 2 BAGIAN 4
69
SEASON 2 BAGIAN 5
70
SEASON 2 BAGIAN 6
71
SEASON 2 BAGIAN 7
72
SEASON 2 BAGIAN 8
73
SEASON 2 BAGIAN 9
74
SEASON 2 BAGIAN 10
75
SEASON 2 BAGIAN 11
76
SEASON 2 BAGIAN 12
77
SEASON 2 BAGIAN 13
78
SEASON 2 BAGIAN 14
79
SEASON 2 BAGIAN 15
80
SEASON 2 BAGIAN 16
81
SEASON 2 BAGIAN 17
82
SEASON 2 BAGIAN 18
83
SEASON 2 BAGIAN 19
84
SEASON 2 BAGIAN 20
85
SEASON 2 BAGIAN 21
86
SEASON 2 BAGIAN 22
87
SEASON 2 BAGIAN 23
88
SEASON 2 BAGIAN 24
89
SEASON 2 BAGIAN 25
90
SEASON 2 BAGIAN 26
91
SEASON 2 BAGIAN 27
92
SEASON 2 BAGIAN 28
93
SEASON 2 BAGIAN 29
94
SEASON 2 BAGIAN 30
95
SEASON 2 BAGIAN 31
96
SEASON 2 BAGIAN 32
97
SEASON 2 BAGIAN 33
98
SEASON 2 BAGIAN 34
99
SEASON 2 BAGIAN 35
100
SEASON 2 BAGIAN 36
101
SEASON 2 BAGIAN 37
102
SEASON 2 BAGIAN 38
103
SEASON 2 BAGIAN 39
104
SEASON 2 BAGIAN 40
105
SEASON 2 BAGIAN 41
106
SEASON 2 BAGIAN 42
107
SEASON 2 BAGIAN 43
108
SEASON 2 BAGIAN 44
109
SEASON 2 BAGIAN 45
110
SEASON 2 BAGIAN 46
111
SEASON 2 BAGIAN 47
112
SEASON 2 BAGIAN 48
113
SEASON 2 BAGIAN 49
114
SEASON 2 BAGIAN 50
115
SEASON 2 BAGIAN 51
116
SEASON 2 BAGIAN 52
117
SEASON 2 BAGIAN 53
118
SEASON 2 BAGIAN 54
119
SEASON 2 BAGIAN 55
120
SEASON 2 BAGIAN 56
121
SEASON 2 BAGIAN 57
122
SEASON 2 BAGIAN 58
123
SEASON 2 BAGIAN 59
124
SEASON 2 BAGIAN 60
125
SEASON 2 BAGIAN 61
126
SEASON 2 BAGIAN 62
127
SEASON 2 BAGIAN 63
128
SEASON 2 BAGIAN 64
129
SEASON 2 BAGIAN 65
130
SEASON 2 BAGIAN 66
131
SEASON 2 BAGIAN 67
132
SEASON 2 BAGIAN 68
133
SEASON 2 BAGIAN 69
134
SEASON 2 BAGIAN 70
135
SEASON 2 BAGIAN 71
136
SEASON 2 BAGIAN 72
137
SEASON 2 BAGIAN 73
138
SEASON 2 BAGIAN 74
139
SEASON 2 BAGIAN 75

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!