Bab 8

"Udah pagi bro....." Bobby menyingkirkan kaleng Bir bintang didepan wajah Nata yang yang sudah tak sadarkan diri dengan wajah yang mencium meja Bar.

"Dasar, dibilangin sama dokter berhenti merokok dan minum alkohol gak mau dengar" Bobby masuk kedalam area bar, dimana Nata biasa meracik munuman alkohol dan non alkohol untuk diberikan kepada para tamu Club malam tempat mereka bekerja.

Bobby lantas membantu Nata dengan memapahnya berjalan keluar dari area club.

" Broo....mobil inventaris gw pake dulu, " Teriak Bobby kepada salah satu staf yang masih merapikan pekerjaannya.

"Yoi....." Jawab staf tersebut.

Dan lagi lagi mobil Honda brio merah kembali mengantarkan Nata untuk pulang ke rumah kost sewaannya.

Sebuah kost dengan bangunan 2 lantai dimana terdapat jejeran kamar dengan kamar mandi didalam yang disewakan khusus untuk para pria.

Nata adalah seorang Bartender di Mid Night club, setiap selesai melakukan pekerjaannya ia akan minum beberapa kaleng bir atau racikan alkohol lainnya, namun tak pernah sampai mabuk, akan tetapi sejak didiagnosa menderita magh Bobby melihat rekannya itu semakin buruk dalam minum, ia bahkan tak peduli anjuran dokter lagi.

Sementara Bobby adalah salah satu staf keamanan dia dan Nata tinggal gedung yang sama namun beda unit, Bobby harus berbagi tempat tinggal dengan sesama rekannya karena gaji penjaga keamanan tak sebesar bartender yang bisa menyewal full kamar kost sederhana itu.

"Bro ingat kesehatan....." Nasihat Bobby yang fokus mengemudi menembus padatnya jalanan jakarta di lagi hari.

"Gue udah gak punya alasan untuk menjaga kesehatan, kalau sudah drop ya drop saja " Jawab Nata dengan suara khas orang mabuk. Pria itu berbaring dijok belakang seraya memijat pelipisnya.

"Dasar!!!" Umpat Bobby," Untung cuman magh....gimana kalau liver ?atau kanker lambung? Kanker perut?...kalau gini terus lo bisa mati besok"

Nata tersenyum getir mendengar ocehan sang sahabat karena dari sekian nama penyakit yang disebut Bobby terdapat satu yang kini menggerogoti tubuhnya.

"Ya udah kalau mati ya mati saja" Jawab Nata acuh.

"Lo mau mati diusia 24 tahun ini?"

"Entah...."

Nata adalah anak panti Asuhan yang selalu Gagal diadopsi, dan sejak usia 13 tahun ia memutuskan meninggalkan Panti dan hidup mandiri, menjadi pengamen, pemulung sudah pernah ia lakoni hingga ia terkena razia dan tinggal di dinas sosial, yang merupakan awal mula ia mendapatkan pelatihan gratis menjadi seorang peramu minuman coffe atau bartender, sayangnya Meramu Alkohol menurut Nata jauh lebih menantang dari pada sekedar meramu biji kopi.

.

.

.

Dua minggu sudah Senja menyandang status sebagai istri Abyansyah, dan selama itu pula Senja melihat langsung bagaimana 2 orang baby Sitter mengundurkan diri karena tidak sanggup mendiamkan Kaila yang tantrum saat Aby pergi bekerja dan Senja tengah mengurus pendaftaran perkuliahannya.

para Baby Sitter bahkan tak pernah berhasil membuat Kaila membuka mulutnya hanya untuk sekedar minum susu dan memakan makanannya, beruntung Senja masih lebih banyak menghabiskan waktu dirumah dari pada di kampus. Tapi bagaimana jika nanti ia sudah aktif kuliah?

"Mas..... Sudah pulang?" Senja segera berlutut dan membantu Aby melepas pantofel dan kaos kakinya.

Diawal Aby menolak Senja namun gadis itu berdalih ingin menjalankan perannya saja sebagai seorang istri.

Senja mengambil tas kerja Aby dan mengekorinya masuk kedalam kamar dimana Kaila sudah terlelap diatas ranjang, dan Pakaian Tidur Aby juga sudah tersedia di atas Tempat tidur. Sebenarnya hati Aby menghangat dengan semua perlakuan tulus Senja dan Kaila namun ia menutup rapat semua cela dihatinya untuk tidak terlena dengan semua sikap Senja.

"Mas....Aku mau bicara" Ujar Senja seraya menyimpan tas kerja Abi di atas meja.

"Nanti, aku mau membersihkan diri dulu, tunggu di Ruang tamu!" titah Aby dan Senjapun menurut.

Diruang tamu, Aby mengambil posisi duduk disebuah sofa tunggal yang berhadapan langsung dengan senja.

"Ini..." Aby menyerahkan dua buah Kartu Debit berwarna biru dan kuning kepada Senja.

"Apa ini Mas?" bingung Senja.

"Atm, yang Warna kuning adalah bayaranmu karena sudah bersedia menikah dan menjalani rumah tangga penuh kepalsuan ini, didalamnya ada uang 20 juta dan aku akan mengirim jumlah yang sama setiap bulannya, sementara yang biru adalah nafkah bulanan dariku untuk semua kebutuhan rumah tangga dan biaya kuliahmu, kamu juga bisa menggunakannya untuk keperluan pribadimu " Terang Aby.

Senja mengambil kedua Atm itu tanpa penolakan sedikitpun, karena ia tahu sampai kapanpu ia tak punya hak menolak apapun yang sudah diatur oleh semua keluarga Baruna.

"Sekarang apa yang mau kau bicarakan?" Aby memundurkan punggunggnya seraya mendongak dan memijat pangkal hidung mancungnya. Kali ini ia sudah melepas kaca mata minusnya.

"Mas Baby Sitter Kaila mengundurkan diri lagi" cicit Senja.

"Iya aku sudah tahu, gajinya sudah kutransfer tadi, besok kita cari lagi baby sitter baru di yayasan" Aby sudah biasa dengan baby Sitter yang keluar masum di Apartemennya.

"Mas...kita gak usah cari baby Sitter ya, kasian Kaila kalau setiap saat harus beradaptasi dengan orang asing"

Aby kini menatap wajah Senja penuh tanya.

Jika tak ada Baby Sitter siapa yang akan mengurus Kaila?

"Mas aku sudah bicara dengan pihak kampus, khusus jurusan S1 PGSD ternyata mereka menyediakan kelas Online, untuk mempermudah para guru D2 yang sudah mengajar dan ingin melanjutkan studi S1, hanya setiap Mid dan Final saja kami diharuskan hadir di Kampus." Terang Senja.

"Maksudnya kamu mau ambil kelas Online dan tetap tinggal dirumah untuk mengurus Kaila?" tebak Aby, Jangan ditanya betapa bahagianya ia mendengar Penuturan Senja, namun Aby tak ingin menunjukkannya.

"Iya Mas...".Senja mengangguk semangat, ia tak punya maksud dan tujuan lain selain memberikan kenyamanan untuk Kaila.

"Apa aku harus menambah bayaranmu?"

Pertanyaan Aby barusan melunturkan senyum Senja.

Apakah semua orang kaya memandang semuanya dengan uang?

"Maaf Mas, bayaran 20 juta itu sudah lebih dari cukup, aku melakukannya karena memang ingin bukan karena Uang, ataupun menarik perhatian Mas Maupun Kaila, aku sadar setelah dua tahun akan meninggalkan kalian maka dari itu biarkan aku meninggalkan kesan yang tidak buruk nantinya Mas"

"Hemmm baiklah" Jawab Aby Datar, ia menggigit bibir bawahnya sembari memejamkan matà dalam saat memutuskan meninggalkan Senja sendiri diruang tamu. Lagi lagi Aby sadar sudah melukai perasaan gadis muda yang berstatus sebagai istrinya itu, namun ego dan rasa bencinya tak mengijinkannya hanya untuk sekedar meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Terpopuler

Comments

Mey Ambarita

Mey Ambarita

kena Leo😀

2024-04-24

3

Sukliang

Sukliang

awas aja kalo bucin

2024-03-30

3

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

sebrpa kuat dia menahan benteng kesombongan nya terhdp Senja...pingin tau aja...🙄

2024-02-06

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!