Bab 7

"Dokter Bodoh!!!" Umpat Risya yang berpapasan dengan Aby didalam Lift, Dokter Wanita seusia Aby itu hendak Pulang karena ia tak ada jadwal operasi malam.

Aby bergeming ia hanya menatap tentengan paper bag Risya ditangannya, itu adalah ole ole yang ia titipkan di meja kerja wanita itu tadi.

"Kau tidak ingin berterima kasih?" Aby menunjuk paper bag itu dengan Dagu.

" Gak, aku tidak berterima kasih dengan orang Bodoh!" Ketus Risya, karena ia melihat Aby dan Laras masuk diruangan bersamaan.

"Hah...." Aby menghela nafas, bersamaan dengan pintu lift yang terbuka dan membawa mereka ke Lantai satu.

"Apa kau mengajaknya kesini?"

"Siapa?"

"Siapa lagi, tentu saja istri Ranummu itu"

"Oh...dia menunggu di mobil bersama Kaila, kenapa? Ingin berkenalan? "

"Tidak!! Aku akan ke Apartemenmu lain kali dan membawa hadiah" Ketus Risya sambil melangkah meninggalkan sang sahabat yang menggeleng pelan melihat tingkah Risya si Dokter bedah bertubuh gempal.

Risya memang tak pernah menyukai Hubungan Aby dan Bersama Laras sang junior.

bukan karena ia cemburu sebab wanita itu sama sekali tak pernah memiliki perasaan lebih kepada Aby terbukti ia menikah dengan Seorang perwira polisi dan kini sudah memiliki dua orang anak. Risya hanya merasa Laras bukanlah pasangan yang tepat bagi Aby, itu adalah alasan yang selalu ia kemukakan kepada Aby, sampai akhirnya Baruna turun tangan membuat anaknya Bercerai dan Risya adalah orang pertama yang bersorak gembira.

Aby menoleh ke kebelakang dan melihat Senja yang tidur sambil duduk sementara Kaila terlelap disebelahnya, ia memang menyalakan ac mobil sebelum meninggalkan mereka.

Lagi lagi Aby menghela nafas setelah melirik Jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Ia sudah meninggalkan Putri dan Istri barunya lebih dari satu jam. Aby yakin Kedua wanita beda generasi itu kelelahan setelah perjalanan yang panjang sehingga tertidur begitu lelapnya, ada rasa bersalah yang tiba tiba menyerang di relung hati Aby yang terdalam mengingat kejafian tadi saat tiba tiba Laras mengecup bibirnya sesaat setelah ia melihat notifikasi m-bankingnya.

Aby merasa ia telah melakukan kesalahan yang besar, meski ia tahu pernikahannya dan Senja tak lebih dari sekedar permainan.

Sekitar 10 menit Aby hanya berdiam diri menatap wajah Lelah Senja, ia yakin gadis itu resah karena menunggu terlalu lama. Aby lalu mengambil ponsel Milik senja yang tergeletak begitu saja diatas dashboard saat sebuah notifikasi pesan masuk.

"Nomer Aby 085xxxxxxxx" Aby membaca pesan teks tersebut yang memuat nama dan momer ponselnya. Tak lama kemudian Ponsel Senja kembali bergetar dan memperlihatkan kontak bernama Ayah muncul dilayar.

"Senja....kenapa kau membutuhkan nomor Aby? apa ia menyakitimu? " Cecar Baruna membuat Aby harus menjauhkan ponsel Senja dari kupingnya.

"Tidak ada yang menyakitinya yah...tadi Aku mampir kerumah sakit dan terlalu lama, mungkin Senja khawatir, karena ia dan kaila menunggu di Mobil" jelas Aby.

"Oh....jadi kalian belum sampai ke Apartemen?"

"Belum yah, ini baru mau Jalan"

"Terus kenapa kau yang menjawab ponsel Senja?"

"Senja tertidur yah.."

"Keterlaluan!!!" Kesal Baruna, memikirkan Senja yang menunggu hingga tertidur" Ya sudah Ayah ada Meeting" tut tut tut.....

Setelah panggilan berakhir Aby kembali melihat gadis yang masih setia menutup matanya itu, ia lalu berinisiatif menyimpan kontaknya sendiri di dalam Ponsel Senja.

'Mas Aby' Nama kontak yang disematkan Aby.

karena tak kunjung bangun aby iseng memeriksa ponsel Senja ia heran hanya ada 5 kontak yang tertera disana, Ayah, Bunda, wali kelas, ibu sayang dan Mas Aby.

Aby pun membuka aplikasi Hijau Senja dan tak ada obrolan penting disana, Senja bahkan tak memikiki satupun grup perkumpulan.

Saat Aby kembali menoleh Senja sudah menunjukkan pergerakan.

"Mas...."

"Heem"

Aby menyimpan kembali ponsel senja di atas Dashboard.

"Aku sudah memasukkan nomerku keponselmu, jadi lain kali kamu bisa langsung menghubungiku" ucap Aby datar, seketika ia berhasil melenyapkan raut wajah bersalahnya.

"Iya Mas, tadi aku sempat minta nomer ponsel Mas ke Ayah tapi kayaknya ayah Sibuk soalnya cuman centang dua tapi gak dibaca"

"Ayah Barusan menelpon, Aku yang angkat"

"Hemmm Senja...selama menjalani masa pernikahan ini aku harap kamu tidak mengadu hal hal yang tidak penting kepada Ayah" Aby menatap Senja dengan sorot mata Tajam.

"Aku tidak mengadu mas sumpah " Senja mengangkat dua jarinya disamping telinga, "Aku hanya minta nomor ponsel Mas" Cicit Senja lagi.

"Iya....maksudnya lain kali, ya sudah kamu jagain Kaila nanti ia terjatuh kita akan segera pulang" ujar Aby Sembari mulai menjalankan mobilnya keluar dari pelataran parkir.

.

.

"Makasih ya Pak" Aby menyodorkan 2 lembar uang seratus ribuan kepada seorang petugas keamanan gedung yang sudah membantu mereka membawakan koper masuk ke unit Apartemen Aby.

Apartemen tersebut adalah salah satu yang termewah di daerah Jakarta pusat harganya saja bisa menjapai 15 milyar, yah Senja pernah mendengar Bi Asih bercerita kepada para pelayan dirumah Baruna.

Apartemen Aby sangat Luas dan memiliki 3 kamar 1 ruang gym pribadi serta fasilitas mewah lainnya, Senja tidak terlalu terkejut dengan hal yang berbau mewah karena ia sudah meraskannya selama tinggal di kediaman Baruna dan Rini.

"Kamar disini ada 3 tapi salah satunya adalah perpustakaan dan ruang baca pribadiku, jadi kamu akan tidur dikamar Kaila, lagi pula Kaila tidak menempati kamar itu karena ia tidur bersamaku"

"Baik Mas" Patuh Senja, ia akhirnya menyeret Koper besarnya kedalam kamar yang ditunjukkan Aby, kamar itu bernuansa hijau dengan karakter Keroppi di sepanjang mata memandang, Ada lemari dua badan yang terlihat kosong, Senja yakin semua pakaian Kaila berada dikamar papanya.

"Mas....Lagi apa?" Senja sudah memutuskan untuk lebih berinisiatif mengajak Aby berbicara hanya untuk sekedar mengakrabkan diri, ia tak peduli jika harus bercerai dua tahun lagi. Karena tidak mungkin ia dan pria yang berstatus suaminya itu diam diaman selama 2 tahun.

Senja yang sudah menyusun semua pakaiannya kedalam lemari kini keluar dari kamar dengan daster kaos rumahan selutut andalannya. rambutnya dicepol tinggi dengan beberapa anak rambut yang tergerai di jidat dan leher jenjangnya .

Wajah cantiknya dibingkai sebuah kaca mata bulat karena Senja baru saja membaca Novel kesukaannya, namun tetap memancarkan pesona alaminya padahal Senja sama sekali tak menggunakan Make up.

"Memasak untuk Kaila" Jawab Aby tanpa menoleh kerah Senja yang berdiri dibelakangnya dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

"Di Meja ada makanan, untuk kita aku sudah memesan makanan online, aku sudah makan duluan tadi."

" Iya Mas..." Senja tak banyak bertanya lagi, ia segera menghampiri makanan dan menikmatinya di ruang keluarga dimana Ada Kaila yang sibuk bermain dengan Barbienya.

"Hah....."Aby yang kini menata Ikan goreng diatas piring menghela nafas Lega begitu Senja pergi.

" Apa ia sengaja memakai farfum untuk menggodaku?" gumam Aby lirih.

Terpopuler

Comments

Mey Ambarita

Mey Ambarita

GR loe😀

2024-04-24

1

Sukliang

Sukliang

jgn ke g r an ya duda

2024-03-30

2

Esther Lestari

Esther Lestari

jangan geer Aby

2024-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!