Bab 10

Jam kayu dikamar Aby yang menggantung didinding baru menunjukkan pukul setengah tuju petang.

Senja sudah merencanakan akan keluar bersama Kaila di Swalayan yang terletak tepat disamping gedung apartemen mereka.

Ini bukan kali pertama ia membawa Kaila hanya untuk sekedar membeli cemilan dan mainan.

Senja selalu mencuri pandang kearah Balkon dimana Aby berdiri dengan kedua tangan yang bertumpu pada pagar pembatas, pria itu masih nampak marah dan enggan melihat Senja yang tengah memakaikan Kaila sepatu.

"Kaila disini dulu yaa....Mami mau bicara sama papa" Bujuk Senja pada gadis kecil yang sudah nampak lucu dengan rambut kuncir kudanya. Senja mendudukkan Kaila diatas tempat tidur lalu memberikannya sebuah barbie untuk dimainkan.

"Iya...iya...iya...mami" jawab Kaila patuh.

Senja akhirnya memberanikan diri keluar ke Balkon menghampiri Aby, ia merutuki kebodohannya tadi siang membuat pria itu marah.

Senja menghela nafas, ternyata seperti ini jika Suami sedang merajuk, pikirnya.

"Mas...Aby" Panggil Senja dengan Suara lembutnya, namun pria sang pemilik nama enggan untuk menoleh.

Senja langsung mengambil tangan Aby, menyalaminya lalu mencium punggung tangan sang suami penuh rasa takzim.

"Maaf ya Mas aby"

Diperlakukan seperti itu membuat sekujur tubuh Aby meremang dan menghangat secara bersamaan, ia hampir saja menarik sudut bibirnya keatas jika tidak mengingat harus menjaga wibawanya dihadapan Senja.

"Heem" Jawab Aby singkat.

"Aku sama Kaila mau kebawah Mas" Senja meminta ijin, ia tak ingin lagi banyak bicara, jangan sampai keceplosan dan mengungkit masalah tadi siang.

"Heem..." lagi lagi hanya deheman yang keluar dari bibir Aby.

Sepeninggal Senja Aby meramas rambutnya kuat, ia takut merasa lebih nyaman lagi jika harus tinggal lebih lama bersama senja.

Gadis kecil itu.....mengapa begitu menggemaskan..

.

.

"Bro kita ambil cuti cuman buat mutar mutar disekitar sini? Ngapain? " Tanya Bobby heran seraya memasukkan dua bungkus biskuit kedalam troli belanja yang tengah didorong Nata.

"Kita bakal tinggal didaerah ini" Jawab Nata Acuh, kali ini ia memasukkan minuman kaleng.

"Gila lo Bro...jadi tadi itu bukan iseng? Lo serius mau menyewa apartemen itu? Harga sewanya aja 80 persen dari gaji lo sebulan, mau makan apa lo kalau tinggal disana."

"makan kayu" Jawab Nata Asal.

"Sinting" umpat Bobby.

Mereka berdua mengambil cuti atas inisiatif Nata yang katanya ingin berlibur, namun pada kenyataannya Nata mengajak Bobby untuk melihat salah satu Apartemen studio yang hendak disewakan.

"Udah Udah....." Bobby menyusun kembali ke rak beberapa makanan ringan yang baru saja dimasukkan Nata kedalam troli "Lo belanja kayak orang kaya aja gak liat harga" gerutu Bobby.

"Kapan lagi kita bisa begini, gak ada yang menjamin kita masih hidup hari esok" ucap Nata seraya mendesah pasrah.

"Iya kalo lo mati, kalau panjang umur melarat hidup lo, udah udah kita kekasir terus Pulang" cerocos Bobby.

"Sial!!!" Umpat Nata kasar saat menyadari seorang anak dalam gendongan ibunya dan melewatinya tidak sengaja menjatuhkan es krim conenya tepat di permukaan Jaket Denim Andalan Nata.

"Astaga....Kaila" panik Senja, Senja menurunkan Kaila dari gendongannya dan menaruh keranjang belanjanya kelantai. Saat masuk Kaila memang sudah merengek minta es krim sehingga Senja mengambil Es krim dan membayarnya duluan dikasir.

"Maaf Mas...anak saya gak Sengaja" Senja menunduk meminta Maaf lalu mengusap usap Jaket pria dihadapannya.

"Kamu?" Tegur Nata, gurat kemarahan sudah tak terlihat lagi diwajahnya.

"Bro! Lo kenal?" Bobby.

Senja yang masih menggandeng tangan Kaila sempat menatap bingung pria dengan rambut dikuncir dihadapannya, lalu dengan cepat ia kembali meminta maaf.

"Maaf Mas....bajunya biar saya bawa di Laundry ya mas" Bujuk Senja, tapi Nata malah tersenyum Lebar.

"Adik Cantik pemilik Roti Boy?" Nata tidak menyangka akan bertemu gadis itu lagi.

Tunggu Gadis? Nata lalu melirik anak Down sindrom yang menatapnya marah dari bawah.

"Kakak? Kakak yang di Rumah sakit" Setelah mengamati cukup lama Senja akhirnya ingat dengan pemilik wajah dihadapannya. Yah ia tidak begitu banyak mengenal orang orang di Jakarta sehingga tidak sulit untuk mengingat Nata, lagi pula ia mengenakan Jaket denim yang sama.

Nata tersenyum seraya mengagguk Pelan.

"Astaga kak, maaf ya...putriku tidak Sengaja" Kali ini Senja kembali menggendong Kaila "Minta maaf sayang sama om nya" Titah Senja namun Kaila enggan ia lebih memilih menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang mami.

"Maaf ya Kakak...biar aku cucikan ya"

"Ini benar benar Putrimu ? " nata tidak tertarik dengan permintaan Maaf Senja, ia masih tidak menyangka gadis cantik yang ia fikir masih SMA itu nyatanya adalah seorang Ibu.

"Iya Kak...."

"Wow.....kau tidak terlihat seperti seorang Ibu, aku fikir dia adikmu" kali ini Bobby yang menimpali " Apa kau menikah muda?" lanjutnya lagi, Bobby benar benar cerewet kali ini sampai membuat Nata memberikan tatapan tajam.

Senja yang tidak terbiasa berbohong membenarkan perkataan Bobby.

"Iya kak aku nikah diusia 18 tahun dan itu tiga minggu yang lalu" Jawab Senja jujur.

Bobby dan Nata saling berpandangan lalu mengangguk, mereka paham jika Senja menikahi seorang Duda.

"Kak bagaimana dengan Jaketnya?" cicit Senja Lagi.

"Gak apa apa adik cantik, ini tidak terlalu kotor" Nata mengusap kepala Senja alih alih Kaila, dan itu sontak membuat Bobby melotot heran.

' Istri orang itu brooo' Jerit Bobby dalam hati.

"Ah....I-iya kak te-Terima kasih" Jawab Senja gugup sambil memundurkan tubuhnya hingga membuat tangan Nata yang tadi berada diatas kepalanya menggantung diudara.

"Ah iya sama sama......" Nata menjeda ucapannya, dan seakan paham senja lantas mengulurkan satu tangan kanannya.

"Senja kak, Senja Anindita " senja berhasil menghilangkan rasa gugupnya.

"Nata hanya Nata tak ada nama belakang" ujar Nata menyambut uluran tangan Senja.

"Bobby adrian" Ucap Bobby ia juga mengulurkan tangannya dan memberi kode agar Nata melepas tautan tangan mereka.

"Kak Nata, Kak Bobby, kalau begitu terima kasih, maaf saya lanjut dulu belanjanya" Pamit Senja meninggalkan kedua pria yang menatap punggungnya yang semakin menjauh, membawa Kaila dan sebuah keranjang belanjaan.

"She's still virgin" guman Nata yang masih bisa didengar Bobby.

"Sinting, mana ada istri orang tapi perawan, kecuali kalo lakinya gay" gerutu Bobby.

Tapi percaya Nata tahu gadis perawan bahkan dari caranya berjalan serta cara ia berinteraksi dengan lawan jenis. Entah mungkin ilmu itu ia dapat Setelah memperhatikan gelagat para mantannya yang pernah ia tiduri dan beberapa wanita muda yang sering ia jumpai di club.

"Ayo ah....." Bobby menarik tangan Nata, lagi pula apa yang masih dilihatnya toh punggung Senja sudah tak terlihat lagi.

Terpopuler

Comments

Lina Syah

Lina Syah

ada saingan nih😃😃😃ntar tetanggaan 😁😁😁

2024-05-02

0

Mey Ambarita

Mey Ambarita

wow

2024-04-25

1

Lily

Lily

astagaaa Bobby masih waras 😁

2024-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!