Bab 13

'Sayang.....malam ini ke Apartemenku ya, Aku masak yang enak buat kamu'

'Maaf Laras, aku ada jadwal operasi jam 8 malam'

Laras langsung membanting ponselnya diatas kasur setelah mendapat pesan jawaban dari Aby.

Saat dirumah sakit ia dibuat uring uringan karena tak bisa berbicara 4 mata dengan Aby, pria itu memajukan semua jadwal operasi yang bisa dimajukan, sehingga Aby sangat sibuk seharian ini, ia sempat bertandang keruangan Aby namun pria itu tengah terlelap di kursi kerjanya dan Laras tidak tega mengganggunya.

"Bagaimana ini?" Laras menggigit kukunya yang pendek, " Bagaimana jika benar Aby sudah menyentuh wanita itu? " Gumamnya lagi.

"Arghhhh" Laras mengacak rambut panjangnya, seketika ia yang tengah duduk di tepi ranjang menoleh dan melihat wajah berantakannya di cermin. Laras cantik, bahkan orang orang masih mengira ia gadis yang baru berusia kisaran 27 tahun. Tak ada yang menyangka jika Laras adalah seorang ibu 1 anak yang bahkan sudah dua kali menikah.

Menikah dua kali? mengingat hal itu Laras geram sendiri, hal yang paling membuatnya menyesal adalah meninggalkan Aby. Laras tak pernah menyangka Aby yang selalu menuruti permintaannya dan cinta mati akan dirinya justru menceraikannya hanya karena permintaan Baruna sang Mertua yang memang tak pernah menyetujui pernikahan mereka sejak Awal.

Laras yang kala itu kalut dan tak memiliki tumpuan Hidup terpaksa menerima pinangan Aries mantan pacarnya saat SMA dulu karena uang dari Abi yang ia fikir bisa membantunya nyatanya hanya bisa bertahan sampai Setahun, yah Laras lupa bagaimana hidup susah setelah menikah dengan Aby.

Dan saat Aries mengalami kebangkrutan Laras malah meninggalkannya lalu mencoba merayu Aby, dan bodohnya Aby mau menerimanya kembali.

.

.

Pukuk 11 malam Aby baru tiba di Apartemennya, tak ada sambutan dari Senja mungkin gadis itu sudah terlelap disamping Kaila, karena ini kali pertama Aby pulang terlambat.

Aby membuka pintu kamarnya berharap melihat Kaila dan Senja namun ternyata ia salah kaila tertidur dikamar Senja sambil memeluk sang mami sambung.

Sengaja Senja tak membiarkan pintu kamarnya tidak terkunci agar Aby bisa dengan mudah memindahkan Kaila ketika pulang.

Hati Aby menghangat tatkala melihat Kaila dengan wajah damainya berada dalam pelukan Senja, gadis muda yang bisa dengan mudah menghadirkan sosok ibu penuh kasih sayang untuk putrinya.

Tak terasa Lebih dari 15 menit Aby duduk di tepi ranjang berukuran sedang dengan nuansa keroppi itu, menunggu Senja hingga gadis itu menyadari kehadirannya.

"Mas...." Suara Senja terdengar Parau khas bangun tidur, Senja melirik jam digital diatas nakas sudah menunjukkan pukul 11 lewat 15 menit.

Ah..gadis itu bahkan terlihat begitu baik saat bangun tidur, apa karena usianya masih muda?pikir Aby yang melihat Senja masih berusaha memgumpulkan jiwanya.

"Mas udah makan malam? Aku hangatkan makanan dulu ya" Senja yang baru saja selesai mencepol rambutnya keatas hendak beranjak turun dari tempat tidur.

Mata Aby tentu tak melewatkan pemandangan indah dihadapannya. Leher jenjang yang putih serta wajah cantik alami Senja.

"Tidak perlu, aku sudah makan tadi" Tolak Aby.

"Mas baru pulang atau dari tadi?"

"Baru saja" Bohong Aby, ia tidak mungkin mengakui sudah mencuri pandang sangat lama hanya untuk memperhatikan wajah cantik istrinya yang tengah terlelap.

"Mas mau pindahin Kaila?"

"Heem" Mata Aby tak pernah lepas dari Senja, entah kenapa sejak merasakan bibir gadis itu Aby benar benar tak bisa berhenti memikirkannya bahkan saat dimeja operasi bayangan Senja senantiasa terlintas, untung ia tidak sampai lalai dan melakukan kesalahan.

Ayahnya benar benar ingin mengujinya.

Dua tahun??

Belum cukup sebulan saja Aby sudah ingin menerkam Istrinya itu, untung ia masih mengingat janji yang sudah terucap dari bibirnya. Bukan hanya kepada Senja namun kepada Laras.

Aby akhirnya memindahkan Kaila ke kamar, dan ikut terlelap bersama sang putri.

.

.

.

"Senja"

"Iya mas....."

"Nanti Siang saat Kaila tidur kamu titip dia ke Bi Asih, lalu antarkan Makan siang ke rumah sakit, ruanganku di lantai 12, tinggal tanya ke para perawat atau petugas medis lainnya "

Aby merasa ia sudah gila bagaimana mungkin ia membiarkan Senja mengantar makanan ditempat dimana Laras bisa melihat semuanya.

Senja yang tengah menyiapkan sepatu kerja Aby mendongak menatap wajah suaminya yang masih terlihat datar.

"Mas mau dibawakan bekal apa?"

"Apa saja asal kamu yang masak"

Deg.

Jantung Senja seakan berhenti berdetak.

Kata kata Aby barusañ terdengar seperti pujian yang mengandung makna.

Sepersekian Detik Senja hanya mampu terdiam, ia beusaha menepis kupu kupu yang seperti hendak bersorak didalam hatinya.

Wajahnya tiba tiba berubah Sendu.

Ia tak boleh larut dengan perlakuan Aby belakangan ini.

"Senja...." panggilan Aby menyadarkan Senja.

"Ia mas nanti aku bawakan ke Rumah Sakit"

Aby tersenyum namun ia tidak terlalu memperhatikan ekspresi khawatir yang mulai muncul diwajah istrinya, ia sibuk memberikan tangan untuk di salim.

Cup.

Kali Ini kecupan yang diberikan Aby bukan lagi di kening, namun dibibir hingga membuat wajah Senja merah merona.

"Latihan jangan terlalu kaku" Aby sedikit terkekeh, ia lalu pergi meninggalkan Senja yang mematung namun terlihat mengeluarkan buliran bening dari netranya.

Senja tak munafik, diawal ia memang tidak menginginkan pernikahan ini, karena Aby adalah orang yang membencinya, tapi Aby memiliki pesona ditambah perlakuan hangat seperti ini membuat jantung Senja berdetak tak karuan.

Jika saja Aby menerima pernikahan ini tentu Senja tak ragu membalas semua perlakuan suaminya. Kemungkinan Senja akan menjadi orang yang sangat bucin terhadap pasangannya.

'Tuhan kuatkan hatiku, jangan membuatnya goyah aku takut kelak akan mengeluarkan banyak air mata' batin Senja.

.

.

.

"Tidak ada jalan lain, anda harus melakukan Operasi pengangkatan Sel kanker, setelah itu kami akan melekukan prosedur membunuh Sel kanker yang masih tersisa" Aby menjelaskan menahan rasa geramnya kepada pasien yang nampak Acuh dihadapannya.

Risya menceritakan jika ia harus mendatangi pasien tersebut di tempat kerjanya dan membujuknya melakukan pemeriksaan.

Yah Risya memang dokter yang gemar mencampuri kehidupan pribadi pasiennya, rasa empati yang dimilikinya lebih besar dari dokter lain.

"Aku tidak ingin Operasi Dok" Jawab Nata, kali ini ia sudah mencukur rapi rambutnya sehingga ia terlihat jauh lebih tampan dari sebelumnya.

"Kenapa apa karena biaya?"

Pertanyaan Aby barusan membuat Nata tertawa hambar.

"Anda adalah salah satu peserta Bp**, Rumah sakit kami bekerja sama dengan BP** jadi apa yang anda takutkan? Meski kemungkinan ada yang tidak tercover tapi itu tidak akan seperapa, dibanding membiarkan penyakit anda dan pada Akhirnya harus menjalani Kemoterapi!! Kemoterapi juga ditanggung Bp.... Tapi anda harus mengantri bersama para pasien kanker Lainnya, dan proses tunggu ini seringkali membuat sel kanker justru bertambah ganas hingga menyebabkan kematian" Terang Aby panjang Lebar.

"Akan saya fikirkan Dok" ujar Nata Acuh tak acuh, sama sekali tak ada rona ketakutan diwajahnya, Padahal sering kali Aby menghadapi pasien yang histeris jika dihadapkan didiagnosa menderita kanker.

Aby yang bisa membaca mimik wajah pria muda dihadapannya itu hanya bisa menghela nafas, seraya mulai meresepkan obat yang bisa memghambat pertumbuhan sel kanker Nata.

"Datang lagi padaku ketika kau sudah menemukan motovasi hidup" Aby meneriaki Nata yang hendak keluar dari ruangan pemeriksaan. Namun pria 24 tahun itu hanya menyeringai tanpa menoleh lalu menutup pintu sedikit kasar.

Nata teringat dengan dengan kejadian di taman belakang Rumah Sakit tadi pagi, yah ia sengaja mencari tempat untuk merokok sebelum memeriksakan diri, dan tidak menyangka bisa melihat pertengkaran sepasang kekasih haram.

"Mas kau sudah janji untuk tidak menyentuh istrimu, kenapa kau menyentuhnya??" Yah Nata melihat Dokter wanita itu terisak sambil memukul dada bidang Dokter pria yang baru saja memeriksanya itu.

Seorang Dokter yang sangat pandai berbicara mengenai motivasi hidup namun hidupnya sendiri terdengar kacau.

"Aku tidak pernah menyentuhnya Laras" Elak Aby sembari memeluk laras Erat.

Dua percakapan sebelum memutuskan meninggalkan pasangan itu sudah cukup membuat Nata menarik kesimpulan jika mereka berdua adalah sepasang yang menjalani hubungan perselingkuhan.

Terpopuler

Comments

RahaYulia

RahaYulia

mungkin dr sini akn datang motivasi mu utk bertahan hidup sedikit lb lama walau mungkin akhirnya sia2😁 krn kalian tdk ditakdirkan brsama

2024-05-11

0

Mey Ambarita

Mey Ambarita

/Puke/

2024-04-25

0

Ny Jeon

Ny Jeon

istri yg kurang bersyukur Laras ini punya suami 2x semuanya royal, tapi dia nya kurang pandai mensyukuri yg ada, makanya ending nya sial mulu..

2024-04-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!