Bab 17

Sepanjang perjalanan Senja terus melantunkan Doa agar Kaila tidak kenapa napa, ditambah lagi ia tak tahu mengapa putri sambungnya itu sampai dilarikan kerumah sakit , padahal seingat Senja Kaila tidak sedang demam.

Senja menghambur masuk kedalam UGD dan bertanya kepada salah satu perawat disana jikalau ada seorang anak Down syndrom berusia 2 tahun yang masuk hari ini.

Perawat tersebut lantas menunjuk ke ujung ruangan dimana terdengar suara anak yang menangis histeris meneriakkan mami....mami...mami..

Dengan perasaan kalut Senja membuka Tirai dan menemukan Aby yang berusaha menenangkan Kaila, dimana ada banyak ceceran darah dari kepala bocah itu, seorang dokter dan Perawat nampak kesusahan menghentikan pendarahan Kaila karena bocah DS itu begitu sulit dikendalikan.

Sementara Laras dan Bi Asih hanya berdiri  mematung tak berani mendekat, laras sudah berusaha tadi akan tetapi ia hanya semakin memperburuk suasana hati Kaila.

Gadis kecil itu memang tak terbiasa dengan kehadiran orang Asing termasuk ibu kandungnya sendiri.

"Mami mami mami....." Teriak kaila sesegukan dan berusaha untuk berontak.

Senja segera menghambur dan mengambil Kaila dari pelukan Aby, ia sudah tak melihat sorot mata Aby yang seakan ingin menerkamnya hidup hidup.

Aby menyingkir lalu memijat pelilisnya, ia terlihat sangat marah kepada Senja, dan Laras berusaha menenangkannya, dengan mengusap punggung pria 33 tahun itu, jika saja tidak ada orang laim disana mungkin laras akan memeluk Aby.

"Mami disini sayang maafkan mami" Air mata Senja bercucuran memeluk Kaila hingga gadis kecil itu berhenti berontak dan membiarkan Dokter dan perawat melakukan tugasnya.

Lukanya tidak terlalu dalam namun Kaila harus mendapatkan 3 Jahitan.

Gadis kecil itu tertidur setelah Senja menggendongnya seraya menepuk nepuk bokongnya.

"Maaf Non, bibi lalai dalam menjaga Kaila" Bi Asih tertunduk penuh penyesalan, ia sudah memjelaskan jika Kaila mengamuk saat tak mendapati kehadiran Mami disampingnya. Gadis kecil itu selicin belut ketika Bi Asih mencoba menghentikan gerakan berontaknya hingga tidak sengaja kepalanya kepentok ujung nakas dan terluka.

"Ini bukan salah Bi Asih, ini salahku,

" gadis 18 tahun itu sesegukan. Ia merasa sangat bersalah kepada Kaila.

Seorang petugas Medis datang dan menginformasikan jika kamar vvip yang dipesan Aby untuk putrinya sudah siap.

Kaila tidak dipasangi infus, Aby juga tidak berniat membuat Kaila menginap dirumah sakit, ia hanya ingin Kaila beristirahat sejenak sembari menunggunya pulang, karena lagi lagi ia ada jadwal operasi malam.

Begitu tiba dikamar perawatan Senja membaringkan Kaila dengan penuh kasih, agar gadis itu bisa terlelap dengan nyaman.

Aby meminta perawat lainnya serta laras keluar, sebenarnya laras enggan namun demi tidak menimbulkan kecurigaan ia terpaksa menurut, sementara Bi Asih sudah diminta pulang oleh Aby, ia tahu wanita paruh baya itu syok dengan kondisi kaila barusan.

Dikamar itu lalu hanya ada Aby, Senja dan Kaila.

"Ma- Maaf-kan mami sayang" Senja masih sesegukan saat ia selesai mengecup pucuk kepala Kaila yang kini sudah berada dialam mimpi.

Senja hanya bisa menunduk tak berani menatap Aby yang kini berjalan mendekatinya setelah mengunci rapat pintu.

Dan Plak!!! Satu tamparan cukup keras mendarat dipipi mulus Senja.

Perih, panas, nyeri dirasakan Senja di sebagian kepalanya yang seakan terhempas jauh.

Sudut bibir Senja berdarah namun ia tetap mengigitnya berusaha menahan suara mengaduh agar tak membangunkan Kaila.

Mata Aby semerah saga menahan agar tak mencabik cabik gadis kecil dihadapannya.

Aby selalu menjaga Kaila dengan pengawasan ekstra tanpa pernah membiarkan setetespun darah keluar dari tubuh putrinya bahkan dihisap nyamuk sekalipun.

Tapi melihat kondisi Kaila hari ini Aby merasa ingin mengamuk rasanya apalagi mengingat Kaila seperti itu karena tidak menemukan keberadaan Senja dirumah  padahal gadis itu sendiri yang menyanggupi menjaga Kaila tanpa bantuan baby sitter.

"Ma-maafkan aku mas" Senja masih menunduk dalam, kali ini buliran air matanya lebih banyak, ia bukan hanya terluka secara fisik namun batin juga, baru kali ini Senja mendapatkan perlakuan sekasar ini, ternyata lebih sakit daripada mendapat cemoohan sebagai anak Pelakor.

Abypun baru kali ini mengangkat tangan untuk seorang wanita, apalagi wanita tersebut adalah seorang gadis kecil yang masih belia.

Aby menatap tangannya lalu meremat kuat rambutnya.

Ada rasa bersalah, namun rasa kesalnya lebih besar, terlebih ia melihat Senja saat menaiki sebuah motor dan digonceng seorang pria. Melihat dari penampilan dan jenis motornya, pria tersebut tidak mungkin seorang tukang ojek, yah Aby mengejar Senja saar hendak keluar dari rumah sakit tadinya.

"Besok aku akan mencari baby sitter yang baru untuk Kaila" Tukas Aby sebelum keluar dari ruangan, meninggalkan Senja yang sudah meliruhkan tubuhnya dan terduduk di lantai.

"Jika mengantuk keluar dari ruang operasiku!!!" Hardik Aby pada seorang perawat pada saat ia salah memberikan sebuah alat yang diminta. Ia juga menatap tajam pada Asistennya ketika melihat tangan dokter itu sedikit gemetar, padahal kali ini mereka melakukan operasi Pengangkatan limpa pada seorang pasien.

Aby juga mengusir Dokter residen yang menyaksikan operasinya saat salah seorang diantara mereka tidak sengaja menjatuhkan pulpen dan memecah konsentrasinya. Bahkan dokter Anestesi yang berada diatas kepala pasien tak bisa bernafas dengan baik melihat kemarahan Aby yang meletup letup.

"Dokter Abyansyah benar benar menyebalkan" ujar salah satu residen yang diusir dari ruang operasi.

"Mungkin karena putrinya terluka" timpal residen lainnya.

Seisi rumah sakit sudah tahu jika putri Aby tengah dirawat dirumah sakit itu juga.

"Apa kau melihat istrinya??"

"Aku melihatnya, istrinya sangat muda dan cantik "

"Siapa yang muda dan Cantik?" Risya yang baru masuk kepantry khusus departemen bedah itu ikut menimpali pembicaraan para dokter muda yang tengah membuat kopi.

"Istri dokter Aby dok"

"Oh...ya dimana kalian melihatnya?" Tanya Risya penasaran.

"Di Ugd, putri mereka masuk rumah sakit karena terluka dikepalanya"

"Benarkah???" Risya terkejut, ia memang tak tahu apa apa karena baru saja selesai memeriksa seorang pasien dengan city scan.

Dan baru saja Risya hendak beranjak guna menjenguk Kaila sekaligus berkenalan dengan istri Aby sebuah panggilan Darurat kembali diterimanya kali ini dari ICU.

.

.

.

Senja yang tengah menyuapi bubur kepada Kaila hanya menoleh sebentar saat mendapati seorang wanita cantik masuk dan menatapnya sinis, gayanya begitu angkuh dengan kedua tangan melipat di depan dada.

Laras, yah wanita itu adalah Larasati, ia sempat tersenyum kearah Kaila yang asyik mengunyah namun putri yang lahir langsung dari rahimnya itu justru mengacuhkannya, meski begitu hal tersebut tidak membuat laras bersedih, ia justru bersyukur putrinya tidak tergantung padanya sehingga ia bisa melanjutkan pendidikan tanpa hambatan.

"Kau pasti sudah mengenaliku tadi siang iyakan?" tanya Laras, namun hanya anggukan kepala yang ia dapatkan sebagai jawaban dari Senja.

Gadis 18 tahun itu berusaha tak menoleh, ia semakin menyembunyikan wajah memarnya dibalik rambutnya yang digerai.

"Baguslah, kau juga taukan hubunganku dengan Aby seperti apa?"

Lagi lagi Senja hanya mengangguk, dan Laras melihat itu.

"Baguslah, aku hanya ingin mengingatkan jangan berharap banyak dari pernikahanmu ini, dan jangan coba coba menggoda Aby, karena setelah dua tahun kalian akan bercerai, lalu Aby akan menikahiku, aku kasihan padamu jika kau kehilangan sesuatu yang berharga dalam pernikahanmu, kau tahu kan apa yang kumaksud?" Selain membuat Aby berjanji agar tidak menyentuh Senja, laras meras perlu juga mendapatkan ketegasan Senja agar tidak memberikan tubuhnya pada Aby.

"Aku paham!! Mbak tenang saja kami punya perjanjian tidak akan saling menyentuh selama masa pernikahan ini"

"Aku senang mendengarnya" Laras tersenyum lebar, namun itu semua tak berlangsung lama karena Risya segera muncul dari balik pintu.

"Laras apa yang kau lakukan disini? Ketua departemen Obgyn mencari semua residennya" Tukas Risya, lepas dari ICU ia langsung ke ruangan Kaila.

"Oh...benarkah aku akan pergi kalau begitu" Laras segera Berlalu tanpa berpamitan kepada Senja dan putrinya, dan Risya hanya bisa mencibir melihat kelakuan Laras yang acuh tak acuh itu.

"Dasar wanita ular!!" umpat Risya.

Senja menoleh dan mencoba tersenyum kepada Risya.

"Astaga!!" pekik Risya saat melihat wajah cantik Senja yang memar kemerah merahan di pipi sebelak kirinya, ia juga bisa melihat bibir gadis itu pecah diujungnya.

Tangan Risya terulur untuk mengusapnya dan Senja tak menghindar, ia merasa Dokter wanita dewasa dihadapannya itu adalah wanita yang baik.

"Apa Aby brengsek yang melakukannya?"

Senja hanya bergeming.

"Onty.....Mami...mami..."

"Iya sayang" sahut Risya dan Senja bersamaan.

Sejenak Risya mengajak bicara Kaila dengan bahasa khas anak anak meski kaila lebih banyak mengacuhkannya dan bermain dengan boneka yang memang disediakan rumah sakit khusus di ruangan perawatan anak.

"Aku olesi salep ya" tawar Risya lembut.

"Tidak perlu Dokter" Senja mencoba tersenyum.

"Jangan memanggilku seperti itu, perkenalkan aku adalah Risya, sahabat Aby" wanita bertubuh tambun itu mengulurkan tangan yang langsung diraih Senja.

"Senja" sahut Senja, ia terlalu malas memperkenalkan diri sebagai istri Aby, lagi pula ia tahu Dokter wanita itu pasti sudah tahu siapa dirinya. Saat malam pertama pernikahannya Senja pernah mendengar pembicaraan telepon Aby jika wanita bernama Risya yang memberitahukan Laras mengenai pernikahannya.

Risya tak bisa berbincang lama dengan Senja karena ia kembali menerima panggilan darurat, yah seperti itulah kehidupan para Dokter di rumah Sakit dengan segala kesibukannya.

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

dasar dokter aby gila...kau suruh saja si laras jaga anakmu..dia ibu kandungnya..kenapa harus senja yg jaga...

2024-04-25

3

Mey Ambarita

Mey Ambarita

hedeh

2024-04-25

0

Esther Lestari

Esther Lestari

Aby yg berhak kamu tampar itu Laras mantan istri yg akan jadi pelakor, bkn Senja istri sahmu yg selama ini sdh menjaga Kaila🤬

2024-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!