Bahagia Di Ujung Senja
"Mas mu pulang, ada kaila juga" Ucap bunda Rini saat Senja baru tiba dan langsung meneguk sebotol air langsung dari dalam kulkas, gadis cantik dengan rambut sebahu itu hanya berdehem menunggu air dingin membasuh dahaga hingga kering kerontang benar benar lenyap dari sana.
Perjalanan dengan kaki dari sekolah atau tepatnya mantan sekolah karena ia baru saja mengambil ijazah tanda kelulusan dari sana benar benar menyita habis tenaga Senja, seandainya hanya jalan tak mengapa ini ia harus mendorong motor Matic pemberian ayah Baruna karena bannya yang ditusuk paku, mana bengkel disepanjang perjalanan tak ada yang buka. Entah mungkin memang nasib nya yang dipenuhi ketidak beruntungan.
Akhirnya Senja akan meninggalkan kota yang selalu memberikan luka sejak usianya 7 tahun tepatnya saat masih duduk di kelas 2 sekolah dasar, dulu ia fikir keluarganya yang hanya terdiri dari dirinya dan ibunya seorang benar benar ketiban durian runtuh bagaimana tidak ibunya yang seorang Janda mati ditinggal suami saat masih mengandung tiba tiba dipersunting salah satu orang terkaya di kota ini, yah Ayah Baruna adalah pemilik salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang Busines process outsourching, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia tenaga kerja, serta memiliki ratusan unit dump truck dan alat berat lainnya, perusahaan ayah Baruna terkenal dikalangan para pebisnis tambang nikel dikota ini.
Sementara ibu Senja hanyalah seorang cleaning service cantik yang bekerja di rumah sakit bersalin milik Rini, dan kecantikannya itu menurun kepada Senja, Senja mulai mendengar sebutan anak lakor, anak pelakor, anak Jalan* ketika sang ibu memutuskan menerima lamaran Ayah Baruna dan menjadi istri kedua, Madu dari atasannya sendiri Rini Setyowati Dokter ahli kandungan yang memiliki sebuah rumah sakit bersalin.
Ayah Baruna yang merupakan ayah sambung Senja berjanji akan menguliahkan gadis itu diluar Kota, dimana tak ada yang mengenali jati dirinya sama sekali.
"Bunda ini buat mas Aby sama Ayah ya? biar aku yang antar" Tawar Senja, gadis cantik itu tersenyum manis kepada sang ibu tiri yang bersedia menampungnya sejak dua tahun lalu tepatnya saat sang ibu kandung meninggal dunia.
Rini sama sekali tak membalas senyuman Senja, dan hanya menyerahkan nampan yang berisi dua gelas teh hijau yang hendak ia hidangkan diruang kerja Baruna.
Meski selalu bersikap Jutek namun Senja tak pernah Alpa menampakkan kasih sayangnya, toh Rini juga tak pernah berbuat kejam kepadanya bahkan wanita dengan usia diatas setengah abad itu selalu menjadi yang terdepan dikala Senja membutuhkan sesosok wali. Saat penerimaan raport maupun acara perpisahan Sekolah Rini senantiasa mendampingi Senja walau tanpa senyum sedikitpun.
"Setelah itu ajak Kaila main" Seru Rini dengan wajah datarnya.
"Iya Bunda" lagi lagi Senja menoleh dan tersenyum, tak apa tak ada balasan asal wanita itu masih berbicara kepadanya Senja sudah sangat bersyukur.
Wanita mana yang sanggup menerima anak dari madunya, hanya Rini seorang yang melakukan hal mulia itu.
Senja tahu Dokter Rini dulunya adalah seorang ceria ia tahu dari desas desus para Karyawan Rumah sakit bersalin yang tersebar diseantero jagat, namun semenjak Suaminya Baruna memutuskan untuk beristri lagi Rini berubah menjadi seperti sekarang ini.
Hah....kadang Senja ingin mati saja jika mengingat nyatanya sang Ibu kandung sudah menoreh luka yang cukup dalam bagi seorang Rini.
Senja berjalan pelan, menyusuri tangga melingkar hingga akhirnya ia tiba di depan sebuah ruangan dengan pintu yang tidak tertutup sempurna.
Sayup sayup ia bisa mendengar sentakan beberapa untaian kalimat yang terkesan berontak.
Langkah kaki Senja tiba tiba berhenti, ia menunggu hingga Baruna membalas Ucapan Aby .
"Ayah akan mencoret namamu dari daftar ahli waris jika kau kembali pada wanita tidak bertanggung jawab itu" Sentak Baruna.
Senja yang mendengarnya hanya bisa menceloskan hati, ia bisa menebak sepertinya Mantan istri Aby yakni ibu kandung Kaila sudah kembali ke negara ini.
Yah wanita yang tega meninggalkan keluarganya setelah melahirkan anak Down syndrom, alasannya ia ingin menenangkan diri dengan menjadi tenaga medis sukarela di luar negri salah satu tempat yang tengah diguncang peperangan.
Padahal apa kurangnya Aby, ia adalah seorang dokter ahli bedah umum yang cukup terkenal di Jakarta diusianya yang masih sangat muda yakni 33 tahun.
Perceraian Aby dan Istrinya Larasati yang juga seorang Dokter Umum memang atas campur tangan Baruna, Baruna mengancam akan menikah kembali jika Aby tidak menceraikan istrinya. Dan Aby tak ingin melihat ibunya menangis lagi.
"Baiklah aku tidak akan kembali tapi jangan memaksaku menikahi putri wanita itu!" Sentak Aby, baru kali ini ayah Kayla bocah DS berusia 2 tahun itu menyentak sang Ayah.
'Wanita itu?' batin Senja rasanya bergejolak, itu ada adalah sebutan yang selalu disematkan abi kepada mendiang ibunya. Setidaknya Abyansyah Baruna Putra tak pernah menyebut ibunya sebagai Jalan* atau pelakor seperti orang lain.
Senja menggelengkan kepalanya kuat, ia pasti salah, tak mungkin Baruna menyuruh Aby menikahinya, itu tidak mungkin mereka adalah saudara tiri ditambah perbedaan usia yang cukup jauh 15 tahun.
Senja berharap 'wanita itu' tidak merujuk kepada mendiang ibunya.
"Permisi Ayah" ucap Senja dengan suara yang sedikit bergetar, ia memberanikan diri untuk masuk dan meletakkan dua cangkir teh buatan Rini diatas meja kerja Baruna.
Pria tua itu tersenyum hangat kepada putri sambungnya, sementara Aby berdiri didepan jendela kaca sambil berkacak pinggang membelakangi Senja dan Baruna.
"Bagaimana Ijazahnya sudah ada?"
"Sudah Ayah"
"Bagus, kalau begitu kau akan kuliah di Jakarta" putus Baruna.
"Ta-tapi"
"Ayah!" Lagi lagi Aby menaikkan nada suaranya, dan menatap iris mata Senja yang segera menunduk.
Yah Senja menoleh sesaat setelah mendengar suara Aby yang menggelegar. Dan ia sadar Aby memang tak pernah menyukai dirinya.
"Abyansayah, Jangan membantah!" Baruna berbicara Datar namun penuh dengan Aura ketegasan.
Aby hanya bisa mengepalkan tangannya, jika saja ia tak memikirkan nasib sang Ibu, mungkin ia sudah lama menghajar pria tua arogan dihadapannya itu.
"Tapi Yah.....Senja sudah mendaftar di......."
"Asalkan diluar kota, bukankah semuanya akan baik baik saja?" Baruna mengerutkan Alisnya, ia ingat Senja pernah berkata tak masalah kuliah dimanapun asalkan diluar kota.
Kedua tangan Senja meremat ujung nampan di depan dadanya.
Apakah ia punya pilihan lain?
Jawabannya tidak, Baruna sudah berbuat baik selama ini dengan ia dan Ibunya, Baruna bahkan rela menumpang dirinya yang merupakan anak sambung di rumah mewahnya ini.
"Terserah Ayah" Lirih Senja patuh.
"Baiklah....minggu depan kalian menikah"
Prang!!!!
Nampan yang dipegang Senja terjatuh dari genggamannya, sekujur tubuhnya terasa bergetar.
Keputusan macam apa ini?
Jadi yang ia dengar diluar tadi ?
Tidak tidak....Senja menggeleng kuat.
" Ayah! Bagaimana bisa aku menikahi anak ini"Tatapan Aby setajam silet seakan siap menguliti Senja saat itu juga.
Cih....Aby berdecih didalam benaknya. padahal kepulangannya adalah untuk meminta restu sang ayah untuk menerima kembali Larasati mantan istrinya sebagai menantu keluarga ini lagi.
Akan tetapi Aby dihadapkan dengan kenyataan lucu seperti ini.
Menikahi gadis berusia 18 tahun?
Yang benar saja!
"Ayah memberimu waktu untuk berfikir, jika kau ingin menikah maka nikahi Senja atau wanita yang lainnya tapi tidak dengan Larasati!" Tukas Baruna penuh ketegasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nhyrlan Marccellyna D'tamatt
mampir
2024-11-19
0
Ibelmizzel
mampir Thor bagus kayankny
2024-11-14
0
🇮🇩Imelda🇰🇷
baru mampir Thor
2024-11-01
0