Bab 2

Nikahi Senja atau perempuan lain.

Kata kata terakhir Baruna masih menjadi penguat bagi Senja, setidaknya masih ada pilihan bagi Aby.

Senja yakin Duda 33 tahun itu tak akan pernah memilihnya, jangankan menikah, bahkan berbicara dengannya saja Aby tak sudi. Pria itu hanya sekedar berdehem jika Senja menyapa.

2 tahun tinggal dikediaman Baruna dan Rini, Senja tak banyak bertemu dengan Aby karena pria itu tinggal di Ibu kota, Aby hanya pulang saat hari raya atau memang tengah cuti, Senja juga tak pernah bertemu dengan Laras istrinya, karena saat tinggal disini Aby sudah bercerai.

Akan tetapi setiap Aby pulang Senja selalu antusias menyambutnya karena ia sangat menyukai Kaila dan begitupun sebaliknya, padahal Kaila adalah tipe anak yang tak mudah dekat dengan orang Asing tapi dengan Senja ia mudah akrab entah mungkin karena Kaila bisa merasakan jiwa keibuan senja yang begitu tulus walau mereka kadang tak bertemu hingga berbulan bulan lamanya.

"Mimi cucu" Kaila menyodorkan dotnya kemulut Senja yang sejak tadi melamun tak karuan, gadis kecil itu berujar dengan suara yang serak, yah bocah DS itu sejak lahir memang dianugrahi suara serak.

Kini mereka tengah berada disebuah ayunan di taman samping rumah.

"Cucunya abis ya sayang?" tanya Senja dan Kaila hanya mengangguk.

"Tapi Kaila udah gak boleh mimi lagi ya....nanti Kaila muntah"

"Iya iya iya iya" Kaila mengangguk angguk cepat hingga Senja harus menangkup kedua pipi gadis kecil itu untuk menghentikan aksinya. Terkadang Kaila memang tidak bisa mengendalikan ekspresi bahkan emosinya, namun jika bersama Senja semua bisa teratasi.

"Non Kaila memang hanya mendengar Non Senja ya? Bibi juga Heran," ujar Bi Asih, Art Aby di Jakarta yang selalu ikut pulang bersama Aby dan Kaila.

"Oh iya bi, pengasuh Kaila gak ikut ya?" Senja tak menanggapi kata kata Bi Asih yang menurutnya sebuah pujian.

"Pengasuhnya mengundurkan diri sebelum kita berangkat Non" jawab Bi Asih, kali ini wanita dengan rambut sedikit kribo dan bertubuh gempal itu ikut duduk disamping Senja dan sedikit menggoyangkan Ayunan, " Tahun lalu non Kaila ganti pengasuh sampe 12 kali dalam setahun, mereka bertahan hanya demi gaji sebulan, tapi tahun ini Pak Dokter Bahkan mengganti Pengasuh sampai 18 kali non, entahlah semakin bertambah usia Non Kaila semakin sulit dikendalikan.

"Masa sih bik anak semanis ini sanggup mengusir 18 pengasuh?" Senja tertawa lucu seraya terus mengusap punggung Kaila hingga gadis kecil itu tertidur dengan wajah terbenam didadanya, bahkan liurnya sampai keluar dan membasahi kaos yang digunakan Senja.

"30 pengasuh lebih tepatnya Non"

"Kaila....Kaila...." Senja sampai geleng geleng tak percaya.

Setelah cukup lama berbincang Kaila akhirnya ijin pamit untuk menidurkan Kaila, ia takut jika terlalu lama diluar gadis kecil berusia 2 tahun itu akan masuk angin dan demam.

Sementara didalam sebuah kamar sepasang anak dan ibu masih mengamati pergerakan 3 orang di atas ayunan tersebut.

Mereka berdiri dari balik pintu balkon.

"Bunda juga tidak setuju jika kamu kembali bersama Laras!"

"Tapi Bun, Kaila butuh mamanya, dia tidak pernah betah dengan Pengasuh manapun"

"Nikahi Senja, kau tidak lihat bagaimana Senja bisa menenangkan Kaila."

"Kenapa Bunda persis seperti Ayah, Aku tidak mungkin menikahi gadis kecil seperti itu, aku ini sudah 33 tahun Bun, seorang Duda. Dan lagi bagaimana bisa Bunda menyuruh anak dari wanita yang sudah menyakiti hati bunda menjadi istriku?"

Rini menoleh dan menatap sang putra semata wayang, pria dewasa berperawakan tegas, hidung mancung dengan kaca mata minus yang selalu bertengger dihidungnya.

"Kau tidak tahu apa apa nak" Rini tersenyum hangat.

"Aku memang tidak tahu apa apa, karena yang kutahu Bunda selalu menangis semenjak Ayah menikahi wanita itu"

Tok tok...

"Mas.. Permisi"Lirih senja hampir tak terdengar.

Cklek......Pintu kamar terbuka sedikit.

Saat melihat Senja datang Rini langsung keluar tanpa menyapa anak tirinya dan cucunya yang sedang terlelap.

"Kaila tidur Mas, mau aku baringkan" Ucap Senja yang hanya dibalas gerakan dagu oleh Aby, merujuk kepada tempat tidur berukuran king size dimana terdapat Bantal kecil lengkap dengan dua guling sudah tersusun rapi.

Dengan telaten dan penuh kehati hatian Senja menaruh Tubuh mungil Kaila diatas pembaringanya.

Setiap pulang kekota kelahirannya Kaila memang selalu tidur dikamar yang sama dengan Ayahnya.

"Aku keluar dulu mas, permisi" Pamit Senja, masih terus menunduk, ia tak pernah berani menatap wajah tegas sang kakak tiri.

Namun saat hendak membuka gagang pintu sebuah suara tiba tiba menghentikannya.

"Tunggu!" ucap Aby.

Keduanya kini saling berhadapan, senja dengan berani mengangkat pandangannya.

"Ada apa ya mas" terdengar sekali suara Senja sedikit bergetar, ini kali pertama Aby berinisiatif untuk berbicara duluan dengannya.

Aby masih belum berbicara, ia mengamati Senja dari ujung kepala sampai kaki, Rambut kuncir kuda, kulit putih bersih, dengan wajah yang rupawan, leher jenjang dengan dua tahi lalat kecil di ceruknya yang saling bersisian sehingga dua titik hitam itu terlihat bergerak setiap kali Senja meneguk ludahnya karena gugup, Tubuh 155 cm dengan dada dan bokong yang sedikit mencuat keluar nampak sangat indah meski hanya dibalut dengan daster kaos rumahan bergambar kartun winni de pooh.

Diperhatikan sedemikian rupa membuat Senja menggaruk belakang betisnya dengan ujung jari kakinya yang satu.

"A-ada A-apa Mas?" Senja kembali bertanya. Rasanya Jantungnya hendak melompat keluar, berada berdua saja dengan Aby didalam kamar yang tertutup ini.

Ralat! Bertiga tapi Kaila tengah terlelap jadi tak terhitung.

Senja tak bisa memungkiri Pesona Seorang Abyansyah Barauna Putra memang tak diragukan lagi, namun bukan untuk dinikmati oleh gadis seusianya.

Aby menggeleng pelan sambil memijat pangkal hudungnya lalu tersenyum miris, bisa bisanya ia membayangkan Senja gadis imut itu berada didalam kungkungannya.

Ayahnya memang tidak normal, Abyansyah adalah seorang pecinta wanita dewasa, jika ia ingin menikah tentu yang sepantaran dengan usianya kini.

Kini mimik wajah Aby sudah kembali datar, kedua tangannya masuk kedalam saku celana pendek yang ia gunakan.

"Kau meminta Ayah agar aku menikahimu?" Tanya Aby.

Deg....

Mata Senja mengerjap beberapa kali bersamaan dengan Saliva yang ia telan dengan kasar.

"Ti-Tidak Mas!" Tukas Senja sedikit keras.

Menikahi Aby? Duda anak 1, usia 33 tahun yang merupakan saudara tirinya?

yang benar saja!

Aby menyeringai mendengar jawaban Senja.

"Bagus, jadi jangan pernah memikirkan apa yang kau dengar di Ruang Kerja Ayah"

"I-iya mas"

"Hikz....Hikz......" Perhatian keduanya teralihkan, seorang bocah kecil kini menggeliat sambil menangis, mungkin suara Senja tadi terlalu keras saat menjawab mengenai penolakannya.

Senja hanya berdiri mematung, ia tak berani mendekat hanya memgamati bagaimana telatennya Aby dalam menidurkan kembali sang anak dengan menepuk nepuk bokongnya.

Terpopuler

Comments

Lina Syah

Lina Syah

lanjut Thor 👍💪

2024-05-02

0

Mey Ambarita

Mey Ambarita

lanjut

2024-04-24

1

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

Masyaa Allah sungguh baik dan mulianya hati Senja.. Bersedia membantu menjaga, merawat Kaila keponakan tirinya, juga menyayangi dan menghormati Bunda Rini dengan tulus. Walau selalu dibalas keangkuhan, cacian, dan sikap dingin. Tapi tetap diam dan tersenyum. Hebat kamu Senja diusir beliamu ini
Yang sabar dan kuat ya Senja.
Harusnya Aby bisa melihat bahwa Senja tidak seburuk dan sehina yang dia pikirkan.
Jangan terlalu membenci Senja nanti berujung cinta dan bucin.

2024-03-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!