Bab 11 : Malam pertama

Satu bulan berlalu, kesehatan Doni sudah mulai membaik hari demi hari. Melihat hal itu, Leonardo hanya bisa memasang wajah dingin.

Hingga Bella berjalan dengan langkah cepat dan wajah panik, ia langsung membuka pintu kamar Leonardo.

"Bella, ada apa?" tanya Leonardo yang tengah duduk.

"Doni, dia ingin berhubungan intim dengan ku? Apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Bella panik, ia takut jika sampai Doni tahu hubungannya dengan Leonardo.

Leonardo membelai lembut rambut wanita kesayangannya itu, "Sut.. Jangan panik, kapan dia mengajakmu untuk melakukan hal itu?" tanya Leonardo.

"Malam ini, dia meminta ku untuk melayaninya malam ini." Ucap Bella yang masih berada di dalam pelukan Leonardo.

Leonardo tersenyum, ia langsung mengecup kening wanita di depannya. "Kau tenang saja, aku yang akan mengurus hal itu." Bisik Leonardo.

Kini Bella berada di dalam kamar dengan nuansa yang romantis, tapi jantungnya terus berdetak dengan kencang.

Hingga pintu kamar mandi terbuka secara perlahan, menampilkan sosok Doni yang sudah siap dengan jubah mandinya.

"Bella, aku sudah sangat tidak sabar." Ucap Doni dengan langkah yang susah, Bella dengan cepat membantu suaminya untuk berjalan.

Doni kini duduk di tepi ranjang, matanya menatap penuh nafsu tubuh Bella. "Mas, tunggu sebentar. Bagaimana jika kau minum ini dulu," ucap Bella yang memberikan sebuah anggur kepada Doni.

"Untuk apa, sayang?" tanya Doni dengan senyuman.

"Agar kita semakin bergairah untuk malam pertama," Jawab Bella.

"Baiklah."

Doni langsung meneguk anggur di depannya, Bella tersenyum. Lalu Bella langsung mematikan lampu kamarnya, ia sudah melihat Doni yang mulai terangsang.

Suara ketukan di pintu kamar mulai terdengar, Bella langsung membuka pintu. Sosok Leonardo tengah berdiri dengan seorang gadis di belakangnya, "Dia yang akan menggantikan mu." Ucap Leonardo yang langsung menarik tangan Bella.

Lalu wanita yang di belakang Leonardo langsung berjalan masuk ke dalam kamar untuk menggantikan Bella.

"Siapa dia?" tanya Bella penasaran.

"Iya, dia wanita penghibur." Jawab Leonardo.

Bella mengerutkan keningnya, "Tapi bagaimana jika Doni tahu-" Sebelum menyelesaikan perkataannya, mulut Bella sudah di cium oleh Leonardo.

"Sebaiknya kita juga melakukan kegiatan itu, aku sudah sangat merindukanmu." Bisik Leonardo yang langsung menarik tangan Bella dan membawanya masuk ke dalam kamar tidur pria itu.

Terdengar suara ******* kencang dari mulut Bella, ia tidak bisa menyembunyikan perasaan senang dan nikmat saat berhubungan intim dengan anak tirinya.

"Leonardo-" Teriak Bella dengan senyuman penuh kepuasan.

Leonardo terus menciumi bibir dan leher Bella, pria itu tidak bisa menyembunyikan hasratnya pada wanita itu.

Setelah cukup lama bercinta, Leonardo langsung tergeletak lemas di samping Bella. Lagi dan lagi Leonardo mengeluarkan benih miliknya di dalam rahim ibu tirinya.

"Aku tidak ingin melihat mu di miliki oleh pria tua itu," ucap Leonardo dengan tangan yang mengelus wajah Bella.

Bella tersenyum, ia memegang tangan Leonardo dan memeluk pria itu. "Tapi mau bagaimana lagi, aku adalah istrinya dan aku adalah ibu tiri mu." Ucap Bella dengan suara pelan.

Mendengar hal itu Leonardo langsung kesal, ia masih tidak bisa menerima kenyataan jika Bella kini sudah menjadi istri Doni.

1 bulan berlalu...

Hubungan Leonardo dan Bella semakin dekat, mereka saling melepaskan rindu dan hasratnya di saat Doni tidak ada. Dan Leonardo selalu mengatur wanita untuk menggantikan Bella melayani pria itu, dan untungnya Doni tidak pernah mengetahui jika selama ini wanita yang tidur dengannya bukanlah Bella tapi wanita lain.

Bella yang kini tengah makan bersama dengan suami dan putra tirinya, merasakan sensasi mual saat melihat ayam yang baru saja di goreng.

Tiba-tiba Bella kembali merasakan mual yang luar biasa, ia langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

Doni dan Leonardo langsung panik, tapi saat Leonardo ingin melihat dan memberikan perhatian.

Ia langsung menghentikan langkahnya, saat melihat pria tua itu menghampiri Bella dan membantu wanita itu.

"Sayang, apa kau baik-baik saja?" tanya Doni yang khawatir.

Kini Doni sudah tidak menggunakan kursi roda lagi karena kondisinya yang sudah mulai membaik.

"Aku baik-baik saja, mas." Tapi sedetik kemudian rasa mual kembali datang dan membuat Bella harus berlari lagi ke kamar mandi.

"Sebaiknya, kita pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi mu." Ucap Doni, ia langsung memapah Bella dan membawanya ke dalam mobil.

Sekilas mata Bella menatap raut wajah sendu Leonardo yang menatapnya pergi bersama dengan Doni.

Terpopuler

Comments

Musfa Ningsih Karyadi

Musfa Ningsih Karyadi

hamil nih cucu Doni😄

2023-06-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!