Bab 5 : Terluka

Bella keluar dari kamar, tapi sebuah tangan tiba-tiba menariknya. Leonardo menatap Bella dengan tatapan tajam dan penuh kebencian, "Apa yang telah kau lakukan bersama dengan pria tua itu?" tanya Leonardo dengan penuh rasa penasaran.

"Bukan urusanmu!" Jawab Bella yang langsung melepaskan paksa tangannya dari genggaman Leonardo.

Bella langsung berjalan ke arah dapur, Leonardo pun mengikuti langkah Bella. Pria itu juga meminta para pelayan untuk pergi dari dapur, Bella yang risih dengan sikap Leonardo langsung meminta pria itu untuk pergi.

Tapi bukan Leonardo namanya jika dia menuruti perintah dari Bella, pria itu tetap diam di tempatnya berada.

"Sebenarnya apa yang kau inginkan?" Tanya Bella dengan nada sedikit tinggi.

"Yang ku inginkan hanya satu, yaitu kau pergi dari rumah ini. Apa kau sudah tidak memiliki rasa malu? Kau bahkan dengan bangga berjalan bersama dengan pria yang usianya 2 kali lipat darimu." Omel Leonardo.

"Kenapa aku harus malu! Bukankah kau yang selalu bilang jika aku adalah wanita murahan yang hanya mengincar harta suami ku saja!" Jawab Bella yang langsung mengambil nampak berisikan bubur untuk Doni.

Tapi tangan Bella langsung di tarik oleh Leonardo yang membuat keseimbangan nampak di tangan wanita itu langsung terganggu, hingga bubur yang di bawa oleh Bella pun jatuh.

"Aw..." Bella meringis kesakitan saat sebagian bubur yang masih panas itu mengenai tangannya.

Leonardo pun langsung menarik tangan Bella ke arah wastafel, wanita itu terdiam sesaat. Lalu Leonardo pun langsung pergi begitu saja meninggalkan Bella sendirian.

Kini Bella kembali lagi ke dalam kamar, Doni yang melihat tangan istrinya terluka pun langsung panik dan memegang tangan Bella dengan lembut.

"Ada apa sayang?" tanya Doni dengan mata yang menunjukkan kesedihan.

"Aku baik-baik saja Mas."

"Jika ada yang menggertak mu, katakanlah kepada ku. Aku berjanji akan menghukum orang itu,"

Bella tersenyum, lalu ia teringat dengan telpon dari pihak rumah sakit yang meminta Bella untuk segera membeli obat untuk adiknya.

"Mas." Panggil Bella.

"Ada apa?" tanya Doni.

"Aku minta uang." Jawab Bella dengan terus terang.

Doni mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan dari Bella. "Uang, untuk apa?"

"Adik ku perlu membeli obat-obatan."

"Bukankah aku sudah membayar biaya rumah sakit nya?"

"Itu beda lagi Mas, obat-obatan harus di beli terpisah." Jelas Bella.

Doni langsung menggelengkan kepalanya, "Tapi Mas, adik ku butuh obat-obatan itu."

"Bella, kita bahkan belum melakukan hubungan suami istri tapi kau sudah dengan berani meminta uang untuk adik mu!"

"Tapi Mas, ku mohon."

"Ku bilang tidak! Aku akan memberikan uang itu setelah kita melakukan hubungan suami istri."

"Mas tapi itu membutuhkan waktu cukup lama sampai kesehatan mu membaik. Sementara adik ku, dia membutuhkan obat-obatan itu sekarang juga." Pinta Bella.

Doni yang kesal langsung menarik tangan Bella, lalu mendorong wanita itu hingga terjatuh ke lantai.

"Beraninya kau menggunakan nada tinggi seperti itu kepada ku! Apa kau lupa siapa aku?! Aku adalah suami mu dan orang yang telah menyelamatkan keluarga mu!" Teriak Doni dengan nada tinggi.

Bella hanya terdiam, lalu ia meminta maaf kepada Doni. Setelah itu Bella langsung pergi meninggalkan kamar dengan mata yang berkaca-kaca, saat Bella berada di taman belakang rumah. Ia hanya bisa duduk dan menangis, pilihan menikahi Doni mungkin adalah pilihan yang salah tapi Bella tidak bisa berbuat apapun.

Hingga suara langkah kaki terdengar mendekati Bella, wanita itu langsung buru-buru menghapus air matanya dan menoleh ke arah belakang.

Leonardo melihat Bella dengan tatapan dingin tanpa senyuman sedikitpun, "Ada apa kau ke sini?" tanya Bella dengan nada angkuh.

"Apa sekarang kau sudah menyesal karena menikah dengan pria tua itu?" tanya Leonardo tanpa basa-basi.

Bella terdiam sesaat dengan mata yang menatap langsung ke mata Leonardo, "Tidak!" Jawab Bella tegas.

"Sungguh? Aku ingin lihat betapa lama kau mampu bertahan di rumah ini."

Setelah mengatakan itu, Leonardo langsung pergi meninggalkan Bella. Tapi Bella langsung memanggil Leonardo, hingga pria itu diam dan menoleh ke belakang.

"Aku ingin meminjam uang." Jawab Bella dengan suara gemetar.

Leonardo tersenyum mengejek, "Kenapa nyonya Doni malah meminjam uang, apa suami tua mu itu tidak memberikan uangnya kepada mu? Atau dia tidak tertipu oleh rayuan mu yang hanya menginginkan uang saja?" Ejek Leonardo.

"Terserah kau mau mengatakan apapun tentang ku, tapi ku mohon. Pinjam kan aku uang, aku berjanji setelah aku memiliki uang, aku akan membayarnya." Bella menatap Leonardo dengan serius.

Leonardo menatap mata Bella, ia mencari kebohongan di mata wanita itu. Tapi tidak tersirat sedikitpun kebohongan di mata Bella.

"Kapan?" tanya Leonardo.

"Hah?" Bella bingung dengan pertanyaan Leonardo.

"Kapan kau akan mengembalikan uang yang kau pinjam itu? Lagi pula kau tidak bekerja, dan bagaimana bisa aku percaya jika kau akan mengembalikan uang itu." Jelas Leonardo.

Bella kembali terdiam, ia memang tidak bekerja dan dia juga tidak memiliki barang berharga sebagai jaminan.

"Apa kau sudah melakukan hal itu dengan Doni?" tanya Leonardo.

"Apa? Itu pertanyaan yang tidak pantas untuk di tanyakan." Jawab Bella dengan wajah yang langsung berpaling.

Leonardo tersenyum mengejek. "Aku akan memberikan mu uang, tapi aku butuh sesuatu untuk jaminan hutang mu." Jelas Leonardo.

"Tapi aku tidak memiliki apapun." Jawab Bella dengan jujur.

"Jika kau tidak melakukan hubungan intim dengan Doni, maka aku akan memberikan mu uang sesuai dengan apa yang kau mau."

Terpopuler

Comments

YuliaMile

YuliaMile

secara gak langsung si leon nyelametin kesucian bella sih

2024-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!