Bab 7 : Hotel

Belle terdiam dengan mata yang membelalak, ia melihat sebuah gedung besar di depannya. Bella juga bukan orang bodoh, ia sudah tahu jika tempat di depannya adalah hotel bintang lima.

"Untuk apa kita ke sini?" tanya Bella dengan ekspresi serius.

Leonardo tidak menjawab, ia langsung menarik tangan Bella masuk ke dalam hotel. Wanita itu terus berusaha untuk melepaskan dirinya, tapi cengkraman tangan Leonardo sangat kuat.

Hingga Leonardo langsung membuka salah satu pintu kamar, ia langsung menarik Bella untuk masuk ke dalam kamar.

"Apaan ini?" tanya Bella kesal, ia mengelus pergelangan tangannya yang terasa sangat sakit.

"Jadi kau masih ingin melayani bandot tua itu?" tanya Leonardo yang langsung mengunci pintu kamar.

"Karena aku istrinya," jawab Bella pasrah.

Perlahan Leonardo berjalan mendekati Bella, ia mulai mendekatkan wajahnya pada leher jenjang wanita itu.

"Hanya karena istri? Tapi aku tahu, di dalam hatimu. Kau pasti enggan untuk melayani pria itu!" Bisik Leonardo.

Bella terdiam, Leonardo mulai membujuk Bella untuk mengungkapkan semua perasaannya. Ia ingin melihat wanita itu menangis dan meluapkan semua emosinya.

Bella mulai menundukkan kepalanya, Leonardo pun langsung memangku tubuh wanita itu. Lalu Leonardo duduk di atas ranjang dengan tubuh Bella yang berada di atas pahanya, tangan kekar pria itu mulai membelai wajah Bella yang sudah basah dengan air mata.

"Jika kau tidak mencintainya maka tinggalkanlah pria itu," bisik Leonardo.

"Tidak bisa, jika aku meninggalkan nya bagaimana dengan adik ku." Jawab Bella.

Leonardo pun langsung membawa Bella masuk ke dalam pelukannya, "Wanita cantik seperti mu tidak layak hidup bersama dengan tua Bangka itu," bisik Leonardo dengan amarah di hatinya.

Bella tersenyum tipis, "Lalu aku pantas hidup dengan siapa?" pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut mungil Bella.

"Dengan ku," jawab Leonardo tanpa rasa malu.

Bella terdiam sejenak, ia berusaha mencerna perkataan Leonardo. "Kau gila yah, aku ini ibu mu." Protes Bella yang langsung melihat ke arah Leonardo.

Pria itu tersenyum, tangannya mulai membelai wajah Bella. Perlahan bibirnya mencium bibir Bella dengan lembut, ciuman lembut pun mulai berubah menjawab sebuah *******.

Wanita itu menikmati setiap sentuhan dari Leonardo, tapi sesaat kemudian ia tersadar dan langsung mendorong tubuh Leonardo agar menjauh darinya.

"Leo ini salah! Aku ibumu dan kau adalah anak ku," ucap Bella yang langsung memalingkan wajahnya.

Leonardo tersenyum, "Dari awal sampai sekarang aku tidak pernah mengakui hubungan itu, dan aku juga tidak ingin melihat mu menghabiskan malam bersama dengan Doni."

"Kenapa?" tanya Bella dengan perasaan yang mulai tak menentu.

"Karena aku menyukai mu," bisik Leonardo.

Deg...

Jantung Bella tiba-tiba berdetak dengan kencang, tubuhnya terasa kaku. Ada perasaan senang dan sedih mengingat status hubungan nya dengan Leonardo.

"Kau bercanda!" Jawab Bella yang langsung memalingkan wajahnya.

"Apa kau pikir wajah serius ku terlihat bercanda?"

Bella menatap wajah Leonardo yang serius menatapnya, wanita itu tidak bisa menemukan letak keraguan di mata Leonardo.

Bella langsung melepaskan tangan Leonardo, ia masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Leonardo menyukainya. Meski di dalam hatinya, ia sangat senang.

Tapi Leonardo langsung menarik tubuh Bella dan membuat wanita itu berbaring di atas ranjang.

"Kenapa kau menghindar? Apa kau tidak menyukai ku?" tanya Leonardo.

Bella terdiam, "Aku ibumu Leonardo," jawab Bella dengan nada sendu.

"Persetan dengan ibu tiri, kau adalah milik ku." Jawab Leonardo dengan suara tegas.

Leonardo langsung mencium bibir Bella, wanita itu pun membalas dengan perasaan senang dan gairah.

"Bella, aku sangat tidak menyukai jika kau bersama dengan Doni."

"Uh.. Leonardo, hentikan. Aku masih suci, jika Doni tahu aku sudah tidak perawan. Dia pasti akan marah," ucap Bella yang sudah di selimuti oleh gairah dan nafsu.

"Aku tidak akan pernah mengizinkan pria itu untuk menyentuhmu, kau milik ku."

Leonardo langsung membuka semua pakaian Bella, wanita itu hanya bisa memejamkan matanya. Ia sudah tidak bisa lagi menolak semua perbuatan Leonardo, hati kecilnya menjerit menikmati setiap sentuhan Leonardo.

"Ah... Sakit!" Bella menjerit menahan sakit saat pria itu menerobos secara paksa.

"Ah, Bella. Sebut nama ku sayang!" Pinta Leonardo dengan gairah yang terus memuncak.

Bella mengeratkan pelukannya pada Leonardo, kuku-kuku panjangnya mulai mencakar punggung pria di atasnya.

Rasa sakit yang luar biasa pun langsung berubah menjadi rasa nikmat yang luar biasa.

"Leonardo....." Rintih Bella dengan tubuh yang mulai lemas, wanita itu mulai melonggarkan pelukannya pada Leonardo.

Leonardo yang sudah berada di ambang batasnya, langsung mempercepat proses pelepasannya.

Bella kembali mengerang saat merasakan hal itu, ia kembali memeluk Leonardo dengan keringat yang membasahi keduanya.

Hingga Leonardo memeluk Bella dengan erat dan langsung melepaskan hasratnya.

Dengan nafas yang terengah-engah, Leonardo langsung bergulir dan berbaring di samping Bella. Ia melihat wanita itu memejamkan matanya, tersirat sebuah senyuman di wajah Bella.

"Kau senang?" tanya Leonardo yang langsung memeluk tubuh Bella.

Bella terdiam, ia tidak menjawab. "Bagaimana jika Doni tahu?" tanya Bella yang kembali di buat takut.

"Kau tenang saja, pria itu tidak akan tahu."

"Tapi aku pasti harus segera melayaninya," bisik Bella yang memeluk tubuh Leonardo.

"Kau tenang saja, aku tidak akan membiarkan wanita ku di sentuh oleh bantot tua bau tanah itu."

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

mereka yg ngelakuin aku yg deg degan🥲🥲🥲🥲

2023-06-20

0

Yoyoh Rokayah

Yoyoh Rokayah

lanjut thor

2023-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!