Pernikahan Yang Tak Di Anggap

Pernikahan Yang Tak Di Anggap

Perkenalan

Berawal dari Anisa menginap di tempat saudaranya yang berada di sebuah kota, yang membuat dia menjadi korban perkosaan seorang pemuda teman dari saudaranya.

Waktu itu Anisa tengah duduk bersantai di balkon, sendirian. Karena Dea, sepupunya sedang ada urusan di luar. Paman dan bibinya pun belum pulang bekerja.

Anisa terkaget-kaget melihat kedatangan Hendar teman dari kakaknya Dea yang bernama Deni.

"Permisi? eeh kau ada di sini! Deni ada gak?" tanya Hendar.

Anisa mengangguk sembari mengulas senyumnya dengan perasaan tidak enak, karena tuan rumah tidak ada di tempat! yang ada hanya dirinya saja.

Deni adalah putra sulung dari paman dan bibinya. Berteman dengan pemuda yang bernama Hendar. Dia seorang pemuda yang sudah bekerja di bagian marketing.

Dan Hendar itu lumayan tampan dan mapan juga, orang tuanya pun sangat baik dan tetanggaan dengan pamannya Anisa.

Namun sangat di sayangkan kalau pergaulannya Hendar kurang baik. Dia sering bergaul dengan pemuda yang suka minum dan main perempuan, juga suka menggunakan obat. Sehingga Hendar pun ikut terjerumus ke pergaulan bebas tersebut.

Anisa sudah bilang, kalau orang yang Hendar cari itu sedang tidak berada di tempat. Dan di rumah hanya ada dirinya sendirian.

"Maaf, Deni sedang tidak berada di tempat." Kata Anisa sambil berdiri di depan pintu.

Namun Hendar bilang tidak apa-apa, dia akan menunggu saja sampai Deni kembali. Keduanya mengobrol sembari menunggu Deni dan Dea balik.

Anisa membuatkan minuman buat mereka berdua. Karena mereka berdua pun memang sudah cukup lama saling kenal, membuat obrolannya pun menyambung satu sama lain.

Ketika Anisa berdiri di dekat pagar. Hendar memasukan sesuatu yang semacam serbuk gitu ke dalam gelas nya Anisa.

Bibir Hendar menyungging setelah memasukan sesuatu ke dalam gelasnya Anisa.

Minuman Anisa yang tinggal setengahnya itu. Anisa duduk lagi, beberapa saat kemudian Anisa sesap sisa minuman tersebut sampai tandas.

Lalu sesaat kemudian, kepala Anisa terasa pusing dan hendak pergi ke kamar dan istirahat.

"Aduh, kepala ku pusing sekali, maaf, aku tinggal dulu ya?" Anisa berdiri namun kakinya tidak mampu melangkah lagi.

Karena kepala Anisa terlalu berat dan pusing, penglihatan pun berkunang-kunang. Menjadikan penglihatannya pun tidak jelas.

Hendar diam-diam tersenyum melihat reaksinya Anisa yang tampak pusing itu. Ketika Anisa berdiri dan oleng.

"Kau kenapa Nisa? hati-hati dong!" Hendar berpura-pura tidak tahu apa-apa. Lantas langsung menangkap tubuh gadis cantik itu dengan tangannya.

Dibawanya ke kamar yang biasa Anisa pakai. Hendar membaringkan tubuh Anisa di atas tempat tidur. Di tatapnya dengan tatapan penuh rasa lapar.

Dari ujung kepala sampai ujung kaki, Hendar tatap tubuh Anisa dengan meneliti dan tidak sedikitpun lolos dari pandangannya.

"Aduh ... kepalaku pusing sekali." desis nya Anisa sambil memegangi kepala dan mata terpejam.

Hendar gegas mendekati pintu lalu menguncinya dari dalam. Lalu pemuda itu kembali ke dekat tempat tidur Anisa, kini obat semakin menjalar ke tubuhnya.

"Panas, kok tubuhku terasa panas sih?" gumamnya Anisa sambil bangun terduduk. Tubuh Anisa terasa panas dan gerah.

Hendar semakin menyunggingkan bibirnya, melihat Anisa mulai membuka kancing kemeja yang membalut tubuhnya tersebut.

Lalu Hendar merasa tidak tahan dan langsung menerkam mangsanya dangan buasnya.

Anisa baru tersadar setelah semuanya sudah kejadian, dia terbangun dengan sakit di tubuh dan di bagian inti nya. Di tambah lagi terkejut dengan adanya Hendar yang tertidur di sampingnya, setelah Anisa cek, pria itu bertubuh polos. Seperti dirinya.

Anisa menangis sejadi-jadinya, merutuki dirinya kenapa ini mesti terjadi? Lalu Hendar bangun dan bersikap seolah tidak ada apa-apa di antara mereka.

Gila, yang begini nih. Habis manis sepah di buang itu, ya seperti ini. Dengan santainya pria itu mengenakan pakaiannya lalu pergi begitu saja.

Anisa yang menangis sejadi-jadinya terbengong-bengong melihat pemuda brengsek tersebut. Menangis tiada guna, semua sudah terjadi. Dan Anisa sadar kalau ini tempat pamannya. Dia langsung bangkit dan membawa langkahnya ke kamar mandi.

Anisa melanjutkan menangisnya di kamar mandi, seiring air yang terus mengalir mengguyur tubuh.

Di sanalah awal mula kehancuran masa depan Anisa yang baru mau masuk kerja di perusahaan tempat sang ayah bekerja.

Semenjak kejadian itu, Anisa shock dan terpukul. Keceriaannya pun mulai hilang. Dan dia tidak berani bilang kalau dirinya sudah di gauli oleh seorang pemuda tetangga saudaranya.

"Kau itu mau masuk bekerja, tapi kok sampai sekarang belum juga!" tutur sang ibu yang bernama Farida.

"Aku malas, Bunda!" jawabnya Anisa tampak tidak bersemangat.

"Terus kapan kau akan masuk bekerjanya Nisa?" tanya sang ayah yang bernama pak Joni.

Anisa hanya melirik sekilas lalu menatap kosong entah kemana.

Kedua orang tua nya hanya saling pandang lalu menggeleng, merasa heran dengan sikap putrinya yang mulai berubah.

Satu bulan kemudian. Anisa pingsan dan setelah diperiksa oleh dokter, Anisa di nyatakan hamil.

Tentunya kedua orang tua Anisa terkaget-kaget bukan main, rasanya bagai di sambar petir mendengar berita tersebut.

Setahu mereka Anisa itu tidak mempunyai kekasih tidak pernah juga mengenalkan teman dekatnya pada keluarga.

Kemudian orang tua Anisa menekan putrinya untuk mengakui siapa pria yang sudah menghamilinya.

"Katakan, siapa yang sudah menghamili mu. Nak?" tanya sang bunda sambil menangis.

Pak Joni yang meluap-luap amarahnya ingin sekali menghajar putrinya itu sampai babak belur bila harus mengikuti ego. Tetapi di cegah sang istri, karena dengan cara itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Anisa terisak, terkenang lagi kejadian ketika dia tersadar dan semuanya sudah terjadi.

"Bukan menangis! bilang? siapa yang sudah merenggut kesucian mu itu? orang yang sudah kurang ajar pada mu!" sergah sang ayah.

Dengan suara terisak dan terbata-bata, Anisa mengatakan yang dia tahu bersama Hendar. Di tempat paman dan bibinya itu.

Setelah Anisa mengatakan pada kedua orang tua nya, pak Joni beserta istri mau mendatangi Hendar untuk dimintai pertanggung jawaban.

"Kau harus ikut dengan kami dan tunjukan pria bejat mana yang sudah menanam kecebong di perut mu itu!" hardik pak Joni pada Anisa yang menunduk lesu.

"Ayo, Nak ... siap-siap kita pergi ke tempat bibi, paman mu! apa mereka tahu kejadian ini?" tanya sang bunda dengan lirih sambil mengusap air matanya yang menetes di pipi.

Anisa menggeleng lalu menjelaskan, kalau kejadian itu di sana tidak ada satu pun yang tahu. Karena kejadiannya ketika mereka sedang tidak berada di rumah, hanya berdua saja dan kejadiannya di luar kesadaran dirinya yang di kasih obat ....

...🌼---🌼...

Jangan lupa like komen dan subscribe juga agar mendapat notifikasinya.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

memang aib tapi kalau dibiarkan tdk akan membuat jera di pelaku. you have to be patient and always ask Allah for help

2023-09-30

1

sakura

sakura

..

2023-08-04

1

✨-Queenzy` 🌠🔥

✨-Queenzy` 🌠🔥

Hendar? kenapa ga Hendra aja sekalian😁

2023-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Mendatangi
3 Tidak mengakui
4 Berputus asa
5 Aku gak ingat
6 Minta maaf
7 Bingung
8 Yang mana orangnya
9 Berbeda
10 Kabur
11 Tidak mau menikah
12 Pengganti
13 Saling menolong
14 Sah.
15 Pendamping
16 Sandaran
17 Kucing dalam karung
18 Berbuat baiklah
19 Usah repot-repot
20 Memanjakan
21 Manfaat atau mudarat
22 Merindukan
23 Mengambil hati
24 Mengantar
25 Tidak sengaja
26 Sambut suami
27 Sepupu
28 Pagar makan tanaman
29 Yang aneh-aneh
30 Jangan lupa
31 Bertemu
32 Aku malu
33 Sulit
34 Buka mata
35 Jangan marah
36 Bikin malu
37 Jangan ge'er
38 Pucat
39 Melepas rindu
40 Malah bagus
41 Mengintip
42 Menggoda
43 Nafkah
44 Naksir
45 Salah menilai
46 Guling apa
47 Bermimpi
48 Bersembunyi
49 Tidak dibutuhkan
50 Makan bakso
51 Mau pulang
52 Mangga bunga
53 Siapa
54 merajut kembali
55 Siapa aku
56 Kecolongan
57 Ketemu
58 Terjatuh
59 Bukan gak mau
60 Tidak mau bertemu
61 Aku berbeda
62 Jangan coba-coba
63 Jatuh cinta
64 Pusing
65 Tidak percaya
66 Berbunga-bunga
67 Berenang
68 Mulai perhatian.
69 Bertanya-tanya
70 Tidak punya bukti
71 Obati
72 So sweet
73 Kesampaian
74 Kewajaran
75 Mereguk
76 Membantu mu
77 Infonya
78 Pengumuman
79 Pingsan
80 Administrasi
81 Hanya titipan
82 Siuman
83 Berat
84 Ruang untuk berdua saja
85 Cemburu ya
86 Wahh belah duren
87 Perduli
88 Merindukan mu
89 Mengambang
90 Tuduhan
91 Sayang dia
92 Pulang
93 Ultah
94 Mendarat
95 Kembali
96 Masih mencintai
97 Menginap
98 Menunggu
99 Puji diri sendiri
100 Maafkan aku
101 Mendengkur
102 Tidak lebih
103 Sebaiknya
104 Pegal
105 Memantapkan hati
106 Butuh waktu
107 Penyesalan
108 Tidak mungkin
109 Tidak mungkin
110 Mendukung
111 Butik
112 Akad
113 Ngapain
114 Membakar
115 Kenangan
116 Makasih
117 Kepo
118 Berat
119 Nyelonong boy
120 Penantian
121 Maafkan aku
122 Terlambat
123 Kapan buka puasa
124 Badut
125 Berasa kenal
126 Nada ancaman
127 Mau nekat
128 Favorit
129 Makan malam
130 Omong kosong
131 Tega ya
132 Jangan tinggalkan
133 Masa kecil kurang bahagia
134 Cemburu
135 Percaya saja
136 Jangan marah
137 Jujur
138 Tidak bisa meninggalkannya
139 Bersyukur
140 Bukan honymoon
141 Begini rasanya
142 Bermain
143 Resepsi
144 Malu
145 Pertama
146 Belah durian
147 Jangan lupa daratan
148 Sudah tiada
149 Inginkan sesuatu
150 Amplop
151 Danau
152 Sindir
153 Penasaran
154 Menyingkirkan
155 Hidup masih panjang
156 Berada di sini
157 Bandung
158 Khawatir
159 Tampan sih
160 Paking
161 Mendapat jodoh
162 Ku Gadaikan Cintaku
163 pengumuman
164 Pulang bulan madu
165 Anak kecil
166 Merongrong
167 Sabar
168 Malam romantis
169 Mencuci
170 Merongrong
171 Bukan urusan mu
172 Malam yang indah
173 Lebih cantik
174 Tidak bermaksud
175 Curiga
176 Sesak
177 Tidak mungkin
178 Bukan niat
179 Halal
180 Alasan
181 Milik berdua
182 Mau pisah
183 Berpisah
184 Bantu aku
185 Kekuatan
186 Tawaran
187 Halal
188 Bersembunyi
189 Jalan
190 Serius
191 Tolong
192 Jangan
193 Pencarian
194 Pulang.
195 Berkumpul
196 Lamaran
197 Balikan
198 Baby Zaki
199 Keputusan
200 Gemas
201 Mencari.
202 Menyelamatkan
203 Menikmati
204 Mengganggu
205 Manja
206 Ragu
207 Mendoakan
208 Syukuran
209 Menggoda
210 Memberi peringatan
211 Ampasnya
212 Menyesal
213 Ijab dan Qabul
214 Salahkan orang
215 Memperbaiki
216 Merayakan
217 Liburan
218 Pasis pantai
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Perkenalan
2
Mendatangi
3
Tidak mengakui
4
Berputus asa
5
Aku gak ingat
6
Minta maaf
7
Bingung
8
Yang mana orangnya
9
Berbeda
10
Kabur
11
Tidak mau menikah
12
Pengganti
13
Saling menolong
14
Sah.
15
Pendamping
16
Sandaran
17
Kucing dalam karung
18
Berbuat baiklah
19
Usah repot-repot
20
Memanjakan
21
Manfaat atau mudarat
22
Merindukan
23
Mengambil hati
24
Mengantar
25
Tidak sengaja
26
Sambut suami
27
Sepupu
28
Pagar makan tanaman
29
Yang aneh-aneh
30
Jangan lupa
31
Bertemu
32
Aku malu
33
Sulit
34
Buka mata
35
Jangan marah
36
Bikin malu
37
Jangan ge'er
38
Pucat
39
Melepas rindu
40
Malah bagus
41
Mengintip
42
Menggoda
43
Nafkah
44
Naksir
45
Salah menilai
46
Guling apa
47
Bermimpi
48
Bersembunyi
49
Tidak dibutuhkan
50
Makan bakso
51
Mau pulang
52
Mangga bunga
53
Siapa
54
merajut kembali
55
Siapa aku
56
Kecolongan
57
Ketemu
58
Terjatuh
59
Bukan gak mau
60
Tidak mau bertemu
61
Aku berbeda
62
Jangan coba-coba
63
Jatuh cinta
64
Pusing
65
Tidak percaya
66
Berbunga-bunga
67
Berenang
68
Mulai perhatian.
69
Bertanya-tanya
70
Tidak punya bukti
71
Obati
72
So sweet
73
Kesampaian
74
Kewajaran
75
Mereguk
76
Membantu mu
77
Infonya
78
Pengumuman
79
Pingsan
80
Administrasi
81
Hanya titipan
82
Siuman
83
Berat
84
Ruang untuk berdua saja
85
Cemburu ya
86
Wahh belah duren
87
Perduli
88
Merindukan mu
89
Mengambang
90
Tuduhan
91
Sayang dia
92
Pulang
93
Ultah
94
Mendarat
95
Kembali
96
Masih mencintai
97
Menginap
98
Menunggu
99
Puji diri sendiri
100
Maafkan aku
101
Mendengkur
102
Tidak lebih
103
Sebaiknya
104
Pegal
105
Memantapkan hati
106
Butuh waktu
107
Penyesalan
108
Tidak mungkin
109
Tidak mungkin
110
Mendukung
111
Butik
112
Akad
113
Ngapain
114
Membakar
115
Kenangan
116
Makasih
117
Kepo
118
Berat
119
Nyelonong boy
120
Penantian
121
Maafkan aku
122
Terlambat
123
Kapan buka puasa
124
Badut
125
Berasa kenal
126
Nada ancaman
127
Mau nekat
128
Favorit
129
Makan malam
130
Omong kosong
131
Tega ya
132
Jangan tinggalkan
133
Masa kecil kurang bahagia
134
Cemburu
135
Percaya saja
136
Jangan marah
137
Jujur
138
Tidak bisa meninggalkannya
139
Bersyukur
140
Bukan honymoon
141
Begini rasanya
142
Bermain
143
Resepsi
144
Malu
145
Pertama
146
Belah durian
147
Jangan lupa daratan
148
Sudah tiada
149
Inginkan sesuatu
150
Amplop
151
Danau
152
Sindir
153
Penasaran
154
Menyingkirkan
155
Hidup masih panjang
156
Berada di sini
157
Bandung
158
Khawatir
159
Tampan sih
160
Paking
161
Mendapat jodoh
162
Ku Gadaikan Cintaku
163
pengumuman
164
Pulang bulan madu
165
Anak kecil
166
Merongrong
167
Sabar
168
Malam romantis
169
Mencuci
170
Merongrong
171
Bukan urusan mu
172
Malam yang indah
173
Lebih cantik
174
Tidak bermaksud
175
Curiga
176
Sesak
177
Tidak mungkin
178
Bukan niat
179
Halal
180
Alasan
181
Milik berdua
182
Mau pisah
183
Berpisah
184
Bantu aku
185
Kekuatan
186
Tawaran
187
Halal
188
Bersembunyi
189
Jalan
190
Serius
191
Tolong
192
Jangan
193
Pencarian
194
Pulang.
195
Berkumpul
196
Lamaran
197
Balikan
198
Baby Zaki
199
Keputusan
200
Gemas
201
Mencari.
202
Menyelamatkan
203
Menikmati
204
Mengganggu
205
Manja
206
Ragu
207
Mendoakan
208
Syukuran
209
Menggoda
210
Memberi peringatan
211
Ampasnya
212
Menyesal
213
Ijab dan Qabul
214
Salahkan orang
215
Memperbaiki
216
Merayakan
217
Liburan
218
Pasis pantai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!