Tidak mengakui

"Duduklah, kita bicarakan dengan tenang. Tak akan selesai masalah nya dengan secara kasar!" pintanya sang kakak kepada Pak Joni sehingga pria itu terduduk kembali.

"Gimana saya bisa tenang, Mas ini nasib putri saya, Mas tidak merasakan apa yang saya rasakan!" pak Joni memukul-mukul dadanya yang terasa sesak

"Tenang, semua bisa di bicarakan baik-baik." Kakak pak Joni terus berusaha menenangkan.

Hendar merasa terkejut dengan keberadaan banyak orang termasuk dengan Anisa di sana.

"Kedatangan kami ke sini ... tiada lain dan tiada bukan! mau meminta pertanggungjawaban dari Hendar, karena dia sudah menanam benihnya di rahim keponakan saya." Sang Paman langsung to the poin dengan maksud kedatangan mereka.

Perkataan itu jelas membuat keluarga Hendar terkejut, termasuk Hendar sendiri yang tidak menyangka kalau mereka akan datang dan meminta pertanggung jawabannya.

"Apa? meminta pertanggung jawaban?" sang Ibu dari Hendar begitu sangat terkejut pada perkataan dari tetangganya tersebut.

"Maksudnya gimana, pertanggung jawaban apa?" ayah dari Hendar masih juga bertanya.

"Apa tidak jelas, atas perkataan kakak saya? kalau dia sudah menanam benihnya di rahim anak saya, Anisa." Suara Pak Joni begitu nyaring memenuhi ruangan tersebut.

"Apa? yang sudah kau lakukan sehingga menghamili anak orang?" sang Ibu Hendar semakin shock dan terpukul, setelah mengerti dengan maksud mereka.

"Hendar, jelaskan. Apa benar yang mereka katakan itu?" sang ayah menatap tajam ke arah Hendar.

Hendar yang terlihat biasa saja, mengedarkan pandangannya ke arah semua orang yang ada di sana. "Tidak, saya tidak pernah melakukan apapun terhadap dia. Mungkin dia menuduhku karena tidak ada yang mau bertanggung jawab padanya, sehingga meminta tanggung jawab dariku!"

Semua kaget, mendengar pengakuan dari Hendar seperti itu. Yang tidak mau mengakui perbuatannya sendiri.

Apalagi Anisa, dia terus menggelengkan kepalanya. Dengan pandangan mata yang berkaca-kaca, sesak di dadanya semakin bertambah sakit. Pedih malu. Hancur, semua bercampur aduk menjadi satu.

Brak ....

Pak Joni menggebrak meja. "Kurang ajar kau! jadi kau tidak mengakui kalau kamu yang sudah menghamili putri ku dan yang di kandung itu adalah anakmu?"

"Apa yang harus di akui? kalau memang saya tidak pernah melakukannya," jawaban Hendar dengan tenang.

"Omong kosong apa yang kau katakan? yang sudah jelas-jelas Sudah melakukannya padaku! disaat aku tidak sadar, karena pengaruh minuman yang kau bubuhi obat." Suara Anisa bergetar menahan tangis dan sakitnya di dada sambil berdiri.

"Kalau kamu tidak sadar, kenapa tahu kalau saya meniduri kamu? Terus mana buktinya kalau saya yang memang menghamili kamu?" Hendar terus mengelak sambil menyeringai pada Anisa.

Anisa mengedarkan pandangannya ke semua orang yang ada di sana. Lalu kembali mengarahkan penglihatannya dengan sangat tajam ke arah Hendar. "Aku tidak sadar, tapi setelah aku terbangun! aku mendapati kamu berada di sisi ku dengan tempat tidur yang sama, dan kita berdua dalam keadaan polos. Aku merasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ku."

"Cuma itu doang kan? kamu nggak merasakan kalau saya melakukannya?" Hendar terus berusaha mengelak.

"Terus kalau bukan kamu, siapa lagi? sementara di rumah ini cuman kita berdua. Dan pada kenyataannya waktu itu kamu berada di tempat tidur ku Dengan tidak memakai apapun," jelas Anisa dengan suara bergetar dan akhirnya tangisnya pun pecah.

Pak Joni semakin geram mendengar penjelasan dari pemuda tersebut. Dengan cepat dia berdiri dan menonjok dadanya Hendar.

Bugh ....

Hendar langsung membungkuk memegangi dadanya sembari mendesis kesakitan.

"Dasar laki-laki yang tidak bertanggung jawab, mau enaknya doang. Manisnya kau sesap, manisnya kau buang!" teriak pak Joni dan dia berniat untuk menyerang kembali, namun sang kakak dan ayah Hendar sendiri menghalangi.

Sehingga Pak Joni hanya bisa berang dan marah-marah mengumpat pemuda yang tidak merasa berdosa itu.

"Tenang-tenang ... harap tenang! karena dengan sikap seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah." Sang kakak Terus menenangkan Pak Joni yang terus meronta ingin menghajar pemuda yang sama sekali tidak merasa bersalah.

Semua menjadi kebingungan harus bagaimana dan meminta pertanggungan jawaban siapa? tentang masalahnya Anisa yang lama-lama tidak akan bisa disembunyikan. Karena kehamilan Anisa tidak bisa ditutup-tutupi dan akan semakin membesar dengan seiring berjalannya waktu.

Kedatangan mereka ke tempatnya Hendar benar-benar percuma, karena tidak mendapatkan apapun. Pada kenyataannya pemuda itu mangkir dan tidak mau bertanggung jawab sama sekali dengan alasan tidak mengakui perbuatannya tersebut.

"Anisa, sekarang jawab pertanyaan Ayah. Apa benar yang kamu ceritakan tentang dia Itu? bukan kamu mengada-ngada ataupun sekedar cerita?" bentak Pak Joni kepada Anisa dan kini dia berbalik marah kepada Anisa yang dia rasa sudah mengarang cerita palsu.

Membuat Anisa merasa menciut ketakutan, sedih iya. Kecewa iya penyesalan juga ada! ditambah lagi tidak percayanya sang ayah.

"Tidak, Ayah. Apa yang aku katakan adalah benar! bukan mengada-ngada ataupun mengarang cerita buat apa? aku mengarang cerita, aku sadar betul setelah kejadian itu aku terbangun dan sesadar-sadarnya, kalau dia ada di samping ku, dengan keadaan polos. Aku merasa kotor banget, Yah. Hik-hik-hik ...."

Ibunda dan Dea memeluk bahu Anisa dan turut menangis, sedih juga bingung harus bagaimana?kecewa iya dengan apa yang sudah terjadi menimpa Anisa, sementara laki-laki yang menodainya tidak mau bertanggung jawab sama sekali.

Akhirnya mereka pulang dengan tangan kosong dengan perasaan hancur dan remuk redam, sangat kecewa apalagi dengan Anisa yang harus menanggung semuanya sendirian.

Setibanya di rumah, Anisa langsung mengurung diri di kamar dia tidak ada henti-hentinya menangis, menyesali kenapa laki-laki itu malah tidak mau mengakui apalagi bertanggung jawab.

...----------...

"Bunda, di mana Anisa? dan Gimana keadaannya sekarang dia itu harus diberi dukungan. Jangan dibiarkan sendirian, aku takut dia melakukan sesuatu yang tidak diinginkan," tanya Aisyah, sang kakak dari Anisa yang baru saja datang dari tempat suaminya. Karena dia memang tinggal bersama suaminya di luar kota.

Farida memeluk Aisyah dengan sangat erat sambil menangis. "Dia berada di kamarnya. Sedari kemarin sore dia nggak mau keluar. Dan sampai sekarang pun belum makan. Ibu sudah memanggilnya tapi dia cuman bilang iya-iya saja!"

"Ya sudah, biar Aisyah yang menemuinya!" wanita yang berkerudung merah itu langsung membawa langkahnya menuju kamar Anisa.

Tok ....

Tok ....

Tok ....

"Nisa? ini kakak. Kakak ingin bicara sama kamu buka pintunya!" pinta Aisyah sembari mengendor pintu kamar Anisa.

Lama tidak terdengar suara dari dalam sedikitpun.

Anisa yang sedang duduk merenung sambil memeluk lututnya, serta wajah yang banjir dengan air mata. Mengangkat wajahnya setelah mendengar suara sang kakak. "Kak Aisyah!"

"Anisa ... ini Kak Aisyah! tolong bukakan pintunya nggak baik kamu mengurung diri di kamar, apalagi dari semalam kamu tidak makan! nanti kamu sakit!"

Hening ....

...🌼---🌼...

Semoga suka dengan kisahnya Anisa ini.

Terpopuler

Comments

Azzam Ais

Azzam Ais

kasi gambar fisual nya thoor..

2023-07-07

2

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Kasian Anisa.....bener2 ya, si Hendar ini bikin aku greget aja pengen banget tuk getok kepalanya biar dia sadar.
Jadi laki2 koq ndak mau tanggung jawab.
Tapi kalau menurutku sih, menikahpun mungkin malah tambah menderita hiduo Anisanya karena tau sendiri Hendar itueperti apa orangnya.
Next Thor....tetep semangat!

2023-05-18

2

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

baru mampir ajah langsung terpesona sama jln ceritanya thor.....😍😍😍😍😍😍

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Mendatangi
3 Tidak mengakui
4 Berputus asa
5 Aku gak ingat
6 Minta maaf
7 Bingung
8 Yang mana orangnya
9 Berbeda
10 Kabur
11 Tidak mau menikah
12 Pengganti
13 Saling menolong
14 Sah.
15 Pendamping
16 Sandaran
17 Kucing dalam karung
18 Berbuat baiklah
19 Usah repot-repot
20 Memanjakan
21 Manfaat atau mudarat
22 Merindukan
23 Mengambil hati
24 Mengantar
25 Tidak sengaja
26 Sambut suami
27 Sepupu
28 Pagar makan tanaman
29 Yang aneh-aneh
30 Jangan lupa
31 Bertemu
32 Aku malu
33 Sulit
34 Buka mata
35 Jangan marah
36 Bikin malu
37 Jangan ge'er
38 Pucat
39 Melepas rindu
40 Malah bagus
41 Mengintip
42 Menggoda
43 Nafkah
44 Naksir
45 Salah menilai
46 Guling apa
47 Bermimpi
48 Bersembunyi
49 Tidak dibutuhkan
50 Makan bakso
51 Mau pulang
52 Mangga bunga
53 Siapa
54 merajut kembali
55 Siapa aku
56 Kecolongan
57 Ketemu
58 Terjatuh
59 Bukan gak mau
60 Tidak mau bertemu
61 Aku berbeda
62 Jangan coba-coba
63 Jatuh cinta
64 Pusing
65 Tidak percaya
66 Berbunga-bunga
67 Berenang
68 Mulai perhatian.
69 Bertanya-tanya
70 Tidak punya bukti
71 Obati
72 So sweet
73 Kesampaian
74 Kewajaran
75 Mereguk
76 Membantu mu
77 Infonya
78 Pengumuman
79 Pingsan
80 Administrasi
81 Hanya titipan
82 Siuman
83 Berat
84 Ruang untuk berdua saja
85 Cemburu ya
86 Wahh belah duren
87 Perduli
88 Merindukan mu
89 Mengambang
90 Tuduhan
91 Sayang dia
92 Pulang
93 Ultah
94 Mendarat
95 Kembali
96 Masih mencintai
97 Menginap
98 Menunggu
99 Puji diri sendiri
100 Maafkan aku
101 Mendengkur
102 Tidak lebih
103 Sebaiknya
104 Pegal
105 Memantapkan hati
106 Butuh waktu
107 Penyesalan
108 Tidak mungkin
109 Tidak mungkin
110 Mendukung
111 Butik
112 Akad
113 Ngapain
114 Membakar
115 Kenangan
116 Makasih
117 Kepo
118 Berat
119 Nyelonong boy
120 Penantian
121 Maafkan aku
122 Terlambat
123 Kapan buka puasa
124 Badut
125 Berasa kenal
126 Nada ancaman
127 Mau nekat
128 Favorit
129 Makan malam
130 Omong kosong
131 Tega ya
132 Jangan tinggalkan
133 Masa kecil kurang bahagia
134 Cemburu
135 Percaya saja
136 Jangan marah
137 Jujur
138 Tidak bisa meninggalkannya
139 Bersyukur
140 Bukan honymoon
141 Begini rasanya
142 Bermain
143 Resepsi
144 Malu
145 Pertama
146 Belah durian
147 Jangan lupa daratan
148 Sudah tiada
149 Inginkan sesuatu
150 Amplop
151 Danau
152 Sindir
153 Penasaran
154 Menyingkirkan
155 Hidup masih panjang
156 Berada di sini
157 Bandung
158 Khawatir
159 Tampan sih
160 Paking
161 Mendapat jodoh
162 Ku Gadaikan Cintaku
163 pengumuman
164 Pulang bulan madu
165 Anak kecil
166 Merongrong
167 Sabar
168 Malam romantis
169 Mencuci
170 Merongrong
171 Bukan urusan mu
172 Malam yang indah
173 Lebih cantik
174 Tidak bermaksud
175 Curiga
176 Sesak
177 Tidak mungkin
178 Bukan niat
179 Halal
180 Alasan
181 Milik berdua
182 Mau pisah
183 Berpisah
184 Bantu aku
185 Kekuatan
186 Tawaran
187 Halal
188 Bersembunyi
189 Jalan
190 Serius
191 Tolong
192 Jangan
193 Pencarian
194 Pulang.
195 Berkumpul
196 Lamaran
197 Balikan
198 Baby Zaki
199 Keputusan
200 Gemas
201 Mencari.
202 Menyelamatkan
203 Menikmati
204 Mengganggu
205 Manja
206 Ragu
207 Mendoakan
208 Syukuran
209 Menggoda
210 Memberi peringatan
211 Ampasnya
212 Menyesal
213 Ijab dan Qabul
214 Salahkan orang
215 Memperbaiki
216 Merayakan
217 Liburan
218 Pasis pantai
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Perkenalan
2
Mendatangi
3
Tidak mengakui
4
Berputus asa
5
Aku gak ingat
6
Minta maaf
7
Bingung
8
Yang mana orangnya
9
Berbeda
10
Kabur
11
Tidak mau menikah
12
Pengganti
13
Saling menolong
14
Sah.
15
Pendamping
16
Sandaran
17
Kucing dalam karung
18
Berbuat baiklah
19
Usah repot-repot
20
Memanjakan
21
Manfaat atau mudarat
22
Merindukan
23
Mengambil hati
24
Mengantar
25
Tidak sengaja
26
Sambut suami
27
Sepupu
28
Pagar makan tanaman
29
Yang aneh-aneh
30
Jangan lupa
31
Bertemu
32
Aku malu
33
Sulit
34
Buka mata
35
Jangan marah
36
Bikin malu
37
Jangan ge'er
38
Pucat
39
Melepas rindu
40
Malah bagus
41
Mengintip
42
Menggoda
43
Nafkah
44
Naksir
45
Salah menilai
46
Guling apa
47
Bermimpi
48
Bersembunyi
49
Tidak dibutuhkan
50
Makan bakso
51
Mau pulang
52
Mangga bunga
53
Siapa
54
merajut kembali
55
Siapa aku
56
Kecolongan
57
Ketemu
58
Terjatuh
59
Bukan gak mau
60
Tidak mau bertemu
61
Aku berbeda
62
Jangan coba-coba
63
Jatuh cinta
64
Pusing
65
Tidak percaya
66
Berbunga-bunga
67
Berenang
68
Mulai perhatian.
69
Bertanya-tanya
70
Tidak punya bukti
71
Obati
72
So sweet
73
Kesampaian
74
Kewajaran
75
Mereguk
76
Membantu mu
77
Infonya
78
Pengumuman
79
Pingsan
80
Administrasi
81
Hanya titipan
82
Siuman
83
Berat
84
Ruang untuk berdua saja
85
Cemburu ya
86
Wahh belah duren
87
Perduli
88
Merindukan mu
89
Mengambang
90
Tuduhan
91
Sayang dia
92
Pulang
93
Ultah
94
Mendarat
95
Kembali
96
Masih mencintai
97
Menginap
98
Menunggu
99
Puji diri sendiri
100
Maafkan aku
101
Mendengkur
102
Tidak lebih
103
Sebaiknya
104
Pegal
105
Memantapkan hati
106
Butuh waktu
107
Penyesalan
108
Tidak mungkin
109
Tidak mungkin
110
Mendukung
111
Butik
112
Akad
113
Ngapain
114
Membakar
115
Kenangan
116
Makasih
117
Kepo
118
Berat
119
Nyelonong boy
120
Penantian
121
Maafkan aku
122
Terlambat
123
Kapan buka puasa
124
Badut
125
Berasa kenal
126
Nada ancaman
127
Mau nekat
128
Favorit
129
Makan malam
130
Omong kosong
131
Tega ya
132
Jangan tinggalkan
133
Masa kecil kurang bahagia
134
Cemburu
135
Percaya saja
136
Jangan marah
137
Jujur
138
Tidak bisa meninggalkannya
139
Bersyukur
140
Bukan honymoon
141
Begini rasanya
142
Bermain
143
Resepsi
144
Malu
145
Pertama
146
Belah durian
147
Jangan lupa daratan
148
Sudah tiada
149
Inginkan sesuatu
150
Amplop
151
Danau
152
Sindir
153
Penasaran
154
Menyingkirkan
155
Hidup masih panjang
156
Berada di sini
157
Bandung
158
Khawatir
159
Tampan sih
160
Paking
161
Mendapat jodoh
162
Ku Gadaikan Cintaku
163
pengumuman
164
Pulang bulan madu
165
Anak kecil
166
Merongrong
167
Sabar
168
Malam romantis
169
Mencuci
170
Merongrong
171
Bukan urusan mu
172
Malam yang indah
173
Lebih cantik
174
Tidak bermaksud
175
Curiga
176
Sesak
177
Tidak mungkin
178
Bukan niat
179
Halal
180
Alasan
181
Milik berdua
182
Mau pisah
183
Berpisah
184
Bantu aku
185
Kekuatan
186
Tawaran
187
Halal
188
Bersembunyi
189
Jalan
190
Serius
191
Tolong
192
Jangan
193
Pencarian
194
Pulang.
195
Berkumpul
196
Lamaran
197
Balikan
198
Baby Zaki
199
Keputusan
200
Gemas
201
Mencari.
202
Menyelamatkan
203
Menikmati
204
Mengganggu
205
Manja
206
Ragu
207
Mendoakan
208
Syukuran
209
Menggoda
210
Memberi peringatan
211
Ampasnya
212
Menyesal
213
Ijab dan Qabul
214
Salahkan orang
215
Memperbaiki
216
Merayakan
217
Liburan
218
Pasis pantai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!