Berputus asa

"Anisa? Anisa buka pintunya? Kakak mau bicara! nggak baik kamu mengurung diri di kamar, sarapan dulu! tolong buka ya atau nanti kakak yang bawakan sarapan ke sana," teriaknya Aisyah yang terus menggedor pintu dan berusaha membujuk.

Dan lama-lama akhirnya Anisa membuka pintu, dia tampak lusuh pucat dan wajahnya pun basah dengan air mata.

"Ya ampun Anisa ... kenapa kamu seperti ini?" Aisyah memeluk sang adik dengan erat dan sedih melihatnya.

Kemudian Aisyah pun masuk ke dalam kamar menggandeng sang adik Lalu duduk di atas tempat tidur. "Kenapa bisa seperti ini Anisa? Kakak sedih mendengar cerita dari bunda dan Kakak langsung datang ke sini, setelah minta izin dari suami!"

Anisa hanya menunduk sedih. Namun beribu penyesalan pun rasanya percuma, tidak bisa membalikan semuanya seperti dahulu.

"Coba, sekarang Anisa cerita sama Kakak kenapa semuanya bisa terjadi." Aisyah lirih dengan membelai rambutnya penuh kasih sayang dan kelembutan.

Lantas Anisa pun bercerita dari awal kedatangan Hendar hingga sampai akhirnya seperti ini, tidak ada yang disembunyikan atau dilebih-lebihkan semuanya detail dia ceritakan kepada sang kakak.

"Uuh ..." Aisyah menghela nafas dan mengembuskan nya lewat mulut dengan sangat berat.

"Astagfirullah ... jahat banget pemuda itu, biarlah! biarlah Anisa ... dia tidak mau tanggung jawab sekalipun, karena percayalah ada Allah yang nggak pernah tidur, tidak akan membiarkan hidupnya tenang! kamu harus menjadi wanita yang kuat yang hebat dan anak yang dalam kandungan itu tidak salah, apalagi berdosa, kau harus menjaganya baik-baik." Aisyah kembali merangkul bahunya sang adik yang kini kembali menangis.

"Sudah Anisa, jangan ditangisi lagi jangan menyiksa diri, kamu harus kuat dan semangat, Allah nggak akan membiarkan umatnya selalu dalam kesusahan. Yang penting kamu bersabar, kuat untuk menghadapi semuanya. Kak Aisyah akan terus mendukungmu membesarkan janin ini. Dan ... bila perlu Kakak yang akan merawatnya! jika kamu tidak mau merawat dia!" ujar sang kakak sembari menyeka Air mata Di setiap sudut mata Anisa.

"Tapi bagaimanapun, kita harus mencari pria yang mau menikahi Anisa. Karena lama-lama kehamilannya itu akan diketahui banyak orang dan buat malu kita!" kata sang ayah yang baru saja datang bersama istrinya.

"Iya, Ayah. Kalau saja ada yang mau, dan semoga saja ada!" lirihnya Aisyah kepada sang ayah.

Ibu Farida duduk di antara mereka berdua dan merangkul bahu putrinya Anisa.

"Itu yang sedang ayah pikirkan, tidak apa-apa biarpun cuma sebentar. Sebagai syarat saja agar orang-orang tahunya Anisa hamil karena sudah menikah bukannya hamil diluar nikah!" ungkap Pak Joni sembari menghembuskan nafasnya yang begitu berat.

"Tapi kalau bisa sih ... bukan untuk sementara ya? tapi untuk selamanya karena pernikahan tidak bisa dipermainkan! pernikahan adalah sesuatu yang sakral, yang suci!" ucapnya Aisyah kepada sang ayah.

"Memang benar, Nak ... tapi ini kenyataannya berbeda, bila ada laki-laki yang mau menikahi Anisa saja, sudah harus bersyukur." Tambahnya sang Bunda.

"Tapi Aisyah percaya, Bu ... dan yakin, suatu saat nanti akan ada pria yang mencintai dan menerima apa adanya Anisa." jelas Aisyah kepada kedua orang tua nya bergantian.

"Bagaimanapun ... kita harus pasrah pada yang maha kuasa dan juga berdoa, tidak lupa berusaha bahwa semua ini adalah cobaan agar kita lebih bertakwa! bersabar dan tahu gimana caranya bangkit terlebih buat kamu dek!" Aisyah mengalihkan tatapannya kepada Anisa yang menunduk dalam.

Setiap ucapan Aisyah yang terkadang menenangkan! wanita berkerudung itu selalu berpikir lebih bijak dan dewasa.

"Intinya begini, Aisyah sudah putuskan jika kalian semua tidak mau mengurus bayi Anisa bila sudah lahiran nanti, biar Aisyah yang akan merawatnya!" Ujar Aisyah sambil menatap ketiganya.

Sementara Anisa, dia belum bisa berpikir lebih jernih ataupun lebih panjang karena dengan masalahnya itu pun pikirannya kalut, kacau. Galau apalagi dia masih merasa hancur.

Aisyah yang punya suami baik dan mengerti agama juga, serta rumah tangganya Adam ayem hingga melahirkan dua anak dari pernikahan mereka. Kehidupannya tampak sempurna.

"Anisa tidak bisa memikirkan apapun Kak, untuk saat ini otak aku terasa blank tidak tahu harus berbuat apa? tidak tahu harus bagaimana?" gumamnya Anisa sambil menunduk dalam, memainkan jari jemarinya.

"Kak Aisyah mengerti dengan yang dirasakan Anisa saat ini, hanya satu yang kami minta dari Anisa! jangan berputus asa, hadapi semua ini dengan tegar. Sabar karena hidup ini tidak pernah lepas dari cobaan sekalipun itu cobaan dalam kesenangan, kebahagiaan!" Aisyah membelai rambut Anisa dengan lembut.

"Iya Kak, insya Allah ... dan aku tahu itu. Sebab jika kita senang pun kita tidak boleh lupa dengan kesusahan. Begitupun sebaliknya! terima kasih Kak sudah memberi pencerahan dan mau menasehati ku." Anisa menatap lekat ke arah sang kakak yang lebih memberikan ketenangan, orang tuanya yang merasa terpukul hanya bisa meratapi.

"Sekarang kita berserah diri saja pada Yang maha Kuasa! semoga ada pria yang mau menikahi kamu dek," lirihnya Aisyah kepada Anisa.

"Aamiin ... terima kasih doanya!" Anisa kembali.

"Ya udah, sekarang kamu sarapan dulu. Kata Bunda dari semalam kamu nggak makan. Kamu nggak boleh menyiksa diri untuk kamu ataupun anak mu! kamu harus sehat, harus kuat!" Aisyah tersenyum kepada sang adik.

Bibir Anisa berusaha tersenyum walaupun getir dan menuruti perkataan dari sang kakak.

Mereka berempat keluar dari kamar Anisa.

"Apakah Aisyah mau menginap di sini, Nak?" tanya sang Bunda sambil berjalan dari kamar Anisa.

"Insya Allah Aisyah akan menginap di sini satu atau dua malam dan suami juga anak-anak akan menyusul," jawabnya Aisyah pada sang Bunda.

"Oh ya kenapa suami Aisyah tidak ikut bareng ke sini dan juga anak-anak?" selidik sang bunda kembali.

"Anak-anak sekolah dan nanti sore mereka akan ke sini bersama papa nya! lagian kan sekarang suami Aisyah juga masih bekerja!" Aisyah menoleh pada sang bunda.

Anisa kini sudah berada di meja makan dan berusaha untuk memasukkan makanan ke mulutnya.

Aisyah duduk di samping Anisa. "Dek, kamu nggak boleh terpuruk dengan kesedihan ataupun dengan nasib. Kamu harus berusaha untuk merubahnya dan memperbaikinya! ingat hidup itu masih panjang bukan untuk saat ini saja!"

Anisa mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Aisyah. "Iya, Kak ... aku akan selalu mengingat itu, walaupun berat. Insya Allah aku akan berusaha!"

"Bagus itu namanya adik Aisyah yang cantik yang baik yang sholehah." Tambahnya Aisyah, semuanya juga ikut senyumnya.

Begitupun dengan Anisa, dia merasa lebih tenang jika Aisyah berada di sampingnya.

Kini mereka sudah berpindah duduk di ruang keluarga ....

...🌼---🌼...

Semoga kalian juga suka dengan tulisan ini. Makasih ya

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

tak ada kejahatan yg lepas begitu saja lambat atau cepat maka si pelaku amoral akan menuai hasil dari perbuatannya, sebenarnya mudah saja bisa kan tes DNA jika sdh lahir maka akan ketahuan anak siapa yg ada di rahim Anisa kala si borokokok tdk mau mengakui kesalahannya

2023-09-30

1

Pinka 77

Pinka 77

lantuuuut

2023-06-13

1

Kurniaty

Kurniaty

Buktikan pada Hendar Nisa bahwa kamu bisa bangkit dari keterpurukannya,karna bukan dia saja lelaki didunia ini.
Sukses thoor dan lanjut

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Mendatangi
3 Tidak mengakui
4 Berputus asa
5 Aku gak ingat
6 Minta maaf
7 Bingung
8 Yang mana orangnya
9 Berbeda
10 Kabur
11 Tidak mau menikah
12 Pengganti
13 Saling menolong
14 Sah.
15 Pendamping
16 Sandaran
17 Kucing dalam karung
18 Berbuat baiklah
19 Usah repot-repot
20 Memanjakan
21 Manfaat atau mudarat
22 Merindukan
23 Mengambil hati
24 Mengantar
25 Tidak sengaja
26 Sambut suami
27 Sepupu
28 Pagar makan tanaman
29 Yang aneh-aneh
30 Jangan lupa
31 Bertemu
32 Aku malu
33 Sulit
34 Buka mata
35 Jangan marah
36 Bikin malu
37 Jangan ge'er
38 Pucat
39 Melepas rindu
40 Malah bagus
41 Mengintip
42 Menggoda
43 Nafkah
44 Naksir
45 Salah menilai
46 Guling apa
47 Bermimpi
48 Bersembunyi
49 Tidak dibutuhkan
50 Makan bakso
51 Mau pulang
52 Mangga bunga
53 Siapa
54 merajut kembali
55 Siapa aku
56 Kecolongan
57 Ketemu
58 Terjatuh
59 Bukan gak mau
60 Tidak mau bertemu
61 Aku berbeda
62 Jangan coba-coba
63 Jatuh cinta
64 Pusing
65 Tidak percaya
66 Berbunga-bunga
67 Berenang
68 Mulai perhatian.
69 Bertanya-tanya
70 Tidak punya bukti
71 Obati
72 So sweet
73 Kesampaian
74 Kewajaran
75 Mereguk
76 Membantu mu
77 Infonya
78 Pengumuman
79 Pingsan
80 Administrasi
81 Hanya titipan
82 Siuman
83 Berat
84 Ruang untuk berdua saja
85 Cemburu ya
86 Wahh belah duren
87 Perduli
88 Merindukan mu
89 Mengambang
90 Tuduhan
91 Sayang dia
92 Pulang
93 Ultah
94 Mendarat
95 Kembali
96 Masih mencintai
97 Menginap
98 Menunggu
99 Puji diri sendiri
100 Maafkan aku
101 Mendengkur
102 Tidak lebih
103 Sebaiknya
104 Pegal
105 Memantapkan hati
106 Butuh waktu
107 Penyesalan
108 Tidak mungkin
109 Tidak mungkin
110 Mendukung
111 Butik
112 Akad
113 Ngapain
114 Membakar
115 Kenangan
116 Makasih
117 Kepo
118 Berat
119 Nyelonong boy
120 Penantian
121 Maafkan aku
122 Terlambat
123 Kapan buka puasa
124 Badut
125 Berasa kenal
126 Nada ancaman
127 Mau nekat
128 Favorit
129 Makan malam
130 Omong kosong
131 Tega ya
132 Jangan tinggalkan
133 Masa kecil kurang bahagia
134 Cemburu
135 Percaya saja
136 Jangan marah
137 Jujur
138 Tidak bisa meninggalkannya
139 Bersyukur
140 Bukan honymoon
141 Begini rasanya
142 Bermain
143 Resepsi
144 Malu
145 Pertama
146 Belah durian
147 Jangan lupa daratan
148 Sudah tiada
149 Inginkan sesuatu
150 Amplop
151 Danau
152 Sindir
153 Penasaran
154 Menyingkirkan
155 Hidup masih panjang
156 Berada di sini
157 Bandung
158 Khawatir
159 Tampan sih
160 Paking
161 Mendapat jodoh
162 Ku Gadaikan Cintaku
163 pengumuman
164 Pulang bulan madu
165 Anak kecil
166 Merongrong
167 Sabar
168 Malam romantis
169 Mencuci
170 Merongrong
171 Bukan urusan mu
172 Malam yang indah
173 Lebih cantik
174 Tidak bermaksud
175 Curiga
176 Sesak
177 Tidak mungkin
178 Bukan niat
179 Halal
180 Alasan
181 Milik berdua
182 Mau pisah
183 Berpisah
184 Bantu aku
185 Kekuatan
186 Tawaran
187 Halal
188 Bersembunyi
189 Jalan
190 Serius
191 Tolong
192 Jangan
193 Pencarian
194 Pulang.
195 Berkumpul
196 Lamaran
197 Balikan
198 Baby Zaki
199 Keputusan
200 Gemas
201 Mencari.
202 Menyelamatkan
203 Menikmati
204 Mengganggu
205 Manja
206 Ragu
207 Mendoakan
208 Syukuran
209 Menggoda
210 Memberi peringatan
211 Ampasnya
212 Menyesal
213 Ijab dan Qabul
214 Salahkan orang
215 Memperbaiki
216 Merayakan
217 Liburan
218 Pasis pantai
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Perkenalan
2
Mendatangi
3
Tidak mengakui
4
Berputus asa
5
Aku gak ingat
6
Minta maaf
7
Bingung
8
Yang mana orangnya
9
Berbeda
10
Kabur
11
Tidak mau menikah
12
Pengganti
13
Saling menolong
14
Sah.
15
Pendamping
16
Sandaran
17
Kucing dalam karung
18
Berbuat baiklah
19
Usah repot-repot
20
Memanjakan
21
Manfaat atau mudarat
22
Merindukan
23
Mengambil hati
24
Mengantar
25
Tidak sengaja
26
Sambut suami
27
Sepupu
28
Pagar makan tanaman
29
Yang aneh-aneh
30
Jangan lupa
31
Bertemu
32
Aku malu
33
Sulit
34
Buka mata
35
Jangan marah
36
Bikin malu
37
Jangan ge'er
38
Pucat
39
Melepas rindu
40
Malah bagus
41
Mengintip
42
Menggoda
43
Nafkah
44
Naksir
45
Salah menilai
46
Guling apa
47
Bermimpi
48
Bersembunyi
49
Tidak dibutuhkan
50
Makan bakso
51
Mau pulang
52
Mangga bunga
53
Siapa
54
merajut kembali
55
Siapa aku
56
Kecolongan
57
Ketemu
58
Terjatuh
59
Bukan gak mau
60
Tidak mau bertemu
61
Aku berbeda
62
Jangan coba-coba
63
Jatuh cinta
64
Pusing
65
Tidak percaya
66
Berbunga-bunga
67
Berenang
68
Mulai perhatian.
69
Bertanya-tanya
70
Tidak punya bukti
71
Obati
72
So sweet
73
Kesampaian
74
Kewajaran
75
Mereguk
76
Membantu mu
77
Infonya
78
Pengumuman
79
Pingsan
80
Administrasi
81
Hanya titipan
82
Siuman
83
Berat
84
Ruang untuk berdua saja
85
Cemburu ya
86
Wahh belah duren
87
Perduli
88
Merindukan mu
89
Mengambang
90
Tuduhan
91
Sayang dia
92
Pulang
93
Ultah
94
Mendarat
95
Kembali
96
Masih mencintai
97
Menginap
98
Menunggu
99
Puji diri sendiri
100
Maafkan aku
101
Mendengkur
102
Tidak lebih
103
Sebaiknya
104
Pegal
105
Memantapkan hati
106
Butuh waktu
107
Penyesalan
108
Tidak mungkin
109
Tidak mungkin
110
Mendukung
111
Butik
112
Akad
113
Ngapain
114
Membakar
115
Kenangan
116
Makasih
117
Kepo
118
Berat
119
Nyelonong boy
120
Penantian
121
Maafkan aku
122
Terlambat
123
Kapan buka puasa
124
Badut
125
Berasa kenal
126
Nada ancaman
127
Mau nekat
128
Favorit
129
Makan malam
130
Omong kosong
131
Tega ya
132
Jangan tinggalkan
133
Masa kecil kurang bahagia
134
Cemburu
135
Percaya saja
136
Jangan marah
137
Jujur
138
Tidak bisa meninggalkannya
139
Bersyukur
140
Bukan honymoon
141
Begini rasanya
142
Bermain
143
Resepsi
144
Malu
145
Pertama
146
Belah durian
147
Jangan lupa daratan
148
Sudah tiada
149
Inginkan sesuatu
150
Amplop
151
Danau
152
Sindir
153
Penasaran
154
Menyingkirkan
155
Hidup masih panjang
156
Berada di sini
157
Bandung
158
Khawatir
159
Tampan sih
160
Paking
161
Mendapat jodoh
162
Ku Gadaikan Cintaku
163
pengumuman
164
Pulang bulan madu
165
Anak kecil
166
Merongrong
167
Sabar
168
Malam romantis
169
Mencuci
170
Merongrong
171
Bukan urusan mu
172
Malam yang indah
173
Lebih cantik
174
Tidak bermaksud
175
Curiga
176
Sesak
177
Tidak mungkin
178
Bukan niat
179
Halal
180
Alasan
181
Milik berdua
182
Mau pisah
183
Berpisah
184
Bantu aku
185
Kekuatan
186
Tawaran
187
Halal
188
Bersembunyi
189
Jalan
190
Serius
191
Tolong
192
Jangan
193
Pencarian
194
Pulang.
195
Berkumpul
196
Lamaran
197
Balikan
198
Baby Zaki
199
Keputusan
200
Gemas
201
Mencari.
202
Menyelamatkan
203
Menikmati
204
Mengganggu
205
Manja
206
Ragu
207
Mendoakan
208
Syukuran
209
Menggoda
210
Memberi peringatan
211
Ampasnya
212
Menyesal
213
Ijab dan Qabul
214
Salahkan orang
215
Memperbaiki
216
Merayakan
217
Liburan
218
Pasis pantai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!